Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN TINGKAT KAPABILITAS SISTEM INFORMASI

DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5


PROCESS CAPABILITY MODEL
(Studi Kasus : Sekretariat Daerah Kab. Purwakarta)

IBNU INDARWATI
NPM: 2012210044
STMIK LIKMI Bandung, Ir. H. Juanda, No. 96, Bandung, Indonesia
+62 22 2502121
ibnuindarwati@gmail.com

ABSTRAK
Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta memanfaatkan Teknologi
Informasi Sistem Informasi sebagai sarana penunjang keunggulan kompetitif,
memerlukan pengaturan IT yang mendukung rencana strategis manajemen dalam
mencapai visi, misi yang telah ditentukan. Sistem Informasi AKSEL di SETDA
Kab Purwakarta adalah Aplikasi Kerja secara Elektronik yang di gunakan di
lingkungan SETDA berbasis web yang di integrasikan menggunakan jaringan
intranet sebagai sarana komunikasi dan menangani permasalahan Surat menyurat
antar bagian melalui email.
Untuk

mengetahui

apakah

Sistem

informasi

yang

sudah

diimplementasikan sudah membantu dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis


organisasi seiring dengan perubahan strategi organisasi untuk mengikuti dinamika
perkembangan organisasi maka diperlukan pengukuran terhadap kapabilitas
Sistem Informasi Tingkat kapabilitas / kematangan sistem ini akan dilihat dari 11
proses domain yang dipilih dalam COBIT 5 dengan menggunakan Process
Assesment Model, mulai dari level 1 ( performed ) sampai level tertinggi dari
tingkat kematangan / kapabilitas berada pada level 5 ( optimizing ).

Pengukuran kinerja sistem informasi AKSEL menggunakan framework


COBIT 5, yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan daftar
pengecekkan (Checklist) untuk membantu alur audit, dimana tahapan langkah
audit yang dilakukan adalah penentuan latar belakang & masalah, studi literatur,
analisis objek penelitian, penentuan tools dan domain, wawancara dan observasi,
kemudian dilakukan pengolahan data yang diperoleh, yang akhirnya dihasilkan
kesimpulan serta saran untuk perbaikannya.
Hasil pengukuran terhadap kapabilitas proses AKSEL dengan mengacu
pada COBIT 5 pada domain Evaluate, Direct and Monitor (EDM) dan
Deliver,Service and Support (DSS) sebanyak 11 proses, didapatkan hasil
Capability Level

1,72. Atau dapat disimpulkan bahwa AKSEL ini berada pada

level 1 Performed, dan memiliki Gap antara Capability Level yang ditargetkan
dengan Capability Level yang diperoleh dari hasil pengukuran saat ini adalah
1,28.
Kata kunci :
Pengukuran Kinerja, Process Assesment Model, COBIT 5 Framework, Capability
Level, Gap, Checklist.

METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kerangka kerja COBIT 5.
Metode ini sebagai acuan dalam melakukan pengukuran tingkat Kapabilitas
Sistem informasi AKSEL yang ada di SETDA kab Purwakarta.metode pengumpu
Pengertian AKSEL
AKSEL ( Aplikasi kerja secara Elektronik ) merupakan perangkat lunak
berbahasa Indonesia yang menjadi solusi untuk masalah komunikasi, organisasi
dan koordinasi dalam suatu perusahaan, sehingga kebutuhan dalam perusahaan
dapat dilakukan dengan cara yang lebih effektif. AKSEL adalah aplikasi
modifikasi dari KANTAYA surat maya dari BBTP.

Gambar 1.1 Tampilan halaman Utama AKSEL

Pemetaan Departemen IT terhadap proses COBIT


Untuk mempermudah dalam pelaksanaan assessment atau evaluasi maka
di butuhkan pemetaan IT goals terhadap COBIT 5. Berdasarkan hasil diskusi
dengan

pihak

SETDA

Kab.

Purwakarta

didapatkan

keputusan

untuk

memfokuskan titik evaluasi pada Sistem Informasi AKSEL. Dari pemetaan


tersebut diambillah Domain yang akan dilakukan Audit yaitu domain Evaluate,
Direct and Monitor (EDM) dan Deliver,Service and Support (DSS) terdapat 11
proses COBIT yang diukur capability level-nya. Pemilihan domain ini di
karenakan Sekretariat Daerah Kab purwakarta sebagai salah satu institusi yang
memanfaatkan IT sebagai sarana penunjang keunggulan kompetitif, memerlukan
pengaturan IT yang mendukung rencana strategis manajemen dalam mencapai
visi, misi yang telah ditentukan. Sistem Informasi AKSEL di

SETDA Kab

Purwakarta yang diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi kerja bagi seluruh
pegawai di tiap tingkatan tapi masih terdapat beberapa kendala pada tahapan
sosialisasi dan proses migrasi dari sistem manual ke AKSEL. Beberapa bagian
masih belum dapat memanfaatkan AKSEL secara optimal.
Pemetaan bagian-bagian dari Bagian Kerjasama, Hubungan Antar Lembaga
dan Pengembangan Teknologi yang terlibat di dalam masing-masing proses
COBIT, berikut ini adalah tabel rangkuman pemetaannya:

Tabel 1.1 Pemetaan Proses COBIT terhadap Bagian KAHARTI


NO
1

Proses COBIT
EDM01 Ensure governance

EDM02 Ensure benefits delivery

EDM03 Ensure risk optimization

Kepala Bagian KAHARTI, Kepala

framework setting and maintenance Sub Bag KAHARTI

Bagian Yang terkait

Kepala Sub Bag KAHARTI, Kepala


Sub bag Pengembangan Teknologi
Kepala Sub bag Pengembangan
Teknologi

EDM04 Ensure resource

Kepala subbagian Infrastruktur

optimization

Informatika

EDM05 Ensure stakeholder


transparency
DSS01 Manage Operations

Kepala sub bagian KAHARTI


Kepala subbagian infrastruktur
informatika

DSS02 Manage service requests

Kepala subbagian infrastruktur

and incidents

informatika
Kepala subbagian infrastruktur

DSS03 Manage Problems

informatika, kepala sub bagian


KAHARTI

DSS04 Manage Continuity

10

DSS05 Manage Security Services

11

DSS06 Manage business process


controls

Kepala subbagian KAHARTI


kepala sub bagian Infrastruktur
informatika
Kepala Sub bag Pengembangan
Teknologi, Kepala sub bagian
Infrastruktur informatika

HASIL DAN BAHASAN


Target capability level untuk seluruh proses yang dievaluasi pada SETDA
Kab. Purwakarta adalah 3,00. Target ini ditetapkan berdasarkan hasil wawancara
dengan Bagian Infrastruktur Informasi.

Pencapaian Level
7
6
6
5
4
4
Jumlah Proses

3
2
1

Level 4

Level 5

1
0
0
Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Gambar 1.2 Grafik Pencapaian Capability Level COBIT Process

Untuk mengetahui berapa gap yang ada antara target Capability Level
dengan Capability Level yang telah dicapai saat ini dilihat pada tabel dibawah ini ;
Tabel 1.2. Daftar Pencapaian level Proses COBIT
NO
1

Nama Proses
EDM01 Ensure governance framework

Target

Level

Level

saat ini

Gap

setting and maintenance


2

EDM02 Ensure benefits delivery

EDM03 Ensure Risk Optimisation

EDM04 Ensure Resource Optimisation

EDM05 Ensure stakeholder transparency

DSS01 Manage Operations

DSS02 Manage service requests and

incidents
8

DSS03 Manage Problems

DSS04 Manage Continuity

10

DSS05 Manage Security Services

11

DSS06 Manage business process controls

Berdasarkan data hasil penilaian Capability level masing-masing proses,


maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya rata-rata Capability
Level yang telah dicapai dengan rumus rata-rata sebagai berikut :
(

Keterangan :
Yn(y0..y5) = Jumlah proses yang berada di level n
Z

= Jumlah proses yang dievaluasi

Berdasarkan data pencapaian level masing-masing proses, maka perhitungan


rata-rata Capability level adalah sebagai berikut :
(

Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa capability


level pada SETDA Kab. Purwakarta saat ini berada pada level 1,72 Dan memiliki
gap sebesar 1,28 untuk mencapai level 3,00 yang menjadi target SETDA Kab.
Purwakarta.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan assessment dari Sistem Informasi AKSEL di SETDA Kab.
Purwakarta bagian Kaharti, di dapatkan simpulan :
1. COBIT 5 process Capability Model merupakan salah satu framework yang
dapat digunakan untuk mengukur kapabilitas sistem informasi AKSEL
yang sesuai dengan karakteristik SETDA Kab. Purwakarta
2. Sistem Informasi AKSEL di SETDA Kab. Purwakarta berada pada level 2
(managed process) dengan nilai 1,72 dari 11 proses yang dilakukan

assessment. Dari 11 proses tersebut terdapat 1 proses di level 0, 5 proses


di level 1, 1 proses di level 2,4 proses di level 3.
3. Hasil perhitungan capability level di Sistem informasi AKSEL di SETDA
kab. Purwakarta saat ini adalah 1,72 target pencapaianya adalah 3,00 dan
memiliki gap sebesar 1,28 untuk mencapai level 3,00 yang menjadi target
SETDA Kab. Purwakarta. Agar target tercapai SETDA Kab Purwakarta
dapat menutup gap dengan membuat petunjuk berupa SOP yang sesuai
dengan COBIT untuk proses yang belum memiliki SOP terutama untuk
proses yang saat ini berada di level 0
4. Untuk tata kelola IT di harapkan dapat tercipta Tata kelola IT yang
berstandar internasional, dan pengelolaan tata kelola IT yang baik dan
berkelanjutan. Sehingga jika suatu saat tata kelola IT yang ada di SETDA
kab. Purwakarta di lakukan assessment lagi dapat menghasilkan hasil yang
lebih baik dari sekarang

Adapun saran yang perlu di pertimbangkan oleh SETDA Kab. Purwakarta


dalam meningkatkan tata kelola IT dan pemanfaatan IT sebagai sarana penunjang
adalah :
1. Melengkapi SOP dan dokumen manual untuk semua proses di
sesuaikan dengan standar yang di berikan COBIT 5
2. SETDA Kab. Purwakarta disarankan untuk memperhatikan dalam hal
pengolaan resiko, jika suatu saat muncul permasalahan dapat di deteksi
dan di carikan solusi sedini mungkin
3. SETDA Kab. Purwakarta di sarankan untuk lebih berfokus pada
pencapaian level 3 yang telah dijadikan target pencapaian capability
level. Dengan memperbaiki dan melengkapi semua output dari prosesproses yang belum tercapai di level 1, proses-proses di level 2
kemudian di ikuti dengan perbaikan proses untuk mencapai level 3.
4. SETDA Kab. Purwakarta di sarankan melalukan assessment secara
internal manggunakan framework COBIT 5 secara berkala sehingga
dapat mengukur kapabilitas sistem yang tercapai saat ini

untuk

menjadi bahan evaluasi perbaikan ke masa yang akan datang.

5. Assessment yang sudah di lakukan di dua domain yaitu EDM dan DSS
maka SETDA Kab. Purwakarta di sarankan untuk mengukur juga
domain yang lain seperti BAI,APO, MEA

DAFTAR PUSTAKA
Adikara,

Fransiskus

(2013)

Implementasi

Tata

Kelola

Teknologi

Informasiperguruan Tinggi Berdasarkan Cobit 5 Pada Laboratorium


Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Esa Unggul, SESINDO
Aksoy, P., & DeNardis, L. (2008). Information Technology in Theory.
Canada:Course Technology
Al Omari, Loai, Barnes, Paul H., & Pitman, Grant (2012) Optimising COBIT 5 for
IT governance : examples from the public sector. In Proceedings of the
ATISR 2012 : 2nd International Conference on Applied and Theoretical
Information Systems Research (2nd. ATISR2012), Academy of Taiwan
Information Systems Research, Taipei, Taiwan.
Brand, K., & Boonen, H. (2007). IT Governance based on CobiT 4.1 - A
management Guide. Zaltbommel: Van Haren Publishing
Dewi Yohana Lulu W, Analisa Teori IT Governance menggunakan COBIT 5,
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. I, No. I, April 2013, 99-106
Efe,Ahmad(2013). COBIT-5 FRAMEWORK as a Model for the regional
development agencies in turkey, International Journal of e business and e
Government Studies Vol 5, no 1 ISSN: 2146-0744
G.Karya, Veronica S. Moertini(2013), The Customization of the ISACAs
Framework as an Audit Model for Large Scale (Enterprise) Web
Applications, Information Systems International Conference (ISICO)
Gondodiyoto, Sanyoto(2006). Audit Sistem Informasi+Pendekatan COBIT edisi
revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Gondodiyoto, Sanyoto(2007). Audit Sistem Informasi+Pendekatan COBIT edisi


revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Gelinas, U.J., & Dull, R.B. (2010). Accounting Information Systems (8th ed).Ohio:
South-Western Cengage Learning.
ISACA. (2011). ISACA issues COBIT process assessment model. Technology
&Business Journal, , 325.
ISACA. (2012). COBIT 5 A Business Framework for the Governance and
Management of Enterprise IT. USA: ISACA.
ISACA. (2012). COBIT 5 Enabling Processes. USA: ISACA.
ISACA. (2012). COBIT 5 Implementation. USA: ISACA.
ISACA. (2013). COBIT Process Assessment Model (PAM) Using COBIT 5.
USA:ISACA.
ISACA. (2011). COBIT Self-Assessment Guide: Using COBIT 4.1. USA: ISACA.
Karmawan, I. G. (2011). Evaluasi Sistem Informasi Penjualan Kredit dan Piutang
Dagang. CommTech Vol.2 No.2 , 1329.
O Brien J.A dan Marakas G (2008). Management Information Systems, 9th
Edition McGraw Hill
Rainer, R. Kelly Jr., Turban, Efraim (2009).Introduction to Information System :
Enabling andTransforming Business. 2nd Edition. John Wiley & Sons,
Canada
Setiawan,Heri dan Mustofa,Khalib(2013).Metode Audit Tata Kelola Teknologi
Informasi di Instansi Pemerintah Indonesia. Jurnal IPTEK-KOM vol 15 no 1
1 juni 2013:1-15
Van Grembergen W., De Haes S.Enterprise Governance of Information
Technology; Achieving Strategic Alignment and Value .New York :
Springer Science + Business Media. 2009

Williams, B.K., & Sawyer, S.C. (2007).Using Information Technology :


Pengenalan Praktis Dunia Komputer dan Komunikasi . (edisi-7).
Yogyakarta : ANDI.
http://www.iso.org
www.isaca.org
http://www.coso.org

10

Anda mungkin juga menyukai