Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWAN PADA TN Y

DENGAN PRE DAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS DEXTRA


DI RUANG CEMPAKA RS. TK.II. AK. GANI PALEMBANG

D
I
S
U
S
N
OLEH :

Euis Permata Sari


20612 AK
III A
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2011

LAPORAN PENDAHULUAN
I. Defenisi
a. Hernia merupakan tonjolan viskus atau sebagian dari viskus melalui celah
yang abnormal pada selubungnya
(At a Glance, 119 : 2006)
-

Hernia terdiri dari tiga hal yaitu kantong, isi dan cincin

Hernia adalah protusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat /
konginetal pada dinding rongga yang secara normal berisi organ
(Barbara Engramg, 1998)

Hernia adalah prostrusi abnormal organ, jaringan atau bagian organ


melalui struktur yang secara normal berisi bagian ini
(Monica Ester, 2001)

b. Hernia Inguindis Direk / Medialis


Adalah hernia yang melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa epigastri
ka inferior di daerah yang dibatasi segitiga hasselbach
(Arief Mansjoer, 2000)
II. Etiologi
Etiologi secara pasti belum diketahui, namun sering dihubungkan dengan dua
faktor, yaitu :
a. Bersifat Kongential
Defek pada dinding otot, karena kelemahan jaringan atau ruang luas pada
ligmen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma
b. Bersifat di dapat
-

Usia lanjut karena proses degeneratif

Faktor predisposisi peningkatan tekanan trauma intra abdominal, misalnya


akibat dari kehamilan / kegemukan, batuk, cidera traumatik karena benda

tumpul mengejan pada saat miksi, mengejan pada saat defekasi dan
mengangkat benda berat
III.Klasifikasi
a. Menurut lokasinya :
-

Hernia umbilikal / para umbikal

Hernia Femoral

Hernia Inguinal

Hernia insisional

b. Menurut kausanya
-

Hernia Kongental

Hernia traumatik

c. Menurut keadaannya
-

Hernia raponible : isi hernia dapat dimasukan kembali

Hernia Irreponible : isi hernia tidak dapat dimasukan lagi

Hernia Inkarserata : tidak dapat masuk dan terdapat juga gangguan


jalannya isi usus

Hernia stranguleta : selain inkerserata terdapat gangguan sirkulasi darah

IV. Fatofisiologi
Kongenital, usia, trauma

Batuk kronik, hipertrofik, prostot


Konstipasi, kehamilan, kegemukan

Otot dinding perut yang membatasi


Anulus kendur
Tekanan intra abdomen
Terbentuknya kantong
Peregangan dinding abdomen
Isi abdomen masuk ke dalam
Kantong

peregangan dinding anulus abdomen

Terbentuknya benjolan
(massa pada daerah inguinal)

terjadinya bendungan dan edema


Motilitas usu, obstruksi

(Mansyur Arif, 2000)


V. Tanda dan gejala
Gejaka hernia terganting pada besarnya hernia, tekanan dan isi hernia :
-

Adanya benjolan di daerah inguinalisyang tampak pada daerah lihat pada


yang hilang timbul

Timbul benjolan bila terjadi tekanan intra abdominal

Bila klien tenang, benjolan hilang secara spontan

Bila terjadi hernia inguinalis strungulata rasa sakit akan bertambah dan kulit
terasa panas dan merah

VI. Pemeriksaan fisik


-

Pada hernia inguinalis : benjolan dilipat paha timbul / benjolan di regio


inguinalis

Gambaran klinis pada orang dewasa : timbul benjolan di lipat paha saat

Mengedan

VII.

Batuk

Mengangkat beban berat

Infeksi, asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau labia pada posisi
berdiri atau berbaring

pat mengedan / batuk

Palpasi

Konsitensi

Coba didorong apakah dapat di reposisi


Komplikasi bedah

Infeksi pada luka

Hematoma skrotalis

Retensia urin akut

Nyeri kronis

Nyeri dan pembengkakan testis yang menyebabkan atrofi testis

Rekruensi hernia

VIII.
-

Penatalaksanaan
Pada hernia ingunalis reponibilis yang dilakukan tindakan bedah elektif
karena dibutuhkan terjadinya komplikasi, sebaliknya bila terjadi proses
stragulasi tindakan bedah harus dilakukan secapat mungkin sebelum terjadi
nekrosis usus
Prinsip terapi operatif pada hernia inguinalis :
Pada kebanyakan hernia orang dewasa, dasar inguinalis juga harus
direkonstruksi, cincin enguinalis juga di kecilkan

Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan, kantong diikat dan
dilakukan bassiny plasty

Pada hernia inkaserata, cincin hernia langsung dicari dan dipotong, usus halus
dilihat vital atau tidak, bila vital dikembalikan ke rongga perut sedangkan bila
tidak, dilakukan relesesi dan anastrosis
End to end.

Herniorafi : memperbaiki defek perbaikan dengan pemasangan jaringan


(mesh) yang biasa dilakukan untuk hernia ingunalis yang dimasukkan melalui
bedah terbuka / laposokopik

ASUHAN KEPERAWAN PADA TN Y


DENGAN PRE DAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS DEXTRA
DI RUANG CEMPAKA RS. TK.II. AK. GANI PALEMBANG
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama

: Tn Y

Umur

: 48 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: PNS

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Kapten Abdullah Lrg. Slamet no.8645 Rt.28 Rw 09

Tanggal MRS

: 02 Januari 2009

Diagnosa medis

: Hernia Inguinalis Dextra

Tanggal pengkajian

: 03 Januari 2009

Tanggal operasi

: 04 Januari 2009

2. Identitas penanggung jawab


Nama

: Ny F

Umur

: 37 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Jl. Kapten Abdullah Lrg. Slamet no.8645 Rt.28 Rw 09

Hub. Dengan klien

: Istri

B. Riwayat kesehatan sekarang


1. Keluhan utama pada saat masuk rumah sakit

Nyeri di daerah lipat paha sebelah kanan dan terdapat benjolan


2. Keluhan utama saat di data
Klien menyatakan nyeri pada lipatan paha kanan
3. Riwayat penyakit sekarang
P : Klien menyatakan nyeri pada bagian lipatan paha sebelah kanan terutama
bila mengejan
Q : Nyeri yang dirasakan pasien seperti ditusuk-tusuk, sampai susah untuk
beraktifitas
R : Nyeri yang dirasakan klien terdapat pada daerah abdomen bagian kanan
bawah, terutama didaerah lipatan paha
S : Skala nyeri yang dirasakan + 7
T : Nyeri timbul apabila menggerakkan anggota badannya terutama pada
bagian abdomen
4. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya
5. Riwayat kesehatan keluarga
Kleuarga klien tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini
C. Riwayat psikososial spiritual
a. Psikososial
Kien mampu berkomunikasi denga baik, kooperatif baik dengan perawat
maupun keluarga
b. Spiritual
Kien mampu menjalankan ibadah dholat dirumah dan selama dirumah sakit
klien belum mengerjakan ibadah sholat karena sakit yang dideranya.Kien
mampu menjalankan ibadah dholat dirumah dan selama dirumah sakit klien
belum mengerjakan ibadah sholat karena sakit yang dideranya.Kien mampu
menjalankan ibadah dholat dirumah dan selama dirumah sakit klien belum
mengerjakan ibadah sholat karena sakit yang dideranya.

D. Pola Aktivitas
No
1.

2.

3.

4.

Pola Akifitas
Pola nutrisi

Di Rumah

Di Rumah Sakit

- Makan

3 x sehari , 1 porsi habis

3 x sehari , 1 porsi habis

- Minum

4-6 gelas per hari

3-4 gelas perhari

- BAB

1 x / hari

1 x / perhari

- BAK

3-4 x / hari

4-5 x / hari

- Tidur siang

2-3 jam / hari

3-4 jam / hari

- Tidur malam

7-8 jam / hari

8-9 jam / hari

Pergerakkan

Dapat melakukan

Tidak dapt melakukan

pergerakkan denga baik

pergerakkan dengan baik

Pola eliminasi

Pola Istirahat

karena nyeri yang dirasakan


pada lipatan paha kanan dan
juga terpasang IVFD pada
ekstremitas atas sinistra
5.

Personal hygiene
- Mandi

2 x sehari

2 x sehari hanya di lap

- Gosok gigi

2 x sehari

2 x sehari

- Ganti pakaian

2 x sehari

2 x sehari

E. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran

: Compos Mentis

Keadaan

: Klien tampak gelisah

Vital sign

: - Suhu
- Nadi

: 36o
: 82x/mnt

- Parnafasan : 22x/mnt
- TD

: 130/90 mmhg

2. Keadaan khusus
a. Kepala
Bentuk

: Simetris

Warna rambut

: Hitam

Kebersihan

: Rambut tampak kusut

b. Mata
Bentuk

: Simetris

Sklera

: Non Ikterik

Pupil

: Isokor

Konjung tiva

: An anemis

Penglihatan

: Baik, dapat melihat dengan jelas tidak rabun

Kebersihan

: Barsih, tidak ada kotoran

c. Telinga
Bentuk

: Simetris

Pendengaran

: Klien dapat mendengar dengan jelas

Kebersihan

: Cukup, tidak tampak adanya kotoran

d. Hidung
Bentuk

: Simetris

Kebersihan

: Cukup, tidak ada kotoran

Keadaan

: Baik, mampu mengidentifikasi bau-bauan

e. Mulut
Gigi

: Ada caries

Warna bibir

: Tidak sianosis

Kebersihan

: Bersih, tidak ada skorbut

Lidah

: Bersih

f. Leher
Bentuk

: Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Gerakan

: Baik

g. Kulit
Turgor

: Baik

Warna kulit

: Putih

Lesi

: Tidak ada

Kebersihan

: Baik

h. Dada
Bantuk

: Simetris

Frekuensi

: 22x/mnt

Pernafasan

: Normal, tidak ada wheezing dan ronchi

i. Abdomen
Bentuk

: Simetris

Keadaan

: Nyeri tekan pada daerah kanan bawah

Hepar

: Tidak ada pembesaran

j. Ekstremitas
a. Atas
Pergerakkan kurang optimal karena ditangan kiri terpasang infus
b. Bawah
Ekstrimitas bawah mampu bergerak dengan baik
c. Data penunjang

Hasil leboratorium tanggal 02 Januari 2009


1. Darah
-

HB

: 12,8 gr %

Leukosit

: 7.300 ml

Trombosit

: 204.000

2. Kimia darah
-

Ureum

: 27 mg %

Kretinin

: 0,9 mg

BSS

: 95 mg

G. Theraphy
1. IVFD RI gH 15x / menit
2. Lab darah rutin
3. Inj. Cefotaxime 3 x 1 gr

H. Analisis Data
No
1.

Data
Data subjektif
- Klien mengatakan nyeri
pada daerah lipatan paha
yang terdapat benjolan
- Klien mengatakan nyeri
sampai klien tidak bisa
bergerak bebas

Penyebab
Tekanan intra abdominal
meningkat

Masalah
Gangguan rasa
nyaman

Peregangan dinding abdomen

Isi abdomen masuk kedalam


kantung

Data objektif
- Muka klien tampak
meringis kesakitan
- Klien memegang perut
sebelah kanan

Terbentuk benjolan

Nyeri

- Skala nyeri 7
2.

Data subjektif
- Klien mengatakan
tubuhnya merasa lemas
- Kien mengatakan terasa
sangat nyeri bila
melakukan pergerakkan
aktifitas
Data objektif
- Terpasang IVFD pada
tangan kiri klien
- Bila bergerak wajah

Tekanan intra abdominal


meningkat

Peregangan dinding abdomen

Isi abdomen masuk kedalam


kantung

Terbentuknya benjolan

Nyeri

Gangguan mobilitas fisik

Gangguan
mobilitas fisik

klien meringis kesakitan


- Terdapat benjolan pada
lipatan paha sebelah
kanan
- Aktifitas klien dibanti
keluarga
3.

Data subjektif

Ansietas

- Klien mengtakan tidak

Hernia

tahu tentang penyakit

yang diderita
- Klien mengatakan cemas
terhadap tindakan
pembedahan yang akan

Kurangnya pengetahuan

Kurang informasi

dilakukan

Klien tampak gelisah

Data objektif

- Klien tampak bingung

Ansietas

- Klien tampak selalu


bertanya tentang
penyakit dan pengobatan
I. Prioritas masalah
a. Gangguan rasa nyaman nyeri
b. Gangguan mobilitas fisik
c. Ansietas
J. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d terjadi benjolan pada skrotum
b. Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri dan kelemahan
c. Ansietas b/d tindakan pembedahan yang akan dilakukan

PERENCANAAN
No
1.

Diagnosa Keperawatan
Tanggal, 03 Januari 2009

Tujuan
Tujuan jangka

Jam 10:00 wib

panjang

Gangguan rasa nayaman nyeri

Nyeri hilang

Data subjektif
- Klien menyatakn nyeri pada
daerah lipatan paha

klien
- Beri kompres dingin
- Ciptakan lingkungan

sampai dengan terdapat benjolan


pada skrotum

Perencanaan
intervensi
- Kaji tingkat nyeri

Tujuan jangka pendek


Dalam waktu 1 x 24
jam nyeri dapat
terkontrol

yang theraw petik


- Kolaborasi denga

Rasionalisasi
- Untuk mengetahui seberapa
berat nyeri yang dirasaka
klien
- Meningkatkan sirkulasi pada
daerah yang sakit
mengilangkan spasme,

tim medis dalam

meningkatkan relaksasi pada

pemberian analgetik

pasien

teruatamayang terdapat benjolan

- Mempengaruhi tingkatan/

- Klien mengatakan nyeri sampai

nyeri/ intensitas nyeri

klien tidak bisa bergerak bebas

- Untuk menekan /

Data objektif

mengurangi nyeri

- Muka klien tampak meringis

- Megalihkan perhatian kien

kesakitan

untuk melakukan nyeri

- Tangan klien memegang perut


sebelah kanan
- Skala 7

Tujuan jangka

Tanggal 03 Januari 2009

panjang

- Atur posisi klien dan

- Dapat meningkatkan

2.

Jam 10:00 wib

Kien dapat

Gangguan mobilitas fisik sampai

beraktifitas seperti

sampai dengan nyeri dan ganguan

semula

kelemahan
Data subjektif
- Klien mengatakan tubuhnya

ubahlah secara

sirkulasi diseluruh tubuh dan

teratur tiap 2 jam

mencegah adanya

sekali

penekanan pada organ tubuh

Tujuan jagnka pendek - Bantu klien dalam


Dalam waktu 1 x 24

memenuhi

yang menonjol
- Agar dapat memenuhi

jam klien mampu

kebutuhan ADL

beraktifitas tenpa

- Anjurkan keluarga

bantuan keluarga

klien untuk turut

klien, sehingga klien optimis

bila melakukan pergerakan /

membantu melatuh

dalam keterbatasan

aktifitas

dan memberi

terasa lemas
- Klien mengatakan sangat nyeri

Data subjektif

kebutuhan ADL klien


- Memberi dukungan moril

motivasi

- Terpasang IVFD pada tangan


kiri klien
- Bila melakukan pergerakan
wajah pasien tampak meringis
kesakitan
- Terdapat benjolan pada lipatan
paha sebelah kanan
- Aktifitas klien dibantu keluarga
Tanggal, 03 Januari 2009

Tujaun jangka
panjang
Camas teratasi

- Kaji tingkat

- Untuk mengetahu sejauh

3.

Jam 11:00 wib


4.

Tujuan jangka pendek


Ansietas b/d tindakan pembedahan
yang akan dilakukan

Dalam waktu 1 x 24
jam, klien lebih
tenang dalam batas

Data Subjektif
- Kien mengatakan tidak tahu
tentang pnyakit yang
dideritanya
- Klien mengatakan cemas
terhadap tindakan pembedahan
yang akan dilakukan
Data Objektif
- Muka klien tampak bingung
- Klien tampak selalu bertanya
tentang penyakitnya dan
pengobatannya

normal

pengetahuan klien

mana pengetahuan klien

terhadap penyakitnya

tentang penyakitnya

- Beri penjelasan
tentang penyakit
klien
- Beri dukungan
kepada klien bahwa
klien sembuh
- Lakukan perawatan
persiapan pre operasi

- Dapat mengurangi
kecemasan
- Untuk memperbaiki
motivasi kien dalam
kemandirian
- Untuk persiapan operasi
hemiorafi

IMPLEMENTASI
No. DP
1.

Tanggal
03 januari 2009
Jam 11:00 wib

Implementasi
- Mengkaji tingkat nyeri klien dengan menggunakan
skala nyeri 0-10
Skala nyeri 0 tidak ada nyeri
Skala nyeri 1-3 skala nyeri ringan
Skala nyeri 4-6 skala nyeri sedang
Skala nyeri 7-9 skala nyeri berat
Skala nyeri 10 skala nyeri berat sampai tidak bisa
berkomunikasi
Skala nyeri klien 7, skala nyeri berat tetapi jika di
ajak berbicara koorporatif, walaupun klien merasa
kesakitan
- Memberi kompres dingin pada bagian yang terasa
nyeri dengan menggunakan kantung pendingin
- Menciptakan lingkungan yang theraupetik dengan
memberikan posisi senyaman mungkin
- Berkola borasi dalam pemberian analgetik
Asam mafenomat 3 x 500 mg
Inj. Novalgin 1 amp
- Menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam,
ketika nyeri

2.

03 Januari 2009
Jam 11:00 wib

- Menganjurkan klien untuk menarik nafas dalam


ketika nyeri
- Mengetur posisi klien dan ubahlah secara teratur tiap
2 jam sekali
- Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADL,

seperti membersihkan dan makan


- Menganjurkan keluarga klien untuk turut membantu
melatih dan memberi motivasi kepada klien seperti
memberikan dukungan moril
3.

03 Januari 2009
Jam 19:00 wib

- Mengkaji tingkat pengetahuan klien terhadap


penyakitnya seberapa jauh klien mengetahui
penyakit yang dideritanya
- Memberi penjelasan tentang penyakit klien kepada
klien dan keluarga
- Memberi dukungan kepada klien bahwa kien akan
sembuh dengan memberikan motivasi
- Melakukan tindakan perawatan pre operasi, seperti :
Mencukur rambut
Hukuah
Puasa

EVALUASI

No

Tanggal /

No. DP

1.

waktu
03 Januari 2009

1.

Jam 16:00 wib

Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Klien lebih tenang, skala 4-5
A : Masalah terstasi sebagian
P : Intervensi dihentikan

2.

03 Januari 2009

2.

Jam 16:00 wib

S : Klien mengatakan dapat melakukan aktifitas


O : - Klien tampak sudah melakukan aktivitas
ringan
- Klien sudah bisa makan dan kekamar
mandi sendiri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

3.

03 Januari 2009
Jam 20:00 wib

3.

S : Klien mengatakan sudah tidak terlalu camas


dengan tindakan operasi yang akan
dilakukan
O : - Muka klien tampak tenang
- Klien tidak lagi bertanya-tanya tentang
keadaannya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan tindakan pre
operatif

ASUHAN KEPERAWAN PADA TN Y


DENGAN PRE DAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS

DI RUANG CEMPAKA RS. TK.II. AK. GANI PALEMBANG


A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama

: Tn Y

Umur

: 48 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: PNS

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Kapten abdullah lrg. Slamet Rt. 28 Rw. 09

Tanggal MRS

: 02 Januari 2009

Diagnosa Medis

: Hernia Inguinalis dextra

Tanggal Operasi

: 5 Januari 2009

Tanggal Pengkajian

: 06 januari 2009

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama

: Ny F

Umur

: 37 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: PNS

Alamat

: Jl. Kapten abdullah lrg. Slamet Rt. 28 Rw. 09

Hub. Dengan Klien

: Istri

B. Riwayat kesehatan Sekarang


1. Keluhan utama
Nyeri pada daerah saat di data

2. Keluhan utama pada saat didata

Klien mengatakan nyeri di daerah perut bagian sebelah kanan bekas post
operasi
3. Riwayat penyakit sekarang
P : Klien mengatakan nyeri pada daerah perut bagian sebelah kanan
Q : Nyeri yang dirasakan seperti di tusuk-tusuk , sampai susah untuk
beraktivitas
R : Nyeri yang dirasakan klien terdapat pada daerah abdomen kanan bawah
S : Skala nyeri yang dirasakan 7-9
T : Nyeri akan timbul apabilamenggerakkan anggota badan terutama pada
bagian yang telah dioperasi
4. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien tidak pernah merasakan penyakit yang sama sebelumnya
5. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini
C. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Psikososial
Klien mampu berkomunikasi dengan baik, kooperatif baik dengan perawat
maupun keluarga
b. Spiritual
Klien tidak dapar menjalankan ibadah sholat selama dirumah sakit karena
sakit yang dideritanya

D. Pola Aktivitas

No
1.

2.

Pola Aktivitas
Pola nutrisi

Di Rumah

Di RS

- Makan

3 x sehari, 1 porsi habis

3 x sehari, 1 porsi habis

- Minum

4-6 perhari

3-4 gelas / hari

- BAB

1 x / hari

1 x / hari

- BAK

3-4 x / hari

4-5 / hari

3.

- Tidur siang

2-3 jam / hari

3-4 jam / hari

- Tidur malam

7-8 jam / jam

8-9 jam / hari

Pergerakan

Dapat melakukan

Tidak dapat melakukan

pergerakkan dengan baik

pergerakan dengan baik

- Mandi

2 x sehari

2 x sehari hanya di lap

- Gosok gigi

2 x sehari

2 x sehari

- Ganti pakaian

2 x sehari

2 x sehari

Pola eliminasi

4.

Pola istirahat

5.

Personal hygiene

E. Pengkajian fisik
1. Kesadaran umum

Kesadaran

Keadaan

: Klien tampak gelisah

Vital sign

: Temp

: 36o

Nadi

: 82x/ mnt

RR

: 22x/ mnt

TD

: 120/90 mmhg

2. Keadaan khusus
a. Kepala
Bentuk

: Simetris

Warna rambut

: Hitam

Kebersihan

: Rambut tampak kusut

b. Mata
Bentuk

: Simetris

Sklera

: Non Ikterik

Pupil

: Isokor

Konjung tiva

: An anemis

Penglihatan

: Baik, dapat melihat dengan jelas tidak rabun

Kebersihan

: Barsih, tidak ada kotoran

c. Telinga
Bentuk

: Simetris

Pendengaran

: Klien dapat mendengar dengan jelas

Kebersihan

: Cukup, tidak tampak adanya kotoran

d. Hidung
Bentuk

: Simetris

Kebersihan

: Cukup, tidak ada kotoran

Keadaan

: Baik, mampu mengidentifikasi bau-bauan

e. Mulut
Gigi

: Ada caries

Warna bibir

: Tidak sianosis

Kebersihan

: Bersih, tidak ada skorbut

Lidah

: Bersih

f. Leher
Bentuk

: Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Gerakan

: Baik

g. Kulit
Turgor

: Baik

Warna kulit

: Putih

Lesi

: Tidak ada

Kebersihan

: Baik

h. Dada
Bantuk

: Simetris

Frekuensi

: 22x/mnt

Pernafasan

: Normal

i. Abdomen
Bentuk

: Simetris

Keadaan

: Nyeri pada daerah operasi

Hepar

: Tidak ada pembesaran

j. Ekstremitas
a. Atas
Pergerakkan belum optimal karena ditangan kiri terpasang infus
b. Bawah
Ekstrimitas bawah mampu bergerak dengan baik
c. Theraphy
1. INFD RI g++ 15x/menit
2. Lab darah rutih
F. ANALISA DATA

No
Data
1. Data subjektif
- Klien mangtakan nyeri pada

Masalah
Gangguan

rasa nyaman

daerah bekas operasi

Inkontinitas

- Klien menyatakan nyeri

semakin bertambah jika


menggerakan anggota
badannya terutama bagian
abdomen
Data objektif
- Nyeri tekan pada daerah
abdomen terutama pada
daerah luka bekas operasi
- Muka klien tampak meringis
kesakitan
- Skala : 7-9

2.

Penyebab
Luka operasi

Data subjektif

Merangsang pengeluaran
neutrotrans miter

Nyeri

Diterima reseptor nyeri

SSP

Persepsi nyeri dilokalisasi

Ganggauan rasa nyaman


Herniatrofi

- Klien mengatakan pada saat

melakukan aktifitas terasa

Luka operasi

nyeri pada daerah luka bekas


operasi
- Klien mengatakan tubuhnya
terasa lemah
Data objektif
- Terpasang IVFD pada tangan
kiri
- Bila melakukan pergerakkan,

Kerusakan jaringan sekitar

Sulit melakukan gerakan

Mobilitas fisik terganggu

Gangguan
mobilitas fisik

wajah klien tampak meringis


kesakitan
- Terdapat luka bekas operasi
pada daerah abdomen
- Aktivitas klien masih dibantu
oleh keluarga
G. Prioritas masalah
-

Gangguan rasa nyaman nyeri

Gangguan mobilitas fisik

H. Diagnosa keperawatan
-

Gangguan rasa nyaman nyeri b/d inkotuinitas jaringan

Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri dan kelemahan

PERENCANAAN

No

Dagnosa Keperawatan

1.

Tanggal 04 Januari 2009


Jam 10:00 wib
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d
inkontuinitas jaringan

Tujuan
Tujuan jangka
panjang
Rasa nyaman
terpenuhi

Perencanaan
Intervensi
- Kaji riwayat nyeri lokasi,

Rasionalisasi
- Dapat mengetahui batasan

frekuensi, durasi dan

nyeri dan tindakan yang akan

intensitas nyeri dan

dilakukan

persepsi klien mengenai


nyeri

Data Subjektif

Tujuan jangka

- Klien mengatakan nyeri pada

pendek

daerah bekas operasi

Dalam waktu 2-3

- Klien menyatakan nyeri

jam rasa nyeri

semakin bertambah jika


menggerakan anggota

berkurang

- Pertahankan tirah baring


selama fase akut

- Tirah baring dalam posisi


yang nyaman memungkinkan
klien untuk menurunkan
spasme

- Ajarkan tehnik relaksasi


dan distraksi

- Memfokuskan pelatian klien,


membantu menurunkan

badannya terutam bagian

ketegangan otot dan

abdomen

meningkatkan proses

Data Objektif
- Nyeri tekan pada darah
abdomen terutama pada
daerah luka bekas operasi

penyembuhan
- Ciptakan lingkungan yang
theraupetik

- Mendukung klien untuk


beristirahat sehingga
membantu mengalihkan nyeri

- Muka klien tampak meringis


kesakitan

- Kolaborasi dengan tim

- Skala : 7-9

- Dengan pemberian

medis dalam pemberian

analgetikdapat mengurangi

obat-obatan

rasa nyeri

- Anjurkan klien untuk


napas dalam
2.

Tanggal 04 Januari 2009


Jam 10:00 wib
Gangguan mobilitas fisik b/d
nyeri dan kelemahan

Tujuan jangka
panjang
ADL dapat
terpenuhi

Data Subjektif

Tujuan jangka

- Klien mengatakan pada saat

pendek

melakukan kativitas terasa

- Dalam waktu

nyeri pada daerah bekas

1 x 24 jam

operasi

klien mampu

- Klien mengatakan tubuhnya


terasa lemah
Data Objektif
- Terpasang IVFD pada tangan

beraktivitas
dengan bantuan
minimal
- Aktivitas klien

- Jelaskan pada klien


tentang pentingnya

- Mendorong klien dalam


melakukan aktivitas

mobilitas
- Motivasi klien untuk

- Memperkuat otot abdomen

melakukan aktivitas ringan

dan memperbaiki mekanika

sesuai kemampuan klien

tubuh serta meningkatkan


penyembuhan otot

- Berikan perawartan kulit


masase bagian yang

- Menurunkan resiko iritasi dan


kerusakan kulit

tertekan STP perubahan


posisi dan periksa
kerusakan kulit
- Bantu klien dalam
memenuhi ADL nya

- Melakukan akiviata motorik


yang dapat memperlambat

kiri
- Bila melakukan pergerakan

tidak lagi di
bantu keluarga

wajah klien tampak meringis

proses penyembuhan
- Ajarkan klien untuk
mobilisasi dini

kesakitan
- Terdapat luka bekas operasi
pada daerah abdomen
- Aktifitas klien masih dibantu
oleh keluarga dan perawat

No

Diagnosa Keperawatan

1.

Tanggal 05 Januari 2009

Tujuan
Tujuan jangka

Perencanaan
Intervansi
- Pertahankan tirah baring

Rasionalisasi
- Memungkinkan klien untuk

Jam 10:00 wib


Gangguan rasa nyaman nyeri
b/d inkontuinitas jaringan

panjang
Rasa nyaman
terpenuhi

menurunkan spasme
- Ajakan tehnik relaksasi
dan distraksi

- Memfokuskan perhatian
membantu menurunkan
ketegangan otot dan

Data Subjektif

Tujuan jangka

meningkatkan prosese

- Klien mengatakan masih

pendek

penyembuhan

nyeri pada daerah bekas

Dalam waktu 2

luka operasi

jam rasa nyeri

- Klien mengatakan bila


menggerakan anggota

- Ciptakan lingkungan yang


therapetik

berkurang
- Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian

terutama bagian bekas

obat-obatan

Data Objektif
- Muka klien tampak
kesakitan
- Masih terasa nyeri tekan
pada abdomen terutama
daerah luka bekas operasi
- Skala : 7-9

dan banyak istirahat dan


suasana yang tenang

badan, nyeri bertambah


operasi

- Membantu mengurangi nyeri

- Dengan pemberian analgetik


dapat mengurangi rasa nyeri

2.

Tanggal 05 Januari 2009


Jam 10:00 wib
Gangguan mobilitas fisik b/d
nyeri dan kelemahan

Tujuan jangka
panjang
ADL dapat

- Motivasi klien untuk


melakukan aktivitas ringan

serta meningkatkan

sesuai kemampuan klien

penyembuhan otot dan dapat

terpenuhi

menigkatkan kemandirian
- Berikan perawatan kulit

Data Objektif

Tujuan jangka

masase bagian yang

- Masih terpasang INFD pada

pendek

tertekan setiap perubahan

tremitas kiri atas


- Pada saat pergerakan wajah
klien tampak meringis
- Terdapat luka bekas operasi
pada daerah abdomen
bagian kanan bawah
- Aktifitas klien dibanti
keluarga
Data Subjektif
- Klien mengatakan masih
nyeri saat beraktivitas

Dalam waktu
1 x 2 jam klien
mampu
beraktivitas tanpa
bantuan

- Memperkuat otot abdomen

- Menurunkan resiko iritasi dan


kerusakan kulit

posisi
- Bantu klien memenuhi
kebutuhan (ADL)

- Mengurangi aktifitas motorik


yang dapat memperlambat
proses penyembuhan

terutama pada daerah luka


bekas operasi

IMPLEMENTASI
DP
1.

Tanggal
Implementasi
05 Januari 2009 - Mengkaji tingkat nyeri klien dengan menggunakan skala
Jam 13:00 wib

nyeri 0 -10
Skala nyeri 0 tidak ada nyeri
Skala nyeri 1-3 skala nyeri ringan
Skala nyeri 4-6 skala nyeri sedang
Skala nyeri 7-9 skala nyeri berat
Skala nyeri 10 skala nyeri berat sampai tidak bisa
berkomunikasi
- Mempertahankan tirah baring selama fase akut mengatur
posisi klien pada posisi semi foeler / setengah duduk
- Menciptakan lingkungan yang theraupetik
Susana sekitar tempat rawat klien tenang
Tempat tudur dalam keadaan rapi
Gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Batasi kunjungan bagi klien
- Berkolabirasi dengan tim medis dalam pemberian obatobatan
IVFD RI g++ 15x / mnt
2 Amp progesol
- Mengajarkan klien untuk napas dalam ketika nyeri

2.

05 Januari 2009
Jam 13:30 wib

- Menjelaskan pada klien tentang pentingnya mobilitas


- Mengajarkan klien untuk mobilisasi dini, setelah 6 jam post
operasi seperti, mika-miki
- Memotivasi klien untuk melakukan aktifitas ringan sesuai
dengan kemampuan klien

- Membantu klien dalam memenuhi ADL nya seperti ganti


pakian dan membersihkan diri
- Memberikan perawatan kulit yang tertekan pada saat
perubahan posisi misalnya, dengan masase ringan

IMPLEMENTASI

DP
Tanggal
Implementasi
1.
06 Januari 2009 - Mempertahankan tirah baring selama fase akut mengatur
Jam 14:00 wib

posisi semi fowler


- Mengajarkan tehnik relaksasi yaitu dengan menarik nafas
dalam dan dihembuskan perlahan-lahan sebanyak 3-5 kali
- Mencipatakan lingkungan yang therapeutik
Susana ruang rawat tenang
Tempat tudur rapi
Gunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
agar mudah dalam pergerakan
Batasi kunjungan bagi klien
- Berkolabirasi dengan tim medis dalam pemberian obatobatan
IVFD RI g++ x x / mnt

2.

06 Januari 2009
Jam 14:00 wib

- Memotivasi klien untuk melakukan aktifitas ringan sesuai


dengan kemampuan klien seperti makan sendri
- Membantu klien dalam memenuhi ADL nya seperti ganti
pakian
- Memberikan perawatan kulit yang tertekan pada saat
perubahan posisi dengan masase ringan

EVALUASI
No. DP
1.

Tanggal
05 Januari 2009

Evaluasi
S : Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi berkurang

Jam 20:00 wib

O : - Klien tampak tenang


T/D

: 130/70 mmgh

Temp : 37oc
RR

: 18x/mnt

Nadi

: 80x/mnt

Skala : 5-6
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2.

05 Januari 2009
Jam 20:00 wib

S : klien mengatakan rasa nyeri telah berkurang dan dapat beraktifitas dengan bantuan
minimal dari keluarga dan perawat
O : - Klien tampak tenang
- Klien tampak melakukan aktifitas ringan seperti, makan dan duduk sendiri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

No. DP

Tanggal

Evaluasi

1.

06 Januari 2009

S : Klien mengatakan sudah tidak terlalu nyeri lagi pada daerah luka bekas operasi

Jam 21:00 wib

O : - Klien tampak tenang


T/D

: 120/70 mmgh

Temp : 37oc
RR

: 16x/mnt

Nadi

: 80x/mnt

Skala : 3-4
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2.

06 Januari 2009
Jam 21:00 wib

S : klien mengatakan sudah dapat beraktifitas tanpa bantuan keluarga dan perawat
O : - Klien tampak tenang
- klien bisa berjalan dan keluar ruang perawatan seperti, pergi ke kamar mandi sendiri0
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marlyn. E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC


Engram, Barbara. 1998. Rencana asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume I.
Jakarta: EGC
Grace, Piere. A. dan Barley. R. Neil. 2006. At a Glance Ilmu Bedah edisi III. Jakarta :
Erlangga
Mansjoer, Arif. Dkk. 200. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 edisi III Jakarta : Media
Aescolapius FR UI
Ester, Monica. 2001. Keperawatan Midical Bedah Pendekatan Sistem Gastroentistinal.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai