Disusun Oleh:
Kelompok 1
Kurniawan Dwi Hartanto
220112140001
220112140010
220112140090
Nurul Khaira
220112140018
Nining Sariningsih
220112140102
Melia Rahmayanti
220112140091
Amartiwi
220112140020
220112140025
220112140093
Fuji Lestari
220112140101
220112140036
Evi Noviyani
220112140031
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2014/2015
trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan
(Saifuddin, 2005).
Menurut Muchtar (2005), jadwal pemeriksaan antenatal yang dianjurkan
adalah :
1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Pemeriksaan ulang:
a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 - 7 bulan.
b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8-9 bulan.
c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 9 bulan persalinan.
3. Untuk ibu hamil:
Trimester
I dan II
Waktu
Tindakan
Kunjungan
Sebulan sekali. -
Pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan ultrasonografi.
kehamilan,
resiko
komplikasi kehamilan.
-
Rencana untuk
menghindari
pengobatan penyakit,
terjadinya
komplikasi
Dua
minggu
-
sekali
ada
kelahiran.
tanda
-
kehamilan,
komplikasi
kehamilan.
-
Nasehat
tentang
tanda-tanda
inpartu,
E. Fisiologi Kehamilan
Kehamilan memerlukan proses yang berkesinambungan, yaitu:
1. Konsepsi
-
2. Nidasi
-
3. Plasentasi
-
Pembentukan plasenta.
Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu. Ditinjau dari usia
kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu.
Produk kehamilan terdiri dari plasenta, selaput ketuban, air ketuban, tali
pusat, dan janin.
F. Diagnosis Kehamilan
Tanda Kehamilan Tidak
Tanda Kemungkinan
Pasti
Hamil
(Probable Sign)
-
Amenorea
Mastodinia/payudara
Pembesaran
rahim -
dan perut.
-
Pada
pemeriksaan
dijumpai :
tegang
bagian janin
Ngidam
Tanda hegar
Rontgenografi
Sering miksi
Tanda chadwik
Ultrasonografi
Tanda discasek
Fetal ECG
Perubahan
temperatur -
Perubahan
warna
kulit/pigmentasi
-
Perubahan
pada
payudara
-
Pembesaran perut
Kontraksi uterus
Balotemen
Sinkope
Varices
basal
-
Tes kehamilan
dan
4. Sistem Pencernaan
a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan
refkluks.
b. Produksi asam lambung menurun.
c. Mual
muntah
karena
pengaruh
HCG
(Human
Chorionic
Gonadotrophyn).
d. Haemorrhoid karena tekanan venosa.
e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.
Perubahan metabolisme meliputi:
a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan
janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter.
b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram.
c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes).
d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak.
e. Mineral, kebutuhan meningkat.
f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg
selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu.
5. Sistem Urinarius
Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda
dan turunnya kepala bayi pada hamil tua.
6. Sistem Integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone.
b. 4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangtulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan.
c. 8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah
terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga
dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Dan
memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim,
janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti
menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.
d. 12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan
melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi
tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai
dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnay muali tumbuh
kasar dan berwarna.
e. 16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah
muncul dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang
disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara
ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan bisa
membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
f. 20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya.
Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan
mulai melakukan gerakan pernafassan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai
mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk
tidur.
g. 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit
kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan
otaknya mulai aktif. Janin dapat mendengar, baik suara dari dalam maupun
dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan
pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin mempersiapkan
dirinmenghadapi hari kelahirannya.
h. 28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin
bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya
melalui dinding perut ibunya, kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna.
i. 38 Minggu
Kepalanya
sudah
berada
pada
rongga
panggul,
seolah-olah
K. Pemeriksaan Kehamilan
1. Anamnesa : data bilogis, keluhan hamil, fisiologis, patologis ( abnormal )
2. Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus
yang
meliputi
obstetric,pemeriksaan
dalam/rectal,
pemeriksaan
ultrasonografi
3. Pemeriksaan psikologis : kejiwaan dalam menghadapi kehamilan
4. Pemeriksaan laboratorium : laboratorium rutin : darah lengkap, urine
lengkap, tes kehamilan ; Laboratorium khusus : pemeriksaan TORCH,
Serologis, Fungsi hati dan Ginjal, Protein darah, Golongan darah, Faktor
RH, Air ketuban, Infeksi hepatitis B ibu/bayi, Estriol dalam urin, Infeksi
AIDS.
5. Pemeriksaan Leopold
Leopold I
Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui
bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).
Teknik pemeriksaan :
Pemeriksa menghadap ke kepala pasien, gunakan ujung jari kedua tangan
untuk meraba fundus. Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang
akan teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah
digerakkan). Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan
terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting. Fundus kosong
apabila posisi janin melintang pada rahim.
Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada
letak lintang tentukan di mana kepala janin.
Caranya:
1. Menghadap ke kepala pasien, letakkan tepakan tangan kiri pada
dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding
perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama.
2. Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan
(simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke
arah bawah dan rasakan adanya bagian punggung akan teraba jelas,
rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan dan memanjang. Bagianbagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak
jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara
aktif maupun pasif.
Leopold III
Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong)
yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin
tersebut sudah menyentuh pintu atas panggul.
Caranya:
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian
kaki ibu.
2. Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi,
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan bawah perut ibu.
4. Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan
bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen
adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris
adalah bokong)
5. Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya
kemudian goyang bagian terbawah janin. Cobalah apakah bagian
yang teraba itu masih dapat digerakkan atau tidak. Apabila tidak
dapat digoyangkan, maka janin sudah menyentuh pintu atas
panggul.
Leopold IV
Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat
di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh
bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.
Teknik pemeriksaan :
Pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan ditentukan
bagian janin apa (bokong atau kepala) yang terletak di bagian bawah
perut ibu.
L. Menghitung HPL
Untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL) berdasar HPHT dapat
menggunakan rumus Neagele, adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal
pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan
menambahkan 1 pada tahunnnya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa
dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9,
tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.
M. Komplikasi Selama Kehamilan
Sudah banyak kasus ibu mengandung yang mengalami masalah selama
kehamilan atau memiliki risiko yang tinggi ketika melahirkan seperti kasus
eklampsia akibat hipertensi yang dapat menyebabkan kejang pada ibu hamil.
Meski tidak setiap ibu hamil akan memiliki komplikasi kehamilan yang
berisiko tinggi tetapi mengetahui komplikasi atau risiko selama hamil dapat
membantu menangani dan mencegah komplikasi itu terjadi.
Seperti dilansir dari dari Babycenter dan Buzzle, Rabu (31/3/2010), ada beberapa
komplikasi kehamilan berisiko tinggi, antara lain:
a. Anemia
Juga disebut sebagai anemia kehamilan, ini adalah kondisi di mana tubuh
memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa
oksigen ke berbagai organ tubuh.
Selama kehamilan volume darah seorang wanita meningkat hampir
sebesar 50 persen dan konsentrasi sel darah merah bisa diencerkan. Janin
berkembang bergantung pada darah ibu tapi jika ibu menderita anemia
dapat mengakibatkan pertumbuhan janin yang buruk, lahir prematur dan
berat lahir rendah.
h. Hidroamnios
Hidroamnios adalah suatu kondisi kelebihan cairan ketuban di sekitar
janin. Kondisi ini dapat mengakibatkan cacat lahir, prematur pecah
ketuban atau kantung ketuban, plasenta abruption dan tali pusar prolaps.
Diabetes, kelainan gastrointestinal, gagal jantung, kegagalan bawaan,
transfusi kembar sindrom adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi
menyebabkan Hidroamnios selama kehamilan.
i. Penyakit Rhesus
Penyakit Rhesus atau Rh adalah kondisi yang jarang terjadi ketika ada
ketidakcocokan antara jenis darah ibu dan bayi. Setiap individu memiliki
tipe darah (O, A, B, atau AB) dan faktor Rh, baik positif atau negatif,
yang mendefinisikan karakteristik khusus tertentu.
j. Kehamilan Post-Term
Kehamilan Post-Term adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42
minggu, sering kali karena kesalahan perhitungan tanggal pembuahan
kehamilan. Pada dasarnya, dekat akhir kehamilan, plasenta mulai
berkurang dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Selain itu, volume
cairan ketuban juga mulai menurun. Sebagai akibatnya pasokan oksigen
janin menjadi sedikit dan akan menghentikan kenaikan berat badan.
k. Kehamilan ganda
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua atau lebih janin, yang
terjadi ketika lebih dari satu telur subur dan tertanam di dalam rahim.
Riwayat keluarga kehamilan kembar, usia lebih tua, paritas tinggi (satu
atau lebih kehamilan sebelumnya), obat-obatan yang merangsang ovulasi
tertentu, dapat berkontribusi pada kehamilan seorang wanita.
l. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang berkembang di luar
rahim, dekat tabung tuba di mana tidak ada cukup aliran darah untuk janin
tetap hidup dan akhirnya mati. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita
yang mengalami masalah ketidaksuburan, endometriosis, penyakit
menular seksual, operasi tuba dan pembuahan intrauterine device (IUD).
m. Keguguran
Juga disebut sebagai aborsi spontan, keguguran didefinisikan sebagai
kehilangan kehamilan awal, yang dapat dikategorikan ke jenis berikut:
Lewat aborsi (janin mati tetapi tidak melewati keluar dari rahim)
n. Kelahiran mati
Merupakan kondisi yang sangat disayangkan di mana bayi meninggal di
dalam rahim. Diabetes, tekanan darah tinggi, kelainan bawaan, penyakit
Rh, masalah plasenta, adalah penyebab pasti bayi lahir mati.
o. Pendarahan pasca melahirkan
Pendarahan pasca melahirkan merupakan salah satu komplikasi
kehamilan berisiko tinggi, di mana terjadi perdarahan yang berlebihan
setelah melahirkan. Kondisi ini lebih umum setelah bedah caesar, rahim
terus kontraksi dan mengusir plasenta. Akibatnya, kontraksi ini menekan
pembuluh darah di daerah di mana plasenta dihubungkan, intens
menyebabkan perdarahan pasca-melahirkan.
N. Pemeriksaan Kehamilan
a. Pengkajian
a) Identitas klien: nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat
b) Identitas Penanggung Jawab: nama, umur, hub. dg klien, agam,
suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat
c) Keluhan utama
d) Riwayat menstruasi: menarche, lamanya, jarak/interval/siklus,
atau
penyulit,
obat-obatan/jamu
yang
dikonsumsi,
kekhawatiran khusus
f) Riwayat kesehatan keluarga: keturunan kembar, penyakit menular
atau turunan
g) Riwayat kesehatan yang lalu
h) Riwayat psikososial spiritual
Bahasa yang digunakan
Keadaan emosional (kooperatif, bingung, hiperaktif, depresi, dll)
Hubungan dengan keluarga
Hubungan dengan orang lain
Proses berpikir (terarah, bingung, ilusi, halusinasi)
Ibadah/spiritual
Dukungan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga
Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
i) Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
TTV
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
Panggul
Genitourinaria
Vulva/vagina
Ektremitas atas dan bawah
j) Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Radiologi
k) Dasar Pengetahuan
Pengetahuan
Fungsi seksual
Reproduksi
Kehamilan dan kelahiran
- Anatomi dan fisiologi kehamilan, persalinan dan pelahiran, dan
pascapartum
- Obat-obatan dan anastesia
- Teknik pernapasan dan relaksasi
Tumbuh kembang bayi
- Kebutuhan nutrisi
- Tahapan perkembangan
- Petunjuk perilaku
Keterampilan menjadi orang tua
- Memandikan
- Memakaikan popok
- Memberikan makan
- Komunikasi ibu-bayi
Keluarga berencana
Sikap dan Perasaan
Berbagai persiapan untuk bayi baru lahir
Tingkat minat dalam mempelajari tentang bayinya
Strategi dan teknik disiplin
Interaksi ibu bayi (selama pemberian makan dan perawatannya)
b. Analisa Data
Trimester I
No
1.
Data
DS:
umum
Didapatkan
kehamilan
Etiologi
gejala
pada
Masalah
Nutrisi
kurang
dari kebutuhan
DO: -
2.
DS : Didapatkan gejala
umum
kehamilan
pada
Ketidaknyamanan
meningkat
payudara
BAK,
ketidaknyamanan
DO: 3.
DS:
umum
Didapatkan
kehamilan
gejala
pada
meningkat
sering berkemih
DO: -
meningkat
Uterus membesar
Resiko
kekurangan
volume cairan
kandung kemih tertekan
sering berkemih
DS:
umum
Didapatkan
kehamilan
gejala
pada
Resiko cedera
Resiko cedera
karena aktivitasnya
DO:-
5.
DS:
besar
Keletihan
Keletihan
6.
DS:
Kehamilan
DO:
Kehamilan
Perubahan peran
7.
DS:
DO:
Kehamilan
tidak
direncanakan
Mekanisme
koping
keluarga
tidak efektif
II. Trimester II
No
Data
Etiologi
Masalah
.
1.
DS :
-
Klien
sesak napas
Ketidakefektifan
pola nafas
Penekanan diafragma
DO:
DS:
pada
trimester 2:
-
merasakan nyeri
nyeri punggung
pada
persendian,
dan servikotorakal
pergerakan
sendi
Klien
punggung
yang
Nyeri pingang
Ketidaknyamanan
berlebih
-
mengeluh nyeri
pinggang
Pembesaran Uterus
Peregangan ligamentum
DO:-
sulit BAB
3.
DS :-
DO :
cloasma
Lobus anterior
gravidarum
-
jerawat
kulit
berminyak
-
spider
nevy
pada
leher,
Hormon
aerola
menghitam
Gangguan
tubuh
citra
Data
DS
Adanya
mengeluh
kram
Etiologi
sesak
nafas,
kaki,
pasien
Masalah
Ketidaknyamanan
menekan diagframa
nafas sesak
Nyeri
Nyeri punggung
2.
insomnia
Perubahan
seksualitas
pola
bagi janin
DO : uterus semakin besar
cemas
proses persalinan
DO: -
Koping
individu/keluarga tidak
efektif
Khawatir,cemas
DS
kurang
mengetahui
Kurang pengetahuan
Resiko
tinggi
terhadap ibu
cedera
Rasional
Mandiri :
1. Tentukan
Mandiri :
keadekuatan
kebiasaan
asupan
nutrisi
menyengat.
kosong
atau
peningkatan
sensitivitas
terhadap
bau
laju
basal
metabolic
meningkat
20%-25%
5. Materi
referensi
yang
dapat
dipelajari
di
rumah,
telah diberikan.
7. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya
dan hal-hal yang tabu selama kehamilan.
dikonsumsi.
ibu
hamil,
seperti
nenas
yang
dapat
menyebabkan
keguguran.
9. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
2. Diagnosa : Ketidaknyamanan b.d perubahan fisik dan pengaruh hormonal , ditandai oleh :
DS : klien mengatakan tidak nyaman karena payudara membesar dan terasa penuh, sering BAK,
DO: Tujuan :
Tupan : Pada pertemuan selanjutnya ibu sudah bisa mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dapat memberikan kenyamanan bagi
ibu.
Tupen: Setelah diberikan intervensi ibu dapat menyebutkan perubahan fisik yang terjadi saat kehamilan dan penyebabnya.
Intervensi
Mandiri:
1. Catat adanya rasa tidak nyaman.
Rasional
Mandiri:
1. Memberikan
informasi
untuk
memilih
intervensi;
putting
berlebihan
dapat
memperbesar
daripada
kalsium,
sehingga
menimbulkan
7. Meningkatkan
hygiene
dengan
membesar
dan
menekan
kandung
kemih.
Kafein
3. Diagnosa : Resiko kekurangan volume cairan b.d muntah, peningkatan kebutuhan cairan, ditandai dengan:
DS: klien mengatakan sering mual dan muntah tiap pagi, sehingga nafsu makan berkurang
DO:
Tujuan :
Tupan: Kebutuhan cairan tercukupi.
Tupen :
1. Setelah diberi intervensi, ibu dapat menyebutkan penyebab dan cara mengatasi mual dan muntah.
2. Tanda dan gejala berkurang
Intervensi
Mandiri:
1. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran urine,
dan penurunan berat badan setiap hari
2. Kaji suhu, turgor kulit, membrane mukosa, dan tekanan
darah, dan suhu. Timbang berat badan klien dan bandingkan
dengan standar.
Rasional
Mandiri:
1. Muntah
dapat
mengakibatkan
dehidrasi
dan
ketidakseimbangan elektrolit.
2. Indikator
dalam
membantu
tingkat/kebutuhan hidrasi.
untuk
mengevaluasi
4.Diagnosa : Resiko tinggi cedera b.d mal nutrisi, kemajanan pada agen infeksius, kelainan genetik dan akfivitas, ditandai dengan
DS: ibu mengeluh lelah karena pekerjannya
DO:
Tujuan:
Tupan: Ibu memiliki perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan diri sendiri dan janin. Sehingga dapat mencegah terjadinya cedera.
Tupen: Setelah dilakukan intervensi, ibu dapat:
1. Menyebutkan penyebab dan akibat dari cedera
2. Mengatur aktivitas dan diet yang tepat pada saat kehamilan.
Intervensi
Rasional
Mandiri :
Mandiri:
lahir rendah.
tes
untuk
menentukan
apakah
janin
berpengaruh.
8. Berikan informasi hal yang dapat mengakibatkan terjadinya
perkembangan abnormal seperti sinar X, alkohol, nikotin,
virus
STORCH
(sifilis,
toxoplasmosis,
rubela,
kesehatan janin.
Kolaborasi :
1. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal
Kolaborasi:
1. Memberikan
informasi
tentang
gestasi
janin
dan
5. Diagnosa : Keletihan b.d peningkatan metabolisme tubuh, peningkatan kebutuhan energi, ditandai dengan:
DS: klien mengeluh lemah dan lesu
DO:Tujuan :
Tupan: Ibu melaporkan adanya peningkatan energi
Tupen : Setelah diberi intervensi
1. Ibu mengetahui penyebab kelelahan
2. Ibu dapat memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan atau tingkat energi
Intervensi
Mandiri :
Rasional
Mandiri:
2. Anjurkan tidur siang 1-2 jam setiap hari, 8 jam setiap tidur
malam.
3. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat besi dalam tubuh,
anjurkan mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai
indikasi.
Tupan :
Ibu dan keluarga dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan peran selama kehamilan.
Mandiri:
Rasional
Mandiri:
2. Memberikan
informasi
sesuai
dengan
kemampuan
memandang
pelayanan
kesehatan
tidak
7. Diagnosa : Mekanisme koping keluarga tidak efektif b.d ketidaksiapan keluarga dalam menerima kehamilan
Tujuan:
Tupan: Ibu dan keluarga dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif.
Tupen: Setelah diberi intervensi ibu dan keluarga dapat menerima kehamilan
Intervensi
Mandiri:
Rasional
Mandiri:
keluarga).
kebutuhan.
5. Berikan daftar bahan bacaan yang tepat untuk klien
5. Informasi
membantu
individu
untuk
secara
realistis
bari lahir.
DO :
DS :
Tujuan :
-
Tupen:
1. Dalam waktu 1x pertemuan klien dapat mengidentifikasi dan melakukan tindakan mandiri saat klien mengalami sesak napas
2. Dalam waktu 2x pertemuan klien mengatakan dapat mengatasi keluhan sesak napasnya
Intervensi
MANDIRI
1. Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan
tenaga, kelelahan).
Rasional
1. Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira
kira 60% klien pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat,
fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun
pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
sinus,tuberkulosis).
3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya
memaksimalkan
posisi semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
penurunan
diafragmatik,
meningkatkan
2. Diagnosa : Ketidaknyaman b.d perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek hormon, ketidakseimbangan elektrolit, ditandai oleh:
DS:
- Ibu mengatakan sering merasakan nyeri pada persendian, punggung dan pergerakan sendi yang berlebih
- Ibu mengeluh nyeri pinggang
- Ibu mengeluh nyeri uluh hati
- Ibu merasa sulit untuk BAB (konstipasi)
DO:
Tujuan :
Tupan: Klien dapat metoleransi ketidaknyaman yang dialaminya.
Tupen:
1. Dalam waktu 2x pertemuan, klien dapat mengidentifikasi dan mendemontrasikan tindakan perawatan diri yang tepat.
2. Dalam waktu 2x pertemuan, klien melaporkan ketidaknyaman dapat diminimalkan/ dicegah.
Intervensi
Rasional
MANDIRI
1. Diskusikan masukan diet, latihan, dan penggunaan pelunak feses. 1. Membantu dalam pencegahan/ penatalaksanaan konstipasi.
2. Perhatikan adanya nyeri ulu hati; tinjau ulang riwayat diet. 2. Makanan berlemak meningkatkan keasaman gastrik; makanan
Jelaskan fisiologis masalah. Anjurkan klien menghindari
sangat dingin.
3. Perhatikan adanya sakit punggung dan tekanan pada punggung 3. Menghilangkan tegang pada punggung bawah yang disebabkan
bagian bawah. Demonstrasikan latihan (mis. Mengangkat
oleh
peningkatan
lengkung
vertebra
lumbosakral
dan
bagian bawah.
5. Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus
6. Ajarkan ibu cara untuk bangun dari posisi miring secara perlahan 6. Menghindari ketegangan pada punggung dan meminimalkan
Penggunaan
antasida
yang
mengandung
kalsium
dapat
2. Berikan suplemen kalsium dan alumunium dalam bentuk jeli 2. Sebagai tambahan akibat adanya intolerans diet, selain itu juga
dengan tepat.
3. Diagnosa : Gangguan citra tubuh b.d persepsi perubahan biofisik, ditandai oleh:
DO :
-
cloasma gravidarum
jerawat
aerola menghitam
DS :
-
ibu mengatakan menurunnya rasa percaya diri khawatir ditinggal suami karena perubahan tubuhnya
Tujuan :
-
Tupen:
1. Dalam 2x pertemuan, klien dapat mengungkapkan penerimaan/ adaptasi bertahap untuk mengubah konsep diri/ citra tubuh
2. Dalam 2x pertemuan, klien dapat mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan penampilan
keseluruhan
Intervensi
Rasional
MANDIRI
1. Perhatikan sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh, 1. Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak.
dan sebagainya.
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan respon klien 2. Individu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang
perubahan.
4. Diskusikan metode perawatan kulit dan berias (untuk 4. Belajar dan ikut terlibat dalam perawatan kulit mungkin
menyamarkan areaa yang menjadi gelap), menggunakan kaus
sedang.
KOLABORASI
oksitosin.
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti konseling dan/atau kelas- 1. Membantu dalam memberikan dukungan pada klien selama
kelas pendidikan kelahiran anak dan menjadi orang tua.
4.Diagnosa : Perubahan pola seksualitas b.d konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan, ditandai oleh:
-
DS: Ibu memiliki hasrat tinggi untuk berhubungan seksual namun merasa khawatir untuk melakukannya
Tujuan :
-
Tupan:Klien dan pasangan dapat menerima perubahan seksualitas yang terjadi karena kehamilan.
Tupen:
1. Dalam 1x pertemuan, perawat dan klien beserta pasangan dapat mendiskusikan masalah seksual
2. Dalam 1x pertemuan, klien dapat mengidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk memenuhi kebutuhannya dan pasangan
3. Dalam waktu 2x pertemuan, klien dan pasangan mengungkapkan kepuasan bersama
Intervensi
Rasional
MANDIRI
1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus seksual yang 1. Kepuasan seksual yang optimal pada prenatal terjadi pada
normal.
trimester
kedua
karena
vasokongesti
pelvis/
perineal
hasratnya
sendiri
dalam
berespon
terhadap
aktual.
dipuaskan.
3. Diskusikan perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam 3. Membantu pasangan untuk membuat pilihan.
aktivitas seksual.
KOLABORASI
Rujuk pada perawat klinis spesialis untuk melakukan konseling Mendapatkan bantuan tambahan untuk mengatasi masalah mengenai
sesuai indikasi.
pola seksualitas.
5.Diagnosa : Resiko tinggi peningkatan curah jantung terhadap dekompensasi b.d peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload dan
afterload, hipertrofi ventrikel, ditandai oleh:
DO :
-
TD rendah
DS :
-
Tujuan :
Tupan:
Tupen:
1. Tetap normotensif selama perjalanan prenatal
2. Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK
3. Dalam 2x pertemuan, klien dapat mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskular.
Intervensi
Rasional
MANDIRI
1. Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan 1. Selama trimester II, hipertrofi ventrikel jantung meningkatkan
abnormal, tanda-tanda, dan gejala-gejala
2. Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah 2. Klien menghadapi resiko paling tinggi terhadap masalah jantung
jantung/ diabetik/ ginjal.
3. Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Laporkan jika peningkatan 3. Peningkatan TD dapat menunjukan hipertensi akibat kehamilan
sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolik lebih dari 15 mmHg.
(HAK)
5. Perhatikan adanya edema pergelangan kaki dan varises kaki, 5. Edema dependen dari ekstremitas bawah (edema fisiologis)
vulva, dan rektum. Bedakan antara edema fisiologis dan yang
potensial berbahaya
6. Anjurkan klien untuk menghindari menyilangkan kaki, duduk, 6. Meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan resiko
dan berdiri dalam waktu lama; pasang kaus kaki penyokong
8. Pantau adanya kelemahan. Anjurkan klien untuk menghindari 8. Perubahan cepat dapat mengakibatkan pusing saat darah
perubahan posisi dengan cepat.
6.Diagnosa : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan b.d kebutuhan informasi sesuai
perubahan trimester kedua yang dialami, ditandai oleh:
-
DS: Klien meminta informasi mengenai kehamilan dan perubahan dirinya karena kehamilan
DO:
Tujuan :
-
Tupen:
1. Dalam 2x pertemuan, klien dapat mengungkapkan/ mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejahteraan
2. Dalam 2x pertemuan, klien dapat mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor resiko
3. Dalam 1x pertemuan, klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda bahaya/ mencari perawatan medis dengan tepat
Intervensi
Rasional
MANDIRI
1. Berikan penyuluhan sesuai dengan perubahan yang terjadi pada 1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dari
trimester II.
2. Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan 2. Membantu mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam
asam folat.
3. Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk 3. Membantu dalam memilih tidakan karena kebutuhan harus
mengontrol atau mengatasi masalah medis.
4. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium 4. Kunjungan prenatal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk
khusus, skrining, dan pemantauan ketat sesuai indikasi.
penyebabnya.
mendeteksi
terjadinya
Skrining
hiperglikemia,
untuk
dapat
DMG
dapat
memerlukan
Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Intervensi
Rasional
MANDIRI
1. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien dan
mengakibatkan
dispnea,
khususnya
pada
menghilangkan ketidaknyamanan.
pada
trimester
kedua
maupun
ketiga.
aktivitas
uterus
menurun
dan
kadar
oksitosin
meningkat.
KOLABORASI
Berikan suplemen kalsium dengan tepat. Anjurkan penggunaan
jeli aluminium hidroksida sesuai dengan kebutuhan.
Rasional
MANDIRI
1. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan 1. Membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan
dengan kehamilan. Tentukan pola tidur saat ini.
2. Evaluasi tingkat kelelahan anjurkan klien untuk istirahat 1- 2. Peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan, dan
2 jam dan dapatkan 8 jam tidur per malam. Berikan
khususnya
berkebutuhan lain.
pada
multipara
dengan
anak
lain
atau
3. Kaji terhadap kejadian insomnia dan respons klien terhadap 3. Ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan
penurunan tidur. Anjurkan alat bantu untuk tidur, seperti
Penggunaan
posisi
semifowler
memungkinkan
mengakibatkan
penurunan
oksigenasi
jaringan
serta
mendiskusikan masalah yag berhubungan dengan isu isu seksual pada trimester ketiga.
Rasional
1. Lanjutkan / mulai pengakajian seksual, cari perubahan pada 1. Penurunan minat pada aktivtas/koitus seksual sering terjadi
pola dari trimester pertama dan kedua.
2. Kemampuan
pasangan
untuk
secara emosional.
3. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan 3. Komunikasi antar pasangan adalah penting untuk pemecahan
terhadap satu sama lain tentang perasaan dan masalah yang
perubahan
pengalaman
orgasme
dengan
keintiman/kedekatan.
5. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi pria di 5. Kesalahan pengertian dan rasa takut bahwa koitus dapat
atas (mis.,miring atau posisi wanita diatas )
Kolaborasi
1. Instruksikan klien untuk mendiskusikan keamanan koitus 1. Instruksi khusus mungkin diperlukan bla terdapat riwayat
dalam minggu ke-6 sampai ke-8 akhir denga pemberi
perawatannya.
perubahan seksual
4. Diagnosa : Koping individu/keluarga tidak efektif b.d kurangnya pengetahuan mengenai proses persalinan
Tujuan :
-
Menyiapkan kelahiran bayi, sesuai dengan keyakinan budaya melalui pendidikan atau keahlian.
MANDIRI
1. Kaji persiapan persalinan, kelahiran, dan kedatangan bayi
baru lahir
Rasional
1. Keterlibatan pada kelas kelahiran bayi dan keahlian tentang
peralatan dan bahan dalam perawatan dapat menunjukkan
kesiapan secara psikologis. Kurangnya persiapan dapat
didasarkan pada keyakinan budaya, atau dapat menandakan
masalah keuangan atau psikologis.
2. Tentukan persepsi klien atau pasangan terhadap janin sebagai 2. Persepsi ini menandakan kelengkapan tugas-tugas psikologis
dari kehamilan.
3. Tentukan bagaimana manusia mengetahui kehamilan saat 3. Seseorang dengan tingkat ketergantungan yang tinggi dapat
persalinan dan kelahiran mendekat.
bila
ia
tidak
menyelesaikan
tugas-tigas
kehamilan.
4. Perhatikan kehilangan dari kehamilan sebelumny, faktor- 4. Pasangan resiko tinggi mungkin lebih memilih untuk tidak
faktor genetik, atau riwayat lahir mati, dan diskusikan makna
5. Evaluasi sistem pendukung yang tersedia pada klien atau 5. Ketersediaan keluarga dan teman dapat membantu klien atau
pasangan.
5. Diagnosa : Kurang pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan atau kelahiran dan perawatan bayi b.d. kurang pemajanan
atau pengalaman atau kesalahan interpretasi informasi
Tujuan :
-
Mendiskusikan perubahan fisik atau psikologis berkenaan dengan persalinan atau kelahiran.
Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi tentang perawatan bayi.
Rasional
MANDIRI
1. Lanjutkan/mulai program belajar.
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal 2. Pemahaman kenormalan perubahan ini dapat menurunkan
berkenaan dengan trimester III.
kecemasan
dan
membantu
meningkatkan
penyesuaian
Diskusikan
kapan
memberitahu
dokter
atau
pemberi
menyiapkan
pengambilan
peran
baru,
5. Anjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak (bila 5. Menurunkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan;
belum mengikuti) dan melakukan orientasi rumah sakit atau
kelahiran.
Rasional
MANDIRI
1. Periksa evaluasi faktor-faktor resiko yang ada sebelumnya 1. Situasi potensial resiko tinggi sering menjadi masalah dan
atau baru. (misalnya kondisi jantung, ginjal, atau kondisi
metabolik
kehamilan
(HAK)
seperti
edema,
albuminuria,
dan
hipertensi.
paling
besar.
Berbagai
derajat
masalah
2. Dapatkan kultur vagina. Kaji terhadap infeksi dan penyakit 2. Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati, menciptakan
hubungan seksual (PHS) (misal monilia, trichomonas,
toleransi glukosa.
6. Berikan informasi tentang tanda-tanda awitan persalinan; 6. Riwayat positif meningkatkan kemungkinan masalah serupa
tinjau ulang riwayat KPD atau persalinan preterm.
7. Tentukan penggunaan alkohol atau obat-obatan lain.
KOLABORASI
Kaji terhadap perdarahan vagina, adanya area ekimosis, dan Adanya kedaruratan obstetrik, dengan reduksi pada volume
tanda-tanda koagulasi intravascular diseminata; rujuk pada cairan dan penurunan kapasitas pembawa oksigen menimbulkan
tindakan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Fraser, Diana, dkk. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Cetakan Ke III. Jakarta.
Widyastuti,
S.
Adaptasi
Psikososial
Pada
Masa
Kehamilan.
scribd.com/doc/37479306/Adaptasi-Psikososial-Pada-Masa-Kehamilan
elearning.mithus.ac.id/.../downlot.php?...378189Teori.