Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DI POSYANDU KUNTUM MEKAR 7, DUSUN LEBER, DESA CILEMPUYANG,
KECAMATAN CIMANGGU (F1)

Pendamping:
dr. Yani Amaroh

Disusun oleh:
dr. Lusiana Wulandari

PUSKESMAS CIMANGGU 1
KABUPATEN CILACAP

2014

LAPORAN KEGIATAN
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DI POSYANDU KUNTUM MEKAR 7, DUSUN LEBER, DESA CILEMPUYANG,
KECAMATAN CIMANGGU (F1)
A. Nama Kegiatan
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
B. Latar Belakang
Salah satu indikator untuk mewujudkan masyarakat sehat adalah berdasarkan indikator
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan
kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat.
Jenis PHBS sangat beragam, misalnya tentang gizi seperti makan beraneka ragam
makanan, cukup makan sayur dan buah setiap hari, minum tablet darah, mengkonsumsi
garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul vitamin A; tentang kesehatan lingkungan
seperti membuang sampah pada tempatnya, buang air besar di jamban dan lain-lain; tentang
kesehatan pribadi seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar, melakukan aktivitas fisik secara aktif, tidak merokok dan lain-lain. Setiap rumah
tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Masih banyak penduduk desa Cimanggu yang
belum memiliki kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga.
Masih banyak warga belum terbiasa mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum
makan/menyuapi anak, setelah buang air besar dan setelah membuang kotoran/sampah;
jarang menguras bak mandi dan membersihkan jentik nyamuk; membiarkan jarak antara
sumber air bersih dengan tempat penampungan kotoran atau limbah kurang dari sepuluh
meter serta membiarkan ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah tanpa
mengetahui dampak negatifnya.

Ada pula beberapa warga yang masih buang air besar di

sungai karena belum memiliki jamban. Hal ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang arti pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, tingkat ekonomi
masyarakat yang masih rendah, serta kebiasaan turun temurun di dalam masyarakat.
Dengan demikian, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta mengubah
kebiasaan turun temurun dalam masyarakat perlu diberikan informasi mengenai perilaku
hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan. Diharapkan setelah penyuluhan, peserta mampu
mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari hari sehingga
berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan tentang pengertian PHBS.
b. Memberikan pengetahuan tentang manfaat dan pentingnya PHBS.
c. Memberikan pengetahuan mengenai kriteria PHBS dalam rumah tangga.
d. Peserta penyuluhan diharapkan mampu mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari.
D. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan mengenai materi perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga yang
meliputi :
1. Pengertian PHBS dalam rumah tangga.
2. Manfaat PHBS dalam rumah tangga.
3. Sepuluh indikator PHBS dalam rumah tangga yang terdiri dari :
a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
b. Pemberian ASI eksklusif.
c. Menimbang bayi dan balita setiap bulan.
d. Ketersedian air bersih.
e. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
f. Penggunaan jamban sehat.
g. Pemberantasan jentik nyamuk.
h. Konsumsi cukup buah dan sayur setiap hari
i. Aktivitas fisik setiap hari.
j. Tidak merokok di dalam rumah.
E. Waktu Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 Juli 2014.
F. Tempat Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan di Posyandu Kuntum Mekar 7, Dusun Leber, Desa
Cilempuyang, Kecamatan Cimanggu.

G. Pelaksana Kegiatan
1. dr. Lusiana Wulandari (Penyuluh).
2. Maria Ambarsari Amd.Keb.
H. Peserta Kegiatan
Ibu ibu peserta Posyandu Kuntum Mekar 7, Dusun Leber, Desa Cilempuyang, Kecamatan
Cimanggu.
I. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilakukan dalam
rangkaian kegiatan Posyandu. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu Posyandu Kuntum Mekar 7,
Dusun Leber, Desa Cilempuyang, Kecamatan Cimanggu. Rangkaian kegiatan dibagi menjadi
dua, yaitu penyuluhan dan pelayanan. Penyuluhan dilakukan di ruang tamu rumah kader
yang juga digunakan sebagai tempat belajar anak usia dini (PAUD). Penyampaian materi
dilakukan dengan metode ceramah menggunakan media sederhana berupa tulisan dan
gambar yang dicetak pada kertas lebar. Penyampaian materi diselingi tanya jawab dengan
ibu-ibu peserta posyandu.
J. Evaluasi Kegiatan
1. Kelebihan
Koordinasi yang baik antar petugas kesehatan (tim pelaksana kegiatan).
2. Kekurangan
a. Ruang penyuluhan terlalu gelap sehingga tulisan dan gambar yang disajikan sulit
dilihat oleh peserta penyuluhan.
b. Kurangnya media penyuluhan, seperti leaflet dan teknik penyuluhan yang sederhana
dengan hanya menggunakan tulisan dan gambar yang dicetak di kertas membuat
penyuluhan kurang menarik perhatian peserta posyandu.
c.
3. Peluang
a. Kader Posyandu memfasilitasi sarana tempat untuk penyuluhan.
b. Para kader turut membantu berjalannya kegiatan.
c. Peserta posyandu Kuntum Mekar 7 cukup banyak dan sebagian besar memperhatian
materi yang diberikan dan antusias berpartisipasi dalam sesi tanya jawab.
4. Ancaman
a. Penyuluhan yang dilaksanakan bersama dengan kegiatan pelayanan menyebabkan
penyuluhan kurang optimal karena beberapa peserta harus mengikuti dua kegiatan
dalam waktu yang bersamaan.
b. Anak-anak balita yang rewel setelah mendapatkan imunisasi membuat perhatian ibu
terpecah sehingga kurang memperhatikan materi yang diberikan selama penyuluhan.

c. Status ekonomi penduduk Dusun Leber mayoritas masih rendah sehingga penerapan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga belum bisa optimal, misalnya
masih ada beberapa warga yang belum memiliki jamban dan belum memiliki sumber
air bersih, sehingga masih menggunakan air sungai sebagai sarana untuk mandi,
mencuci dan buang air besar.

Cimanggu, 21 Juli 2014

Dokter Internship

Dokter Pendamping

dr. Lusiana Wulandari

dr. Yani Amaroh


19740129.200604.2.008

Anda mungkin juga menyukai