A. Tujuan Percobaan
1. Memahami bentuk pola gelombang yang dibentuk oleh tangki riak
2. Memahami hubungan besar nilai frekuensi dengan panjang gelombang yang
dihasilkan
3. Menentukan tegangan permukaan zat cair
B. Landasan Teori
Tangki Riak adalah peralatan yang digunakan untuk demonstrasi atau
percobaan
mengenai
sifat-sifat
dasar
gelombang,
seperti:
pemantulan,
Bila gelombang melingkar merambat terus kesegala arah maka pada jarak
yang jauh dari sumber gelombang, kita akan melihat muka gelombang yang
hamper lurus, seperti halnya gelombang air laut yang sampai dipantai. Muka
gelombang yang seperti ini disebut sebagai muka gelombang bidang.
Di bagian dalam cairan, sebuah molekul dikelilingi di semua sisinya oleh
molekul-molekul lain, tetapi di permukaannnya tidak ada molekul diatas
molekul-molekul permukaan. Jika sebuah molekul permukaan sedikit dinaikkan,
ikatan molekuler antar molekul ini dan molekul tetangga diregangkan, dan
adanya gaya pemulih yang berusaha menarik molekul itu kembali ke
permukaannya. Tegangan permukaan mengerjakan sebuah gaya pada sebuah
benda di permukaan air kea rah permukaan. Koefisien tegangan permukaan
adalah gaya persatuan panjang yang diberikan oleh selaput. Tegangan
permukaanlah yang menyebabkan tetes-tetes cairan cenderung berbentuk pola.
Ketika tetesan itu berbentuk, tegangan permukaan menarik permukaannya
bersama-sama, dengan meminimkan luas permukaan dan membuat tetesan itu
berbentuk bola.
Gelombang permukaan air
mudah kita amati dengan
menggunakan
Gerak
tangki
medium
riak.
pada
pola
lingkaran.
Kecepatan
berhubungan
dengan
Untuk harga panjang gelombang yang besar, dimana suku kedua pada persamaan
sebelumnya dapat dijadikan, maka
) persamaan menjadi
Gelombang semacam inilah yang dinamakan riak, yaitu ombak yang tampak jika
ada angin kecil meniup permukaan air, atau gelombang yang terjadi pada tangki
riak. Tegangan permukaan dapat diperoleh dengan percobaan tangki riak, dengan
persamaan :
Jika,
, maka
Dengan :
=koefisien tegangan permukaan (N/m)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
= rapat massa (kg/m2)
Tangki Riak
8. AFG
D. Prosedur Kerja
1. Memasukkan air ke dalam tangki riak
2. Menyalakan lampu penerang
3. Mengatur vibrator sehingga menyentuh air, kemudian menyalakannya
4. Mengamati bentuk gelombang, kemudian mengukur frekuensinya
5. Mengukur panjang gelombang dengan meletakkan di dasar, kemudian
mengukur panjang gelombang dari lampu yang gelap ke lampu yang terang
selanjutnya
6. Mengukur massa jenis air dengan menggunakan piknometer
E. DATA PENGAMATAN
f
No.
x 10-2 ( m )
(Hz)
1.
15
1,511
2.
13
1,736
3.
11
2,080
4.
2,356
5.
3,100
F. Analisis Data
Koefisien tegangan permukaan dapat dinyatakan dengan persamaan:
Dengan :
1. f = 15 Hz dengan
) (
)(
)(
) (
) (
)(
N
2. f = 13 Hz dengan
) (
) (
)(
) (
)(
3. f = 11 Hz dengan
) (
)(
) (
) (
)(
4. f = 9 Hz dengan
) ( ) (
)(
)(
) (
5. f = 7 Hz dengan
) ( ) (
)(
)(
) (
Ralat Pengamatan
)
N
No.
)
(
1.
121,135
43,294
1874,370
2.
137,982
26,447
699,444
3.
169,921
5,492
30,162
4.
165,308
0,879
0,773
5.
227,797
63,368
4015,503
6620,252
(
(
)
)
10
G. Pembahasan
Pada percobaan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tegangan
permukaan zat cair. Percobaan ini digunakan variasi fekuensi, yaitu 7 Hz, 9 Hz, 11
Hz, 13 Hz, dan 15 Hz dengan massa jenis air sebesar 0,98 g/cm3.
x 10-3( N )
No.
Frekuensi ( Hz )
1.
15
121,135
2.
13
137,982
3.
11
169,921
4.
165,308
5.
227,797
Dari data yang diperoleh berupa nilai frekuensi yang digunakan dan besar
panjang gelombang yang dihasilkan, maka dapat dihitung koefisien tegangan
permukaan zat cair dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
N/m,
N/m dan
11
N/m dan
12
LAMPIRAN
1.
f = 4 Hz
2. f = 6 Hz
13
3. f = 8 Hz
4. f = 10 Hz
14
5. f = 12 Hz
6. f = 14 Hz
15