Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa
fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi
antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek. Kemudian
menggunakan metode pendekatan cross sectional (noto). Cross sectional adalah
jenis penelitian yang melakukan atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali
waktu) antara faktor resiko dengan efek (aziz).

B. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TB Paru BTA
positif dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten
Banjar.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti ( kelana).
Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 60 orang.
Dengan Rumus (nursalam):

dipilih dengan kriteria inklusi sebagai berikut:


3. Kriteria Inklusi
Sampel penelitian ini adalah penderita yang didiagnosa TB paru BTA
positif minimal 1 bulan sebelumnya, tinggal satu rumah dengan keluarga terdekat
(orang tua, istri, suami, saudara kandung, anak) minimal 1 tahun, orang dewasa
(berusia 18 tahun) (33), bersedia menjadi subjek penelitian dan telah mengisi
inform concent, bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Astambul, subjek
dapat membaca dan menulis.
4. Kriteria Ekslusi
Sampel penelitian ini adalah penderita TB paru BTA positif yang sudah
sembuh, yang putus obat atau yang kambuh.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner
dukungan sosial keluarga dan skala mekanisme koping saat seseorang
menghadapi penyakit pada penderita TB paru di wilayah Puskesmas Astambul.
1. Kuesioner dukungan sosial keluarga
Kuesioner yang digunakan untuk menilai dukungan keluarga pada
penelitian ini dimodifikasi dari kuesioner Yenni (2011) tentang hubungan

dukungan keluarga dan karakteristik lansia dengan kejadian stroke pada lansia
hipertensi. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan 30 pertanyaan terkait
dengan dukungan keluarga yang meliputi dukungan emosional, dukungan
penghargaan,

dukungan

informasi

dan

dukungan

instrumental.

Bentuk

pertanyaan yang digunakan yaitu skala Likert dengan pertanyaan positif dan
negatif.
Setiap pertanyaan memiliki empat pilihan dengan kriteria jawaban
sebagai berikut: 4= selalu, 3= sering, 2= kadang-kadang , 1= tidak pernah, untuk
pertanyaan positif dan sebaliknya 4=selalu, 3= sering, 2= kadang-kadang, 1=
tidak pernah.
Kuesioner ini belum dilakukan uji validitas dan reabilitasnya.
Tabel 4.1 kisi-kisi kuesioner dukungan sosial keluarga
NO Pertanyaan dukungan Item
sosial keluarga
1.

Dukungan

No. Item pertanyaan

pertanyaan
5

1,2,3,4,5 (positif)

6,7,8,9,10,11,12(positif),

informasional
2.

Dukungan
penghargaan

3.

Dukungan

13(negatif)
6

14,15,16,17,18,19 (positif)

11

20,21,22,23,24,25,26,27,29,30

instrumental
4.

Dukungan emosional

(positif), 28(negatif)
Total

30

30

2. Skala mekanisme koping


Kuesioner yang digunakan untuk menilai mekanisme koping penderita
TB paru pada penelitian ini diambil dari kuesioner Ramadhan (2012), tentang
hubungan tingkat pengetahuan dengan makanisme koping penderita TB paru.
Dari hasil uji validitas dan reabilitas instrument dengan 30 responden didapatkan
nilai r table 0,300. Skala mekanisme koping menggambarkan kemampuan
responden dalam menyesuaikan diri tentang penyakit yang dialaminya. Jumlah
pertanyaan kuesioner mekanisme koping penderita TB paru semula sebanyak 30
item pertanyaan, setelah diuji validitas dan reabilitas hanya 18 item pertanyaan
yang valid dan akan digunakan dalam penelitiaan ini. Skala ini buat dengan
modivikasi berdasarkan

Brief COPE Scale dari Carver dan penilaiannya

menggunakan skala Likert dengan 4 alternatif jawaban, yaitu jika responden


menjawab selalu diberi skor 4 dan jika tidak pernah diberi skor 1 untuk
pertanyaan favorable serta jika responden menjawab selalu diberi skor 1 dan
jika tidak pernah diberi skor 4 untuk pertanyaan tidak favorable.
Tabel 4.2 kisi- kisi skala mekanisme koping penderita TB paru
Mekanisme

Domain pernyataan

Jumlah item

No. Item

Koping

mekanisme koping

pertanyaan

pertanyaan

17

12,22

6,11

13

1. Koping aktif (Aktif


coping)
2. Perencanaan (Planning)
Mekanisme 3. Penerimaan (Acceptance)
Koping
Adaftif

4. Keyakinan/ agama
(Religion)
5. Menggunakan dukungan
emosional ( Use of
emotional support)

6. Penginterpretasian

1,21,25

3,29

5,10,19,20

23

18

18

kembali secara positif


(Positive reframing)
7. Distraksi diri (Selfdistraction)
Mekanisme 8. Melepaskan kemarahan
Koping

(Venting)

Maladaptif 9. Penyangkalan (Denial)


10. Menyalahkan diri sendiri
(Self-blame)
Total

D. Variabel penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan sosial keluarga penderita
TB paru.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah mekanisme koping penderita TB
paru.

E. Definisi Operasional
1. Dukungan sosial keluarga
Dukungan sosial keluarga kepada penderita TB paru adalah pemberian
dukungan keluarga berupa dukungan emosional dalam bentuk perhatian, kasih
sayang, cinta kasih pada penderita TB paru, dukungan penghargaan dalam bentuk
menghargai, mendengarkan dan berbicara pada penderita TB paru, dukungan

informasi dalam bentuk pemberian informasi terkait tentang TB paru

dan

dukungan instrumental dalam bentuk bantuan tenaga, waktu, dan dana bagi
penderita TB. Skala data untuk variabel ini berupa skala ordinal.
2. Mekanisme koping penderita TB paru
Mekanisem koping penderita TB paru adalah reaksi penyesuaian diri atau
mekanisme yang digunakan individu (penderita) TB paru untuk menghadapi
perubahan yang diterima terhadap penyakit TB paru yang diderita saat ini yang
diukur menggunakan skala mekanisme koping. Skala data untuk variabel ini
adalah ordinal.

F. Prosedur Penelitian
Tahap persiapan. Pada tahap persiapan yang dilakukan yaitu terlebih
dahulu dibuat surat izin studi pendahuluan dari Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat, kemudian penyerahan surat izin studi pendahuluan ke Dinas
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Banjar yang
kemudian mendapat tembusan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dan
Puskesmas Astambul. Melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Astambul dan
ke beberapa rumah penderita TB paru untuk mengetahui keadaan lapangan yang
sebenarnya. Pengambilan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar
dan Puskesmas Astambul untuk kepentingan penelitian.
Tahap Pelaksanaan. Pengumpulan data dilaksanakan pada Juni-Agustus
2014 di Puskesmas Astambul Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar yang
dilakukan sendiri oleh calon peneliti. Subjek penelitian dipilih sesuai dengan
metode yang telah ditentukan. Dijelaskan pada subjek penelitian tentang prosedur

dan tujuan penelitian, kemudian memberikan lembar persetujuan penelitian. Data


dikumpulkan dengan cara memberikan lembar kuesioner oleh peneliti yang akan
secara langsung dijawab oleh responden/subjek penelitian. Lembar kuesioner
diperiksa kelengkapan pengisiannya dan apabila terdapat pertanyaan yang belum
dijawab, maka responden diminta untuk melengkapi kuesioner tersebut.
Tahap Pelaporan. Setelah semua kuesioner telah diisi oleh responden,
dilakukan analisis data dan penyusunan laporan penelitian.

G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner tentang dukungan sosial keluarga dan skala mekanisme koping.
Responden diberikan penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan dan manfaat
penelitian serta cara pengisian kuesioner. Responden yang menyetujui penelitian
ini selanjutnya diminta mengisi surat kesediaan menjadi responden. Pengisian
keusioner dilaksanakan di Puskesmas Astambul oleh penderita TB paru BTA
positif yang datang mengambil OAT rutin. Apabila penderita tidak datang, maka
calon peneliti yang mengunjungi rumah penderita TB paru BTA positif untuk
bertemu langsung dengan

penderita untuk meminta kesediaannya mengisi

kuesioner. Data sekunder diperoleh dari laporan Dinas Kesehatan Propinsi


Kalimantan Selatan dan Kabupaten Banjar serta catatan-catatan penanggung
jawab TB paru di Puskesmas Astambul. Data kemudian dilakukan tabulasi dan
analisis data.

Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan


setelah kegiatan pengumpulan data. Empat tahap pengolahan data, yaitu Editing.
Secara umum editing adalah kegiatan pengecekan dan perbaikan kuesioner
(penyuntingan), Coding. Setelah semua kuesioner disunting, selanjutnya
dilakukan coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan (pengkodean), Entry data. Proses memasukkan data ke dalam
program atau software komputer dengan melakukan aplikasi program statistik dan
Tabulating. Membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian yang
diinginkan oleh peneliti (noto).

H. Cara Analisis Data


Cara analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat dan bivariat. Analisis adata univariat digunakan untuk memperoleh
presentasi dari variabel yang diteliti, baik variabel terikat (dependen) maupun
variabel

bebas

(independen),

sedangkan

analisis

data

bivariat

dengan

menggunakan statistik uji chi square. Ho ditolak bila P value < (0,05) yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan terikat (noto).

I. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Puskesmas Astambul Kecamatan Astambul
Kabupaten Banjar. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni-Agustus 2014 dengan
alokasi waktu sebagai berikut:

Tabel 4.3 Jadwal penelitian hubungan dukungan sosial keluarga dengan


mekanisme koping penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Astambul
Kabupaten Banjar.
Bulan KeNo

Kegiatan
1

1.

Konsultasi

2.

Pengumpulan
Referensi

3.

Perizinan

4.

Pengambilan

data

sekunder
5.

Penyusunan

proposal

penelitian
6.

Seminar KTI I

7.

Pelaksanaan penelitian

8.

Pengolahan data dan


analisis

9.

Penyusunan KTI II

10.

Seminar KTI II

11.

Perbaikan KTI II

12.

Pengumpulan KTI ke
UP-KTI FK UNLAM

10 11

12

J. Biaya Penelitian
Rincian biaya yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan referensi

Rp.

400.000,00

2. Penjilidan, dan penggandaan proposal

Rp.

200.000,00

3. Pengadaan Kuesioner

Rp.

200.000,00

4. Pengadaan laporan akhir

Rp.

250.000,00

5. Pembuatan jurnal

Rp.

100.000,00

6. Transportasi

Rp.

200.000,00

Total Biaya

Rp. 1.350.000,00

Anda mungkin juga menyukai