Bentuk daunnya agak bervariatif, dari oval, oval tak beraturan, ovel dengan ujung
lancip, sampai lanset. Daunnya yang tipis, tetapi memiliki tekstur yang kaku.
Umumnya daun aglaonema berwarna hijau bercorak atau bertotol-totol dengan
berbagai gradasinya. Dan hanya satu aglaonema dengan daun berwarna merah atau
dikenal dengan red aglaonema, yaitu Aglaonema rotundum asli sumatera.
Aglaonema rotundum inilah yang sering dijadikan induk untuk menghasilkan
turunan atau hibrida berwarna merah yang sekarang lagi nge-trend.
Tangkainya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan luas permukaan daun dan
berpelepah yang saling bertaut menutup batang tanaman, yang menyebabkan orang
sering mengira kalau aglaonema tidak memiliki batang.
d. Bunga
Bunga aglaonema kurang menarik dibandingkan dengan bunga-bunga tanaman
lain yang berfungsi menarik serangga datang membantu penyerbukan.
Serbuk sari atau bunga jantan terletak di bagian atas, sedangkan putik atau bunga
betina terletak di bagian bawah dekat pangkal.
Bunga aglaonema terbungkus seludang berwarna hijau pucat. Bunga belum
matang, seludang dalam keadaan tertutup dan baru membuka ketika bunga betina
telah matang. Sekitar 2 hari setelah bunga betina matang, bunga jantan juga
menyusul matang.
Karena matangnya tidak bersamaan, maka penyerbukan aglaonema merupakan
penyerbukan silang. Maksudnya di sini adalah bunga betina dari satu tanaman
diserbuki oleh bunga jantan dari tanaman lain. Dan jika penyerbukan berhasil
dalam beberapa hari kemudian, bunga akan mengering dan diikuti membesarnya
bakal buah.
Pada fase munculnya bunga, kebutuhan hara untuk pembentukan bunga sangat
besar. Karenanya, saat bunga muncul, daun-daun aglaonema akan mengecil akibat
kekurangan hara. Dan biasanya agar aglaonema tetap indah, biasanya bunga
tersebut dipotong.
e. Buah
Setelah penyerbukan berhasil, bakal buah akan menjadi buah-buah berbentuk
lonjong seperti buah melinjo. Mula-mula buah berwarna hijau, pada
perkembangannya akan berubah menjadi putih, kuning dan setelah matang
berwarna merah.
Memerlukan sekitar 4 bulan dari terbentuknya buah sampai matang. Setalah
matang dan berwarna merah, daging buah mudah dikupas dan bisa diperoleh biji
berwarna cokelat dan siap disemaikan menjadi tanaman baru.
C. Jenis Aglaonema
Aglaonema terdiri dari 3 kelompok besar yaitu
1. Aglaonema Spesies Alam
Aglaonema spesies alam adalah murni sentuhan alam, terdiri dari 25 jenis yang
sebagian besar berwarna hijau dan hanya sebagian yang bercorak, serta hanya satu
jenis yang berwarna merah.
Aglaonema yang berwarna merah inilah yang melahirkan tanaman hias yang
merajai dipasaran saat ini, seperti Aglaonema rotundum, Aglaonema commutatum,
Agalonema costatum, Aglaonema crispum, Aglaonema pictum dan Aglaonema
siamense.
2. Aglaonema Spesies Hibrida
Aglaonema spesies hibrida tercipta lewat kreasi tangan manusia. Melalui
penyilangan, lahirlah aglaonema-aglaonema hibrida yang penampilannya sangat
menakjubkan.
Aglaonema spesies hibrida sendiri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
* Aglaonema hibrida paten, adalah aglaonema yang telah didaftarkan ke lembaga
pendaftar paten tanaman hias di Amerika, seperti peacock dan marry ann.
* Aglaonema nonpaten, tidak didaftarkan di lembaga pendaftar paten.
3. Aglaonema Mutasi
Aglaonema ini mengalami mutasi atau perubahan sifat dan penampilan jauh dari
induknya. Aglaonema mutasi yang sering dijumpai adalah aglaonema variegata,
yaitu daunnya memiliki corak putih tidak merata.
Diposkan oleh Team TriSher Bersaudara di 00.36 Tidak ada komentar:
Sumber "Aglaonema", Depok, hal 1-23, Maryani Subono, PT. Agromedia Pustaka,
Spd dan Drs. Agus Andoko