Tanggal Terbit
SPO
No Revisi
Halaman
Disahkan Oleh
Direktur
1. PENGERTIAN
Life Saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan urutan Airway, Breath,
Circulation
2. TUJUAN
Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan Pelayanan Gawat Darurat
3. PENANGGUNG JAWAB
Dokter,Perawat,Tim medis
4. PROSEDUR
Pertama kali yang harus kita lakukan adalah :
Pemeriksaan Jalan Napas dengan metode (Look, Listen, Feel)
Look : Lihat gerakan nafas ada atau tidak
Listen : Dengarkan ada atau tidak suara nafas tambahan yang keluar
Feel
: Rasakan adanya aliran udara atau nafas yang keluar melalui mulut atau hidung.
Cara pemeriksaan Look-Listen-Feel Cara ini dilakukan untuk memeriksa jalan nafas dan
pernafasan.
Jenis-jenis suara nafas tambahan disebabkan karena hambatan sebagian jalan nafas :
A. Snoring : suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan napas
bagian atas oleh benda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlah pengecekan
langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan 2 jari, yaitu ibu
jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untuk chin lift tadi, ibu jari mendorong
rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah). Lihatlah apakah ada
benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu dll). Pindahkan benda
tersebut
Tindakan Cross-Finger
B. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan yang
disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu
lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan
kain untuk menyapu rongga mulut dari cairan-cairan).
Caranya : letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah sehingga kepala
menjadi tengadah dan penyangga leher tegang dan lidahpun terangkat ke depan.
2.
Chin
Lift
Manuver
(Tindakan
mengangkat
Dilakukan dengan maksud mengangkat otot pangkal lidah ke depan
dagu)
Caranya : gunakan jari tengah dan telunjuk untuk memegang tulang dagu pasien
kemudian angkat.
3. Jaw thrust maneuver (Tindakan mengangkat sudut rahang bawah)
Tindakan ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera lebih lanjut pada tulang
belakang bagian leher pasien.
Caranya : dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi bawah
berada di depan barisan gigi atas