warga negara terhadap bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh baik secara geografi, demografi, dan kondisi sosial. Kondisi tersebut merupakan cermin dari bangsa Indonesia sebagai negara yang berbudaya dan berdaulat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Paham kebangsaan yang dapat kita lihat dari masyarakat perbatasan adalah dari cara mereka memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan seharihari, menjaga kedaulatan negara, mempunyai cita-cita hidup lebih baik dengan cara mengirim putra putri mereka bersekolah dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi keluar wilayah perbatasan maupun ke negara tetangga, namun dengan tetap mempertahankan
identitas asli mereka sebagai bagian dari
NKRI. Di wilayah perbatasan meskipun terisolir, namun kita masih bisa menjumpai Kantorkantor pemerintahan maupun swasta yang memasang lambang negara burung garuda, pengibaran bendera merah putih di halaman kantor maupun rumah-rumah dan pertokoan/pasar, upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari besar nasional, dan menyanyikan lagu wajib nasional dalam setiap kesempatan upacara maupun forum pertemuan formal. Kebiasan-kebiasaan ini tetap dijaga dan dipelihara oleh para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta kerjasama antara pimpinan baik formal maupun informal dalam mengatasi dan mencari solusi atas setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat perbatasan dalam bingkai kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat kebangsaan yang ditunjukkan oleh masyarakat perbatasan hingga saat ini masih tetap tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa kesadaran berbangsa sebagai masyarakat Indonesia masih tetap ada meskipun berbagai masalah perbatasan yang kompleks seperti persoalan perekonomian serta lemahnya penegakkan hukum di negara ini tidak memberikan pengaruh terhadap semangat kebangsaan masyarakat di wilayah perbatasan. Semangat kebangsaan ini salah satunya terlihat kegigihan anak-anak perbatasan berjalan menempuh perjalanan puluhan km untuk memperoleh pendidikaan di ibu kota kecamatan maupun ibukota kabupaten.
Sumber: i.okezone.com
Mempertahankan semangat kebangsaan
sebagai bangsa Indonesia pada masyarakat perbatasan dapat kita lakukan antara lain dengan memberikan kesempatkan kepada warga disana untuk menampilkan hasil karya seni dan kebudayaan mereka untuk mewakili Indonesia di Luar Negari, memberikan perlakuan yang sama dalam memperoleh pendidikan yang layak dan kesempatan kerja, perhatian yang besar dari Pemerintah Pusat ke wilayah perbatasan melalui pembangunan sarana dan prasarana fisik maupun non-fisik kebutuhan sosial dasar masyarakat (pendidikan, kesehatan, perumahan, pasar, dan transportasi). Selain melalui pembangunan, upaya mempertahankan semangat kebangsaan dapat juga kita lakukan melalui pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin lokal yang dihormati oleh masyarakat setempat. Masyarakat perbatasan sebagian besar merupakan masyarakat hukum adat yang masih terikat pada adat istiadat dan sangat menghormati para pemimpinnya. Tokoh agama, tokoh adat, maupun pejabat pemerintahan setempat masih dijadikan sebagai teladan hidup dalam pengamalan nilai-nilai luhur adat, agama
dan pancasila. Oleh karena itu, dalam
upaya untuk mempertahankan semangat kebangsaan kita harus senantiasa memperhatikan hubungan harmonis antara tokoh-tokoh diatas dengan masyarakat perbatasan dan senantiasa melaksanakan koordinasi, kerja sama, dan menanamkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk menjadi bangsa yang unggul, seperti disiplin waktu, kerja keras, pengelolaan keuangan secara cermat dan berorientasi pada kemajuan dan kemandirian. Dengan penanaman nilainilai tersebut diharapkan kedepannya masyarakat perbatasan akan mampu menjadi benteng pertahanan negara sekaligus tonggak kedaulatan NKRI.
Penulis: Endah Dewi Purbasari, S.H Supporting staff pada Asdep Pengelolaan Batas Negara Wil.Darat