Anda di halaman 1dari 2

ANALISA GLOBAL WARMING DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEHIDUPAN DI BUMI


Izza Hayyu Hanani1
21100113120039
1

Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Abstract
Adanya peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat efek rumah kaca. Hal inilah yang menjadi pertanyaan dalam pikiran orang mengapa akhir-akhir ini sering terasa
panas, terkadang secara tiba-tiba terjadi hujan di saat musim kemarau. Pengembangan analisa yang dilakukan oleh banyak orang berkenaan
dengan global warming ini untuk mengetahui sejauh mana dampak yang diakibatkannya. Sebagai contoh penemuan terbaru bahwa es di
Greenland dan Antartika meleleh dan suhu semakin meningkat. Padahal daerah ini merupakan yang paling stabil dari pengaruh global
warming pada tahun-tahun sebelumnya. Dari pengamatan ilmuwan diperoleh bahwa pada bawah permukaan laut Greenland diketahui
menghangat sekitar dua kali lipat dari tingkat temperatur perairan secara global. Masalah ini dianalisa dengan studi pustaka dengan
hipotesa yang diperoleh bahwa pemanasan global ini membawa dampak buruk terhadap es di Antartika maupun Greenland yang dapat
berakibat luas terhadap kehidupan di bumi. Bagaimana lautan memengaruhi lapisan besar es di Greenland dan Antartika bisa diartikan
perbedaan antara kenaikan permukaan laut setinggi dua kaki dan enam kaki pada abad mendatang.
Kaa Kunci : Glasial, Global Warming, Greenland, Antartika

Pendahuluan
Istilah global warming telah dipakai oleh banyak
manusia dimana hal ini mengacu pada mencairnya es pada
tempat yang mendapat pengaruh glasial. Yang diketahui
publik hal ini berkaitan dengan terjadinya perubahan iklim,
dan suhu yang ekstrem. Sehingga membawa dampak yang
besar terhadap kehidupan manusia. Dan kebanyakan juga
telah mengetahui bahwa ini adalah salah satu efek dari
Global warming. Namun demikian melelehnya es ini secara
disadari ataupun tidak terjadi pada daerah yang sebelumnya
tercatat sebagai lapisan es yang stabil. Sehingga kejadian
ini mengagetkan, apalagi penemuan terbaru bahwa suhu di
bawah permukaannya lebih hangat dari yang diperkirakan,
dan meningkat beberapa kali lipat dari tempat yang ada di
bumi.

segala makhluk hidup yang ada di bumi. Karena jika tidak


ada, planet ini akan menjadi sangat dingin dimana es akan
menutupi seluruh permukaan bumi. Namun apabila gas-gas
tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global.
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya
proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan di bumi. Pemanasan global (Global Warming)
memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia,
termasuk pada bidang kesehatan.
Metodologi
Dalam melakukan analisan mengenai global warming
atau pemanasan global dibuat dengan studi pustaka melalui
internet untuk mencari referensi.

Tinjauan Pustaka

Pembahasan

Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal


dari matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia
berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan
Bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi karena menumpuknya jumlah gas rumah
kaca seperti uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan
metana. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali
radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Dimana
keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan
suhu rata-rata bumi semakin meningkat. Gas-gas tersebut
berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Pada dasarnya efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh

Pada dasarnya permukaan bumi menyerap panas dari


matahari, dan sebagian lain memantulkannya ke atmosfer.
Begitu juga es di kutub. Ia juga akan memantulkan sinar
matahari tersebut. Namun adanya gas rumah kaca, sinar
yang dipantulkan tidak dapat menerus tetapi terperangkap.
Hal inilah yang menyebabkan suhu menjadi meningkat.
Dan tanpa es yang melindungi untuk memantulkan sinar
matahari, 90% dari panas matahari dapat memasuki air
terbuka, sehingga mempercepat pemanasan global.
Selama pemanasan global, daerah bagian bumi yang
mendapat pengaruh proses glasial lebih sensitif, sehingga
akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi.
Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di
perairan tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang
ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat

mencair. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan


cenderung untuk meningkat. Dimana daerah hangat akan
menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan.
Para ilmuwan belum yakin apakah kelembapan tersebut
akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang
lebih jauh lagi. Dimana hal ini disebabkan karena uap air
merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap
air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang
lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari
kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan
proses pemanasan (seperti pada siklus air). Kelembapan
yang tinggi akan meningkatkan curah hujan sehingga badai
akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat
menguap dari tanah dimana dapat berakibat beberapa
daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin
akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang
berbeda. Hal ini akan membantu topan badai (hurricane)
yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air sehingga
akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Tetapi
pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.
Kondisi ini dapat dilihat dari penemuan terbaru dimana dua
lapisan es besar dunia, Greenland dan Kutub Selatan,
sekarang mencair dengan kecepatan yang meningkat.
Padahal sebelum tahun 2000 lapisan es itu dianggap stabil.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
hilangnya gletser, naiknya permukaan air laut dan
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan
juga akan menghangat, sehingga volumenya akan
membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub,
terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak
volume air di laut.
Dalam kehidupan manusia, akibat-akibat pemanasan
global yang mempengaruhi yaitu berkenaan dengan hasil
pertanian. Di beberapa area musim tanam akan lebih
panjang. Karena suhu meningkat, tanaman yang dapat
tumbuh di tempat yang kering dapat tumbuh dengan baik.
Akan tetapi bagi tanaman lainnya membawa dampak buruk
bagi pertumbuhan tanaman tersebut. Kebanyakan es yang
mencair akan berakibat daratan menjadi semakin kecil.
Sehingga daratan yang menjadi pijakan bagi binatang untuk
hidup mengecil dan akibatnya hewan-hewan kemungkinan
besar akan punah. Namun sebagian hewan dengan habitat
hangat seperti nyamuk akan lebih cepat berkembang
dengan baik. Hal ini juga memungkinkan penyebaran
penyakit semakin luas. Inilah yang menyebabkan global
warming ditakuti banyak pihak, karena dampaknya begitu
besar pada kehidupan di bumi.

yang ada hubungannya dengan perilaku manusia juga.


Pengaruhnya dapat berakibat kemungkinan terjadi banjir
bahkan tenggelamnya daratan dapat terjadi, berdampak
pada organisme lain dan penyakit menular yang mewabah..

Referensi
http://smileofmemmy.blogspot.com/2012/03/lapisan-es-digreenland-mencair-akibat.html (Diakses pada 13
Mei 2014 pukul 23.23)
http://id.wikipedia.org/wiki/Greenland (Diakses pada 13
Mei 2014 pukul 23.31)
http://mitharach.blogspot.com/2011/02/dampakpemanasan-global-bagi-kehidupan.html
(Diakses
pada 13 Mei 2014 Pukul 23.41)
http://ratnaheris.blogspot.com/ (Diakses pada 13 Mei 2014
pukul 23.56)
Lampiran

Gambar 2. Pencairan Lapisan Es Greenland di Kutub Utara

Kesimpulan
Dari analisa yang dilakukan di atas dapat disimpulkan
bahwa melelehnya volume es yang terjadi di bumi seperti
di Greenland dan Antartika disebabkan oleh Global
Warming. Hal ini berkaitan dengan efek dari rumah kaca

Anda mungkin juga menyukai