lain,
secara
bahasa
manusia
berasal
dari
kata
manu
emosi,
kemauan,
fantasi
dan
perilaku.Dengan
semua
pendudukungnya
Manusia.
yang
dimiliki
kebudayaan.
Dalam
dunia
pendidikan
BAB II
LANDASAN TEORI
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat
erat, bagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia
menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hampir semua tindakan
manusia itu kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya hanya naluriah
sajan yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian
prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan
tersebut di biasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses
belajar kebudayaan
yaitu
Penganut kebudayaan
Pembawa kebudayaan
Manipulator kebudayaan
Pencipta kebudayaan
Definisi kebudayaan dalam pandangan para ahli antropologi
sangat berbeda dengan pandangan para ahli ilmu social yang lain.
Para ahli antropologi merumuskan kebudayaan sebagai berikut E.B
Taylor
1871
berpendapat
bahwa
kebudayaan
adalah
suatu
yang
keseluruhan dari
BAB III
PEMBAHASAAN
A. MANUSIA
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh
manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai
sistem fisik yang saling terkait satusama lain dan merupakan kumpulan
dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang
tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu
sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperolehkeuntungan
atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo
economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan( politik ). Dan lain sebagainya.
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya,
dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan
gerak
c. Ruh; yaitu hubungan dengan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja
secara spiritual dan memahami kebenaran,suatu kemampuan
mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan.
d. Nafsu; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang
diri sendiri
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur
yaitu:
a. Id. :
sex,
yang
secarainstingtual
menentukan
proses-proses
pola
aturan
yang
dalam
derajat
tertentu
sebelumnya
e. Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh masyarakat
Kaitan manusia dan budaya
Manusia sebagai perilaku kebudayaan yakin dapat dipandang setara
yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tecipta melalui tiga tahap :
1. Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam
membangun dunianya
itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang
membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan
dari kebudayaan, karena kebudayaan itu bahwa manusia tidak dapat
dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan
dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak
akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang
dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada
hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah
produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya
dan
Kebudayaan
akan
terus
hidup
manakala
ada
manusia
sebagai
pendudukungnya.
D. KESIMPULAN
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena
itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi
sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul
manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap kebradaan keduanyaharus
menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat
dilakukan dengan lebih cermat.