Anda di halaman 1dari 24

Jenis-Jenis Peralatan Tegangan Tinggi menggunakan isolasi

Gas dan Liquid (cair)

A.Peralatan Tegangan Tinggi dengan isolasi gas


1. Indoor & Outdoor Circuit Breaker

2. SF6 ( Sulfur Hexa Fluorida) Circuit Breaker

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Media gas yang digunakan pada tipe ini
adalah gas SF6 (Sulphur hexafluoride). Sifat gas SF6 murni adalah tidak
berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Pada suhu
diatas 150 C, gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastic dan
bermacam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga
tegangantinggi.
Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2,35
kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan
tekanan. Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan
dielektrik dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur api dan tidak
menimbulkan bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau
membuka.Selama pengisian, gas SF6 akan menjadi dingin jika keluar dari tangki
penyimpanan dan akan panas kembali jika dipompakan untuk pengisian
kedalam bagian/ruang pemutus tenaga. Oleh karena itu gas SF6 perlu diadakan
pengaturan tekanannya beberapa jam setelah pengisian, pada saat gas SF6
pada suhu lingkungan.

#Single Pressure SF6 Circuit Breaker

Pemutus Tenaga (PMT) Tipe Tekanan Tunggal (Single Pressure


Type), PMT SF6 tipe ini diisi dengan gas SF6 dengan tekanan kira-kira
5 Kg/cm2 . selama pemisahan kontak-kontak, gas SF6 ditekan
kedalam suatu tabung yang menempel pada kontak bergerak. Pada
waktu pemutusan kontak terjadi, gas SF6 ditekan melalui nozzle dan
tiupan ini yang mematikan busur api.
# Double Pressure SF6 Circuit Breaker

(PMT) Pemutus Tenaga Tipe Tekanan Ganda (Double Pressure


Type), dimana pada saat ini sudah tidak diproduksi lagi. Pada suatu
tipe ini, gas yang dari sistem tekanan tinggi itu dialirkan melalui
sesuatu yang disebut nozzle ke gas sistem tekanan rendah selama
pemutusan busur api. Pada saat sistem gas bertekanan tinggi,
tekanan gas SF6 tersebut kurang lebih 12 Kg/cm2 dan pada sistem
gas bertekanan rendah, tekanan gas SF6 tersebut kurang lebih 2
kg/cm2. Gas pada sistem tekanan rendah itupun kemudian
dipompakan kembali ke sistem tekanan tinggi.

# Self Extinguisher SF6 Circuit Breaker dan Puffer Type SF6 Circuit
Breaker

Pengembangan lebih lanjut dalam teknik ledakan termal (selfblast) dibuat oleh pengenalan katup antara ekspansi dan volume
kompresi . Ketika arus rendah terganggu ,katup terbuka akibat efek

dari overpressure (berlebihan tekanan) yang dihasilkan dalam


volume kompresi . busur api dibuat dalam sebuah puffer pemutus
sirkuit berkat kompresi gas yang diperoleh oleh aksi piston .
Dalam kasus gangguan arus tinggi, energi busur menghasilkan
overpressure tinggi dalam volume ekspansi, yang mengarah ke
penutupan katup dan dengan demikian mengisolasi volume ekspansi
dari volume kompresi . overpressure ini yang diperlukan untuk
memperoleh penggunaan optimal efek termal dan efek sumbatan
nozzle yang dihasilkan setiap kali penampang busur secara signifikan
mengurangi gas buang dalam nozzle . Untuk menghindari konsumsi
energi yang berlebihan oleh kompresi gas, katup dipasang pada
piston untuk membatasi overpressure dalam kompresi ke nilai yang
diperlukan untuk gangguan rendah arus hubung singkat .

# Air Blast Circuit Breaker

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan
pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV. PMT udara hembus dirancang

untuk mengatasi kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media
isolator kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi
pemisahan kontak, sehingga pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam
waktu yang sangat cepat. Saat busur api timbul, udara tekanan tinggi
dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada kontak pemisah dan ionisasi
media diantara kontak dipadamkan oleh hembusan udara tekanan tinggi itu
dan juga menyingkirkan partikel-partikel bermuatan dari sela kontak, udara ini
juga berfungsi untuk mencegah restriking voltage (tegangan pukul ulang).

Gambar 1. Pemadaman busur api pada pemutus daya udara hembus


Kontak pemutus ditempatkan didalam isolator, dan juga katup
hembusan udara. Pada sakelar PMT kapasitas kecil, isolator ini merupakan satu
kesatuan dengan PMT, tetapi untuk kapasitas besar tidak demikian halnya.

3. Vacum Circuit Breaker

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian


bertegangan sampai 38 kV. Pada PMT vakum, kontak ditempatkan
pada suatu bilik vakum. Untuk mencegah udara masuk kedalam bilik,
maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat
secara ketat dengan suatu alat yang disebut perapat logam.

.
Jika kontak dibuka, maka pada katoda kontak terjadi emisi
thermis dan medan tegangan yang tinggi yang memproduksi
elektron-elektron bebas. Elektron hasil emisi ini bergerak menuju
anoda, elektron-elektron bebas ini tidak bertemu dengan molekul
udara sehingga tidak terjadi proses ionisasi. Akibatnya, tidak ada
penambahan elektron bebas yang mengawali pembentukan busur
api. Dengan kata lain, busur api dapat dipadamkan.
4. Generator Circuit Breaker
Generator sirkuit pemutus ( GCB ) adalah hubungan antara
generator dan transformator tegangan step-up . alat ini umumnya
digunakan di outlet generator berdaya tegangan tinggi ( 100 MVA 1800 MVA ) sehingga menjadi reliable, cepat dan ekonomis .
Pemutus sirkuit seperti ini harus dapat memungkinkan berjalannya
arus tetap tinggi di bawah layanan secara kontinu ( 6.3 kA sampai 40
kA ) , dan memiliki kapasitas pemutus daya tinggi ( 63 kA menjadi
275 kA ) .

alat ini mempunyai rentang tegangan menengah , tapi


kemampuan menahan transien pemulihan tegangannya tersebut
dibutuhkan oleh ANSI / IEEE Standar C37.013 yang sedemikian rupa
sehingga
prinsip-prinsip yang dikembangkan untuk rentang
tegangan tinggi dapat digunakan . Sebuah perwujudan khusus dari
teknik self-blast (ledakan Termal)
telah dikembangkan dan
diterapkan ke SF6 generator circuit- breaker . Teknik self-blast yang
telah dijelaskan di atas juga banyak digunakan dalam SF6 Generator
Circuit Breaker , di mana sistem kontak dialiri oleh energi yang
rendah , mekanisme pegas yang dioperasikan . Sebuah contoh dari
alat tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini; pemutus sirkuit
ini dinilai sebesar 17,5 kV dan 63 kA .

B. Peralatan Tegangan Tinggi dengan Isolasi Liquid (cair)


1. Bulk Oil Circuit Breaker

Interupter unit ditempatkan pada tangki yang berisi minyak


yang berfugsi sebagai pengisolasi kontak sekaligus memadamkan
busur arus yang terbentuk. Kemampuan interupsi ditentukan oleh
kecepatan pemisahan kontak dan kemampuan minyak isolasi dalam
mendinginkan gas hidrogen yang terbentuk ketika interupsi terjadi.
Untuk itu CB ini dilengkapi nozzle yang akan mengalirkan gas keluar
tangki minyak.

2. Minimum Oil Circuit Breaker

Keterangan :
1.Vent
2. AirChamber
3. Upper Main Terminal
4. Tulip Contact
5. arc control chamber
6. contact rod
7. contact roller
8. Lower Main terminal
9. crank housing
10. oil level observation glass

Interupter unit ditempatkan dalam ruangan isolasi ( insulating


Chamber) pada potensial tinggi diatas kolom yang berisolasi. Dengan
Cara ini maka jumlah minyak yang dibutuhkan untuk mengisolasi dan
memadamkan busur arus yang terbentuk lebih sedikit. CB ini jga
lebih handal, karena berkurangnya kualitas minyak akibat switching
berulang kali dapat dihindari dengan penggunaan sedikit minyak.
3. Oil Transformator

1. )CorrugatedWall
2. ) Thermometer With Contact
3. ) Buschollz Relay
4. ) HV Insulator
5. ) AG Insulator
6. ) Oil Extension Tank
7. ) Dehydrating Breather
8. ) Magnetic Oil Level Indicator
9. ) Junction Box
10. ) Label
11. ) Oil Drain Valve
12. ) Wheels

Dalam menyalurkan perannya sebagai pendingin, kekentalan


minyak transformator ini tidak boleh terlalu tinggi agar mudah
bersikulasi, dengan demikian proses pendinginan dapat berlangsung
dengan baik. Kekentalan relatif minyak transformator tidak boleh
lebih dari 4,2 pada suhu 20oC dan 1,8 dan 1,85 dan maksimum 2
pada suhu 50oC. Hal ini sesuai dengan sifat minyak transformator
yakni semakin lama dan berat operasi suatu minyak transformator,
maka minyak akan akan semakin kental. Bila kekentalan minyak
tinggi maka sulit untuk bersikulasi sehingga akan menyulitkan proses
pendinginan transformator. Minyak isolasi transformator selain
merupakan media isolasi juga berfungsi sebagai pendingin. Pada saat
minyak bersirkulasi, panas yang berasal dari belitan akan dibawa
oleh minyak sesuai jalur sirkulasinya dan akan didinginkan pada sirip
sirip radiator. Adapun proses pendinginan ini dapat dibantu oleh
adanya kipas dan pompa sirkulasi guna meningkatkan efisiensi
pendinginan.
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak
isolasi akan memuai sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat
terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak akan menyusut dan
volume minyak akan turun. Konservator digunakan untuk
menampung minyak pada saat transformator mengalami kenaikan
suhu.Seiring dengan naik turunnya volume minyak di konservator
akibat pemuaian dan penyusutan minyak, volume udara didalam
konservator pun akan bertambah dan berkurang. Penambahan atau
pembuangan udara didalam konservator akan berhubungan dengan
udara luar. Agar minyak isolasi transformator tidak terkontaminasi
oleh kelembaban dan oksigen dari luar, maka udara yang akan masuk
kedalam konservator akan difilter melalui silicagel.Untuk
menghindari agar minyak trafo tidak berhubungan langsung dengan
udara luar, maka saat ini konservator dirancang dengan
menggunakan brether bag/rubber bag, yaitu sejenis balon karet yang
dipasang didalam tangki konservator.

Teknik Pembangkitan Tegangan Tinggi AC, DC dan


Impulse

A. Teknik Pembangkitan Tegangan Tinggi AC


Ketika tegangan percobaan yang dibutuhkan kurang dari 300kV, dapat
digunakan transformer tunggal. Impedansi transformer harus kurang dari 5%, dan
mampu memberikan arus short circuit selama satu menit atau lebih tergantung desain.
Sebagai tambahan bagi lilitan normal, yang dikenal sebagai lilitan tinggi dan rendah,
terdapat lilitan ketiga yang disebut lilitan meter, untuk mengukur tegangan output.
Untuk tegangan yang lebih tinggi, konstruksi masing-masing untuk menjadi lebih rumit
dan mahal sebagai akibat dari masalah isolasi. Terlebih lagi, transportasi dan
pemasangan transformer berukuran besar sangat sulit. Kekurangan ini ditutupi oleh
penghubung seri atau pembongkaran dari beberapa unit identik transformer, dimana
lilitan tegangan tinggi dari semua unit datang secara seri.
1. Cascade Transformer (Pembongkaran Transformer)

Gambar a. teori dari Transformator kaskade

Gambar a menunjukkan pemisahan unit transformer dimana transformer


pertama terletak pada ground potential bersamaan dengan tanknya. Transformer kedua
tersimpan pada isolator dan tetap pada potensial V2, tegangan output dari unit pertama
di atas ground. Lilitan tegangan tinggi dari unit pertama dihubungkan ke tank pada unit
kedua.

Lilitan

tegangan

rendah

unit

ini

disuplai

dari

lilitan

excitation

(pembangkit/pendorong) dari transformer pertama, yang terhubung seri dengan lilitan


tegangan tinggi dari transformer pertama pada ujung tegangan tingginya. Nilai dari
lilitan excitation hamper serupa dengan dengan lilitan primer pada lilitan tegangan
rendah. Hubungan tegangan tinggi dari lilitan transformer pertama dan terminal lilitan
excitation diperoleh melalui bushing ke transformer kedua. Transformer ketiga
terdapat pada isolator di atas ground pada potensial 2V2, dan disuplai oleh transformer
kedua. Jumlah tingkatan pada susunan ini biasanya 2 sampai 4, tapi terkadang,
digunakan 3 tingkatan untuk operasi 3 fasa jadi dapat diperoleh nilai 3V2 antara
masing-masing line.
Suplai untuk unit dapat diperoleh dari motor-generator atau melalui induksi
regulator untuk tegangan output yang bervariasi. Nilai dari lilitan primer atau tegangan
rendah biasanya 230 sampai 400 V untuk unit kecil sampai dengan 100kV A. Untuk
output yang lebih besar, nilai dari lilitan tegangan rendah bias 3,3 kV, 6,6 kV, atau 11 kV.
Isolating transformer Is1, Is2, dan Is3 merupakan transformer insulated dengan
ratio 1:1 terhadap tank potensialnya, dan ditujukan sebagai suplai bagi excitation untuk
tingkat kedua dan ketiga pada tank potensialnya, Power supply ke isolating transformer
juga berasal dari input ac yang sama.
Kerugian :

mahal dan memakan tempat.


Keuntungan:

pendinginan alami yang cukup


transformer ringan dan padat
transportasi dan penyusunan kembali gampang
konstruksinya serupa dengan isolating transformer dan unit cascade tegangan tinggi
koneksi 3 fasa dalam delta atau bintang bagi 3 unit memungkinkan

rating di sampai pada 10 MVA pada koneksi cascade memberikan tegangan tinggi
sampai 2.25 MV baik dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Pengujian peralatan atau isolator tegangan tinggi selalu melibatkan penyediaan


beban kapasitif dengan power disipasi yang rendah. Jika C adalah kapasitansi, V adalah
nilai rms dari tegangan output nominal transformer pada frekuensi angular w, maka
nilai nominal transformer dalam kVA menjadi P = K.V2 wC, dimana K (>1.0) merupakan
factor untuk menghitung kapasitansi ekstra dalam rangkaian uji, seperti mengukur
kapasitansi divider, dll. K memiliki banyak nilai dalam order 2 atau lebih unutk
tegangan sangat tinggi (>1MV).
Arus charging untuk peralatan uji berkisar antara 10mA pada 100kV sampai
beberapa miliampere pada megavolt. Transformer seperti ini memiliki rating waktu
pendek (10-15 menit) untuk rating daya tinggi, jika dibandingkan dengan rating daya
nominal.
Transformator uji besar lebih dari 1 MVA pada 1 MV akhir-akhir ini didesain
untuk penggunaan luar ruangan saja. Desainnya seperti disebutkan pada pola kedua
dan memastikan unit dilengkapi dengan cincin logam ukuran besar untuk menghindari
korona, dan dihentikan dengan elektroda near spherical polycone. Transformer uji
modern diciptakan untuk menahan transient selama flashover pada objek uji.
Transformer cascade merupakan peralatan yang sangat mahal dan sulit
diperbaiki. Sehingga arus short circuit tinggi harus dibatasi dengan menggunakan
limiting reactor pada input stage.

Power Supply untuk a.c Rangkaian Uji


Unit Transformer cascade besar mendapat pasokan daya dari motor-generator
terpisah atau regulator tegangan. Supply menggunakan regulator tegangan akan lebih
murah, dan lebih flexible jika unit cascade dapat beroperasi dalam keadaan terpisah,
atau parallel, atau dalam unit 3 fasa. Impedansi pada transformer regulating tegangan
juga harus rendah pada semua posisi tegangan.

2. Resonant Transformer
Rangkaian ekivalen dari transformer uji tegangan tinggi mengandung kebocoran
reaktansi pada lilitan, resistansi lilitan, reaktansi magnetis, dan kapasitansi shunt
melewati terminal output diakibatkan oleh bushing oleh terminal tegangan tinggi.
Resonansi seri mungkin terjadi pada frekuensi daya w, jika (L1 + L2) = 1/wC.
Dengan kondisi ini, arus pada objek sangat besar dan hanya dibatasi oleh resistansi
pada rangkaian. Bentuk gelombang tegangan yang melewati objek berupa sinusoidal.
Besar tegangan melewati kapasitansi C yaitu :
Faktor XC/R = 1/wCR merupakan factor Q dari rangkaian dan memberikan nilai dari
multiplication tegangan ang melewati objek pada kondisi resonansi. Tegangan input
yang dibutuhkan untuk extitation dikurangi dengna factor 1/Q, dan output kVA yang
dibutuhkan juga dikurangi dengan factor 1/Q. factor daya sekunder dari rangkaian
adalah satu.
Prinsip ini digunakan pada pengujian tegangan sangat tinggi dan kasus yang
membutuhkan arus output besar seperti pengujian kabel, pengukuran dielectric loss,
pengukuran partial discharge, dll. Transformer dengan rating tegangan 50-100 kV dan
rating arus besar dihubungkan dengan cok tambahan. Kondisi uji diatur w(Le + L) =

1/wC, dimana Le merupakan total kebocoran reaktansi ekivalen transformer, termasuk


regulating transformer.
Keuntungan dari prinsip ini :
outputnya berupa gelombang sinus murni
daya yang dibutuhkan rendah (5 -10 % dari total kVa yang dibutuhkan)
tidak ada high-power arcing (pancaran bunga api) dan sentakan arus berat yang terjadi
jika gagal, karena resonansi berhenti jika pengujian gagal.
cascading (pemisahan) juga dapat dilakukan pada tegangan sangat tinggi
penyusunan test yang simple dan padat

tidak ada pengulangan flashover terjadi jika gagal sebagian pada test objek dan
pemulihan isolasi.

Kerugian :

dibutuhkan cok variable tambahan yang sanggup menahan tegangan penuh dan arus
penuh.

3. Pembangkitan Frekensi Tinggi a.c tegangan tinggi


Frekuensi tinggi tegangan tinggi dibutuhkan untuk rectifier supply daya d.c. dan
menggunakan transformator frekuensi tinggi. Keuntungan transformator frekuensi
tinggi:

tidak diperlukan inti besi pada transformer sehingga menghemat biaya dan ukuran

output gelombang sinus murni

peningkatan tegangan lambat melalui beberapa siklus sehingga tidak ada kerusakan
karena pergantian gelombang (sentakan)

distribusi seragam tergangan melewati lilitan koil karena pembagian koil stack menjadi
sejumlah unit.
Transformer resonansi frekuensi tinggi yang umum digunakan adalah Tesla coil,
yang rangkaiannya doubly tuned resonant. Rating tegangan utama adalah 10kV dan
sekunder 500-1000kV. Primer didapat dari sumber ac atau dc melalui condenser C1.

B. Teknik Pembangkitan Tegangan Tinggi DC


1. Rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
Sirkuit rectifier untuk menghasilkan tegangan dc dari sumber ac bisa jadi :

Setengah gelombang

Gelombang penuh

Pengganda tegangan

a.

Penyearah setengah gelombang

Gambar a. Penyearah setengah gelombang tanpa filter


Transformator diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik
pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan
sekundernya. Pada rangkaian ini, dioda berperan hanya untuk merubah dari arus AC
menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1.

Gambar b. Penyearah setengah gelombang dengan filter C


Gambar b adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor
C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan
keluarnya bisa menjadi rata.
b. Penyearah gelombang penuh

Gambar c. Penyearah gelombang penuh


Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan
transformator dengan center tap (CT) dan dua dioda. Tegangan positif phasa yang

pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan melalui D2


ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground. Dengan demikian
beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang.
Untuk aplikasi tegangan tinggi 50 kV ke atas, penyearah yang digunakan
memiliki konstruksi khusus. Penyearah memiliki pelindung atau kisi sekeliling filament
dan katoda. Anoda biasanya berbentuk pelat bundar.

Tegangan ripple dengan penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh


Tegangan ripple merupakan tegangan yang muncul pada tegangan dc output
sehingga tegangan dc tersebut memiliki nilai yang tidak pasti. Tegangan ripple pada
penyearah setengah gelombang lebih besar dibanding pada penyearah gelombang
penuh.
2. Rangkaian Pengganda tegangan

Gambar a. Pengganda tegangan sederhana


Pengganda tegangan atau multiplier seperti diketahui fungsi transformator
untuk menaikan atau menurunkan tegangan. Jika tegangan dinaikan, maka arusnya
akan menurun, sebaliknya jika tegangan diturunkan maka arus akan naik. Pengganda
tegangan adalah dua atau lebih penyearah tegangan puncak (peak rectifier) yang
menghasilkan tegangan sesuai dengan perkalian tegangan input puncak (2Vp, 3Vp, 4Vp)
dan seterusnya, penganda tegangan dipergunakan hanya pada beban konstan dan
mempunyai impedansi tinggi atau tegangan inputnya stabil.

Pengganda tegangan terdiri dari :


1. Voltage doubler untuk menaikan tegangan input sebesar 2x
2. Voltage tripler untuk menaikan tegangan input sebesar 3x
3. Quadrupler untuk menaikan tegangan input sebesar 4x
Klarifikasi ini berdasarkan rasio tegangan output terhadap tegangan input misal
pada voltage multiplier, tegangan inputnya naik sebesar 2 kali maka disebut voltage
doubler contoh penggunaanya pada pensuplay CRT pada pesawat TV, Oskiloskop dan
display komputer.
3. Rangkaian Pengali Tegangan

Pada fase negatif dioda D1 akan panjar balik sedangkan dioda D2 akan panjar maju.
Hal ini menyebabkan capasitor C1 akan menyimpan muatan dari hasil panjar maju D2
sebesar 10V. Vo pada awal fasa masih belum mengukur tegangan. Pada fase positif
dioda D1 akan panjar maju dan dioda D2 akan panjar balik. Vo akan mendapatkan
tegangan 20V dari V1 sebesar 10V dan pelepasan muatan dari capasitor C1 sebesar 10V.
Pada saat ini pula C2 akan menyimpan muatan sebesar -10V hasil dari panjar maju D1.
Pada fase negatif berikutnya dioda D1 akan panjar balik sedangkan dioda D2 akan
panjar maju. Hal ini menyebabkan capasitor C1 akan menyimpan muatan dari hasil
panjar maju D2 sebesar 10V. Vo akan mendapatkan tegangan -20V dari V1 sebesar -10
V

dan

pelepasan

muatan

dari

C2

sebesar

-10V.

Begitu siklus terus berulang dan didapatkan tegangan 2 kali lipat dari sebelumnya.
Dengan teori yang sama maka bisa dibuat rangkaian pengali tegangan sesuai dengan
keinginan dari perancangnya.
4. Mesin Elektrostatik

Dalam mesin elektrostatik, konduktor yang membawa arus bergerak dalam medan
magnet sehingga energi mekanik dikonversi ke energi listrik. Jika sabuk isolasi dengan
kerapatan charge bergerak dalam medan elektrik E(x) antara 2 elektroda yang
dipisahkan s kemudian

Charge pada sabuk pada jarak dx adalah dq= .b.dx dimana b adalah lebar sabuk

Gaya pada sabul adalah


Jika sabuk bergerak dengan kecepatan v dan energi mekanik P, maka
Arus I dalam sistem diberikan oleh
Dan perbedaan potensial V
Contoh dari mesin elektrostatik adalah :

Generator van de graaff


Generator Van De Graff menerapkan prinsip dasar bahwa muatan pada konduktor
berongga hanya tersebar di permukaan luarnya.
Apabila sebuah konduktor bermuatan disisipkan ke dalam sebuah konduktor
rongga, lalu disentuhkan pada dinding dalamnya, maka seluruh muatan pada konduktor
pertama berpindah ke konduktor kedua, tak perduli apakah konduktor kedua ini telah
bermuatan sebelumnya. Sekiranya tak ada kesulitan akibat adanya faktor isolasi,
muatan (dan kerena itu juga potensial) konduktor rongga itu bisa saja ditambah tanpa
batas dengan cara mengulang-ulang proses tadi. Dengan naiknya potensial konduktor
maka makin besar gaya tolak yang bekerja terhadapnya tiap kali muatan ditambahkan
padanya sehingga pada suatu saat konduktor tersebut tidak dapat menampung muatan
lagi.
Generator yang diciptakan oleh Van De Graff menerapkan asas tersebut namun
caranya bukan dengan berkali-kali memasukkan benda bermuatan ke dalam sebuah
konduktor, melainkan muatan dimasukkan secara terus menerus dengan pita atau ben
berjalan (belt conveyor).

Generator elektrostatik
Generator van de graaff merupakan perangkat daya yang rendah, kira-kira puluhan
kW. Mesin elektrostatik dengan pengonversian energi mekanik menjadi energi listrik
yang lebih efisien menggunakan prinsip kapasitor variabel dikembangkan.
Arus yang melewati capasior variabel diberikan :
dimana C adalah kapasitor yang diisi hingga potensial V. Input dayanya adalah

jika negatif, energi mekanik dikonversi ke energi elektrik. Dengan kapasitor diisi
dengan tegangan dc V, dan output akan menjadi .

C. Teknik Pembangkitan Tegangan Tinggi Impulse


Untuk memastikan bahwa peralatan sebuah system mampu memikul kedua
tegangan lebih tersebut, maka peralatan perlu diuji dengan menggunakan tegangan
tinggi impuls yang bentuk gelombangnya menyerupai tegangan lebih surja yang
mungkin terjadi pada sistem.
Keperluan dan fungsi pengujian:
1. Adanya gangguan tegangan lebih luar yang disebabkan oleh pelepasan muatan
petir.
2. Mempunyai bentuk gelombang aperiodik yang diredam, seperti pelepasan
muatan kapasitor melalui tahanan yang induktif
3. Bentuk gelombang: berekor pendek bermuka curam.
4. Merupakan gelombang berjalan (traveling wave)
5. Selama gelombang berjalan melalui kawat transmisi, bentuknya berubah dimana
mukanya menjadi kurang curam dan ekornya bertambah panjang dan
amplitudonya berkurang.
6. Berfungsi untuk eksperimen dan riset mengenai ketahanan peralatan terhadap
gelombang petir.
7. Penyelidikan mekanisme tembus bahan dielektrik.
1.

Bentuk Tegangan Impuls

Ada tiga bentuk tegangan inpuls yang mungkin dialami dalam system tenaga listrik,
yaitu:
1.

Tegangan impuls petir

2.

Tegangan impuls surja hubung

3.

Tegangan impuls terpotong


Muka gelombang merupakan bagian dari gelombang yang dimulai dari titik nol
(nominal) sampai titik puncak (menurut IEC ditentukan dari titik nominal perpotongan
antara sumbu waktu dengan garis lurus yang menghubungkan 30% dan 90% dari
tegangan puncak). Sedangkan ekor gelombang merupakan bagian dari puncak
gelombang sampai turun 50% dari titik puncak. Bentuk Gelombang dinyatakan sebagai :

(Tf x Tt) ms. [IEC: (1.2 x 50) ms ]


Untuk Surja hubung digunakan nilai :
[IEC: (250 x 2500) ms ]
Alat yang dapat digunakan untuk membangkitkan tegangan tinggi impuls antara lain:
1.

Generator impuls RC

2.

Generator impuls RLC

3.

Generator Marx
Cara Mengukur Tegangan Impuls

a.

Menggunakan Sela Bola


Sela bola sering digunakan untuk mengukur tegangan impuls. Sela bola harus selalu
ditera dengan tegangan percik 50% dari sela bola standar. Sela bola standar adalah sela
bola yang memenuhi syarat standar mengenai:

1.

Kwalitas

2.

Jarak sela

3.

Ukuran bola
Dalam keadaan udara tertentu, sela bola selalu mempunyai tegangan percik tertentu
pula. Itulah sebabnya sela bola dapat dipakai sebagai alat ukur.

Bentuk kondisi bola elektroda


Syarat:
1.

Permukaannya licin

2.

Lengkungnya rata

3.

Permukaan bola harus bebas debu, minyak,dll

4.

Tahanan

peredam

dipasang

seri

dengan

jarak

minimum

2d

(d= diameter) dari bola diukur dari titik dimana terjadi percikan.

b.

Menggunakan CRO

Dengan mengunakan Chatode-Ray Oscillograph (CRO) kita dapat :

Tegangan puncak

Bentuk gelombang

Ketidak normalan bentuk impuls (menggambarkan kerusakan alat uji)


CRO hanya bisa mengukur tegangan rendah saja, jadi untuk mengukur tegangan tinggi
diperlukan pembagi tegangan (baik resistor atau kapasitor)

TUGAS
TEKNIK TEGANGAN TINGGI

DISUSUN OLEH :

Nama
: Ganta Yuda ( 03111004089 )
Dosen Pengasuh : Dr. M. Irfan Jambak S.T , M.Eng.

Anda mungkin juga menyukai