Oleh :
Meliana
1. Latar Belakang
kebebasan dan privacy untuk memilih dan membeli produk yang diinginkan.
kejahatan pencurian barang pada retail store. Pada retail store yang menjual
laba yang kecil ini masih ditambah dengan merchandise loss yang tinggi,
maka retail store akan menderita kerugian yang besar. Oleh karena itu
terdapat 5,5 juta kasus kejahatan di toko ritel per tahun dengan total nilai
fashion, Beck memaparkan bahwa ritel fashion di Inggris yang memiliki rata-
2
kerugian criminal losses senilai rata-rata 128 juta poundsterling per tahunnya.
secara umum didominasi oleh dua hal, yaitu pencurian barang oleh
pelanggan.
petugas kemanan yang banyak, namun terletak pada security technology yang
digunakan. Hal ini mengingat pelaku pencurian dari waktu ke waktu semakin
keberadaan petugas keamanan menjadi tidak efektif lagi. Saat ini cara kerja
kemanan itu sendiri. Dengan penerapan teknologi loss prevention yang tepat,
tertentu. Dengan kamera CCTV yang sangat kecil, seorang petugas kemanan
dapat memantau keadaan, dan bila ada kejahatan terjadi, rekaman pada CCTV
cukup dapat dijadikan barang bukti. Salah satu keunggulan kamera CCTV
mengambil gambar video yang jernih, bahkan dalam kegelapan total sampai
dengan jarak tiga puluh kaki (Sumber artikel bebas: ”CCTV Kamera” dari
bahwa CCTV sangat efektif digunakan sebagai media loss prevention. Philips
nilai kerugian atas kehilangan barang rata-rata dari 600 poundsterling menjadi
200 poundsterling per minggu. Sedangkan Gill dan Turbin (2000) dalam
pada pelaku pencurian secara langsung. Gill dan Turbin berargumen bahwa
pencuri dapat bersikap wajar di depan kamera dan tetap dapat beraksi leluasa
bilamana toko penuh dengan pengunjung. Kendati demikian menurut Gill dan
bahwa total biaya loss prevention yang dikeluarkan oleh industri ritel di
Inggris selama tahun 1995-1996 mencapai 450 juta poundsterling. Dari nilai
Towards Its Use”, dan pendapat Gill dan Turbin (2000) dalam jurnalnya
2. Perumusan Masalah
retail store?
3. Tujuan Penulisan
4. Batasan Masalah
merchandise loss pada retail store, namun pada makalah ini, pembahasan
5. Tinjauan Pustaka
interkasi baik secara audio, visual (face to face) dan juga data antara satu
bagian atau lebih dalam satu waktu yang dipisahkan oleh ruang (space)
atau kamera pengawas yang terdiri dari kamera dan sistem DVR (Digital
didefinisikan sebagai:
Alat ini berbeda dengan televisi broadcast, karena sinyalnya tidak terbuka
Dalam sebuah artikel bebas yang ditulis oleh Riefhid (2009) pada
image video ke tempat yang spesifik dan jumlah televisi yang terbatas.
monitor lain, bahkan jika di area yang sama sekalipun, kecuali monitor
Gambar 1
Mekanisme Kerja CCTV
Router. Firewall Router ini berfungsi sebagai hub atau pusat jaringan,
monitor. Kamera jarak dekat yaitu front gate monitor dapat langsung
1. Box Camera
seberapa jauh.
network.co.id/group+45384/cameracctv.htm)
maka pencuri yang sedang beraksi akan terdeteksi dari monitor, dan
2. Perasaan diawasi
3. Mengundang keramaian
untuk beraksi.
sasaran.
5. Publikasi
7. Rekaman Aksi
8. Lebih Berhati-Hati
potensial bersikap jauh lebih berhati-hati, bahkan lebih dari orang pada
umumnya.
6. Daftar Pustaka
Posted by :
Home Statistics
Jl. AR. Saleh Nganjuk
0358 – 7683708
Melayani :
- Olah dan analisis data SPSS / manual
- Konsultan penelitian, makalah, skripsi dan tesis
- Penyusunan macam-macam makalah, skripsi, tesis, RPP, Askep, jurnal KTI, dll
- Desain kuesioner dan metodologi riset
- Tim surveyor dan intelijen pasar
- Desain sistem informasi dan database
- Audit laporan keuangan
- Pembuatan buku profil (personal, perusahaan dan region)
- Terjemahan Inggris untuk Pendidikan, Ekonomi dan Kedokteran (non transtool).