Anda di halaman 1dari 11

Bagian Radiologi

Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia

Laporan Kasus
Oktober 2014

PNEUMONIA

Disusun oleh :
Irsan Kurniawan A.

110 209 0066

Utomo Andi P.

110 209 0053

Andi Yaumil Aliyah T.

110 210 0073

Siti Hardiyanti A.

110 210 0117

Anisah Ariska Ilham

110 210 0129

Pembimbing:
dr. Rahmawati
Konsulen
dr. Erlin Sjahril, Sp. Rad

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Bag. Radiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2014

BAB I
PRESENTASE KASUS
1.1 Identitas Pasien
Nama

: Putri Zakia Al Fahira (13/12/2013)

No. Rekaman Medik

: 682789

Alamat

: Kompleks Pemda C3 No. 29

Ruang Perawatan

: Instalasi Rawat Darurat Anak

Tanggal Pemeriksaan

: 30 September 2014

1.2 Anamnesis

Keluhan Utama

Anamnesis terpimpin (Allo Anamnesis) :

: Sesak nafas

Sesak, dialami sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk dan lendir ada
sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam (-), riwayat demam sejak 8
hari seebelum masuk rumah sakit tidak terus menerus dan menurun dengan
pemberian paracetamol. Kejang (-), 3 jam sebelum masuk rumah sakit, durasi
10 menit, bersifat umum, setelah kejang anak sadar. Muntah (+), riwayat
muntah (+) 3 hari sebelum masuk rumah sakit, isi susu dan lendir. Bunag air
besar kesan lancar. Buang air kecil lancar berwarna kuning jernih.

Riwayat Penyakit sebelumnya

Riwayat Diabetes Militus

: (-)

Riwayat Darah tinggi

: (-)

Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga : Disangkal

1.3 Pemeriksaan Fisis

Keadaan umum : Sakit Berat

Kesadaran

: Compos mentis (GCS 15)

Status Gizi

: Gizi kurang

Tanda Vital

Tekanan Darah

: 90 / 60 mmHg

Nadi

: 118 x/menit

Pernapasan

: 37.4 x/menit

Suhu

: 38 C

Kepala
Simetris muka

: simetris kiri = kanan

Deformitas

: (-)

Rambut

: hitam lurus, alopesia (-)

Mata
Mata cekung

: (+)

Kelopak Mata

: edema palpebra (-)

Konjungtiva

: anemis (-)

Sklera

: ikterus (-)

Kornea

: jernih

Pupil

: bulat isokor

Telinga
Pendengaran

: kesan normal

Hidung
Perdarahan

: (-)

Sekret

: (-)

Mulut
Bibir

: pucat (-), kering (-)

Lidah

: kotor (-),tremor (-), hiperemis (-)

Tonsil

: T1 T1, hiperemis (-)

Faring

: hiperemis (-)

Gigi geligi

: dalam batas normal

Gusi

: dalam batas normal

Leher
Kelenjar getah bening

: tidak ada pembesaran

Kaku kuduk

: (-)

Tumor

: (-)

Thoraks

Inspeksi

Bentuk

: simetris kiri dan kanan (normochest)

Pembuluh darah

: tidak ada kelainan

Sela Iga

: Normal, tidak melebar

Iga gambang

: (-)

Palpasi
Fremitus raba

: (-)

Nyeri tekan

: (-)

Massa tumor
-

Perkusi

: (-)

Paru kiri

: sonor

Paru kanan

: sonor

Batas paru-hepar

: ICS VII-VIII dekstra

Batas paru belakang kanan

: CV Th. IX dekstra

Batas paru belakang kiri

: CV Th. X sinistra

Auskultasi

Bunyi pernapasan

: Bronchovesikuler

Bunyi tambahan

: Ronkhi +/+,Wheezing -/-

Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: ictus cordis tidak teraba

Perkusi

: pekak

Batas atas jantung

: ICS III sinistra

Batas kanan jantung

: linea parasternalis dextra

Batas kiri jantung

: linea medioclavicularis sinistra

Auskultasi

: bunyi jantung I/II murni regular

Perut
Inspeksi

: Datar, ikut gerak napas.

Auskultasi

: Peristaltik (+) kesan normal.

Palpasi

: MT (-), NT (-).

Hepar

: Tidak teraba.

Limpa

: Tidak teraba.

Ginjal

: Tidak teraba

Perkusi

: timpani (+) Ascites (-)

Alat Kelamin
A0M0P0

Anus dan Rektum


Atresia ani

: (-)

Ekstremitas
Udem : (-), Hangat (+)

1.4 Laboratorium
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

RBC

3.49

4.00-6.00

HGB

9.3

13.5-19.5

HCT

27.0

44.0-64.0

MCH

26.8

30.0-38.0

MCHC

34.7

32.0-36.0

PLT

347

200-400

NEU

40.4

0.0-99.9

WBC

12.9

10.0-26.0

GDS

81

140 mg/dl

UREUM

10-50

KREATININ

0,20

L(<1.3), P(<1.1)

SGOT

196

<38

SGPT

267

<41

NATRIUM

140

136-145

KALIUM

3.6

3.5-5.1

CLORIDA

99

97-111

Satuan

1.5 Pemeriksaan Radiologi

Gambar 1.1 Foto thorax posisi PA

Foto Thoraks PA :
-

Posisi asimetris, kondisi film baik, inspirasi cukup

Konsolidasi homogen pada lapangan atas paru kanan

Perselubungan inhomogen pada lapangan paru tengah kiri dengan air


bronchogram positif didalamnya.

COR : dalam batas normal

Kedua sinus dan diafragma baik.

Tulang-tulang intak

Kesan :
-

Pneumonia bilateral

1.6 Diagnosis Anak


Community Acquired Pneumonia
1.7 Penatalaksanaan
-

O2 nasal canula 1-2 liter per menit

Intak oral stop

Cefotaxim 100 mg/kgBB/hari = 300 mg / 12 jam / IV

Gentamicin 5 mg/kgBB/hari = 15 mg / kgBB / hari

Ambroxol 0,5 mg/kgBB/hari = 3,35 mg/8jam/oral = 1,2 cc/8jam/oral

Paracetamol 10 mg/kgBB/hari = 70 mg/8jam/IV (bila suhu >38,5)

PNEUMONIA
1.

Anatomi Traktus Respiratorius


Sistem respiratorius dibagi atas traktus respiratorius atas dan traktus

respiratorius bagian bawah. Traktus respiratorius dimulai dari nostril, cavun nasal,
faring, laring dan trakea bagian atas sedangkan traktus respiratorius bawah terdiri
trachea, bronchus terminalis, bronchus respiratorius, alveolus, hingga alveoli.(4)

Gambar 3.1 Sistem Respirasi. (A) Sistem respirasi


traktus atas dan bawah (anterior view). (B) Gambar
Mikroskopik alveoli dan kapiler pulmonal.(4)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh
struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut
diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri
sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh
jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam

rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru


terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri.(5)

Gambar 3.2 Paru-paru (anterior view)(6)


Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga
lobus yaitu lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. Sedangkan paru-paru
kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus superior dan gelambir bawah (lobus
inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama segmen.
Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus
superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai
sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen
pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior.(5,8)

Gambar 3.4 Segmenta brochopulmonum(7)


Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang
berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat
sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang
disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang
diameternya antara 0,2 0,3 mm.(5)
Bronchi, jaringan ikat paru, dan pleura visceralis menerima darah dari arteriae
bronchiales yang merupakan cabang aorta decendens. Vena bronchiales (yang
berhubungan dengan venae pulmonalis) mengalirkan darahnya ke vena azygos
dan vena hemiazygos.

Anda mungkin juga menyukai