Anda di halaman 1dari 6

Borang Portofolio

Nama Peserta: dr. I Gusti Ngurah Agastya


Nama Wahana: RSUD Cendrawasih Dobo
Topik: Pemerikasaan luar visum jenasah korban meninggal
Tanggal (kasus): 18 Februari 2014,jam:15.15WIT
Nama Pasien: Tn. A

No. RM

Tanggal Presentasi:

Nama Pendamping: dr. H.H. Darakay

Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Tinjauan Pustaka

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Istimewa

Neonatus

Bayi

Anak

Dewasa

Remaja

Lansia

Bumil

Deskripsi: Laki-laki, 36 tahun, ditemukan meninggal di atas kapal, visum jenasah (Pemeriksaan luar).
Tujuan: Menentukan perkiraan waktu kematian dan mencari adanya tanda-tanda perlukaan.
Bahan bahasan:

Tinjauan Pustaka

Riset

Cara membahas:

Diskusi

Presentasi dan diskusi

Kasus

Audit
Email

Pos

Data pasien:

Nama: Tn. A

Nama klinik: -

Nomor Registrasi:
Telp: -

Terdaftar sejak: -

Data utama untuk bahan diskusi:


1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Pasien ditemukan meninggal di atas kapal oleh polisi 2 jam smrs yaitu jam 13.15 WIT. Pasien hanya memakai celana pendek
tanpa memakai kaos atasan, wajah dan jari berlumuran darah, bagian lain tidak ada yang terkena darah. Tidak ditemukan
pesan kematian.
2. Riwayat Pengobatan: 3. Riwayat kesehatan/Penyakit:
Tidak ada riwayat penyakit tertentu yang diketahui keluarga korban.
4. Riwayat keluarga:
Keluarga tidak merasa memiliki sakit turunan.
5. Riwayat pekerjaan:
Pekerja kapal
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN)
Pasien sedang tidak memiliki masalah baik di rumah maupun disekolah yang diketahui oleh keluarga pasien.

7. Lain-lain:
Visum Et Repertum
-

Datang diantar polisi jenasah terbungkus kantung jenasah berwarna orange bertuliskan Polisi.

Kantung dibuka tampak laki-laki memakai celana pendek berwarna hitam polos dengan 2 kantong kiri dan kanan tanpa tulisan atau
motif tertentu. Pasien tidak memakai kaos atasan. Pasien Memakai celana dalam berwarna merah muda bertuliskan "Men's
Underwear" ukuran xl.

Kepala : Rambut warna hitam, pendek, struktur lurus.

Wajah : Tampak luka robek tepat pada ujung alis kiri 6 cm ke kiri dari pertengahan wajah 2 cm di atas sudut mata kiri dengan ukuran
2.5 x 0.5cm, tepi tidak rata, darah menggumpal. tampak luka robek pada pertengahan dagu 3 cm di bawah bibir ukuran 1 x 0.5 cm
dengan tepi tidak rata dengan darah menggumpal.

Mata : Kedua mata tertutup, pada bagian mata terdiri dari bagian luar putih dan hitam pada bagian tengah.

Telinga : tidak tampak luka maupun keluar cairan dari lubang telinga.

Hidung : Mancung, tampak gumpalan berwarna putih pada lubang hidung kiri dan kanan.

Mulut : Tampak gumpalan putih pada bagian dalam mulut, lidah berada di dalam mulut.

Tangan : pada ke 5 jari tangan kiri terdapat bercak darah. Tidak terdapat kaku mayat pada jari tangan.
Kaki : tidak terdapat kaku mayat pada kedua kaki.

Dada dan punggung : Tidak terdapat lebam mayat yang tidak hilang dengan penekanan.

Pada kemaluan tampak kemaluan laki-laki sudah disunat, tampak benjolan keras mobile pada bagian atas dan bawah kemaluan,
ukuran sekitar 3x2cm bentuk persegipanjang.

Kesimpulan : Pada pemeriksaan mayat tidak ditemukan lebam mayat yang tidak hilang dengan penekanan dan kaku mayat pada kaki
dan tangan juga belum terbentuk. Tampak perlukaan berupa luka robek pada alis kiri dan dagu yang disebabkan oleh benda tumpul.
Tanda perlukaan kemungkinan bukan penyebab kematian utama. Perkiraan waktu kematian 2-12 jam sebelum pemeriksaan yaitu
5.15-13.15 wit. Kematian diperkirakan disebabkan oleh aspirasi muntahan yang masuk ke paru- paru.

Daftar Pustaka:
1. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Indonesia. Ilmu Kedokteran Forensik. 1997. Jakarta.
2. Stark, M. Clinical Forensic Medicine: A Physicians Guide, 2nd Edition. 2005. USA
3. Robinson, S. Principles of Forensic Medicine. 1996. UK

Hasil Pembelajaran:
1. Membahas prosedur pembuatan visum et repertum.
2. Menentukan perkiraan waktu kematian.
3. Mencari kemungkinan penyebab kematian dan ada tidaknya tanda-tanda kekerasan.
4. Menentukan tindak lanjut berikutnya untuk menunjang pemeriksaan dan kesimpulan.

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

Subyektif
Visum et Repertum merupakan keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang
berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia baik hidup atau mati ataupun bagian
atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan berdasarkan sumpah, untuk
kepentingan peradilan.

Obyektif
Visum Et Repertum
-

Datang diantar polisi jenasah terbungkus kantung jenasah berwarna orange bertuliskan Polisi.

Kantung dibuka tampak laki-laki memakai celana pendek berwarna hitam polos dengan 2 kantong kiri dan kanan tanpa
tulisan atau motif tertentu. Pasien tidak memakai kaos atasan. Pasien Memakai celana dalam berwarna merah muda
bertuliskan "Men's Underwear" ukuran xl.

Wajah : Tampak luka robek tepat pada ujung alis kiri 6 cm ke kiri dari pertengahan wajah 2 cm di atas sudut mata kiri
dengan ukuran 2.5 x 0.5cm, tepi tidak rata, darah menggumpal. tampak luka robek pada pertengahan dagu 3 cm di
bawah bibir ukuran 1 x 0.5 cm dengan tepi tidak rata dengan darah menggumpal.

Hidung : Mancung, tampak gumpalan berwarna putih pada lubang hidung kiri dan kanan.

Mulut : Tampak gumpalan putih pada bagian dalam mulut, lidah berada di dalam mulut.

Tangan : pada ke 5 jari tangan kiri terdapat bercak darah. Tidak terdapat kaku mayat pada jari tangan.
Kaki : tidak terdapat kaku mayat pada kedua kaki.

Dada dan punggung : Tidak terdapat lebam mayat yang tidak hilang dengan penekanan.

Pada kemaluan tampak kemaluan laki-laki sudah disunat, tampak benjolan keras mobile pada bagian atas dan bawah
kemaluan, ukuran sekitar 3x2cm bentuk persegipanjang.

Assessment
Pada pemeriksaan mayat tidak ditemukan lebam mayat yang tidak hilang dengan penekanan dan kaku mayat pada kaki
dan tangan juga belum terbentuk. Tampak perlukaan berupa luka robek pada alis kiri dan dagu yang disebabkan oleh
benda tumpul. tanda perlukaan kemungkinan bukan penyebab kematian utama. Perkiraan waktu kematian 2-8 jam
sebelum pemeriksaan yaitu 7.15-13.15 wit. Kematian diperkirakan disebabkan oleh aspirasi muntahan yang masuk ke
paru- paru.

Plan
Menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui lebih pasti penyebab kematian
Edukasi: memberikan informasi kepada keluarga mengenai kemungkinan penyebab kematian korban.
Konsultasi dan rujukan: menjelaskan kepada keluarga korban dan polisi perlunya berkonsultasi dengan dokter ahli forensik.

Anda mungkin juga menyukai