Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN

PENGENALAN KARAKTERISTIK BIOMOLEKUL (KARBOHIDRAT


& LEMAK)
Tanggal Praktikum : 19 September 2014
Tanggal Pengumpulan : 26 September 2014

Disusun oleh:
Ghazi Muhamad Iqbal
11413013
Kelompok 5
Asisten:
Ruri Masruroh
11412031

PROGRAM STUDI REKAYASA PERTANIAN


SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
JATINANGOR
2014

Analisis Kuantitatif Senyawa Biomolekul Protein Menggunakan Metode Lowry

Ghazi Muhamad Iqbal 11413013


ABSTRAK

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia sebagai mahluk hidup tentu memerlukan energi untuk terus beraktivitas.
Sumber energi paling utama dalam tubuh adalah karbohidrat yang merupakan bahan bakar
dan fungsi materi pembangun. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan
energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian
akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas,
kontraksi jantung, dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti
berolahraga atau bekerja. Didalam dunia hayati kita mengenal berbagai jenis karbohidrat,
baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam
proses metabilisme. Berbagai uji telah dikembangkan untuk analisis baik kualitatif maupun
kuantitatif terhadap keberadaan karbohidrat. Mulai dari yang membedakan karbohidrat dari
senyawa lain sampai pada yang mampu membedakan jenis-jenis karbohidrat secara spesifik.
Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa &
galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa & laktosa. Sedangkan contoh dari karbohidrat
kompleks adalah pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, dan serat
(Irawan 2007). Karena perannya dalam kehidupan sehari-hari yang cukup banyak maka kita
perlu mengetahui karbohidrat ini secara lebih mendalam dengan mencoba melakukan uji
kualitatif pada karbohidrat.
Selain karbohidrat, lemak atau lipid juga mempunyai peranan penting dalam tubuh yaitu
sebabagai sumber energi dan cadangan makanan. Lipid mempunyai sifat kimia dan fungsi
biologi yang berbeda-beda sehingga lipid termasuk ke dalam senyawa yang tidak mempunyai
rumus struktur yang serupa atau mirip namun para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan
senyawa organik yang kelompok yang disebut lipid (Poedjadji dan Supriyanti, 2009). Wujud
dari lemak berkaitan dengan asam lemak pembentuknya. Lemak yang berbentuk cair atau
minyak banyak mengandung asam lemak tak jenuh sedangkan lemak yang berbentuk padat

lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Lemak dan minyak mempunyai sifat kelarutan
yang sama yaitu nonpolar namun untuk lebih mengetahuinya dibutuhkan beberapa reaksi
yang diujikan pada praktikum ini.

Teori Dasar
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan

4 kalori (kilojoule) energi pangan/gram. Karbohidrat juga merupakan sumber kalori terbesar
dalam makanan sehari-hari dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. (Dawn
B Marks et al, 2000). Selain menjadi sumber energi utama makhluk hidup, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa,
pektin serta lignin (William, 1994). Berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan
menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Ketiga golongan karbohidrat ini
berkaitan satu dengan lainnya lewat hidrolisis.Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak
dapat terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi. Monosakarida adalah senyawa
tak berwarna dan kebanyakan mempunyai rasa manis dan berbentuk kristal (Sastrohamidjojo,
2005). Berdasarkan gugus karbonilnya, monosakarida dibagi menjadi :
Aldosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi aldehid (alkanal)
Ketosa : monosakarida yang mempunyai gugus fungsi keton (alkanon).
Oligosakarida atau disakarida merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula
sederhana yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida atau gugus
keton dengan gugus hidroksil. Seperti halnya monosakarida, senyawa ini larut dalam air,
sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut dalam eter dan pelarut organik non-polar.
Disakarida terhidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida, yang mungkin dapat sama
atau berbeda (Sastrohamidjojo, 2005). Semua disakarida merupakan gula pereduksi terhadap
Fehling (Hawab, 2003). Disakarida yang penting misalnya maltosa, sukrosa dan laktosa.
Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu
monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Sebagian dari polisakarida
membentuk struktur tanaman yang tak dapat larut misalnya selulosa dan hemiselulosa.
Sebagian lagi membentuk senyawa cadangan pangan berbentuk pati dala tanaman atau
glikogen pada sel-sel hewan (William,1994). Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida
ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan glikosidiknya (Campbell, 2002).

Adanya karbohidrat dalam suatu bahan dapat dideteksi dengan berbagai uji di antaranya
uji Barfoed, uji Benedict, uji Molisch, uji fermentasi, uji Selliwanof, uji osazon, dan uji iod.
Uji Molisch adalah uji yang memiliki prinsip hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida.
Uji ini bukan uji spesifik untuk karbohidrat. Uji ini ditandai dengan warna ungu kemerahmerahan untuk reaksi positif, sedangkan warna hijau untuk negatif (Winarno, 2004). Uji
Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan
mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O
berwarna merah bata.
Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang
kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organic seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene (Salirawati et al,2007). Lipid tidak
memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda.
Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan,
yaitu Asam lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007). Asam lemak adalah asam
lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan
melepaskan ion H +. Dalam hal ini pH laritaan tergantung pada kostanta keasaman dan derajat
ionisasi masing-masing asam lemak. Asam lemak dapat bereaksi dengan basa membentuk
garam (Poedjiadi, 1994). Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam
lemaknya. Adapun penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh Lemak yang
mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam
lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan terputus
sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Salirawati et al,2007). Terdapat beberapa uji untuk
menentukan keberadaan lipid baik itu secara kualitatif maupun kauantitatif diantaranya yaitu
uji kelarutan lipid, uji emulsi lipid, uji ketengikan lipid, uji lieberman buchard dan uji
bilangan iod (Hard et al, 1987)
TUJUAN
Tujuan pada praktikum ini menentukan sifat dan struktur pada karbohidrat dan lemak
melalui uji kualitatif dan mengamati struktur yang terdapat pada keduanya melalui sifat
reaksinya dengan menggunakan beberapa reagen uji.

ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini diantaranya karbohidrat yang
berupa larutan glukosa 1%, larutan fruktosa 1%, larutan sukrosa 1%, larutan amilum 1%,
larutan dekstrin 1%, larutan glikogen 1%. Reagen uji yang digunakan diantaranya larutan
Fehling A dan B, pereaksi Benedict, Pereaksi Tollens dan Pereaksi Iodium. Lipid yang
digunakan berupa minyak segar, minyak tengik dan minyak jelantah. Larutan yang dipakai
untuk uji kelarutan lemak yaitu aquades, HCL 2N, larutan Na2CO3, Alkohol 96%, eter,
kloroform dan benzene. Terdapat juga beberapa larutan tambahan seperti asam asetat glasial
dan larutan NaOH 2%. Sementara alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, pipet tetes,
penjepit tabung, lampu spirtus, alat penangas, kertas lakmus, erlenmeyer,tissue dan korek api.
METODE
Uji Fehling, Tabung reaksi berisi larutan glukosa, fruktosa , sukrosa, dan amilum masingmasing ditambahkan larutan fehling A sebanyak 1 ml. Setelah terjadi perubahan warna
masing-masing tabung ditambahkan dengan larutan fehling B juga sebanyak 1 ml. Setelah itu
dipanaskan dalam api spirtus selama 1 menit. Reaksi positif ditunjukan dengan perubahan
warna menjadi merah bata.
Uji Benedict, 4 tabung reaksi berisi 2 ml reagen benedict ditambahkan dengan 10 tetes dari
setiap larutan karbohidrat(glukosa, sukrosa, fruktosa, amilum). Masing-masing tabung
dipanaskan di dalam penangas api selama 3 menit. Tidak adanya gula pereduksi ditunjukan
oleh warna biru sedangkan reaksi positif ditunjukan dengan warna merah bata.
Uji Tollens, tabung reaksi yang berisi 1 ml larutan karbohidrat (glukosa, sukrosa, fruktosa,
amilum) ditambahkan dengan peraksi Tollens sebanyak 1 ml. Masing-masing tabung
dipanaskan di dalam api spirtus selama 1 menit. Adanya gugus aldehid dan keton ditunjukan
dengan endapan perak yang berwarna hitam
Uji

Iodin,

tabung

reaksi

yang

berisi

ml

larutan

karbohidrat

(Glukosa,Sukrosa,Fruktosa,Amilum,Dextrin,Glikogen) masing-masing ditambahkan dengan


5 tetes pereaksi Iodin. Kandungan polisakarida tertinggi ditunjukan oleh warna biru,merah
anggur dan merah coklat.
Hidrolisis Pati, tabung erlenmeyer dimasukkan 5 ml amilum dan ditambahkan dengan 2,5 ml
larutan HCN 2N. Campuran dipanaskan di penangas air mendidih selama 5 menit. Setelah itu

diambil 2 tetes larutan ke dalam plat tetes dan ditambahkan dengan 2 tetes pereaksi iodin.
Penambahan pereaksi Iodin diulang setiap 5 menit sampai diperoleh wara kuning pucat.
Hidrolisis dilanjutkan lagi setelah 5 menit kemudian larutan didinginkan. Larutan ditambah
NaOH 2N agar menjadi metral. Tabung reaksi yang berisi 2 ml pereaksi benedict
ditambahkan dengan 10 tetes larutan yang sudah dihidrolisis. Tabung reaksi dipanaskan di
dalam penangas air selama 3 menit. Hidrolisis terjadi sempurna apabila dengan reaksi
benedict menunjukan reaksi negatif
Uji kelarutan Minyak/lemak, tabung reaksi berturut-turut diisi dengan aquades, HCl,
Na2CO3,alkohol 96%,eter,kloroform dan benzene sebanyak 1 ml. Masing-masing tabung
ditambahkan 2 tetes minyak segar. Campuran dikocok sampi homogen dan diamati sifat
kelarutanya.
Uji keasaman lemak/minyak, kertas lakmus merah dan indikator universal diteteskan
minyak segar dan minyak tengik. Perubahan warna pada kertas lakmus diamati.
Uji peroksida, 1 ml minyak jelantah dan minyak tengik masing-masing dilarutkan dalam 1
ml kloroform. Kemudian ditambahkan 2 ml asam asetat glasial dan 1 tetes larutan KI 1%.
Larutan diaduk dan dibiarkan selama 5 menit. Peroksida ditunjukan dengan dengan warna
biru.
Uji ketidakjenuhan Minyak, 1 ml minyak kelapa dan margarin masing-masing dilarutkan
dalam 2 ml kloroform. Campuran ditambahkan Iodin tetes demi tetes sehingga warna Iodin
tidak berubah. Jumlah tetesan Iodin masing-masing larutan dihitung dan dijumlahkan.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Uji Fehling

Zat uji

Hasil Uji

Karbohidrat (+/-)

Glukosa 1%

Merah bata

Fruktosa 1%

Merah bata

Sukrosa 1%

Biru

Amilum 1%

Biru

Anda mungkin juga menyukai