Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI
PT. PERTAMINA UBEP TANJUNG,
KALIMANTAN SELATAN
Diajukan oleh:
1. Eby Febri
(11.01.016)
(11.01.029)
3. Naufal Nazhib
(11.01.067)
4. Rani Ariska
(11.01.027)
(11.01.057)
Eby Febri
11.01.016
11.01.029
Naufal Nazhib
Rani Ariska
11.01.067
11.01.027
Ketua Jurusan
( M. Nur Mukmin, ST )
Dosen Pembimbing
(Karmila, MT)
BAB I
PENDAHULUAN
satu
syarat bagi
mahasiswa
proses
belajar
BAB III
TEORI DASAR
Teknik reservoir dapat didefinisikan sebagai the art of developing and
producing oil and gas fluids in such a manner as to obtain a high economic
recovery (T.V. Moore, 1955). Dalam rangka mendapatkan minyak dan gas bumi
yang ekonomis tersebut, teknik reservoir mempelajari karakteristik minyak, gas,
dan air di dalam sebuah reservoir di bawah kondisi statik maupun dinamik. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang interaksi antara fluida (minyak, gas, dan air)
dengan batuan (yaitu reservoir) sama pentingnya dengan pengetahuan tentang
fluida dan batuan itu sendiri. Melihat perkembangan metode, konsep, dan
persamaan dalam bidang ilmu teknik reservoir serta perannya dalam kegiatan
industri minyak dan gas bumi selama ini, tidak diragukan lagi bahwa teknik
reservoir telah menjadi cabang ilmu teknik perminyakan yang powerful dan welldefined.
Teknik reservoir merupakan cabang ilmu utama dari ilmu teknik perminyakan.
Banyak orang mengatakan bahwa the heart of petroleum engineering is reservoir
engineering. Banyak pula yang mengatakan bahwa ilmu teknik perminyakan itu
hanya berbeda sedikit saja dari ilmu teknik reservoir (Essley, 1965). Terlepas dari
itu, tujuan utama pekerjaan teknik reservoir adalah memberikan fakta-fakta,
informasi, dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengontrol operasi
pengangkatan minyak dan/atau gas bumi agar mendapatkan perolehan minyak
dan/atau gas yang maksimum dengan biaya yang minimum. Untuk itu, maka
teknik reservoir mengidentifikasi dan mendefinisikan suatu reservoir, menentukan
sifat-sifat fisik reservoir, memperkirakan mekanisme pendorongan,
memperkirakan kinerja reservoir, menentukan jumlah minyak dan tingkat
perolehan, dan menentukan kontrol operasi dan waktu yang tepat. Oleh
karenanya, menurut Dake, seorang ahli teknik reservoir mempunyai 4 (empat)
tugas pokok, yaitu:
1. Bersama-sama dengan geologist dan petrophysicists, menghitung atau
melakukan estimasi isi minyak dan/atau gas di tempat,
di sekitarnya. Contoh lainnya, apabila reservoir berada di bawah danau, rawa atau
sungai. Apabila dilakukan pemboran vertikal, maka harus membuat platform. Hal
ini sebenarnya tidak perlu dilakukan mengingat biaya untuk sewa rig yang mahal
dan ada alternatif dengan melakukan pemboran berarah dari darat, yang di
arahkan ke reservoir tersebut. Selain itu, apabila reservoir berada di bawah tebing
yang terjal sehingga sulit untuk melakukan pemboran tegak. Untuk melakukan
operasi pemboran pada kondisi seperti ini, harus mencari tempat yang
memungkinkan untuk dibuat lokasi, kemudian pemboran diarahkan ke lokasi
reservoirnya.
Selanjutnya adalah, pemboran berarah dilakukan karena alasan geologi.
Alasan geologi ini, penyebab yang pertama dikarenakan pengeboran melewati
zona patahan. Pada zona ini akan terbentuk rekahan yang mana bila dilakukan
pemboran, lumpur pemboran akan lari dan masuk dalam rekahan ini. Penyebab
yang kedua, dikarenakan adanya kubah garam (salt dome). Bila dilakukan
pemboran lurus yang melewati salt dome, maka akan timbul problem pada lumpur
pemboran. Lumpur ini akan melarutkan garam sehingga menyebabkan caving
yang dapat mengakibatkan runtuhnya formasi. Untuk mengatasi hal tersebut,
dilakukan pemboran berarah/horizontal dimana lubang bor tidak melewati salt
dome.
Untuk pemboran horizontal, sebenarnya adalah pengembangan dari teknik
pemboran berarah. Dalam pemboran horizontal, lubang bor diupayakan agar
mempunyai panjang penembusan zona produktif yang lebih besar dan laju
penambahan sudut yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemboran berarah.
Beberapa alasan dilakukannya pemboran horizontal yaitu bila reservoir migas
berbentuk tipis tetapi luas, reservoir terdiri dari lensa dan diinginkan untuk
ditembus sekaligus, dan menghambat terjadi gas coning dan water coning. Tujuan
dilakukannya pemboran horizontal yaitu, untuk meningkatkan laju produksi
sumur dan meningkatkan recovery sumur.
Dari kedua teknik pemboran, baik pemboran berarah ataupun pemboran
horizontal tujuannya sebenarnya sama, yaitu untuk menembus formasi produktif
yang tidak dapat dijangkau dengan pemboran tegak/vertikal. Dengan
BAB III
2.
3.
4.
5.
6.
7.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Eby Febri
11.01.016
Muhammad Reza Amanda
11.01.029
Naufal Nazhib
11.01.067
Rani Ariska
11.01.027
Siti Maisarah Riana Putri
11.01.057
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal kerja praktek ini kami susun, dengan harapan program
ini dapat terlaksana guna melengkapi persyaratan akademis dan pengambilan
tugas akhir program studi S1 Teknik Perminyakan di Sekolah Tinggi Teknologi
Minyak dan Gas Bumi Balikpapan, agar terciptanya SDM yang berkualitas dan
berkompetensi yang pada akhirnya dapat menjawab tantangan dan kebutuhan
dunia industri di era globalisasi khususnya di bidang industri Minyak dan Gas
Bumi.
Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
Lampiran