Anda di halaman 1dari 2

PENINGKATAN WAWASAN

KEBANGSAAN MASYARAKAT
PERBATASAN

Sumber: Google.com

Konsep

wawasan

kebangsaan

mengandung makna cara pandang seluruh


warga negara terhadap bangsa Indonesia
sebagai satu kesatuan yang utuh baik
secara geografi, demografi, dan kondisi
sosial. Kondisi tersebut merupakan cermin
dari bangsa Indonesia sebagai negara
yang berbudaya dan berdaulat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Paham kebangsaan yang dapat kita lihat
dari masyarakat perbatasan adalah dari
cara
mereka
memahami
dan
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila dalam kehidupan seharihari, menjaga kedaulatan negara,
mempunyai cita-cita hidup lebih baik
dengan cara mengirim putra putri mereka
bersekolah dan melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi keluar wilayah
perbatasan maupun ke negara tetangga,
namun dengan tetap mempertahankan

identitas asli mereka sebagai bagian dari


NKRI.
Di wilayah perbatasan meskipun terisolir,
namun kita masih bisa menjumpai Kantorkantor pemerintahan maupun swasta
yang memasang lambang negara burung
garuda, pengibaran bendera merah putih
di halaman kantor maupun rumah-rumah
dan pertokoan/pasar, upacara bendera
setiap hari senin dan hari-hari besar
nasional, dan menyanyikan lagu wajib
nasional dalam setiap kesempatan
upacara maupun forum pertemuan
formal. Kebiasan-kebiasaan ini tetap
dijaga dan dipelihara oleh para tokoh
adat, tokoh agama, tokoh masyarakat
serta kerjasama antara pimpinan baik
formal maupun informal dalam mengatasi
dan
mencari
solusi
atas
setiap
permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat perbatasan dalam bingkai
kehidupan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Semangat kebangsaan yang ditunjukkan
oleh masyarakat perbatasan hingga saat
ini masih tetap tinggi. Hal ini
mencerminkan
bahwa kesadaran
berbangsa sebagai masyarakat Indonesia
masih tetap ada meskipun berbagai
masalah perbatasan yang kompleks
seperti persoalan perekonomian serta
lemahnya penegakkan hukum di negara
ini tidak memberikan pengaruh terhadap
semangat kebangsaan masyarakat di
wilayah
perbatasan.
Semangat
kebangsaan ini salah satunya terlihat
kegigihan anak-anak perbatasan berjalan
menempuh perjalanan puluhan km untuk
memperoleh pendidikaan di ibu kota
kecamatan maupun ibukota kabupaten.

Sumber: i.okezone.com

Mempertahankan semangat kebangsaan


sebagai
bangsa
Indonesia
pada
masyarakat perbatasan dapat kita lakukan
antara
lain
dengan
memberikan
kesempatkan kepada warga disana untuk
menampilkan hasil karya seni dan
kebudayaan mereka untuk mewakili
Indonesia di Luar Negari, memberikan
perlakuan yang sama dalam memperoleh
pendidikan yang layak dan kesempatan
kerja, perhatian yang besar dari
Pemerintah Pusat ke wilayah perbatasan
melalui pembangunan sarana dan
prasarana
fisik
maupun
non-fisik
kebutuhan sosial dasar masyarakat
(pendidikan, kesehatan, perumahan,
pasar, dan transportasi).
Selain melalui pembangunan, upaya
mempertahankan semangat kebangsaan
dapat juga kita lakukan melalui
pendekatan
terhadap
tokoh-tokoh
masyarakat dan pemimpin lokal yang
dihormati oleh masyarakat setempat.
Masyarakat perbatasan sebagian besar
merupakan masyarakat hukum adat yang
masih terikat pada adat istiadat dan
sangat menghormati para pemimpinnya.
Tokoh agama, tokoh adat, maupun
pejabat pemerintahan setempat masih
dijadikan sebagai teladan hidup dalam
pengamalan nilai-nilai luhur adat, agama

dan pancasila. Oleh karena itu, dalam


upaya untuk mempertahankan semangat
kebangsaan kita harus senantiasa
memperhatikan hubungan harmonis
antara tokoh-tokoh diatas dengan
masyarakat perbatasan dan senantiasa
melaksanakan koordinasi, kerja sama, dan
menanamkan nilai-nilai yang dibutuhkan
untuk menjadi bangsa yang unggul,
seperti disiplin waktu, kerja keras,
pengelolaan keuangan secara cermat dan
berorientasi pada kemajuan
dan
kemandirian. Dengan penanaman nilainilai tersebut diharapkan kedepannya
masyarakat perbatasan akan mampu
menjadi benteng pertahanan negara
sekaligus tonggak kedaulatan NKRI.

Penulis:
Endah Dewi Purbasari, S.H
Supporting staff pada Asdep Pengelolaan
Batas Negara Wil.Darat

Anda mungkin juga menyukai