KELOMPOK R1
M. Haikal
1206253634
Natasha Anagi
1206241640
Samuel Budhi S.
1206217950
Shabrina Nadhila
1206239440
Tanggal Praktikum
: 21 September 2014
Asisten Praktikum
: Azzah Balqis
Tanggal Disetujui
Nilai
Paraf Asisten
1. PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Percobaan:
Untuk mengetahui nilai kohesi (c) dan sudut geser () pada suatu tanah.
Stopwatch
Can
Oven
padat mencapai keadaan ultimate sehingga nilainya sama). Garis keruntuhan pasir
melalui titik asal grafik karena pasir tidak mengalami kohesi. Dari sudut geser ( ),
diperoleh nilai puncak dan nilai keadaan kritis yang dinyatakan dengan cv (kondisi
kritis) dan (kondisi puncak). Akhiran cv artinya volume tetap. Nilai berkisar
antara 35-45 derajat. Pada pasir lepas nilainya lebih kecil dan pada pasir padat nilainya
lebih tinggi.
Kekuatan geser tanah disuatu titik pada suatu bidang tertentu dikemukakan oleh
Coulomb sebagai fungsi linear terhadap tegangan normal pada bidang tersebut pada
titik yang sama yang dinyatakan dengan rumus:
.
Dimana tegangan geser, c adalah kohesi tanah,
adalah sudut geser tanah. Berdasarkan teori Terzaghi, tegangan geser pada suatu tanah
hanya dapat ditahan oleh tegangan partikel-partikel padatnya.
Kekuatan geser dapat diukur langsung dengan pemberian beban konstan vertikal
(normal) pada sampel dan pemberian gaya geser tertentu dengan kecepatan konstan dan
perlahan-lahan untuk menjaga tegangan air pori tetap nol hingga tercapai kekuatan
geser maksium.
Tegangan normal didapat dengan pembagian besarnya gaya normal dengan luas
permukaan bidang geser atau S = P/A.
Tegangan geser didapat dengan menghitung gaya geser (G) yang didapat dari
pembacaan maksimum load ring dial setelah dikalikan dengan nilai kalibrasi prooving
ring (LRC).
T=G/A
G = M x LRC
LRC = 0,15 kg/div
Dari beberapa buku referensi menyatakan bahwa harga kohesi pasir (c) = 0, dan
harga sudut geser pasir () berkisar : 280 480.
Tabel 11.1. Tabel Harga Kohesi untuk Beberapa Jenis Pasir
Soil (sand)
Loose Dry
Type of Test
UU
CD
28-34
Loose Saturated
28-34
Dense Dry
35-46
43-50
Dense Saturated
1-2
43-50
2. PROSEDUR PRAKTIKUM
2.1. Persiapan Percobaan
1. Meyiapkan alat dan bahan untuk praktikum direct shear test.
2. Mengukur diameter lingkar dalam shear box.
3. Menyeimbangkan sistem counterweight sehingga mampu memberikan gaya normal
pada shear box.
4. Menimbang penutup shear box, bola dan can.
5. Menyediakan pasir secukupnya dimana pasir dibersihkan dari kotoran dan kerikil
menggunakan saringan no. 18.
2.2. Jalannya Percobaan
1. Mengunci shear box agar tidak bergerak.
2. Memasukan pasir ke dalam shear box hingga bagian.
3. Meratakan permukaan pasir dengan spatula lalu menutupnya dengan penutup shear
4.
box secara hati-hati agar pasir tidak tumpah dan diatasnya diberikan bola.
Memasang shear box ke alat direct shear test hingga dial berada di sisi shear box
5.
6.
7.
8.
9.
3. PENGOLAHAN DATA
3.1 Data Percobaan
Waktu (s)
15
30
45
60
75
90
105
120
135
150
165
180
195
210
225
240
255
270
285
5
7
9
10
11
11
12
13
14.5
16
15.5
-
10
13
19.5
25.5
29
32
34
38.5
45
64.5
71
-
Massa (kg)
15
15
22
26
36
38
39
42
44
46
48
51
51
54
54
58
62
61
64
65
20
72
78
84
89
92
95
97
10
98
103
104
110
110
-
25
61
73
82
86
89
90
90
93
98
99
103
-
1
2
3
4
5
7.8
8
8
8.1
8.7
Rata58.34
23.5
24.7
34.9
27.8
rata
55.21
19.8
21.9
32.5
25.1
3.13
3.7
2.8
2.4
2.7
5.669263 18.68687 12.78539 7.3846154 10.8 11.057
Wcan
Wwet
Wdry
Ww
w
: Berat can
: Berat tanah basah
: Berat tanah kering
: Berat air
: Kadar air
4. PENGOLAHAN DATA
Berikut hasil pengolahan data percobaan sehingga diperoleh hasil akhir berupa nilai
Tegangan Normal dan Tegangan Geser.
Berat beban (kg)
Berat penutup (kg)
Total beban (kg)
Luas Area
Teg. Normal
M Max
Teg. Geser
5
0.842
5.842
31.46
0.1857
15.50
0.0739
10
0.842
10.842
31.46
0.3446
71.00
0.3385
15
0.842
15.842
31.46
0.5036
65.00
0.3099
20
0.842
20.842
31.46
0.6625
110.00
0.5245
25
0.842
25.842
31.46
0.8214
103.00
0.4911
Berikut merupakan salah satu contoh pengerjaan dalam pengolahan data tersebut, yaitu
pada keadaan berat beban sebesar 5 kg, maka
= 0.15 kg/div
M maks
= 1.55
Berikut merupakan salah satu contoh pengerjaan dalam pengolahan data tersebut, yaitu
pada keadaan berat beban sebesar 10 kg, maka :
= 0.15 kg/div
M maks
= 7.1
= 0.15 kg/div
M maks
= 65
Berikut merupakan salah satu contoh pengerjaan dalam pengolahan data tersebut, yaitu
pada keadaan berat beban sebesar 20 kg, maka :
= 0.15 kg/div
M maks
= 110
= 0.15 kg/div
M maks
= 103
Dimana x adalah tegangan normal (S) dan y adalah tegangan geser (T)
y
0.0739
0.3385
0.3099
0.5245
0.4911
1.7379
x2
0.0345
0.1188
0.2536
0.4389
0.6747
1.5205
y2
0.0055
0.1146
0.0960
0.2751
0.2412
0.7324
xy
0.0137
0.1167
0.1561
0.3475
0.4034
1.0373
5. ANALISA
5.1. Analisa Percobaan
Percobaan yang berjudul Direct Shear ini bertujuan untuk mengetahui nilai
kohesi (c) dan sudut geser pada tanah/pasir.
Sebelum percobaan dilakukan, praktikan mempersiapkan alat dan bahan yang di
perlukan terlebih dahulu. Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu pasir yang
lolos saringan no. 18. Pasir yang digunakan diaduk dengan sedikit air agar kadar air pasir
merata sehingga bersifat agak sedikit lembab agar kondisi pasir mendekati kondisi pasir
yang sebenarnya di lapangan. Setelah itu, praktikan mengukur dimensi alat shear box
yang digunakan saat percobaan dan menimbang berat alat shear box tersebut yang terdiri
dari tutup dan juga bola. Berat tersebut akan dijumlahkan dengan berat pasir sebagai
berat total yang memberikan tekanan.
Selanjutnya, praktikan mengunci alat shear box agar tidak terjadi pergeseran
ketika percobaan dilakukan. Lalu praktikan memasukkan sampel pasir ke dalam alat
shear box hingga memenuhi 1/3 bagiannya. Kemudian pasir tersebut diratakan dengan
menggunakan tamper agar pasir terdistribusi dengan rata dan padat. Lalu pasir
dimasukkan kembali hingga memenuhi bagian dan ditumbuk kembali. Setelah pasir
sudah memenuhi seluruh alat shear box, tutup beserta bola shear box diletakkan di
atasnya. Bola yang terletak di bagian tengah atas permukaan shear box berguna untuk
memberikan tekanan yang merata pada seluruh permukaan pasir melalui tutup tersebut.
Kemudian, shear box diletakkan pada alat direct shear test dengan melakukan
pembebanan sebanyak 5 kali dengan beban seberat 5 kg, 10 kg, 15 kg, 20 kg dan 25 kg.
Sebelum melakukan pembebanan, kunci pada shear box dilepas. Setelah beban
diletakkan, dial gauge dikalibrasi terlebih dahulu menjadi 0. Kemudian praktikan
memberikan gaya geser dengan kecepatan 1 mm/menit dan dilakukan pencatatan dial
gauge setiap 15 detik. Praktikan harus teliti dalam melakukan pembacaan tersebut dan
memberikan gaya geser secara konstan agar kekuatan geser maksimum tercapai. Namun,
karena dial gauge agak sensitif dan praktikan tidak konstan dalam memberikan gaya
geser dalam 15 detik maka data yang didapatkan kurang tepat. Percobaan ini terus
dilakukan hingga didapatkan nilai yang sama atau menurun dari 15 detik sebelumnya.
Setelah melakukan pembacaan pada alat direct shear test, beberapa bagian dari sampel
pasir tersebut diletakkan pada oven agar didapatkan nilai kadar airnya. Langkah-langkah
tersebut dilakukan secara berulang dengan beban yang berbeda-beda, yaitu 10 kg, 15 kg,
20 kg dan 25 kg.
5.2. Analisa Hasil
Dari percobaan yang dilakukan, hasil yang didapatkan yaitu berupa nilai shear
stress berbanding lurus dengan vertical load yang diakibatkan oleh beban yang
diletakkan pada alat. Semakin besar beban vertical load semakin besar nilai tegangan
normal. Tegangan normal didapatkan dengan membagi total beban dengan luas
penampang sampel. Sedangkan tegangan geser ditemukan dengan membagi nilai
perkalian LRC dan nilai maksimum pembacaan pada setiap beban dengan luas
penampang sampel. Dari data tersebut, didapatkan grafik sebagai berikut :
Melalui data yang didapat dan ditampilkan pada grafik, perbandingan tegangan
normal dan tegangan geser tersebut berbanding lurus walaupun pada titik tertentu terjadi
hal yang berkebalikan. Hal tersebut bisa terjadi karena kesalahan yang terjadi saat
percobaan. Secara teori, tegangan normal memang sebanding dengan tegangan geser.
Untuk mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser pada pasir, data yang diperoleh
diolah dengan menggunakan regresi linear sehingga didapatkan persamaan linear
sebagai berikut
Menurut Mayerhof (1965), dengan nilai sudut geser tersebut, dapat diketahui
bahwa pasir pada percobaan ini memiliki kepadatan yang lepas (loose) dan berjenis pasir
lepas.
5.3. Analisa Kesalahan
Penguncian tidak dilakukan dengan tepat sehingga shear box mudah tergeser
KESIMPULAN
Nilai kohesi pasir yang diperoleh yaitu 0.0243 kg/cm2 dan nilai sudut geser pasir
sebesar 32.7 yang kedua nilainya memenuhi data umum yang seharusnya.
Berdasarkan nilai sudut geser yang didapat, pasir pada percobaan ini memiliki
normalnya.
Nilai tegangan normal dan tegangan geser berbanding lurus sesuai dengan tegangan
horizonatlnya dari hasil grafik percobaan.
7.
REFERENSI
Buku panduan praktikum Mekanika Tanah 2. Depok: Departemen Teknik Sipil Universitas
Indonesia
http://eprints.undip.ac.id/34313/5/2125_chapter_II.pdf diakses pada tanggal 16 Oktober 2014
8.
LAMPIRAN