I.
Pendahuluan
Penderita
gangguan
jiwa
sering
mendapatkan
stigma
dan
Sejarah Skizofrenia
Istilah skizofrenia berasal dari bahasa Jerman, yaitu Schizo adalah
perpecahan atau split dan Phenos adalah mind. Pada skizofrenia terjadi suatu
perpecahan pikiran, perilaku dan perasaan.1
Emil Kraeplin (1856-1926) menyebut istilah skizofrenia dengan demensia
prekoks (demensia yang terjadi pada usia dini) ditandai dengan proses kognitif yang
makin lama makin memburuk dan disertai dengan gejala klinis berupa halusinasi dan
1
Epidemiologi
Skizofrenia mempunyai prevalensi sebesar 1% dari populasi di dunia
(rata-rata 0,85%) dengan angka insidensi skizofrenia adalah 1 per 10.000 orang per
tahun. Prevalensi Skizofrenia berdasarkan jenis kelamin, ras dan budaya adalah sama.
Wanita cenderung mengalami gejala yang lebih ringan, lebih sedikit rawat inap dan
fungsi sosial yang lebih baik di komunitas dibandingkan dengan laki-laki.1
Onset skizofrenia pada laki-laki terjadi lebih awal dari pada wanita. Onset
puncak pada laki-laki terjadi pada umur 15-25 tahun sedangkan pada wanita terjadi
pada usia 25-35 tahun. Skizofrenia jarang terjadi pada penderita berusia kurang dari
10 tahun atau lebih dari 50 tahun.1
Penderita skizofrenia 25-50% berusaha untuk bunuh diri dan 10%nya
berhasil melakukan bunuh diri. Factor resiko yang meningkatkan terjadinya kasus
bunuh diri pad skizofrenia adalah gejala depresif, usia muda, tingkat fungsi
pramorbid yang tinggi, halusinasi dengar, usaha bunuh diri sebelumnya, tinggal
sendiri, perbaikan setelah relaps, ketergantungan pada rumah sakit, ambisi yang
terlalu tinggi dan jenis kelamin laki-laki. Umumnya penderita skizofrenia akan
Etiologi
1. Model Diatesis Stres
Menurut teori ini, skizofrenia dapat timbul karena adanya integrasi antara
faktor biologi, psikososial dan lingkungan. Seseorang yang rentan (diathesis) jika
dikenai stressor akan lebih mudah untuk menjadi skizofrenia. Dari segi genetik, ada
kecenderungan kuat bahwa skizofrenia menurun pada keluarga. Disebutkan ada 7 gen
yang mempengaruhi perkembangan skizofrenia. Kembar identik dipengaruhi oleh gen
sebesar 28 % dizygot pengaruhnya sebesar 1,8-4,1%. Skizofrenia kemungkinan
kromosom 1,3,5,11 dan kromosom X. Penelitian genetik ini dihubungkan dengan
COMT (Catechol-O Methyl Transfase) dalam enconding dopamine sehingga
mempengaruhi fungsi dopamine.1
Faktor pencetus dan kekambuhan dari skizofrenia dipengaruhi oleh
emotional turbulenc kemiskinan. Lingkungan emosional yang tidak stabil mempunyai
resiko yang besar pada perkembangan skizofrenia. Stesor social juga mempengaruhi
perkembangan suatu skizofrenia. Diskriminasi pada komunitas minoritas mempunyai
angka kejadian skizofrenia yang tinggi. Skizofrenia lebih banyak didapatkan pada
masyarakat di lingkungan perkotaan dibandingkan dengan masyarakat dipedesaan.1
2. Faktor Neurobiologis
Perkembangan saraf awal selama masa kehamilan ditentukan oleh asupan
gizi selama hamil (wanita hamil yang kurang gizi mempunyai resiko anaknya
berkembang menjadi skizofrenia). Pada masa kanak disfungsi situasi sosial seperti
trauma masa kecil, kekerasan, hostilitas dan hubungan interpersonal yang kurang
hangat diterima oleh anak, sangat mempengaruhi perkembangan neurogikal anak
sehingga anak lebih rentan mengalami skizofrenia dikemudian hari.
Halusinasi
dengan peningkatan aliran darah di daerah lobus temporal medial kiri dan penurunan
aliran darah didaerah korteks singulat posterior dan lobus temporal lateral kiri.1
V.
Diagnosis Skizofrenia
Kriteria diagnostic skizofrenia menurut PPDGJ III (F.20) :1,2
1. Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau
lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam), dari gejala-gejala
dibawah ini:
A. Thought of echo, insertion, withdrawal dan broadcasting.
B. Delusion of control, influence, passivity, atau perception.
C. Halusinasi auditorik (berupa komentar terus menerus tentang
perilaku pasien)
D. Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya.
2. Minimal terdapat 2 gejala dari gejala-gejala di bawah ini, apabila
semua gejala diatas tidak ditemukan, yaitu:
E. Halusinasinya menetap.
F. Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren
atau pembicaraan yang tidak relevan.
G. Perilaku katatonik.
H. Gejala negative.
3. Gejala-gejala tersebut diatas (Gejala A,B,C,D,E,F,G,H) khas dan
berlangsung 1 bulan atau lebih. Kriteria ini tidak dapat digunakan
apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia.
4. Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat gejala-gejala depresif
atau manic secara luas, penyakit otak yang nyata atau epilepsy,
intoksikasi atau withdrawal zat.
VI.
Klasifikasi Skizofrenia
Tipe skizofrenia menurut PPDGJ III : 1,2
1. Skizofrenia Paranoid (F20.0)
2. Skizofrenia tipe Hebefrenik (F20.1)
3. Skizofrenia tipe Katatonik (F20.2)
4. Skizofrenia Tak Terinci (F20.3)
5. Skizofrenia tipe Residual (F20.5)
6. Skizofrenia tipe Simpleks (F20.6)
7. Depresi Pasca-Skizofrenia (F20.4)
8. Skizofrenia lainnya (F20.8)
4
Penatalaksanaan
a. Terapi Somatik (Medikamentosa)
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia
disebut antipsikotik. Antipsikotik bekerja mengontrol
halusinasi,
delusi dan perubahan pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia. Pasien
mungkin
dapat
antipsikotik
sebelum
mendapatkan obat atau kombinasi obat antipsikotik yang benarbenar cocok bagi pasien. Antipsikotik pertama diperkenalkan 50
tahun yang lalu dan merupakan terapi obat-obatan pertama yang
efekitif untuk mngobati Skizofrenia.
Terdapat
kategori
obat
berbagai
antipsikotik
menimbulkan
efek
konvensional.
Para
Risperdal (risperidone)
Seroquel (quetiapine)
Zyprexa (olanzapine)
ahli banyak merekomendasikan
obat-obat ini
untuk
mulai
diperkenalkan
tahun 1990,
merupakan
Sangat
disayangkan,
Clozaril
memiliki efek
Nama Generik
Nama Dagang
Sediaan
Dosis Anjuran
1.
Chlorpromazine
LARGACTIL
(Rh-Pouleno)
PROMACTIL
(Combiphar)
MEPROSETIL
(Meprofarm)
ETHIBERNAL
(Ethica)
Tab. 25 mg
100 mg
Amp.25 mg/ml
150-600 mg/h
2.
Haloperidol
SERENACE
(Searle)
Tab. 0,5 mg
1,5 & 5 mg
Liq. 2 mg/ml
Amp. 5 mg/ml
Tab. 0,5 mg
2 mg
Tab. 2 mg
5 mg
5-15 mg/h
HALDOL
(Janssen)
GOVOTIL
(Guardian
Pharmatama)
LODOMER
(Mersifarma)
HALDOL
DECANOS
(Janssen)
3.
Perhenazine
TRILAFON
(Shering)
4.
Fluphenazine
Fluphenazine
decanoate
ANATENSOL
(B-M-Squibb)
MODECATE
(B-M-Squibb)
Tab 2 mg
5mg
Amp.50 mg/ml
50
mg/2-4
minggu
Tab 2 mg
4&8 mg
12-24 mg/h
Tab. 2,5 mg
5 mg
Vial 25 mg/ml
10-15 mg/h
25mg/2-4
minggu
5.
Levomepromazine
NOZINAN
(Rh-Poulenc)
Tab. 25 mg
Amp.25 mg/ml
25-50 mg/h
6.
Trifluoperazine
STELAZINE
(Smith-Kline)
Tab. 1 mg
5 mg
10-15 mg/h
7.
Thioridazine
MELLERIL
(Novartis)
Tab. 50 mg
100 mg
150-600 mg/h
8.
Sulpride
DOGMATIL
FORTE
(Delagrange)
Tab. 200 mg
Amp.50 mg/ml
300-600 mg/h
9.
Pimozide
ORAP FORTE
(Janssen)
Tab. 4 mg
2-4 mg/h
10.
Risperidone
RISPERDAL
(Janssen)
NERIPROS
(Pharos)
NOPRENIA
(Novell)
PERSIDAL -2
(Mersifarma)
RIZODAL
(Guardian
Pharmatama)
Tab. 1,2,3 mg
Tab. 1,2,3 mg
Tab. 1,2,3 mg
Tab. 2 mg
Tab. 1,2,3 mg
11.
Clozapine
CLOZARIL
(Novartis)
Tab. 25 mg
100 mg
25-100 mg/h
12.
Quetiapine
SEROQUEL
(Astra Zeneca)
Tab. 25 mg
100 mg
200 mg
25-100 mg/h
13.
Olanzapine
ZYPREXA
(Eli Lilly)
Tab 5 mg
10 mg
10-20 mg/h
b. Terapi Psikososial1
psikososial.
Hal ini berkaitan dengan tiap penderita skizofrenia merupakan
seseorang dengan sifat individual, memiliki keluarga dan social
psikologis
yang
berbeda-beda,
sehingga
menimbulkan
fase akut.
Penatalaksanaan psikososial meliputi psikoterapi individual,
terapi kelompok, terapi keluarga, rehabilitasi psikiatri, latihan
pada
penderita
psikologis,
emosional,
dan
perilaku
penderita
timbul.
Terapi keluarga bertujuan untuk memberikan pengetahuan
mengenai
skizofrenia.
Materi
yang
diberikan
berupa
meningkatkan
VIII. Prognosis
Ciri-ciri prognosis baik : 1,2,3
a. Late onset
b. Onset akut
c. Mempunyai factor pencetus yang jelas
d. Memiliki riwayat pramorbid yang baik dalam social, seksual dan
e.
f.
g.
h.
i.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
pekerjaan.
Dijumpai symptom depresi
Telah menikah
Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mood
Memiliki system support yang baik
Gambaran klinis adalah symptom positif
Ciri-ciri prognosis buruk :
Onset usia muda
Onset perlahan-lahan dan tidak jelas
Tidak ada factor pencetus
Riwayat pramorbid yang jelek
Dijumpai perilaku menarik diri atau akustik
Belum menikah atau telah bercerai
Memiliki riwayat keluarga skizofrenia
Memiliki system support yang buruk
Gambaran klinis adalah symptom negative atau symptom neurologi
Memiliki riwayat trauma masa perinatal
Tidak ada remisi selama 3 tahun masa pengobatan
Terjadi banyak relaps
10
IX.
Kesimpulan
berkelompok
yang
berisi
kegiatan
interaksi
dalam
bersikap
dan
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Sinaga BR. Skizofrenia & Diagnosis Banding. Jakarta : FKUI; 2007. p. 1-18,
70-6, 52-3.
2. Maslim R, Buku Saku
Jakarta.2003.p. 46-51.
Diagnosis
Schizophrenia.
http://www.merckmanuals.com/professional/psychiatric_disorders/schizophre
nia_and_related_disorders/schizophrenia.html
12