Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RSUD UMBU
RARA MEHA
WAINGAPU
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur BLUD- RSUD Umbu Rara
Meha Waingapu
.........................
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP : 19710901 200112 2 003
Pengertian
Tujuan
Untuk
mengetahui
kelainan
refraksi,
hypermetropia, agtismatisme, presbiopi
Kebijakan
Prosedur Alat
1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
3. Menyiapkan Trial Lens Set dan Skeler Cart untuk
pemeriksaan visus
4. Mengukur jarak antara kedua pupil dengan RD.Meter
5. Memasang Trial Frame pada pasien dengan
pemeriksaan mulai dari mata kanan, sementara mata
kiri ditutup
6. Menganjurkan pasien untuk membaca huruf Atau
angka yang ada di Sceler Cart dengan jarak 6 meter
7. Memberikan lensa sesuai visus atau ukuran
8. Setelah pemeriksaan mata kanan selesai dilanjutkan
dengan mata kiri, mata kanan ditutup
9. Kedua mata sudah diperiksa, pasien dipersilahkan
untuk membaca di Skeler Cart dengan kedua mata
tanpa lensa penutup
10. Pasien dipersilahkan berdiri untuk melihat jauh atau
jalan disekitarnya untuk mengetahui pusing atau tidak
11. Setelah semua nyaman, Trial Frame yang dipasang di
pasien dibuka
12. Memberikan resep kacamata untuk membeli kacamata
di optikal
Unit Terkait
Rawat Jalan
myopia,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Umbu Rara Meha
Waingapu
.........................
dr. Lely Harakai, M.Kes
NIP : 19710901 200112 2 003
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur Alat
1.
2.
3.
4.
Unit Terkait
Mencuci tangan
Menjelaskan tujuan dan prosedur
Menyiapkan buku Ishihard
Mempersipakan pasien untuk melihat angka dan warna
Rawat Jalan
Rawat Inap/VK/OK
POLI
KLINIK
PASIEN
DATANG
FARMASI
PENDAFTARAN
LABORATORIUM
RADIOLOGI
REHAB MEDIK
GIZI
IGD
FARMASI
Rawat Inap/VK/OK
KASIR
PULANG
- Sembuh
- Rujuk
- meninggal
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
dr. Bambang Prasetijo,M.Kes
NIP. 195902271985121002
Pengertian
Kegawatdaruratan
psikiatri
yang
memerlukan
intervensi/terapi segera dan intensif agar tidak mengancam
keselamatan jiwa pasien, lingkungan/membuat lebih parah
penyakit yang dideritanya.
Tujuan
Prosedur
1. Gaduh Gelisah
a. Pasien datang dari IGD dengan kasus Psikiatri
sesuai prosedur sehingga penderita dapat
meyakinkan dan petugas harus tenang, tetapi tetap
waspada. Dicoba menentramkan pasien serta
keluarganya dengan kata-kata
b. Jika pasien diikat, bila memungkinkan, lepas ikatan
dan dipegangi oleh beberapa orang dan lakukan
anamnesis serta pemeriksaan fisik
c. Berikan suntkan Neuroleptikum dosis efektif tinggi
I.M untuk mengendalikan psikomotor. Dapat
menggunakan Chlorpromazine HCL 50 mg - 100
mg I.M
d. Jika tidak tersedia Chlorpromazine HCL, dapat
menggunakan Neuroleptik dosis efektif rendah
(bisa menggunakan Haluperidol)
Catatan :
Efek samping Neuroleptik dosis efektif tinggi :
Hipotensi Postural (hati-hati pada lansia). Jika
pasien sudah tenang, jangan langsung berdiri,
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI DI IGD
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
Tanggal terbit
.......
Tujuan
Kebijakan
1. Petugas IGD/Poliklinik
2. Petugas ruangan
Peralatan
Prosedur
Petugas
1. Instalasi IGD
2. Poliklinik
3. Ruangan Rawat Inap.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
Tanggal terbit
..
Tujuan
Indikasi
Kontra Indikasi
Penghentian RJP
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur RJP
1. Danger
Pastikan keamanan pasien dan penolong.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
2. Respon
Panggil, tepuk, cubit, hati-hati kemungkinan trauma
leher.
3. Minta tolong
Mencari bantuan dan saksi.
4. Air Way
Buka jalan nafas (headtild, chin lift, jawthrust)
Posisi penolong berada disamping pasien/diatas kepala
5. Breathing
Pastikan ada nafas atau tidak (lihat, dengar, rasakan),
beri bantuan pernafasan 2x dalam waktu 1 detik
pernafasan (mouth to mouth, mouth to mask, mouth to
nose, mouth to stoma), bila tidak berhasil perbaiki
posisi buka jalan nafas ulangi nafas buatan.
6. Circulation
Pastikan adanya denyut jantung. Dewasa pada arterti
carotis 5-10 detik, bayi pada arteri brachialis. Tidak ada
sirkulasi teruskan kompresi dan nafas buatan.
Cara kompresi jantung :
Lakukan kompresi pada bawah sternum diantara 2
puting susu dengan kedalaman 4-5 cm dengan
perbandingan 30 kompresi : 2 ventilasi dilakukan 5x
siklus, 1x siklus dalam waktu 2 menit, untuk pasien
bayi perbandingan 5 : 1. Sirkulasi ada nafas tridsak ada
beri nafas buatan 10-12x/menit. Sirkulasi ada nafas ada
posisikan pasien miring mantap.
7. Evaluasi
Sesudah 5x siklus daur kompresi dan ventilasi
dievaluasi kembali. Jika tidak ada nadi dilakukan
kembali kompresi dan ventilasi 30 : 2. Jika ada nafas
dan denyut nadi teraba letakan pasien pada posisi
mantap. Jika tidak ada nafas, nadi ada berikan bantuan
nafas sebanyak 10-12x/menit dan monitor nadi 10
detik. Jika sudah ada nafas spontan dan adequat serta
nadi teraba jaga agar jalan nafas tetap terbuka.
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
.......
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
........
..
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
BANTUAN PERNAFASAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
BANTUAN PERNAFASAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Petugas
No. Revisi
Halaman
2/2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
Prosedur
Petugas
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Prosedur
1.
2.
3.
4.
Petugas
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
c. Konsultasi
d. Dokter penyakit jantung.
2. Angina Pectoris tidak Stabil
a. Atasi nyeri dada
b. Nitrat sublingual dilanjutkan dengan oral. Jika
belum berhasil, diberikan nitrogliserin IV dengan
titrasi dosis : dimulai dengan 5 mg/menit, dinaikan
tiap 5 menit dengan 5 mg sampai dengan nyeri
hilang, rata-rata 100 mg/menit. Bisa juga digunakan
Isosorbit Dinitrat drip dengan titrasi dosis. Jika
nyeri hilang, teruskan dengan dosis 2 mg/jam. Jika
nyeri berulang, titrasi lagi. Sesudah nyeri hilang,
beri dosis pertahankan 4 mg/jam. Demikian
seterusnya, dosis pemeliharaan maksimal 10
mg/jam
c. Turunkan kebutuhan oksigen dengan menurunkan
frekuensi denyut jantung, tekanan darah atau
rangsangan simpatik, antara lain dengan obat
penyekat beta. Bila perlu tambahkan antagois
kalsium.
d. Antikoagulan dan antiagregasi platelet.
Heparin bolus 5.000 U IV diteruskan drip sekitar
1.000 U/jam sampai INR 1,5-2
Aspirin dosis 160 mg/hari.
e. Konsultasi
Dokter penyakit jantung.
Petugas
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Prosedur
Petugas
PENANGANAN STROKE
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/4
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Pembagian dan
Tanda Klinis
PENANGANAN STROKE
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/4
paru
harus
PENANGANAN STROKE
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
3/4
PENANGANAN STROKE
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
4/4
b. Gula darah
- Reduksi ++++ (GD 300) = insulin 12 IU sc
- Reduksi +++ (GD 250-300) = insulin 8 IU sc
- Reduksi +/- (GD 200) = insulin
c. Kelainan jantung
Tergantung jenis kelainannya
d. Penurunan suhu tubuh
- Manitol 100 cc/12 jam (manitol 20% 500 cc)
dalam 20 menit
- Pastikan tidak ada gagal jantung, gagal ginjal,
dehidrasi.
4. Stroke hemoragik
a. Konservatif umum : sb (sama dengan diatas)
b. PIS
: Asam trakneksamat, 6 x 1 gr
c. PSA
: Kalsium dhanel blokers,
dosis 60-90 mg oral tiap 4
jam selama 21 hari
Petugas
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
PENANGANAN COLIC
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Prosedur
Petugas
PENANGANAN COLIC
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
.......
Status
Epilepticus
menurut
The
Internasional
Classifikation Epileptic Seizures (1981) adalah kejang
terjadi terus-menerus dalam kurun waktu yang cukup lama
atau dengan frekuensi yang berulang dan tidak terjadi
perbaikan diantara serangan kejang tersebut.
Seseorang sudah dianggap masuk ke dalam keadaan
Status Epilepticus apabila menunjukan 3 serangan tonikklonik berturut-turut atau lebih dalam kurun waktu yang
singkat atau dalam hal parsial episode serangan
berlangsung 30 menit atau lebih.
Tujuan
Prosedur
PENANGANAN COLIC
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
PENANGANAN COLIC
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/3
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Macam shock
1.
2.
3.
4.
Sebab shock
1. Shock Hipovolemik
a. Pendarahan
- Pendarahan eksternal yang banyak
- Pendarahan
tukak
lambung/rupture
hepar/lien/ginjal
- Pendarahan varises esophagus
- Pendarahan kehamilan ektropik
- Pendarahan aneurisma aorta
b. Kehilangan cairan tubuh yang banyak
- Diare/vomitus
- Luka bakar
- Peritonitis/pankreastitis
- Paralitik ileus
c. Pengeluaran cairan yang banyak melalui ginjal
- Diabetes mellitus
Shock Hipovolemik
Shock Kardiogenik
Shock Vasomotor/Vasodilatasi
Shock Kombinasi dari Ketiganya.
PENANGANAN COLIC
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/3
- Diabetes Insipidus
- Diabetes dosis tinggi
d. Cairan intravaskuler masuk ke ekstravaskuler
(permeabilitas kapiler meningkat)
- Anoreksia
- Cardiac arrest
- Reaksi hipersensitifitas/alergi
e. Kekurangan pemasukan cairan
2. Shock Kardiogenik (volume darah cukup)
a. Kegagalan ventrikuler
b. Gangguan irama jantung
c. Pneumothoraks, emboli paru
d. Tamponade jantung, rupture jantung interventrikel
3. Vasomotor/vasodilatasi shock (relative hipovolemik)
a. Trauma serebral, vasogal (neurogenik)
b. Sepsis(septic shock)
4. Intoksokasi obat/anafilatik (Anaphylactic Shock
Gejala umum
1. Penurunan kesadaran/gelisah
2. Hipotensi, tekanan darah sistolik < 90 mmHg
3. Hipotensi perifer, kulit terasa dingin, lembab, nadi
kesil dan cepat
4. Perbedaan tekanan darah pada posisi telentang dengan
posisi duduk > 15 kali/menit.
Tingkatan shock
PENANGANAN COLIC
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
c.
d.
e.
f.
g.
No. Revisi
Halaman
3/3
Hipotensi
Techicardi
Nafas cepat dan dalam
Oliguri
Asidosis metabolic
Pedoman awal
penangan shock
Tindakan
penanganan shock
pda umumnya
Petugas
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
PENGGUNAAN PERALATAN
MONITORING
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Prosedur
Petugas
Perawat.
ANAPHILACTIC SHOCK
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Prosedur
ANAPHILACTIC SHOCK
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
PENGGUNAAN BAG
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
PENGGUNAAN SUCTION
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Membuat
rekaman
pemeriksaan.
Kebijakan
Prosedur
EKG
sebagai
pertimbangan
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
PELAYANAN IGD
BAGI PESERTA JAMSOSTEK
RSUD BENDAN
KOTA
PEKALONGAN
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1.
2.
3.
4.
Unit terkait
1. Rekam medik
2. Farmasi
Referensi
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
Tanggal terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Bendan
Kota Pekalongan
..
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
1.
2.
3.
4.
Ruang perawatan
Dokter
Kasir
Bagian Rekam Medis
DENAH RUANG
INSTALASI GAWAT DARURAT
Ruang Tunggu
TRIAGE
Ruang Observasi
Ruang Linen
Ruang Tindakan
Bedah
Ruangan
RESUSITASI
Gudang IGD
Ruang OK IGD
Ruang Dokter
PASIEN DATANG
PENDAFTARAN
TRIAGE
RESUSITASI
TINDAKAN
BEDAH
PENUNJANG
RESUSITASI
LAB
OBSERVASI
Rawat
Jalan
OK
Rawat
Inap
Rujuk
TINDAKAN NON
BEDAH
PENUNJANG
RADIOLOGI
ICU
Meninggal
Kamar Jenazah
TRIAGE
PENDAFTARAN
TINDAKAN IGD
PENCATATAN
RESEP
RESEP
PENCATATAN
TINDAKAN IGD
CATATAN TINDAKAN
DAN HABIS PAKAI
APOTIK/KASIR
KE IGD
BUKTI LUNAS
PULANG
PNCATATN
STATUS RM
BAGIAN RM
LAPORAN
SENSUS
KUNJUNGAN