PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati termasuk salah satunya
adalah tanaman obat. Tanaman obat yang sering diolah menjadi obat
tradisional memiliki potensi yang sangat besar khususnya dalam bidang
kesehatan. Salah satu bidang kesehatan yang mempelajari obat-obatan
tradisional ini adalah farmasi terutama farmasi tentang bahan alam. Dalam
ilmu kefarmasian dipelajari sintesis-sintesis senyawa obat yang dapat
memberikan efek farmakologi serta metode analisis-analisis senyawa tersebut
baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis kualitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui
senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel, sedangkan analisis
kuantitatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil
reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling
tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Kesederhaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan
cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain
(Rivai,1994).
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri
meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti sehingga dapat
diketahui massa tetapnya (Day, 2002).
Dalam analisa gravimetri perlu ditambahkan suatu reagen spesifik untuk
memperoleh pengendapan yang baik. Dalam hal ini terdapat dua macam reagen
spesifik yang diantaranya adalah reagen organik dan reagen anorganik. Pada
reagen anorganik terdapat beberapa kelebihan yaitu produk yang dihasilkan
selalu atau sering menghasilakn warna yang spesifik. Sedangkan pada
pengendapan organik selalu mempunyai berat molekul yang besar dan zat
pengotor pada pengendap organik lebih sedikit dari pada anorganik (Yuliani,
2009).
Endapan murni adalah endapan yang bersih, artinya tidak mengandung
molekul-molekul lain (zat-zat lain yang biasanya disebut pengotor atau
kontaminan). Pengotor oleh zat-zat lain mudah terjadi, karena endapan timbul
dari larutan yang berisi macam-macam zat. Sedangkan endapan kasar adalah
endapan yang butir-butirnya tidak kecil, halus melainkan besar. Hal penting
untuk kelancaran penyaringan dan pencucian endapan (Harjadi, 1993).
3.
4.
Pemisahan/penyaringan endapan
5.
Pencucian endapan
6.
7.
: Aethanolum
Nama lain
: Etanol, alcohol
Rumus molekul
: C2 H 6 O
Berat molekul
: 46,07
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai
zat
pelarut
dan
tambahan,
juga
dapat
: Aqua Destillata
Nama lain
Rumus Molekul
Berat Molekul
Rumus Struktur
: Air suling
: H2O
: 18,02
:
Pemerian
: cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
Kelarutan
: larut dalam etanol dan gliser
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: sebagai pelarut
3. HNO3 (Dirjen POM, 1979).
Nama resmi
: Acidum Nitras
Nama lain
: Asam nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Berat Molekul : 63,01
Rumus Struktur :
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
Pemerian
: Hablur
transparan
atau
serbuk
hablur
berwarna
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
P
: Dalam wadah tertutup baik ,terlindung dari cahaya
: Sebagai larutan pengendap
BAB III
METODE KERJA
III.1
III.1.1 Alat
1. Batang pengaduk
2. Cawan porselin
3. Corong
4. Gelas kimia
5. Gelas ukur
6. Lap halus
7. Neraca analitik
8. Pipet tetes
9. Sendok tanduk
10. Sudip
III.1.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
III.2
Alkohol
Aluminium foil
AgNO3
Aquadest
Garam dapur
HCl 0,1 N
HNO3
Kertas saring
Tissue
Prosedur kerja
2.
3.
4.
5.
6.
BAB V
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
LAMPIRAN
1.
NaCl
30 g
Aquadest 100 mL
AgNO3 0,1 N 50
mL
Titrasi
Perlakuan 1
Dipanaskan kurang
lebih selama 5 menit
Perlakuan 3
Disimpan ditempat
yang gelap selama
20 menit
Perlakuan 2
Didiamkan selama 3
menit
Endapan Basah
Cawan Porselin
Dipanaskan
dalam heating
mentle 5 menit
Didinginkan
selama 15 menit
Cawan Porselin
kosong
Endapan Basah
Ditimbang berat
cawan porselin
Disaring dengan
kertas saring
Endapan Basah
Dicuci dengan
HNO3 10 mL
sebanyak 3 kali
Dicuci dengan
HNO3 10 mL
sebanyak 3 kali
Dipanaskan
dalam heating
mentle sampai
endapan kering
Didinginkan
selama 15 menit
Ditimbang
cawan porselin
yang berisi
endapan kering
Dihitung masa
endapan dan %
kadar
2.
o
Prosedur Kerja
Pengendapan klor dengan AgNO3 0,1 N
Ditambahkan AgNO3
Ditimbang
garam
dapur
Diaduk
hingga
0,1
N tetes
demitidak
tetes
sebanyak
30
g.
menghasilkan
endapan
sambil diaduk
Diukur garam
aquadest
Dilarutkan
Dipanaskan
larutan
dapur
sebanyak
100
mL
dalam
sambilaquadest
diaduk
Ditutup dengan
aluminium foil
Dipanaskan cawan
porselin kosong
D
itimbang cawan porselin
yang dingin
Disaring endapan
dengan kertas saring
Dipindahkan endapan
kedalam cawan porselin
Ditimbang cawan
porselin yang berisi
sampel
Dipanaskan cawan
porselin sampai kering
Didinginkan sampai
beberapa menit