D
I
S
U
S
N
OLEH :
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Defenisi
a. Hernia merupakan tonjolan viskus atau sebagian dari viskus melalui celah
yang abnormal pada selubungnya
(At a Glance, 119 : 2006)
-
Hernia terdiri dari tiga hal yaitu kantong, isi dan cincin
Hernia adalah protusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat /
konginetal pada dinding rongga yang secara normal berisi organ
(Barbara Engramg, 1998)
tumpul mengejan pada saat miksi, mengejan pada saat defekasi dan
mengangkat benda berat
III.Klasifikasi
a. Menurut lokasinya :
-
Hernia Femoral
Hernia Inguinal
Hernia insisional
b. Menurut kausanya
-
Hernia Kongental
Hernia traumatik
c. Menurut keadaannya
-
IV. Fatofisiologi
Kongenital, usia, trauma
Terbentuknya benjolan
(massa pada daerah inguinal)
Bila terjadi hernia inguinalis strungulata rasa sakit akan bertambah dan kulit
terasa panas dan merah
Gambaran klinis pada orang dewasa : timbul benjolan di lipat paha saat
Mengedan
VII.
Batuk
Infeksi, asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau labia pada posisi
berdiri atau berbaring
Palpasi
Konsitensi
Hematoma skrotalis
Nyeri kronis
Rekruensi hernia
VIII.
-
Penatalaksanaan
Pada hernia ingunalis reponibilis yang dilakukan tindakan bedah elektif
karena dibutuhkan terjadinya komplikasi, sebaliknya bila terjadi proses
stragulasi tindakan bedah harus dilakukan secapat mungkin sebelum terjadi
nekrosis usus
Prinsip terapi operatif pada hernia inguinalis :
Pada kebanyakan hernia orang dewasa, dasar inguinalis juga harus
direkonstruksi, cincin enguinalis juga di kecilkan
Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan, kantong diikat dan
dilakukan bassiny plasty
Pada hernia inkaserata, cincin hernia langsung dicari dan dipotong, usus halus
dilihat vital atau tidak, bila vital dikembalikan ke rongga perut sedangkan bila
tidak, dilakukan relesesi dan anastrosis
End to end.
: Tn Y
Umur
: 48 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: PNS
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal MRS
: 02 Januari 2009
Diagnosa medis
Tanggal pengkajian
: 03 Januari 2009
Tanggal operasi
: 04 Januari 2009
: Ny F
Umur
: 37 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Istri
D. Pola Aktivitas
No
1.
2.
3.
4.
Pola Akifitas
Pola nutrisi
Di Rumah
Di Rumah Sakit
- Makan
- Minum
- BAB
1 x / hari
1 x / perhari
- BAK
3-4 x / hari
4-5 x / hari
- Tidur siang
- Tidur malam
Pergerakkan
Dapat melakukan
Pola eliminasi
Pola Istirahat
Personal hygiene
- Mandi
2 x sehari
- Gosok gigi
2 x sehari
2 x sehari
- Ganti pakaian
2 x sehari
2 x sehari
E. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Keadaan
Vital sign
: - Suhu
- Nadi
: 36o
: 82x/mnt
- Parnafasan : 22x/mnt
- TD
: 130/90 mmhg
2. Keadaan khusus
a. Kepala
Bentuk
: Simetris
Warna rambut
: Hitam
Kebersihan
b. Mata
Bentuk
: Simetris
Sklera
: Non Ikterik
Pupil
: Isokor
Konjung tiva
: An anemis
Penglihatan
Kebersihan
c. Telinga
Bentuk
: Simetris
Pendengaran
Kebersihan
d. Hidung
Bentuk
: Simetris
Kebersihan
Keadaan
e. Mulut
Gigi
: Ada caries
Warna bibir
: Tidak sianosis
Kebersihan
Lidah
: Bersih
f. Leher
Bentuk
Gerakan
: Baik
g. Kulit
Turgor
: Baik
Warna kulit
: Putih
Lesi
: Tidak ada
Kebersihan
: Baik
h. Dada
Bantuk
: Simetris
Frekuensi
: 22x/mnt
Pernafasan
i. Abdomen
Bentuk
: Simetris
Keadaan
Hepar
j. Ekstremitas
a. Atas
Pergerakkan kurang optimal karena ditangan kiri terpasang infus
b. Bawah
Ekstrimitas bawah mampu bergerak dengan baik
c. Data penunjang
HB
: 12,8 gr %
Leukosit
: 7.300 ml
Trombosit
: 204.000
2. Kimia darah
-
Ureum
: 27 mg %
Kretinin
: 0,9 mg
BSS
: 95 mg
G. Theraphy
1. IVFD RI gH 15x / menit
2. Lab darah rutin
3. Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr
H. Analisis Data
No
1.
Data
Data subjektif
- Klien mengatakan nyeri
pada daerah lipatan paha
yang terdapat benjolan
- Klien mengatakan nyeri
sampai klien tidak bisa
bergerak bebas
Penyebab
Tekanan intra abdominal
meningkat
Masalah
Gangguan rasa
nyaman
Data objektif
- Muka klien tampak
meringis kesakitan
- Klien memegang perut
sebelah kanan
Terbentuk benjolan
Nyeri
- Skala nyeri 7
2.
Data subjektif
- Klien mengatakan
tubuhnya merasa lemas
- Kien mengatakan terasa
sangat nyeri bila
melakukan pergerakkan
aktifitas
Data objektif
- Terpasang IVFD pada
tangan kiri klien
- Bila bergerak wajah
Terbentuknya benjolan
Nyeri
Gangguan
mobilitas fisik
Data subjektif
Ansietas
Hernia
yang diderita
- Klien mengatakan cemas
terhadap tindakan
pembedahan yang akan
Kurangnya pengetahuan
Kurang informasi
dilakukan
Data objektif
Ansietas
PERENCANAAN
No
1.
Diagnosa Keperawatan
Tanggal, 03 Januari 2009
Tujuan
Tujuan jangka
panjang
Nyeri hilang
Data subjektif
- Klien menyatakn nyeri pada
daerah lipatan paha
klien
- Beri kompres dingin
- Ciptakan lingkungan
Perencanaan
intervensi
- Kaji tingkat nyeri
Rasionalisasi
- Untuk mengetahui seberapa
berat nyeri yang dirasaka
klien
- Meningkatkan sirkulasi pada
daerah yang sakit
mengilangkan spasme,
pemberian analgetik
pasien
- Mempengaruhi tingkatan/
- Untuk menekan /
Data objektif
mengurangi nyeri
kesakitan
Tujuan jangka
panjang
- Dapat meningkatkan
2.
Kien dapat
beraktifitas seperti
semula
kelemahan
Data subjektif
- Klien mengatakan tubuhnya
ubahlah secara
mencegah adanya
sekali
memenuhi
yang menonjol
- Agar dapat memenuhi
kebutuhan ADL
beraktifitas tenpa
- Anjurkan keluarga
bantuan keluarga
membantu melatuh
dalam keterbatasan
aktifitas
dan memberi
terasa lemas
- Klien mengatakan sangat nyeri
Data subjektif
motivasi
Tujaun jangka
panjang
Camas teratasi
- Kaji tingkat
3.
Dalam waktu 1 x 24
jam, klien lebih
tenang dalam batas
Data Subjektif
- Kien mengatakan tidak tahu
tentang pnyakit yang
dideritanya
- Klien mengatakan cemas
terhadap tindakan pembedahan
yang akan dilakukan
Data Objektif
- Muka klien tampak bingung
- Klien tampak selalu bertanya
tentang penyakitnya dan
pengobatannya
normal
pengetahuan klien
terhadap penyakitnya
tentang penyakitnya
- Beri penjelasan
tentang penyakit
klien
- Beri dukungan
kepada klien bahwa
klien sembuh
- Lakukan perawatan
persiapan pre operasi
- Dapat mengurangi
kecemasan
- Untuk memperbaiki
motivasi kien dalam
kemandirian
- Untuk persiapan operasi
hemiorafi
IMPLEMENTASI
No. DP
1.
Tanggal
03 januari 2009
Jam 11:00 wib
Implementasi
- Mengkaji tingkat nyeri klien dengan menggunakan
skala nyeri 0-10
Skala nyeri 0 tidak ada nyeri
Skala nyeri 1-3 skala nyeri ringan
Skala nyeri 4-6 skala nyeri sedang
Skala nyeri 7-9 skala nyeri berat
Skala nyeri 10 skala nyeri berat sampai tidak bisa
berkomunikasi
Skala nyeri klien 7, skala nyeri berat tetapi jika di
ajak berbicara koorporatif, walaupun klien merasa
kesakitan
- Memberi kompres dingin pada bagian yang terasa
nyeri dengan menggunakan kantung pendingin
- Menciptakan lingkungan yang theraupetik dengan
memberikan posisi senyaman mungkin
- Berkola borasi dalam pemberian analgetik
Asam mafenomat 3 x 500 mg
Inj. Novalgin 1 amp
- Menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam,
ketika nyeri
2.
03 Januari 2009
Jam 11:00 wib
03 Januari 2009
Jam 19:00 wib
EVALUASI
No
Tanggal /
No. DP
1.
waktu
03 Januari 2009
1.
Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Klien lebih tenang, skala 4-5
A : Masalah terstasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
2.
03 Januari 2009
2.
3.
03 Januari 2009
Jam 20:00 wib
3.
: Tn Y
Umur
: 48 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: PNS
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal MRS
: 02 Januari 2009
Diagnosa Medis
Tanggal Operasi
: 5 Januari 2009
Tanggal Pengkajian
: 06 januari 2009
: Ny F
Umur
: 37 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Istri
Klien mengatakan nyeri di daerah perut bagian sebelah kanan bekas post
operasi
3. Riwayat penyakit sekarang
P : Klien mengatakan nyeri pada daerah perut bagian sebelah kanan
Q : Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk , sampai susah untuk
beraktivitas
R : Nyeri yang dirasakan klien terdapat pada daerah abdomen kanan bawah
S : Skala nyeri yang dirasakan 7-9
T : Nyeri akan timbul apabilamenggerakkan anggota badan terutama pada
bagian yang telah dioperasi
4. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien tidak pernah merasakan penyakit yang sama sebelumnya
5. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini
C. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Psikososial
Klien mampu berkomunikasi dengan baik, kooperatif baik dengan perawat
maupun keluarga
b. Spiritual
Klien tidak dapar menjalankan ibadah sholat selama dirumah sakit karena
sakit yang dideritanya
D. Pola Aktivitas
No
1.
2.
Pola Aktivitas
Pola nutrisi
Di Rumah
Di RS
- Makan
- Minum
4-6 perhari
- BAB
1 x / hari
1 x / hari
- BAK
3-4 x / hari
4-5 / hari
3.
- Tidur siang
- Tidur malam
Pergerakan
Dapat melakukan
- Mandi
2 x sehari
- Gosok gigi
2 x sehari
2 x sehari
- Ganti pakaian
2 x sehari
2 x sehari
Pola eliminasi
4.
Pola istirahat
5.
Personal hygiene
E. Pengkajian fisik
1. Kesadaran umum
Kesadaran
Keadaan
Vital sign
: Temp
: 36o
Nadi
: 82x/ mnt
RR
: 22x/ mnt
TD
: 120/90 mmhg
2. Keadaan khusus
a. Kepala
Bentuk
: Simetris
Warna rambut
: Hitam
Kebersihan
b. Mata
Bentuk
: Simetris
Sklera
: Non Ikterik
Pupil
: Isokor
Konjung tiva
: An anemis
Penglihatan
Kebersihan
c. Telinga
Bentuk
: Simetris
Pendengaran
Kebersihan
d. Hidung
Bentuk
: Simetris
Kebersihan
Keadaan
e. Mulut
Gigi
: Ada caries
Warna bibir
: Tidak sianosis
Kebersihan
Lidah
: Bersih
f. Leher
Bentuk
Gerakan
: Baik
g. Kulit
Turgor
: Baik
Warna kulit
: Putih
Lesi
: Tidak ada
Kebersihan
: Baik
h. Dada
Bantuk
: Simetris
Frekuensi
: 22x/mnt
Pernafasan
: Normal
i. Abdomen
Bentuk
: Simetris
Keadaan
Hepar
j. Ekstremitas
a. Atas
Pergerakkan belum optimal karena ditangan kiri terpasang infus
b. Bawah
Ekstrimitas bawah mampu bergerak dengan baik
c. Theraphy
1. INFD RI g++ 15x/menit
2. Lab darah rutih
F. ANALISA DATA
No
Data
1. Data subjektif
- Klien mangtakan nyeri pada
Masalah
Gangguan
rasa nyaman
Inkontinitas
2.
Penyebab
Luka operasi
Data subjektif
Merangsang pengeluaran
neutrotrans miter
Nyeri
SSP
Luka operasi
Gangguan
mobilitas fisik
H. Diagnosa keperawatan
-
PERENCANAAN
No
Dagnosa Keperawatan
1.
Tujuan
Tujuan jangka
panjang
Rasa nyaman
terpenuhi
Perencanaan
Intervensi
- Kaji riwayat nyeri lokasi,
Rasionalisasi
- Dapat mengetahui batasan
dilakukan
Data Subjektif
Tujuan jangka
pendek
berkurang
abdomen
meningkatkan proses
Data Objektif
- Nyeri tekan pada darah
abdomen terutama pada
daerah luka bekas operasi
penyembuhan
- Ciptakan lingkungan yang
theraupetik
- Skala : 7-9
- Dengan pemberian
analgetikdapat mengurangi
obat-obatan
rasa nyeri
Tujuan jangka
panjang
ADL dapat
terpenuhi
Data Subjektif
Tujuan jangka
pendek
- Dalam waktu
1 x 24 jam
operasi
klien mampu
beraktivitas
dengan bantuan
minimal
- Aktivitas klien
mobilitas
- Motivasi klien untuk
kiri
- Bila melakukan pergerakan
tidak lagi di
bantu keluarga
proses penyembuhan
- Ajarkan klien untuk
mobilisasi dini
kesakitan
- Terdapat luka bekas operasi
pada daerah abdomen
- Aktifitas klien masih dibantu
oleh keluarga dan perawat
No
Diagnosa Keperawatan
1.
Tujuan
Tujuan jangka
Perencanaan
Intervansi
- Pertahankan tirah baring
Rasionalisasi
- Memungkinkan klien untuk
panjang
Rasa nyaman
terpenuhi
menurunkan spasme
- Ajakan tehnik relaksasi
dan distraksi
- Memfokuskan perhatian
membantu menurunkan
ketegangan otot dan
Data Subjektif
Tujuan jangka
meningkatkan prosese
pendek
penyembuhan
Dalam waktu 2
luka operasi
berkurang
- Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
obat-obatan
Data Objektif
- Muka klien tampak
kesakitan
- Masih terasa nyeri tekan
pada abdomen terutama
daerah luka bekas operasi
- Skala : 7-9
2.
Tujuan jangka
panjang
ADL dapat
serta meningkatkan
terpenuhi
menigkatkan kemandirian
- Berikan perawatan kulit
Data Objektif
Tujuan jangka
pendek
Dalam waktu
1 x 2 jam klien
mampu
beraktivitas tanpa
bantuan
posisi
- Bantu klien memenuhi
kebutuhan (ADL)
IMPLEMENTASI
DP
1.
Tanggal
Implementasi
05 Januari 2009 - Mengkaji tingkat nyeri klien dengan menggunakan skala
Jam 13:00 wib
nyeri 0 -10
Skala nyeri 0 tidak ada nyeri
Skala nyeri 1-3 skala nyeri ringan
Skala nyeri 4-6 skala nyeri sedang
Skala nyeri 7-9 skala nyeri berat
Skala nyeri 10 skala nyeri berat sampai tidak bisa
berkomunikasi
- Mempertahankan tirah baring selama fase akut mengatur
posisi klien pada posisi semi foeler / setengah duduk
- Menciptakan lingkungan yang theraupetik
Susana sekitar tempat rawat klien tenang
Tempat tudur dalam keadaan rapi
Gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Batasi kunjungan bagi klien
- Berkolabirasi dengan tim medis dalam pemberian obatobatan
IVFD RI g++ 15x / mnt
2 Amp progesol
- Mengajarkan klien untuk napas dalam ketika nyeri
2.
05 Januari 2009
Jam 13:30 wib
IMPLEMENTASI
DP
Tanggal
Implementasi
1.
06 Januari 2009 - Mempertahankan tirah baring selama fase akut mengatur
Jam 14:00 wib
2.
06 Januari 2009
Jam 14:00 wib
EVALUASI
No. DP
1.
Tanggal
05 Januari 2009
Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi berkurang
: 130/70 mmgh
Temp : 37oc
RR
: 18x/mnt
Nadi
: 80x/mnt
Skala : 5-6
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2.
05 Januari 2009
Jam 20:00 wib
S : klien mengatakan rasa nyeri telah berkurang dan dapat beraktifitas dengan bantuan
minimal dari keluarga dan perawat
O : - Klien tampak tenang
- Klien tampak melakukan aktifitas ringan seperti, makan dan duduk sendiri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
No. DP
Tanggal
Evaluasi
1.
06 Januari 2009
S : Klien mengatakan sudah tidak terlalu nyeri lagi pada daerah luka bekas operasi
: 120/70 mmgh
Temp : 37oc
RR
: 16x/mnt
Nadi
: 80x/mnt
Skala : 3-4
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2.
06 Januari 2009
Jam 21:00 wib
S : klien mengatakan sudah dapat beraktifitas tanpa bantuan keluarga dan perawat
O : - Klien tampak tenang
- klien bisa berjalan dan keluar ruang perawatan seperti, pergi ke kamar mandi sendiri0
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA