Pendahuluan
A. Pendahuluan
Lipid atau yang lebih sering kita kenal dengan nama Lemak, lemak ini sering
dianggap negative oleh sebagian orang, namun dibalik semua itu terselip beberapa fungsi
lemak seperti sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam
lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang
dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
Jumlah lemak yang sesuai dengan kebuthan memang baik, namun apabila jumlah
tersebut melebihi batas ataupun kurang, akan menyebabkan masalah tersendiri bagi tubuh
kita. Salah satunya seperti yang akan kami bahas dalam makalah ini yakni Hiperlipidemia.
Lemak juga sangat penting untuk menjunjang fungsi sel dan digunakan sebagai
sumber energi, pelindung badan, pembentukan sel, sintetis prekursor prostaglandin.
Kolesterol juga tertentu yaitu lipoprotein terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. LDL ini dikatakan akan meningkat seiring bertambahnya
usia seseorang. Dan dalam keadaan normal kadarnya lebih tinggi pada pria dari pada wanita.
Secara klinis LDL yang mengangkut lebih kurang 70-80% dari kolesterol total lipoprotein
yang paling penting dalam menimbulkan ateskleroris yang dapat mengakibatkan gangguan
kardovaskular dikemudian hari. Sesorang yang memiliki kadar kolesterol LDL tinggi
biasanya menderita hiperkolesterolimia berdasarkan faktor keturunan, deteksi dini terhadap
penyakit ini yaitu dengan melakukan pemerikasaan kadar kolesterol darah sehinga dapat
mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.
Hiperlipidemia disebabkan adanya lemak nabati / kolesterol yang terlalu tinggi. Jika
kalori dalam makanan yang dikonsumsi melebihi dari batas yang diperlukan oleh tubuh,
kalori yang berlebihan akan tersimpan di dalam otak dalam bentuk trigliserida dan menjadi
lemak, lalu hal tersebut menyebabkan kandungan lemak dalam darah meningkat.
B. Tujuan
1. Mengetahui penyakit antihiperlipidemia.
2. Mengetahui obat-obat penyakit antihiperlipidemia.
3. Mengetahui golongan obat dan nama-nama generik serta berendetnya.
4. Mengetahui cara pakai dan obat pilihan pada penyakit antihiperlipidemia.
BAB II
Hiperlipidemia
1.
Defenisi
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi
normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena sering
disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia.
Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia
Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai
sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau
dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk
digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu
melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak utama dalam darah
adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga
bisa larut dalam darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebutlipoprotein. Lipoprotein
yang utama adalah :
a.
Kilomikron
b.
c.
d.
Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan membawa
trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester kolestril juga terdapat pada
kilomikron. Kilomikron melewati duktus toraksikus ke aliran darah. Trigliserida dikeluarkan
dari kilomikron pada jaringan ekstrahepatis melalui suatu jalur yang berhubungan dengan
VLDL yang mencakup hidrolisi oleh sistem lipase lipoprotein (LPL), suatu penurunan
progresif pada diameter partikel terjadi ketika trigliserida di dalam inti tersebut dikosongkan.
Lipid permukaan , yakni apo-A-1, apo-A-II, dan apo-C, ditransfer ke dalam hepatosit.
b.
c.
d.
Kelas
Range
Lipopr
density
Diameter
otein
(g/mL)
(nm)
<0.94
Fosfolip
Protein
trigliserida
bebas
ester
id
75-1200
1-2
80-95
1-3
2-4
3-9
30-80
6-10
55-80
4-8
16-22
10-20
18-25
18-22
5-15
6-8
45-50
18-24
5-12
45-55
510
3-5
15-20
20-30
kilomi
kron
0.94VLDL
1.006
1.006-
LDL
1.063
1.063-
HDL
1.21
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang
dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa
lemak
jenis
tertentu
yang
telah
dicerna
dari
usus
ke
dalam
aliran
darah.
Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai
energi atau untuk disimpan didalam sel-sel lemak. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa
(yang lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh hati. Tubuh mengatur kadar
lipoprotein melalui beberapa cara :
a. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang
masuk ke
dalam darah.
b. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.
Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa
menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit arteri
koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki kadar
kolesterol total yang tinggi.
Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik dibandingkan dengan kadar kolesterol
yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah juga tidak baik. Kadar kolesterol total yang ideal
adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dL, maka
resiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali.
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol
yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko;
kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterolbaik) menyebabkan menurunnya
resiko dan menguntungkan. Idealnya, kadar kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL
dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi
lebih dari 25 % dari kadar kolesterol total. Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung
atau stroke, kadar kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan dengan perbandingan
kolesterol total dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan kolesterol
HDL. Apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung
atau stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dL dianggap abnormal,
tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis
maupun penyakit arteri koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800
mg/dL) bisa menyebabkan pankreatitis.
2.
Klasifikasi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia herediter ( hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolseterol dan
trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia herediter
mempengaruhi system tubuh dalam fungsi metabolisme dan membuang lemak (Balai
Informasi Tekhnologi Lipi, 2009). Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masingmasing memiliki gambaran lemak darah serta resiko yang berbeda :
a.
Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan yang
jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu
membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini
mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya
terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah
menunjukkan kadar trigliserida yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan
terjadi aterosklerosis tetapi bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal
Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh
maupun lemak tak jenuh ganda).
b.
Hiperlipoproteinemia tipe II
Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit keturunan yang
mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung.
Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di
dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung
pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung
pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1
dari 2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun.
Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol
total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karenapenyakit arteri koroner pada
masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti
merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obatobatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak
jenuh dan kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum
pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan obat penurun
lemak.
c.
d.
Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan
menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya
aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan.
Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan
menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.
e.
Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu
memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya. Selain
diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :
- Penyalahgunaan alkohol
- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
- Gagal ginjal
- Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal. Ditemukan
sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri
perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang
mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali
terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa
penurunan berat badan, menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa
diberikan obat penurun kadar lemak.
Tabel 2. Klasifikasi Hiperproteinuremia menurut Fredrickson-Levy-Less
Tipe
Evaluasi Lipoprotein
Kilomikron
Iia
LDL
Iib
LDL + VLDL
III
IDL (LD1)
IV
VLDL
VLDL + kilomikron
Karakteristiknya yaitu meningkatnya kadar IDL dan VLDL remnant. Tipe ini terkait dengan
abnormalitas pada Apo E (merupakan petanda pengenalan oleh reseptor -reseptor sel hati
untuk menghilangkan kilomikron remnant) dan ketidaksempurnaan konversi VLDL dalam
plasma dan terjadi peningkatan kadar IDL. Kondisi ini dapat pula terjadi pada hipotiroidisme.
Gangguan ini terjadi lebih awal pada pria dibandingkan pada wanita. Abnormalitas pada
toleransi glukosa dan hiperurikemia dapat terjadi.
Tipe IV
Karakteristiknya yaitu peningkatan kadar trigliserida plasma yang terkandung di dalam
VLDL dan kemungkinan akan berkembang menjadi aterosklerosis. Kondisi berhubungan
dengan abnormalitas toleransi glukosa ( resisten insulin) dan obesitas. Kadar kolesterol total
normal atau meningkat sedangkan kadar HDL rendah.
Tipe V
Karakteristiknya terjadi peningkatan kadar VLDL dan kilomikron sehingga dapat disebut
sebagai hipertrigliseridemia. Kadar lipoproteinlipase umumnya normal. Tipe ini merupakan
gangguan yang jarang terjadi. Penyebabnya terkadang dipengaruhi faktor keluarga, terkait
dengan ketidaksempurnaan pembersihan trigliserida eksogen maupun endogen yang tidak
sempurna dapat dan ancaman resiko pancreatitis seumur hidup. Pada beberapa pasien dapat
diakibatkan alkohol dan diabetes.
f.
Hiperlipidemia Sekunder
Hiperlipidemia sekunder merupakan gangguan yang disebabkan oleh faktor tertentu
seperti penyakit dan obat-obatan. Beberapa jenis penyakit penyebab hiperlipidemia :
1. Diabetus melitus
Penderita
NIDDM
umumnya
akan
menyebabkan
terjadinya
hipertrigliseridemia.
Penyebabnya pada glukosa darah tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol dan glukosa
akan dimetabolisme menjadi Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan prekusor utama dalam
biosintesis kolesterol. Sehingga akan menyebabkan produksi VLDL-trigliserida yang
berlebihan oleh hati dan adanya pengurangan proses lipolisis pada lipoprotein yang kaya
trigliserida.
2. Hipotiroidisme
Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah peningkatan kadar kolesterolLDL yang diakibatkan oleh penekanan metabolik pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL
akan meningkat antara 180-250 mg/dL. Di samping itu, bila penderita ini menjadi gemuk
kaqrena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer, maka kelebihan kalori ini akan
merangsang hati untuk meningkatkan produksi VLDL-trigliserida dan menyebabakan
peningkatan kadar trigliserida juga.
3. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik akan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Hal ini diakibatkan oleh
adanya hipoalbuminemia yang akan merangsang hati untuk memproduksi lipoprotein
berlebih.
4. Gangguan hati
Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik dapat menyebabakan
hiperkolesterolemia dan peningkatan kadar fosfolipid plasma yang berhubungan dengan
abnormalitas lipoprotein, kerusakan hati yang parah dapat menyebabakan penurunan kadar
kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut juga dapat menyebabkan kenaikan kadar VLDL dan
kerusakan formasi LCAT.
5. Obesitas
Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer akan
meyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati untuk menungkatkan produksi
VLDL-trigliserida dan peningkatan trigliserida.
Tabel 3. Penyebab Hiperlipidemia Sekunder (ATP III, 2002)
Penyebab
penyakit
Hiperkolesterolemia
Obat-obatan
Hipotiroidisme,
Progestin, diuretik
penyakit hati
tiazid,
obstruktif,
glukokortikoid, -
sindrom nefrotik,
anorexia nervosa,
intermiten
porphyria akut
bloker,
isotretionin, inhibitor
protease,siklosforin,
mirtazapin, sirolimus
Obesitas, diabetes
Alkohol, estrogen,
melitus,
isotretionin, -bloker,
lipodystrophy,
sepsis,
glukokortikoid, resin
asam
kehamilan,
hepatitis akut,
empedu, tiazid,
lupus
asparaginase,
erythematosis
interperon,
sistemik.
Monoklonal
gammathophy:
antijamur golongan
Azol,
multiple
mirtazopin, steroid
myeloma,
anabolik, sirolimus,
lymphoma
bexaroten
Hipertrigliseridemia
Non-ISA -bloker,
steroid
anabolik, probukol,
isotretionin, progestin
Obesitas,
HDL rendah
malnutrisi
3.
Gejala
a.
Sakit dada
b.
Jantung berdebar
c.
Berkeringat
d.
Cemas
e.
Nafas pendek
f.
g.
Sakit abdominal
h.
Kematian mendadak
4.
Patofisiologi hyperlipidemia
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi LDL,
HDL, Total kolesterol dan Trigliserida dari hati, kolesterol di angkut oleh lipoprotein yang
bernama LDL( Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan,
termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
HDL (High Densiy Lippoprotein) adalah bentuk Lipoprotein yang memlliki komponen
kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan menyerap kolesterol bebas
dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel makrofag, kemudian membawanya ke
hati. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang
kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein). Bentuk
Lipoprotein ini memiliki kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke
jaringan seperti dinding pembuluh darah (Jeffry Tenggara, 2008).
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High
Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu
dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih
banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama
yang membentuk LDL adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang
jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya ia
membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya
kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL Apo-a (Apolipoprotein-A). HDL ini
mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih
berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein adalah prediktor
kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan perlindungan dengan cara
memindahkan kolesterol dari sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari LDL dan konsentrasi
rendah dari HDL fungsional sangat terkait dengan penyakit kardiovaskuler karena beresiko
tinggi terkena ateroklerosis. Keseimbangan antara HDL dan LDL semata-mata ditentukan
secara genetikal, tetapi dapat diubah dengan pengobatan, pemilihan makanan dan faktor
lainnya.
Tabel 4. Klasifikasi kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida
Jenis Kolesterol
Nilai
Kolesterol total
Diinginkan
Cukup tinggi
200-239 mg/dL
Tinggi
240 mg/dL
Kolesterol LDL
Optimal
<100 mg/dL
100-129
Cukup tinggi
130-159
Tinggi
160-189
Sangat tinggi
190
Kolesterol HDL
Rendah
<40 mg/dL
Tinggi
60 mg/dL
Trigliserida
Normal
<150 mg/dL
Cukup tinggi
150-199 mg/dL
Tinggi
200-499 mg/dL
Sangat tinggi
500 mg/dL
Seperti yang telah disebutkan diatas lipid memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Namun, apabila terjadi keadaan hiperlipidemia, akan menyebabkan kelainan metabolism
lipid. Kelainan metabolism lipid pada keadaan hiperlipidemia dapat terjadi pada tapaktapak
produksi atau penggunaan lipoprotein yang menyebabkan keadaan hipolipoproteinemia atau
hiperlipoproteinemia.
5.
Etiologi Hiperlipidemia
Hiperlipidemia biasanya disebabkan oleh :
a.
b.
Obesitas
c.
d.
e.
Penggunaan alcohol
f.
Merokok sigaret
g.
h.
6.
a.
b.
c.
Ada atau tidaknya faktor sekunder hiperlipidemia termasuk pengobatan secara bersamaan
d.
Ada atau tidaknya xantoma, nyeri abdominal, atau sejarah pancreatitis, penyakit ginjal atau
hati, penyakit pembuluh darah perifer, aneorisme aortic abdominal, atau penyakit pembuluh
darah otak (bruits carotid, stroke, serangan iskemik transient).
7.
a.
1.
2.
Berhenti merokok
3.
4.
5.
b.
Terapi farmakologi
Tabel 5. Terapi Farmakologi (Balai Informasi Tekhnologi Lipi, 2009)
Jenis Obat
Contoh
Cara Kerja
Mengikat asam empedu
Penyerap
empedu
asam
Kolestiramin
Kolestipol
di
usus,
dan
meningkatkan
pembuangan LDL dari
aliran darah
Mengurangi kecepatan
VLDL
Penghambat
sintesa
protein
merupakan
Niasin
Adrenalin,
Flufastatin
Lovastatin
Penghambat HMG
Koenzim-A reduktase
Vlavastatin
Sinvastatin
(VLDL
prekursos
dari LDL)
Menghambat
pembentukan
kolesterol,
dan
meningkatkan
pembuangan LDL dari
aliran darah
Klofibrat
Fenofibrat
Derivat asam fibrat
1.
Gemfibrosil
Meningkatkan
pemecahan lemak
niasin dapat mengubah beberapa disfungsi sel endotel penyebab thrombosis yang ada
kaitannya dengan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis.
Penggunaan dalam terapi : niasin merendahkan kadar plasma kolesterol dan
triasilgliserol. Karena itu, obat ini berguna pada pengobatan hiperlipoproteinemia tipe II b
dan IV, dengan VLDL dan LDL naik. Niasin juga diguanakan untuk pengobatan
hiperkolesterolemia lain yang berat, sering dengan kombinasi antihiperlipidemia lain. Selain
itu, obat ini merupakan obat antihiperlipidemia paling poten untuk meningkatkan kadar HDL
plasma.
Farmakokinetik : niasin diberikan per oral. Zat ini diubah dalam tubuh menjadi
nikotinamid yang dimasukkan dalam kofaktor nikotinamid adenine dinukleotida (NAD).
Niasin adalah derivat nikotinamid dan metabolit lain dikeluarkan dalam urin. Nikotinamid
sendiri tidak menurunkan kadar lipid dalam plasma.
Efek samping : efek samping niasin yang paling menonjol adalah kemerahan pada kulit
(disertai perasaan panas yang tidak nyaman) dan pruritus. Pemberian aspirin sebelum minum
niasin mengurangi rasa panas yang diantar oleh prostaglandin. Beberapa pasien juga
mengalami mual dan sakit pada abdomen. Asam nikotinat menghambat sekresi tubular asam
urat dan karena itu mudah terjadi hiperurisemia dan pirai. Telah dilaporkan adanya gangguan
toleransi glukosa dan hepatotoksisitas.
2. Fibrat-Klofibrat dan Gemfibrozil
Obat-obat tersebut merupakan derivat asam fibrat dan keduanya mempunyai
mekanisme kerja yang sama. Gamfibrozil dalam klinik telah menggantikan klofibrat karena
kematian akibat klofibrat lebih tinggi. Kematian tersebut tidak ada hubungannya dengan
penyebab kardiovaskular tetapi lebih ganasan atau komplikasi pasca kolesistektomi dan
pankreasitis.
Mekanisme kerja : Kedua obat menyebabkan penurunan trigliserol plasma dengan
memacu aktifitas lipase lipoprotein, sehingga menghidrolisis triasilgliserol pada kilomikron
dan VLDL, sehingga dapat mempercepat pengeluaran partikel-partikel ini dari plasma.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa fibrat dapat menyebabkan penurunan kolesterol
plasma dengan menghambat sintesis kolesterol dalam hati dan meningkatkan ekskresi biliar
kolesterol ke dalam feses. Fibrat juga merendahkan kadar fibrinogen plasma.
berguna
dalam
mengobati
hiperlipidemia
tipe
III
Kedua fibrat bersaing dengan antikoagulan kumarin dalam pengikatan pada protein plasma,
sehingga meningkatkan efek antikoagulan sepintas. Karena itu kadar protrombin perlu
dimonitor jika pasien meminum kedua obat ini.
f. Kontraindikasi
Keamanan obat-obat ini pada ibu hamil atau menyusui belum jelas. Seharusnya obat-obat ini
tidak digunakan pada pasien dengan kelainan fungsi hati atau ginjal atau pasien dengan
penyakit kandung empedu.
3. Resin pengikat asam empedu : kolestiramin dan kolestipol
Mekanisme kerja: kolestiramin dan kolestipol adalah resin pertukaran anion yang
terikat pada asam dan garam empedu bermuatan negatif dalam usus halus. Kompleks resin
atau asam empedu ini dikeluarkan melalui feses, sehingga mencegah asam empedu kembali
ke hati melalui sirkulasi enterohepatik. Berkurangnya konsentrasi asam empedu
menyebabkan hepatosit meningkatkan konversi kolesterol ke asam empedu, menyebabkan
suplai senyawa ini baik kembali, sebagai komponen penting empedu. Akibatnya, konsentrasi
kolesterol intraseluler, mengaktifkan hati untuk meningkatkan ambilan partikel LDL yang
mengandung kolesterol, sehingga LDL plasma turun. Ambilan yang miningkat ini dilakukan
melalui upregulasi reseptor LDL pada permukaan sel.
Penggunaan dalam terapi : resin yang mengikat asam empedu (sering dikombinasi
dengan diet atau niasin) adalah obat-obat pilihan dalam mengobati hiperlipidemia tipe II a
dan II b. kolestiramin juga dapat meringankan pruritus akibat akumulasi asam empedu pada
pasien dengan obstruksi biliar.
Farmakokinetik : kolestiramin dan kolestipol diminum per oral. Karena tidak larut
dalam air dan merupakan molekul yang sangat bessar (berat molekul lebih dari 106),
keduanya tidak diabsorbsi atau dimetabolisme dalam usus. Sebaliknya semua dikeluarkan
dalam feses.
Efek samping :
a.
Efek Gastrointestinal : efek samping paling sering adalah gangguan pencernaan seperti
konstipasi, mual dan flatus.
b.
Gangguan Absorbsi : absorbsi vitamin larut lemak A,D,E,K dapat terganggu jika terdapat
dosis resin yang tinggi. Absorbsi asam folat dan askorbat juga dapat berkurang.
c.
Interaksi Obat : kolestiramin dan kolestipol mengganggu absorbsi beberapa obat dalam usus,
misalnya tetrasiklin, fenobarbital, digoksin, warfarin, pravastatin, fluvastatin, aspirin, dan
diuretic thiazid. Karena itu, obat-obat harus diminum 1-2 jam sebelum atau 4-6 jam setelah
resin pengikat asam empedu ini diminum.
HMG-CoA reduktase
Lovastatin, simvastatin, pravastatin, fluvastain adalah analog 3-tatin dan simvastatin
adalah lakton yang dihidrolisis menjadi obat aktif. Pravastatin dan fluvastatin aktif dengan
cara demikian. Karena afinitasnya yang kuat terhadap enzim, semua efektif berpacu
menghambat HMG-CoA reduktase, tahapan terbatas dalam sintesis kolesterol. Dengan
menghambat sintesis kolesterol denovo-, obat akan menghabiskan simpanan kolesterol.
b.
c.
Karena itu diperlukan strategi tambahan seperti diet, latihan, atau obat tambahan perlu
diberikan.
Farmakokinetik: pravastatin dan fluvastatin hamper seluruhnya dapat diabsorbsi setelah
pemberian oral; dosis oral lovastatin dan simvastatin diabsorbsi 30-50%. Pravastatin dan
fluvastatin adalah obat aktif langsung, sedangkan lovastatin dan simvastatin harus dihidrolisis
menjadi asam. Karena ekstraksi first pass, kerja utama obat-obat ini pada hati. Semua
mengalami biotransformasi, beberapa produk masih tetap aktif. Ekskresi terjadi terutama
melalui empedu dan feses, tetapi pengeluaran melalui urin juga terjadi. Waktu paruh berkisar
antara 1,5-2 jam.
Efek samping :
a.
Hati : kelainan biokimiawi fungsi hati telah terjadi dalam penggunaan inhibitor HMG-CoA
reduktase. Karena itu, sangat diperlukan menilai fungsi hati dan mengukur kadar serum
transaminase secara periodic. Semua akan kembali normal jika obat dihentikan.
b.
Otot : miopati dan rhabdomiolisis (disintegrasi atau disolusi otot) jarang dilaporkan. Dalam
beberapa kasus, pasien biasanya menderita insufisiensi ginjal atau mengambil obat seperti
siklosporin, itrakonazol, eritromisin, gemfibrosil atau niasin. Kadar keratin kinase plasma
harus diperiksa secara teratur.
c.
Interaksi obat : inhibitor HMG-CoA reduktase juga meningkatkan kadar kumarin. Sehingga,
penting untuk sering mengevaluasi waktu protrombin.
d.
Kontra indikasi : obat-obat ini merupakan kontraindikasi bagi ibu hamil atau menyusui.
Obat-obat ini tidak boleh digunakan pada anak-anak atau remaja.
c.Terapi obat kombinasi
Kadang-kadang perlu memberikan 2 antihiperlipidemia untuk mendapatkan penurunan
kadar lipid plasma yang signifikan. Sebagai contoh, pada hiperlipidemia terapi II, pasien
sering diobati dengan kombinasai niasin ditambah obat pengikat asam empedu, seperti
kolestiramin. Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan zat pengikat asam empedu
juga telah menunjukkan manfaat dalam menurunkan kolesterol LDL.
Obat
Mekanisme
Efek
Aksi
Lipid
Efek Lipoprotein
Keterangan
Naiknya
Permasalahan
katabolisme
akibat
LDL,
komplikasi,
turunnya
ikatan
Cholestyramine,
Absorpsi
Turunnya
colestipol, colesevam
kolesterol,
kolesterol
dengan
beberapa
Turunnya LDL
obat
golongan asam
Masalah
dengan
penerimaan
pasaien,
kombinasi
Niacin
yg
Turunnya
Turunnya
LDL,
trigliserid
Turunnya
obat,menyebabka
sintesis
VLDL,LDL,HD
VLDL
kolesterol
yang rendah
dan
hepatotoksik
Menurunnya
HDL,
efikasi
dengan
menghambat
Naiknya
Probucol
bersihan
Turunnya
Turunnya
LDL
kolesterol
dan HDL
LDL
Naiknya
fasilitator
bolak
balik kolesterol
Menyebabkan
bersihan
Turunnya
VLDL dan
trigliserid
Turunnya
rendahnya
Gemfibrozil,
turunnya
akibat
fenofibrate, clofibrate
sintesis
kolesterol
naiknya HDL
Gemfibrosil
dan
kolesterol,
lDL
HDL,
VLDL
menghambat
glukoronidasi
oleh simvastatin,
lovastatin,
atorvastatin
Naiknya aktivitas
Naiknya
family
Lomvastatin,
katabolisme
heterozygote
pravastatin,
LDL
hiperkolestrolemi
simvastatin,fluvastati
menghamba
n,
atrovastatin,
furvastatin
dan
sintesis
LDL
a
Turunnya
kolesterol
dengan
kombinasi
Turunnya LDL
beberapa agen
Menghamba
t
Ezetimibe
absorpsi
koloesterol
Menimbulkan
dan
reaksi
efek
melewati
samping
dan
saluran
Turunnya
intestinal
kolesterol
reaksi
Turunnya LDL
additive
DAFTAR PUSTAKA
2013.
http://www.artikelkedokteran.com/search/pendahuluan-makalah-
hiperlipidemia.