a.
Hipertiroid
a.
Beneficience
b.
Tirotoksikosis
a.
Makanan biasa + ekstra
protein
b.
Autonomy
c.
Krisis tiroid
c.
Justice
d.
Tiroiditis
d.
Non maleficience
e.
e.
Confidentiality
b.
Makanan biasa + ekstra
vitamin
c.
Makanan biasa + ekstra
protein + vitamin
d.
e.
a.
Paget disease
b.
Cushing syndrome
c.
Addison disease
d.
hormon adrenokortikotropik.
Hormon adrenokortikotropik ini
mempunyaiMSH-like effect. Pada
penyakit Addison terdapat
peningkatan kadar beta MSH dan
hormon adrenokortikotropik.
Tidak didapatkan hubungan
antara beratnya penyakit Addison
dengan luasnya pigmentasi.
Pigmentasi ini sifatnya difus,
terutama pada kulit yang
mendapat tekanan (misalnya
pinggang dan bahu), siku,
jaringan parut, garis-garis telapak
tangan dan ketiak. Pada daerah
perianal, perivulva, skrotum dan
areola mamma tampak lebih
gelap. Pigmentasi pada mukosa
sering tampak pada mukosa
mulut yaitu pada bibir, gusi, lidah,
faring, konjungtiva, vagina dan
vulva.
Pigmentasi didapatkan 100% pada
penderita penyakit Addison. Thorn
dan kawan-kawan melaporkan
dari 158 kasus Addison
seluruhnya didapatkan
pigmentasi. Rowntree dan Snell
melaporkan dari 108 kasus
mengakibatkan terjadinya
gangguan pendengaran dan
mengakibatkan terjadinya
gangguan pendengaran dan
keseimbangan yang menetap
pada bayi yang akan dilahirkan
a.
INH
b.
Pirazinamid
a.
c.
Streptomisin
b.
Duodenitis erosive
d.
Rifampisin
c.
d.
Ca gaster
e.
Gastropati OAINS
NKB-SMK+sepsis
Patofisiologi:
b.
NCB-KMK+sepsis
-Traumatik
-Varises esofagus
c.
NKB-SMK+hyaline
membrane disease
Etiologi:
Penyebab perdarahan saluran
makan bagian atas:
d.
NCB-KMK+hyaline
membrane disease
1) Sesuai masa kehamilan
(SMK) : berada diantara 10 90
percentile grafik Batglia dan
lubchenco.
2) Bayi kecil masa kehamialn
(KMK) = berat badan lahir < 10
percentile kurve pertumbuhan.
3) Bayi besar masa kehamilan
(BMK) : berat badan lahir > 90
percentile kurve pertumbuhan.
-menggigil
-kulit teraba hangat
Sindroma Gawat Pernafasan (dulu
disebut Penyakit Membran Hialin)
adalah suatu keadaan dimana
kantung udara (alveoli) pada
paru-paru bayi tidak dapat tetap
terbuka karena tingginya
tegangan permukaan akibat
kekurangan surfaktan. Agar bayi
bisa bernafas dengan bebas,
setelah lahir, alveoli harus tetap
terbuka dan terisi dengan udara.
Alveoli bisa terbuka lebar karena
adanya suatu bahan yang disebut
surfaktan. Surfaktan dihasilkan
oleh sel-sel di dalam alveoli dan
berfungsi menurunkan tegangan
permukaan. Surfaktan dihasilkan
oleh paru-paru yang matang,
yaitu pada kehamilan 34-37
minggu.
Jika telah terjadi sepsis, maka
akan timbul gejala-gejala berikut:
-demam atau hipotermia
(penurunan suhu tubuh)
-hiperventilasi
-ruam kulit
- takikardi (peningkatan denyut
jantung)
- mengigau atau linglung
- penurunan produksi air kemih.
Jika tidak segera diatasi, sepsis
bisa menyebabkan infeksi di
seluruh tubuh (infeksi metastatik).
Infeksi bisa terjadi di dalam
selaput otak (meningitis), di
dalam kantong jantung
(perikarditis), di dalam jantung
(endokarditis), di dalam tulang
(osteomielitis) dan di dalam sendisendi yang besar. Suatu abses
(penimbunan nanah) bisa
terbentuk hampir di semua bagian
tubuh.
Parsial
b.
Parsial komplek
DIAGNOSA
c.
Absence
d.
Tonik klonik
e.
Myoklonik
1.
Terdapat gangguan
kesadaran. Walaupun pada
awalnya sebagai kejang parsial
simpleks.
c.
ISK
d.
Kencing batu
e.
Gagal ginjal
2.
Dapat mencakup
otomatisme atau gerakan
aromaticmengecapkan bibir,
mengunyah, gerakan mencongkel
yang berulang-ulang pada tangan
dan gerakan tangan lainnya.
Gejala :
3.
Dapat tanpa otomatisme
tatapan terpaku.
Keganasan prostat
b.
BPH
Thyroideus
b.
Masseter
Sternocleidomastoideus ????
c.
d.
Sternothyroid
e.
Sternohyoideus
b.
Mengatasi eksotoksin yg
sudah terikat SSP
c.
Mengeliminasi kuman
d.
Mengatasi kejang
e.
Imunisasi aktif
Farmakologi
Hepatitis B akut
b.
Hepatitis B kronis
c.
Sindroma nefrotik
b.
Abses hati
c.
Tumor pancreas
d.
Sirosis hepatis
e.
Kolelitiasis
Gejala-gejala gastrointestinal
yang tidak khas seperti anoreksia,
mual, muntah dan diare
b. Amenore, hiperpigmentasi
areola mammae
d. Hiperpigmentasi
Jari tubuh
Isolasi
b.
Karantina
c.
Restriction of activities
d.
Reverse isolation
e.
Separasi
Hubungan hirarki
e.
Hubungan moral
a.
????
b.
TB kasus kambuh
o Kasus gagal
c.
TB kasus resisten obat
kok gak da pilihan default??????
d.
e.
TB kasus baru
o Kasus kronik
Pasien TB dengan hasil
pemeriksaan masih BTA positif
setelah selesai pengobatan ulang
(kategori 2). Hal ini ditunjang
dengan rekam medis sebelumnya
dan atau riwayat penyakit dahulu.
o Kasus gagal pengobatan
Pasien TB yang hasil pemeriksaan
dahaknya positif atau kembali
positif pada bulan kelima atau
lebih selama pengobatan
1616.Penderitapriaumur 45
tahunmengeluhcepatlelahbanyakk
encingberatbadanturun 7kg dalam
2 bulan. Pemeriksaanfisik BB
45kg, TB 165 cm, TD 160/95
mmHg.Hasilpemeriksaan GDS
350mg/dl.Selain diet danolah raga
pengobatanapakah yang
palintepatpadapasienini?
a. ACE inhibitor
b. insulin
Pembahasan :
a. laryngitis akut
e. laringomalasia
Pembahasan :
GEJALA
b. laryngitis TB
c.laringotrakeitis
d.difteri
PENYEBAB
Penyebabnya adalah bakteri
Corynebacterium diphtheriae.
Bakteri ini ditularkan melalui
percikan ludah yang berasal dari
batuk penderita atau benda
maupun makanan yang telah
terkontaminasi oleh bakteri.
Biasanya bakteri berkembangbiak
menyebabkan kelumpuhan
Kerusakan ginjal (nefritis).
PENGOBATAN
Seorang anak yang menderita
difteri dirawat di rumah sakit, di
unit perawatan intensif. Segera
diberikan antitoksin (antibodi
untuk menetralisir racun difteri),
dalam bentuk suntikan melalui
otot maupun pembuluh darah.
Dilakukan pemantauan ketat
terhadap sistem pernafasan dan
jantung. Untuk melenyapkan
bakteri difteri, diberikan antibiotik
(misalnya penicillin atau
eritromycin).
b.dextrose 10%
c.natriumbikarbonat
d.dextrose 40%
e.nacl 0,9%
didapatkan microaneurisma,
solver wire, maupun exudat. Pada
pemeriksaan lapang pandang
didaptkan gambaran depresi
umum tekanan bola dbn.
Diagnosis pada penderita ini
adalah :
c.
pneumonia aspirasi
d.
bronkopneumoni duplek
berat
e.
virus
asmadgnpencetusinfeksi
a. kataraksenilis
b. retinopatidiabetika
c. retinopatihipertensi
d. normotensi glaucoma
e. presbiop
Pembahasan :
1621. Seorang anak perempuan
18 bulan mengeluh demam, pilek
2hari. Sejak 1tahun sudah sesak
napas.Keluhan disertai dengan
gelisah, sulit minum. Pada PF
didapa tnadi 120x/ menit, rr 72
x /menit, suhu 38,6, nafas cuping
hidung (+), retraksi selaiga, ronki
basah ekspirasi memanjang pada
kedua paru. Diagnosis
a.
pertussis
b.
bronkiolotis
Pembahasan :
Bronkopneumonia adalah
peradangan paru, biasanya
dimulai di bronkioli terminalis.
Bronkopneumonia adalah nama
yang diberikan untuk sebuah
inflamasi paru-paru yang biasanya
dimulai di bronkiolus terminalis.
Bronkiolus terminalis menjadi
tersumbat dengan eksudat
mukopurulen membentuk bercakbercak konsolidasi di lobulus yang
bersebelahan. Penyakit ini
seringnya bersifat sekunder,
mengikuti infeksi dari saluran
nafas atas, demam spesifik dan
penyakit yang melemahkan
sistem pertahanan tubuh. Pada
bayi dan orang-orang yang lemah,
Pneumonia dapat muncul sebagai
infeksi primer.
DEFINISI
Pneumonia bronkopneumonia,
pneumonia yang ditandai bercakbercak infeksi pada berbagai
tempat di paru. Bisa kanan
maupun kiri yang disebabkan
virus atau bakteri dan sering
terjadi pada bayi atau orang tua.
GAMBARAN KLINIS
Bronkopneumonia biasanya
didahului oleh infeksi saluran
nafas bagian atas selama
beberapa hari. Suhu dapat naik
secara mendadak sampai 3940C
dan mungkin disertai kejang
karena demam yag tinggi. Anak
sangat gelisah, dispnu,
pernafasan cepat dan dangkal
disertai pernafasan cuping hidung
dan sianosis di sekitar hidung dan
mulut. Batuk biasanya tidak
dijumpai di awal penyakit, anak
akan mendapat batuk setelah
beberapa hari, dimana pada
awalnya berupa batuk kering
kemudian menjadi produktif.
Pada bronkopneumonia, hasil
pemeriksaan fisik tergantung
pada luasnya daerah yang
c. infiltrasilimfositik
d. migrasineutrofilik
e. vasodilatasi
Pembahasan : inflamasi pada
jaringan akan melibatkan vaktor
vaskuler dan seluler. Perubahan
vaskuler mengakibatkan
peningkatan aliran darah
(vasodilatasi) dan perubahan
struktural. Leukosit yang pada
mulanya didominasi oleh
neutrofil, melekat pada endotel
melalui molekul adhesi, kemudian
meninggalkan mikrovaskular dan
bermigrasi ke tempat cedera di
bawah pengaruh agen kemotaktik
yang kemudian diikuti dengan
fagositosis. Peubahan pada
vaskular dan selular yang terjadi
dapat disebabkan oleh efek
langsung dari iritan, namun
sebagian besar karena adanya
bermacam-macam zat yang
disebut mediator kimia. Mediator
reaksi inflamasi meliputi
neuropeptid, peptid fibrinolitik,
kinin, fragmen komplemen, amin
vasoaktif, enzim lisosom,
menjagakebersihanmulut
b.
minumantibiotiksampaihabis
c.
mengkonsumsibiahdansayuran
d.
menggunakanalbotylpadaulkus
e.
berhentimerokok
c. obatantipsikotik
d. tek (terapielektrokonvulsi)
e. psikoterapi
b.imipramine
c.haloperidol
d.diazepam
e.amitriptiline
Pembahasan :
Pembahasan :
Psikotik adalah gangguan jiwa
yang ditandai dengan ketidak
mampuan individu menilai
kenyataan yang terjadi, misalnya
terdapat halusinasi, waham atau
perilaku kacau/aneh. Psikotik yang
dibahas pada modul ini yaitu
psikotik akut dan kronik.
Gambaran utama perilaku:
Mendengar suara-suara
yang tidak ada sumbernya
Kebingungan atau
disorientasi
Perubahan perilaku;
menjadi aneh atau menakutkan
Keadaan emosional yang
labil dan ekstrim (iritabel)
Program pengobatan untuk
psikotik akut :
Berikan obat antipsikotik untuk
mengurangigejala psikotik :
golongan azol
benzilamin,
a. as.benzoat
3.
golongan alonamin
b. as.salisilat
4.
golongan lainnya seperti
siklopiros,tolnaftan, haloprogin.
d. nistatin
e. kanamisin
Pembahasan :
(clotrimazole,mikonazole,ekonazol
e,ketokonazole,oxiconazole),
2.
c. mikonazole
Imunitas seluler
b.
c.
Imunitas didominasi oleh
imun humoral
d.
Imunitas dibentuk dengan
cepat
e.
Imunitas hilang dengan
cepat
a.
b.
PEMBAHASAN
c.
d.
e.
Gangguan dengar
retrocochlear
PEMBAHASAN
Pada pasien ini, dilihat dari
usianya yakni 65 tahun,
kemungkinan diagnosis mengarah
pada proses degeneratif.
Presbiakusis adalah tuli
sensorineural frekuensi tinggi,
umumnya terjadi mulai usia 65
tahun. Keluhan utama berupa
berkurangnya pendengaran
Cardiotocografi
b.
B-HCG
c.
USG
d.
Pemeriksaan widal
PEMBAHASAN
Pada pasien ini TFU sudah setinggi
antara pusat dan pubis, berarti
perkiraan usia kehamilan sekitar
16 minggu. Untuk mengetahui
keadaan janin dan usia kehamilan
dapat dilakukan pemeriksaan
USG. Pada usia kehamilan sekitar
16 minggu sudah dapat dilakukan
pengukuran biometri janin dan
lokasi pertumbuhan plasenta,
keadaan janin.
(Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo, edisi ketiga, hal.
135-151)
c.
Kala II
d.
Kala III
e.
Kala IV
PEMBAHASAN
Proses persalinan dibagi menjadi :
a. Kala I : Klinis dapat
dinyatakan partus dimulai bila
timbul his dan keluarnya bloody
show. Proses membukanya serviks
dibagi dalam 2 fase yakni:
Fase laten : berlangsung
selama 8 jam. Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai
ukuran diameter 3 cm.
Poliomyelitis
b.
Myelopathi
c.
d.
e.
Polineuropathi
PEMBAHASAN
b.
Widal
c.
Darah rutin
d.
Apus tenggorok
e.
Mantoux
PEMBAHASAN
Berdasarkan criteria WHO,
diagnosis DBD ditegakkan bila
semua hal di bawah ini dipenuhi :
Tes RL
Trombositopenia (jumlah
trombosit <100.000/ul)
Organofosfat
4. Bronchokonstriksi dengan
sekresi berlebihan, tampak sesak
dan banyak mengeluarkan lender,
mulut berbusa dan bau
organofosfat yang tertelan
b.
Karbamat
c.
Etanol
d.
Salisilat
6. Lain-lain : hiperglikemia,
fasikulasi, kejang, penurunan
kesadaran sampai koma.
PEMBAHASAN
a.
Organofosfat
Organofosfat menyebabkan
fosforilasi dari ester acetylcholine
esterase (sebagai choline
esterase inhibitor ) yang bersifat
irreversibel sehingga enzim ini
menjadi inaktif akibat terjadi
penumpukan acetylcholine. Efek
klinik yang terjadi adalah
stimulasi yang berlebihan oleh
acetylcholine.
Gejala klinis :
2. SLUDGE : salivasi, lakrimasi,
urinasi, diare, gejala GI tract dan
emesis
3. Miosis
Karbamat
Etanol
Salisilat
a.
Meningkatnya cairan di
sarkoplasma
b.
Tidak terdegradasinya
asetilkolin di synaps
c.
d.
e.
PEMBAHASAN
Kaku mayat akan terjadi setelah
tahap relaksasi primer. Keadaan
ini berlangsung setelah terjadinya
kematian tingkat sel, dimana
aktivitas listrik otot tidak ada lagi.
Otot menjadi kaku. fenomena
kaku mayat ini pertama sekali
terjadi pada otot-otot mata,
bagian belakang leher, rahang
bawah, wajah, bagian depan
leher, dada, abdomen bagian atas
dan terakhir pada otot tungkai.
Akibat kaku mayat ini seluruh
mayat menjadi kaku, otot
memendek dan persendian pada
mayat akan terlihat dalam posisi
sedikit fleksi. Keadaan ini
berlangsung selama 24-48 jam
pada musim dingin dan 18-36 jam
pada musim panas. Penyebab:
Otot tetap dalam keadaan hidrasi
oleh karena adanya ATP. Jika tidak
ada oksigen, maka ATP akan
terurai dan akhirnya habis,
sehingga menyebabkan
penumpukan asam laktat dan
penggabungan aktinomiosin
(protein otot). Cadangan glikogen
habis ATP aktin/myosin
menggumpal otot kaku.
(Situs www.akademik.unsri.ac.id;
Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses Penyakit)
Heme sintase
c.
Protoporfirinogen oksidase
d.
ALA dehidratase
e.
Coproporfirinogen oksidase
PEMBAHASAN
b.
c.
d.
Sisa ikan
e.
Sisa ikan+darah
PEMBAHASAN
Pada penyakit hati yang kronis
timbul gangguan metabolisme
protein, dan berkurangnya
pembentukan asam glukoronat
dan sulfat. Demikian pula proses
detoksifikasi berkurang. Pada
keadaan normal, amoniak akan
diserap ke dalam sirkulasi portal
masuk ke dalam hati, kemudian
oleh sel hati diubah menjadi urea.
Pada penderita dengan kerusakan
sel hati yang berat, banyak
amoniak yang bebas beredar
dalam darah. Oleh karena sel hati
tidak dapat mengubah amoniak
menjadi urea lagi, akhirnya
amoniak menuju ke otak dan
bersifat toksik/iritatif pada otak.
Pasien tersebut menunjukkan
manifestasi klinis sirosis hepatis
diikuti jatuh ke dalam koma
hepatikum. Bau amandel yang
menyengat adalah bau amoniak
dalam napas pasien tersebut
(fetor hepatikum).
Malaria
b.
Avian influenza
c.
Thypoid fever
d.
DBD
e.
Tetanus berat
PEMBAHASAN
Berdasarkan criteria WHO,
diagnosis DBD ditegakkan bila
semua hal di bawah ini dipenuhi :
Trombositopenia (jumlah
trombosit <100.000/ul)
Pemeriksaan Gram
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan Histopatologi
PEMBAHASAN
Pada pasien ini berdasarkan
keluhan, tempat predileksi, dan
UKK, mengarah pada tinea
corporis. Predileksi tinea ini
adalah di daerah leher,
ekstremitas, dan badan. Lesi
dapat berupa :
a.
Split referral
b.
Cross referral
c.
Collateral referral
d.
Periodic referral
e.
Interval referral
PEMBAHASAN
Collateral referral,
menyerahkan wewenang dan
tanggungjawab penanganan
b.
Pemberian bubur susu
dihentikan
a.
750 cc
c.
Pemberian sari jeruk peras
dihentikan
b.
1000 cc
c.
1100 cc
d.
Diberikan imunisasi
d.
1250 cc
e.
Dikonsultasikan ke
puskesmas
e.
2250 cc
PEMBAHASAN
Bubur susu telah dapat diganti
seluruhnya dengan nasi tim
sebanyak 3 kali dalam sehari pada
bayi usia 8-12 bulan. Bila bayi
disusukan melebihi masa 1 tahun,
perlu diperhatikan kemungkinan
timbulnya anoreksia terhadap
makanan lain sehingga anak akan
menderita kekurangan protein dan
kalori.
(Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak
1, hal. 323-324)
Pembahasan :
Maintenance anak berdasarkan
holliday
10 kilogram pertama dikali 100.
10 kilogram kedua dikali 50
10 kilogram ke tiga dikali 25
Didapt kebutuhan cairan dalam 1
hari.
10x100=1000
5x50=250
1250/hari.
jenis makanan
b.
c.
lama defisiensi protein
kalori
d.
jenis penyakit
e.
jenis edema
Pembahasan :
Pirantel pamoat
b.
Albendazole
c.
Praziquantel
d.
Antimonium pentaviolet
e.
Diethyl carbamazine
Pembahasan :
Gejala dan tanda klinis
akut dari filariasis:
Pembengkakan kelenjar
getah bening (tanpa ada luka) di
daerah lipatan paha, ketiak
(limfadenitis) yang tampak
kemerahan, panas dan sakit
Limfedema : Infeksi
Wuchereria mengenai kaki dan
lengan, skrotum, penis, vulva
vagina dan payudara, Infeksi
Brugia dapat mengenai kaki dan
lengan dibawah lutut / siku, lutut
dan siku masih normal
Ulkus gaster
b. Ulkus duodeni
c.
Esofagitis
d. Gastritis
e.
Pembahasan :
OMA
b. Mastoiditis kronis
c.
OME
d. OMK
e.
Mastoiditis akut
Pembahasan :
OMA, gejala kliniknya tergantung
stadium oenyakit serta umur
pasien. Pada anak yang sudah
dapat berbicara keluhan utama
adalah rasa nyeri didalam telinga.
Biasanya terdapat riwayat batuk
pilek sebelumnya. Pada anak yang
lebih besar atau dewasa selain
nyeri terdapat pula ganggunan
pendengaran berupa rasa penuh
ditelinga atau kurang dengar. Bila
terjadi rupture membran timpani,
maka secret mengalir ke liang
telinga.
OMK: Gejalanya bervariasi,
tergantung kepada lokasi
perforasi gendang telinga:
Perforasi sentral (lubang terdapat
di tengah-tengah gendang
telinga).
Otitis media kronis bisa kambuh
setelah infeksi tenggorokan dan
hidung (misalnya pilek) atau
karena telinga kemasukan air
ketika mandi atau berenang.
Penyebabnya biasanya adalah
bakteri.
SC
b. Induksi persalinan
c.
Pemberian MgSO4
d. Pemberian diazepam
e.
Konservatif
Pembahasan :
Preeklampsia ringan ditegakkan
berdasar atas timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan
atau edema setelah kehamilan 20
minggu.
Hipertensi: Sistolik/Diastolik
140/90 mmHg.
Proteinuria +1 dipstik. Edema
local tidak dimasukkan dalam
krieteria preeclampsia kecuali
edema pada lengan, muka dan
perut, edema generalisata.
Manajemen umum preeclampsia,
sikap terhadap kehamilannya,
apakah kehamilan akan
diteruskan sampai aterm? Disebut
perawatan kehamilan konservatif
atau ekspektatif. Apakah
kehamilan akan diakhiri? Disebut
perawatan kehamilan aktif atau
agresif. Sikap terhadap
IUD
b.
KB depoprovera
c.
KB estrogen
d.
KB pil
a.
b. Thalassemia
c.
Malaria
Pembahasan :
a.
b. Myelophati
c.
Myelitis
d. Poli neurophati
e.
Autoimmune disease
Pembahasan :
Sindroma Guillain-Barre adalah
suatu penyakit autoimun, dimana
proses imunologis tersebut
mengakibatkan demielinisasi pada
akar saraf serta saraf tepi.Pada
60-70 % penderita, gejala klinis
sindroma Guillain-Barre didahului
oleh infeksi ringan saluran nafas
atau saluran pencernaan 1-3
minggu sebelumnya, Kelumpuhan
utama penderita adalah parestesi
(kesemutan) pada ujung-ujung
ekstremitas, kelumpuhan
ekstremitas atau keduanya.
Kelumpuhan bisa pada kedua
ekstremitas bawah saja atau
Bells palsy
b.
Migraine
c.
Anteritis temporalis
d.
Trigeminal neuralgia
e.
Tension headeache
Pembahasan
Trigeminal neuralgia merupakan
nyeri yang dirasakan mendadak
pada wajah kumat-kumatan, rasa
seperti disayat pisau, ditusuk
selama 20-30 detik. Serangan
terjadi pada saat mengunyah,
Carbamazepin
b.
Diclofenac
c.
Tramadol
d.
Parasetamol
e.
Piroxicam
Pembahasan :
Terapi pada neuralgia trigeminal
adalah dengan Carbamazepin
400-1200 mg/hr. selain itu dapat
menggunakan phenitoin,
oxicarbamazepin, dan
clonazepam.
Antibiotic
b.
Antihistamin
c.
Antiinflamasi
d.
Anti jamur
e.
Anti virus
Pembahasan :
Ekstraksi komedo
b.
Salep topical dan isoretinoid
oral
c.
d.
Lebih rajin membersihkan
muka
Pembahasan
Akne vulgaris adalah peradangan
kronik dari folikel pilosebasea
yang disebabkan oleh beberapa
factor dengan gambaran klinis
yang khas. Predileksi utama
diwajah. Disertai rasa gatal UKK
mula-mula berupa komedo yang
selanjutnya menjadi pustule atau
nodus dan kista.
Penatalaksanaannya secara
umum yaitu dengan menjaga
kebersihan kulit. Terapi sistemik
dapat diberikan tetrasiklin 3-4
kali/hari 250 mg, vit A 3x10.000
unit/hari. Topical sulfur 2-10%,
asam salisilat 3-5%.
Pendekatan interpersonal
b.
Pendekatan praktik
kedokteran
c.
Pendekatan praktik
keperawatan
d.
e.
Pendekatan setara
Pembahasan :
Hubungan Dengan Profesi
Kesehatan Lain
Non-diskriminatif merupakan sifat
pasif dalam hubungan.
Penghargaan merupakan sesuatu
yang lebih aktif dan positif.
Dengan tetap mempertimbnagkan
penyedia layanan kesehatan lain
seperti dokter, perawat, pekerja
kesehatan pendukung, dan
lainnya harus ada penghargaan
Meningitis
b.
Kejang demam
c.
Tetanus
d. Tetani
e.
Encefalitis
Pembahasan :
Pada pasien ini, kemungkinan
kejang yang disebabkan oleh
suatu proses infeksi saraf pusat
(meningitis dan ensefalitis) sedikit
dapat disingkirkan, karena hasil
pemeriksaan fisik dan
laboratorium dalam batas normal,
serta tingkat kesadaran penderita
Disfagia
d. Tetanus
e.
Meningitis
Pembahasan :
Tetanus generalisata
ditandai oleh peningkatan tonus
otot dan spasme. Pasien secara
khas pertama kali
memperlihatkan adanya
peninggian tonus otot masseter
(trismus atau kaku rahang).
Disfagia atau kekakuan, atau nyeri
pada kuduk, bahu, dan otot
belakang dapat terjadi bersamaan
atau timbul segera. Kemudian,
otot-otot lain terjangkit sehingga
menimbulkan kaku perut dan kaku
otot anggota badan proksimal,
tangan dan kaki relative terbebas
dari gejala. Kontraksi otot wajah
yang terus menerus menimbulkan
kernyitan atau seperti tersenyum
(risus sardonikus) dan kontraksi
otot punggung menimbulkan otot
yang melengkung (opistotonus).
Gejala terpadu ini tidak
didapatkan pada ginggivitis
disertai sepsis, dislokasi sendi
temporomandibular, maupun
meningitis. Spasme otot yang
berulang-ulang generalisata, nyeri
dn keras dapat menyebabkan
sianosis dan mengancam
ventilasi. Pasien tetanus dapat
mengalamai demam, walaupun
b.
VIII
c.
VI
d. IV
e.
XX
Pembahasan :
BB x dosis PCT pada anak, yaitu
25 kg x 10 mg/kgBB/kali = 250
mg
PCT diberikan 3 kali sehari dalam
4 hari, sehingga diperlukan PCT
12 kali dalam 4 hari sehingga
didapatkan dosis pada anak yaitu
250 x 12 = 3000 dalam 4 hari.
Karena dosis PCT 500 mg, maka
3000 : 500 = 6.
Jadi jumlah kaplet yang diberikan
kepada anak tersebut adalah VI
yang diberikan dalam dosis 3 x
250 mg selama 4 hari.
a.
Primary peritonitis
b. Secondary peritonitis
c.
Tertiary peritonitis
d. Faecal peritonitis
e.
Pembahasan :
Tonsilektomi
b.
c.
d.
e.
Obat kumur
Pembahasan :
Gejala dari kasus mengarah
kepada Abses Peritonsil (Quinsy).
Abses peritonsil adalah kumpulan
nanah yang terbentuk di dalam
ruang peritonsil. Kuman penyebab
sama dengan tonsillitis
(Streptococcus beta hemolyticus,
Streptococcus viridians, dan
Streptococcus pyogens), dapat
ditemukan kuman aerob dan
anaerob. Sumber infeksi berasal
dari penjalaran tonsillitis akut
yang mengalami supurasi,
menembus kapsul tonsil, dan
perjalanan dari infeksi gigi.
Terdapat gejala dan tanda
tonsillitis akut, demam tinggi,
otalgia, nyeri menelan, nyeri
tenggorok, muntah, mulut berbau,
hipersalivasi, suara sengau,
kadang-kadang sulit membuka
mulut (trismus), serta
pembengkakan dan nyeri tekan
pada kelenjar submandibula.
Trismus terjadi pada proses yang
lanjut akibat iritasi pada otot
pterigoid interna. Pada
pemeriksaan tampak palatum
mole membengkak, menonjol ke
b.
Hiperpireksia
c.
Infeksi sekunder
d. Serologi
d.
Dehidrasi
Pembahasan :
e.
Pembahasan :
Sumber infeksi berasal
dari penjalaran tonsillitis akut
yang mengalami supurasi,
menembus kapsul tonsil, dan
perjalanan dari infeksi gigi.
b.
Biopsy
c.
Biomolekuler
Pemeriksaan pada
Vulvovaginitis, yaitu :
1.
Pemeriksaan langsung
dengan larutan KOH 10% atau
pewarnaan gram
Pada kerokan kulit atau swab
muko-kutan yang diperoleh dari
tempat lesi terlihat sel ragi,
blatospora atau hifa semu kecuali
pada reaksi id tidak ditemukan
penyebabnya.
2.
Terapi Umum
Terapi Sistemik
a.
Amfoterisin B
b.
Nistatin
Terapi Topikal
a.
Mikonazol 2 % (krim/bedak)
d.
Klotrimasol 1 %
(krim/solusio)
e.
Ekonasol 1 %
(krim/solusio/bedak)
f.
Torsiklat 1 % (krim/solusio)
Osteoporosis di Os Petrosum
c.
Arteriosklerosis a. Carotis
Interna
d.
Autoimmune disease
e.
Peradangan di Ganglion
Trigeminus
Pembahasan :
Gejala-gejala pada pasien
tersebut mengarah kepada
Neuralgia Trigeminal. Neuralgia
trigeminal ditandai dengan oleh
serangan nyeri paroksimal yang
Trigeminal neuralgia
b. Migraine classic
c.
Arteritis temporalis
d. Tension headache
e.
Epilepsy fokal
Pembahasan :
Cluster headache
b. Tension headache
c.
Trigeminal neuralgia
d. Migren klasik
e.
Arteritis temporalis
Pembahasan :
Tension headache timbul
karena adanya kontraksi yang
terus menerus dari otot-otot
kepala, wajah, kuduk dan bahu.
Kontraksi yang terus menerus ini
akan menimbulkan nyeri otot
yang di-alihkan ke kepala
(muscle contraction headache)
yang timbul karena ketegangan
jiwa (ansietas, tension, atau
depresi, dengan gejala-gejala
otonom seperti berdebar-debar,
sesak nafas, berkeringat, keluhan
lambung, dan sulit tidur). Nyeri
kepala dirasakan oleh si penderita
sebagai suatu ikatan kepala yang
terlalu menekan. Kepalanya
dirasakan berat oleh penderita,
terutama pada saat pagi hari. Bile
penderita dipijat, maka nyeri
kepala berkurang. Nyeri kepala ini
banyak ditemukan dan paling
peka terhadap analgesic.
Diagnosis untuk nyeri
kepala tegang episodic (The
International Headache Society)
meliputi :
Carbamazepine
b.
Diphenylhidantoin
c.
Luminal
d. Ergotamine
e.
Levodopa+Benserazid
Pembahasan :
Gejala dan tanda-tanda pada
pasien ini adalah khan untuk
Parkinsonism. Pada Parkinson,
a.
d. Hindari mengkonsumsi
minuman yang tidak dikemas
e.
Antibiotika
e. V
JAWABAN : C
Syok hipovolemik karena
perdarahan :
Menurut Advanced Trauma Life
Support
Klasifikasi
Penemuan Klinis
Pengelolaan
Kelas I : kehilangan volume darah
< 15 % EBV Hanya takikardi
minimal, nadi < 100 kali/menit
Tidak perlu penggantian
volume cairan secara IVFD
Kelas II : kehilangan volume darah
15 30 % EBV
Takikardi
(>120 kali/menit), takipnea (30-40
kali/menit), penurunan pulse
pressure, penurunan produksi urin
(20-30 cc/jam)
Pergantian
volume darah yang hilang dengan
cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau
RL) sejumlah 3 kali volume darah
yang hilang
Kelas III : kehilangan volume
darah 30 - 40 % EBV
Takikardi (>120 kali/menit),
takipnea (30-40 kali/menit),
Glomerulonefritis paska
streptokokus dapat didahului oleh
infeksi streptokokus hemolitikus
grup A. Glomerulonefritis paska
streptokokus dapat terjadi setelah
radang tenggorokan dan jarang
dilaporkan bersamaan dengan
demam rematik akut. Hal ini
disebabkan terjadinya
pembentukan komplek imun yang
bersirkulasi dan terjadi
pembentukan komplek imun in
situ ini telah ditetapkan sebagai
mekanisme patogenesis
terjadinya penyakit
glomerulonefritis paska
streptokokus.
b. Leiomyoma
a. Endometriosis
c. Hiperplasia endometrium
d. Adenomiosis
e. Endometritis kronik
JAWABAN : D
a. Stroke thrombosis
Hebat
b. Stroke emboli
Sering
Hampir selalu
e. Perdarahan epidural
Bisa hilang
JAWABAN : C
Diagnosis banding PIS, PSA, dan
SNH
Gejala Klinis PIS
PSA
SNH
Ringan
1-2 menit
Sangat hebat
Sering
2. Permulaan (onset)
3. Nyeri Kepala
Biasanya tidak
5. Hipertensi
6. Kesadaran
Pelan (jam/hari)
Ringan/tidak ada
7. Hemiparesis
Menit/jam
Berat
c. Anoksia
d. Aspirasi
JAWABAN : B
Pada kasus diatas : laki-laki
tertembak di rahang, berdarah
banyak kemudian meninggal.
Kemungkinan pada pasien ini
terjadi syok (hipovolemik)
Syok dapat didefinisikan sebagai
gangguan sistem sirkulasi yang
menyebabkan tidak adekuatnya
perfusi dan oksigenasi jaringan.
Bahaya syok adalah tidak
adekuatnya perfusi ke jaringan
atau tidak adekuatnya aliran
darah ke jaringan. Jaringan akan
kekurangan oksigen dan bisa
cedera.
a. Hipoksia
b. Syok
b. Acne vulgaris
c. Milia
d. Pitiriasis Rosea
e. Dermatitis fotokontak
JAWABAN : B
Pada kasus ini : bercak kemerahan
pada wajah sejak 6 bulan, UKK
papul eritem pada wajah dan
lengan disertai komedo, beberapa
pustular, skar atrofi multiple.
Dilihat dari pemeriksaan dan
faktor usia, diagnosis pada pasien
ini mengarah pada acne vulgaris.
Akne vulgaris adalah penyakit
peradangan menahun folikel
pilosebasea yang umumnya
terjadi pada masa remaja dan
dapat sembuh sendiri. Gambaran
klinis akne vulgaris sering
polimorfi terdiri atas berbagai
kelainan kulit berupa komedo,
papul, pustule, nodul, dan
jaringan parut yang terjadi akibat
kelainan aktif tersebut, baik
jaringan parut yang hipotrofik
maupun yang hipertrofik.
Fetihisme : mengandalkan
pada beberapa benda mati (nonliving object) sebagai rangsangan
untuk membangkitkan keinginan
seksual dan memberikan
kepuasan seksual. Kebanyakan
benda tersebut (objek fetish)
adalah ekstensi dari tubuh
manusia seperti pakaian dan
sepatu
a. Fetihisme
b. Frotteurisme
c. Voyeurisme
d. Masokisme
e. Nekrofilia
JAWABAN : B
Frotteurisme : merujuk
pada penyimpangan seksual yang
berupa aktivitas seseorang
Voyeurisme :
kecenderungan yang berulang
atau menetap untuk melihat
orang yang sedang berhubungan
seksual atau berperilaku intim
seperti sedang menanggalkan
pakaian. Hal ini biasanya
menjurus pada rangsangan
seksual dan masturbasi yang
dilakukan tanpa orang yang
diintip menyaarinya.
Masokisme : Masokisme
merupakan kenikmatan seksual
yang diperoleh jika penderita
secara fisik dilukai, diancam atau
dianiaya.
Mengarahkan penyelidikan
Berpengaruh terhadap
putusan untuk melakukan
penahanan sementara terhadap
terdakwa
Medical record
b. Piridoksin primetamin
Tidak merokok
a. Kina
c. Klorokuin
3.
Tidak berolahraga atau
melakukan aktivitas fisik yang
berat sejak 12 jam sebelum
pengambilan darah.
JAWABAN : C
4.
Berhenti minum obat sejak
4-24 jam sebelum pengambilan
darah atau 48-72 jam sebelum
penampungan urin, kecuali dokter
tetap menganjurkan minum obat
atau kondisi kesehatan tidak
memungkinkan (informasikan hal
ini kepada petugas laboratorium).
d. Doksisiklin
a. Intubasi endotrachal
b. EKG
c. Insersi tabung pada cavum
thoraks sebelah kiri
d. Foto sinar X thoraks
e. Perikardiosentesis
JAWABAN : D
Pada pasien ini kemungkinan
terjadi pneumothoraks atau
hemothoraks yang terjadi karena
tusukan pada pleura parietalis
atau viseralis. Luka pleura
parietalis dapat mengakibatkan
hemothoraks. Sedangkan cedera
pleura viseralis menyebabkan
hemothoraks atau
pneumothoraks. Karena belum
ada kegawatan trauma dada
1686.
Seorang bapak 55
tahun datang ke tempat praktek
dengan keluhan pusing dan
kepala terasa berat, dalam
wawancara, bapak tersebut
menceritakan bahwa kemarin
terserang flu dan untuk
mengatasinya dia membeli obat
flu OTC. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah (3x
berulang) 150/90 mmHg. Tidak
ada obat lain yang diminum selain
obat flu tersebut. Komponen obat
flu (yg dibeli OTC) yang dapat
memicu peningkatan tekanan
darah adalah :
a.
Acetaminofen
b.
Gliseril Guaiakolat
c.
Phenylpropanolamine
d.
Asam salisilat
e.
Chlorphenilamine maleat
Jawaban: C
Pembahasan:
1687.
Seorang bapak datang
ketempat praktek seorang dokter
mengeluh merasa badan lemas,
gemetar dan mata berkunangkunang. Dalam wawancara
didapatkan data bahwa bapak
tersebut menderita diabet yang
sedang menggunakan oral anti
Parasetamol
b.
Metamizole
c.
Aspirin
d.
Asam Mefenamat
e.
Ibuprofen
Jawaban : C
Pembahasan :
Tolbutamide adalah kelompok
obat yang disebut sulfonylureas.
Obat diabetes oral ini membantu
mengontrol kadar gula dalam
darah. Obat ini membantu
pankreas dalam memproduksi
insulin.
1688.
Anak 2 tahun dari
hidung kanan keluar ingus kental,
kuning, bau sejak 4 hari. Dx :
a.
Rhinitis akut
b.
Benda asing
c.
Ozaena
d.
carsinoma
Jawaban : A
Pembahasan:
Rinitis atrofi (Ozaena) merupakan
penyakit infeksi hidung yang
kronis (rinitis kronis) dan ditandai
oleh atrofi mukosa dan tulang
konka hidung. Gejala klinik rinitis
atrofi (Ozaena), antara lain :
1.
2.
Ingus / sekret. Ingus / sekret
kental.
3.
Kerak / krusta. Kerak / krusta
berwarna hijau dan berbau busuk.
4.
Penciuman. Penciuman
menurun.
5.
Hidung. Hidung rasa
tersumbat.
6.
1689.
Perempuan 40 tahun
menjalani operasi pomeroy
didapatkan jaringan untuk
pemeriksaan mikroskopik hasilnya
epitel kolumner bersilia. Berasal
dari jaringan apa sediaan
mikroskopik tersebut.
a.
Serviks uteri
b.
Endometrium
c.
Tuba Falopii
d.
Ovarium
e.
Vagina
Jawaban : C
Pembahasan : operasi pomeroy =
sterilisasi tuba
Epitel vagina = epitel gepeng
tidak bertanduk, dibawahnya tdpt
jar.ikat yg mengandung banyak
pembuluh darah.
Endometrium = epitel kubik,
kelenjar2, dan jaringan dengan
pemb.darah yang berkelok-kelok
c.
d.
Thiamin 100 mg IV
e.
Pembahasan:
Jawaban : A
1690.
Seorang laki-laki 25
tahun dengan riwayat epilepsi,
mendadak tidak sadar, diikuti
kejang-kejang seluruh tubuh tonik
dan klonik berulang-ulang lebih
dari 3 kali. Obat-obat yang segera
diberikan adalah:
1691.
Seorang anak, usia 6
tahun mengalami hambatan
pertumbuhan tulang dan gigi
akibat sering mendapat antibiotik
tetrasiklin. Keadaan tersebut
terkait dengan farmakokinetik,
obat tetrasiklin, yaitu:
a.
Diazepam injeksi diulang
tiga kali selang 15 menit
a.
Absorbsi obat tetrasiklin
meningkat pada usia 6 tahun
b.
Phenitoin injeksi IV 50
mg/mnt
b.
Distribusi dan penumpukan
obat tetrasiklin di tulang dan gigi
c.
Metabolisme obat tetrasiklin
kurang sempurna pada anak-anak
d.
Ekskresi obat tetrasiklin
kurang sempurna
e.
Metabolisme obat tetrasiklin
menghasilkan metabolit yang aktif
Jawaban: B
Pembahasan :
Distribusi dari tetrasiklin adalah :
1692.
Seorang penderita lakilaki usia 30 tahun datang berobat
ke Rumah Sakit dengan keluhan
sulit tidur, malas bekerja, sering
mendengar suara orang bicara
yang mengomentari dirinya,
padahal waktu itu tidak ada
orang.Pada pemeriksaan
internistik, neurologik serta
laboratorium tidak terdapat
kelainan. Kemungkinan gangguan
jiwa yang diderita oleh penderita
tersebut adalah:
a.
Depresi
b.
Gangguan Afektif
c.
Neurosa
d.
Skizofrenia
e.
Mania
Jawaban: D
Pembahasan:
Sindrom Skizofrenia
1.
Satu gejala jelas atau 2
kurang jelas :
a.
Thought / isi pikir (echo/yg
berulang, withdrawal=
insertion/pikiran asing dari luar
masuk, broadcasting/tersiar
keluar)
b.
Waham bizarre (aneh, ganjil
tdk lazim/sedot pikir,sisip pikir,
siar pikir, kendali pikir)
c.
Halusinasi auditorik
d.
Waham non bizarre
(cemburu, kejar, kebesaran
,berdosa, diamcam, magic mistik,
nihilistik)
2.
Paling sedikit 2 gejala ini
harus selalu ada:
a.
Halusinasi menetap dari
panca indera mana saja.
(auditorik, visual, olfaktorik, taktil,
dll)
b.
Pembicaraan inkoheren &
irrelevan
c.
Perilaku aneh (katatonik,
mutisme, stupor, dll)
d.
Gejala negatif (apatis,
mutisme, autisme, afek tak wajar,
menarik diri dari sosial)
c.
Patau Syndrome
d.
Edward Syndrome
e.
Down X Syndrome
Jawaban : B
Pembahasan :
1693.
Seorang wanita 5 tahun
datang dengan keluhan bintil
berisi cairan pada daerah
pinggang kiri sejak 4 hari yang
lalu dan nyeri. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan vesikel
berkelompok diatas kulit
eritematous. Pengobatan yang
paling tepat adalah :
a.
Ketokonazol 1x200 mg
b.
Acyclovir 5x800 mg
c.
Prednisone 3x4 mg
d.
Dexamethason 3x0,5 mg
e.
Cefadroxyl 2x500 mg
Jawaban : B
1694.
Seorang anak laki-laki
umur 8 tahun dengan tunamental.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
fenotip seorang laki-laki dengan
tanda-tanda wanita yaitu suara
tinggi, pertumbuhan payudara,
testis kecil, alat genitalia luar
tampak normal. Pemeriksaan
analisa semen tidak ditemukan
tambahan spermatozoa.
Pemeriksaan kariotip ditemukan
tambahan seks kromosom X
sehingga nomenklatur kromosom
adalah 47,xxy dan formula
kromosom 2n + 1 (trisomi seks
kromosom). Diagnosis manakah
yang paling tepat untuk kasus
diatas?
a.
b.
Turner syndrome
Klinefelter syndrome
Adverse Event
Obesitas
Non Obesitas
384
Ya
16
Tidak c
Total 400
b.
c.
d.
Ya
400
Tidak
Status Paparan
392
e.
16/384 / 8/392
8/392 / 16/384
16/392 / 6/384
8/384 / 16/392
8/400 / 16/400
Jawaban: C
1695.
Menurut penelitian
case control, untuk mengetahui
hubungan antara kejadian
penyakit hipertensi dengan faktor
Pembahasan:
Yang dimaksud dengan rasio odds
adalah (kemungkinan) paparan
1696.
Didesa C, kecamatan C,
Kabupaten B, Propinsi jawa barat
pada tahun 2010. Pada desa C
hampir setiap tahunnya jumlah
kasus bertambah. Apa nama
keadaan yang menggambarkan
kasus diatas?
a.
Endemic
b.
Pandemi
c.
Epidemi
d.
Wabah
e.
Disaster
Jawaban: A
Pembahasan:
Wabah adalah kejadian yang
melebihi keadaan biasa, pada
satu / sekelompok
masyarakat tertentu. Istilah
Kejadian Luar Biasa (An
Outbreak), seringdigunakan
sebagai istilah lain dari Wabah
(Epidemic), atau merupakan
bagian /letusan wabah yang
terjadi secara luas .
Endemik adalah suatu keadaan
dimana penyakit secara menetap
berada dalam masyarakat pada
suatu tempat / populasi tertentu.
Suatu infeksi penyakit dikatakan
sebagai endemik bila setiap orang
yang terinfeksi penyakit tersebut
menularkannya kepada tepat satu
orang lain (secara rata-rata). Bila
infeksi tersebut tidak lenyap.
Epidemik ialah mewabahnya
penyakit dalam komunitas /
daerah tertentu dalam jumlah
yang melebihi batas jumlah
normal atau yang biasa
1697.
Seorang wanita 40
tahun, datang di puskesmas
dibawa oleh keluarganya dalam
keadaan tidak sadar ini mulai tadi
pagi sebelum tidak sadar, malam
harinya penderita mengadakan
pesta perkawinan anaknya dan
dia makan dan minum banyak
sekali, yang pada keadaan
biasanya dia tidak ada nafsu
makan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan ascites, sclera mata
berwarna kuning, tangan dan
tungkai kurus serta terdapat
edema di kedua kakinya.
Pemeriksaan lab, antara lain :
SGOT , GPT , Bilirubin total
2,3 mg/dl, bilirubin direk 0,8
mg/dl; kadar ammonia 105 ug/dl,
kadar urea nitrogen 20 mg/dl.
Berdasarkan pemeriksaan pada
Gagal ginjal
b.
Cirrhosis Hepatis
c.
Tumor abdomen
d.
Tumor Ginjal
e.
Busung Lapar
Jawaban : B
Pembahasan:
Sirosis hati adalah suatu penyakit
dimana sirkulasi mikro, anatomi
pembuluh darah besar dan
seluruh sitem arsitektur hati
mengalami perubahan menjadi
tidak teratur dan terjadi
penambahan jaringan ikat
(fibrosis) disekitar parenkim hati
yang mengalami regenerasi.
Manifestasi klinis dari Sirosis hati
disebabkan oleh satu atau lebih
hal-hal yang
tersebut di bawah ini :
1.
2.
Hipertensi portal
3.
Asites
4.
Ensefalophati hepatitis
l.
kelainan darah
(anemia,hematon/mudah terjadi
perdaarahan)
2. Hipertensi portal
a.
varises oesophagus
b.
spleenomegali
c.
d.
caput meduse
a.
e.
asites
edema
b.
ikterus
f.
c.
koma
d.
spider nevi
g.
kelainan sel darah tepi
(anemia, leukopeni dan
trombositopeni)
e.
alopesia pectoralis
f.
ginekomastia
g.
kerusakan hati
h.
asites
i.
j.
eritema palmaris
k.
atropi testis
collateral veinhemorrhoid
1698.
Seorang wanita, usia
30 tahun, tinggi 165 cm. Berat
badan 50 kg, datang ke dokter
praktek sore dengan keinginan
untuk mengikuti KB suntikan
sebulan sekali. Anaknya sudah 2
orang. Pada pemeriksaan
didapatkan keadaan umum baik,
terdapat pembesaran kelenjar
Khawatir gemuk
b.
Belum ada persetujuan
suami
c.
Adanya hipertensi
d.
Adanya pembesaran
kelenjar tiroid
e.
Masih memerlukan
pemeriksaan laboratorium
Jawaban : D
Pembahasan :
Mekanisme Kerja Kontrasepsi
Suntikan
a)
Menghalangi pengeluaran
FSH dan LH sehingga tidak terjadi
pelepasan ovum untuk terjadinya
ovulasi dengan jalan menekan
pembentukan releasing faktor dari
hipotalamus.
b)
Mengentalkan lender serviks
sehingga sulit untuk ditembus
oleh spermatozoa.
c)
Merubah suasana
endometrium sehingga menjadi
tidak sempurna untuk implantasi
dari hasil konsepsi.
Efek samping dari kontrasepsi
suntik adalah :
a)
Gangguan Haid :
c)
Hematoma
Keputihan
1699.
Laki-laki 25 tahun, KLL
Sepeda motor, dibawa ke
dukun tulang. 1 Minggu kemudian
dibawa ke UGD dan ternyata
mengalami patah tulang (FX)
terbuka 1/3 atas tibia grade 3A.
Tindakan?
a.
Pemberian antibiotik (AB)
dan anti tetanus serum (ATS)
b.
Dilakukan imobilisasi
dengan plester cast
c.
Dilakukan pemeriksaan
kultur dan resistensi test kuman
dari lukanya
1700.
Pada saat dilakukan
pertolongan di UGD terhadap
korban KLL, didapatkan primary
survey clear, B clear. Pada saat C,
cairan apa yang sebaiknya
diberikan pada pasien ini?
a.
Larutan D5%
b.
Larutan Hemasel
c.
d.
Larutan KES 5%
Jawaban : D
e.
Larutan RL
Pembahasan :
Jawaban : E
Pembahasan :
d.
Dilakukan debridement,
fiksasi internal, AB yang sesuai
e.
Amputasi kakinya