PERCOBAAN N-1
PENENTUAN VOLUME MOLAR PARSIAL
Nama
NIM
: 13713008
Kelompok
: II
Shift
: Rabu Siang
Asisten
: Qurrotu Ayun
10511104
Faizul Anhar
10511082
`
Tanngal Praktikum
: 22 Oktober 2014
PERCOBAAN N-1
PENENTUAN VOLUME MOLAR PARSIAL
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan volume molar parsial natrium klorida (NaCl) sebagai fungsi rapat massa.
II.
TEORI DASAR
Volume molar adalah volume yang dimiliki setiap mol suatu zat pada temperatur dan
tekanan tertentu. Volume molar parsial suatu zat dalam larutan adalah perubahan
volume yang terjadi apabila satu mol komponen x ditambahkan pada larutan tersebut
dan tidak mengubah komposisi sistem. Volume polar parsial dari komponen x pada
suatu sistem sama dengan kenaikan atau penurunan yang sangat kecil pada volume
dibagi dengan banyaknya mol zat yang ditambahkan, pada saat keadaan suhu,
tekanan, dan jumlah komponen lain yang ada pada sistem tersebut konstan.
Secara matematik, volume molal parsial didefinisikan sebagai :
(
Dimana adalah volume molal parsial dari komponen ke-i. Secara fisik berarti
kenaikan dalam besaran termodinamik V yang diamati bila satu mol senyawa i
ditambahkan ke suatu sistem yang besar, sehingga komposisinya tetap konstan. Pada
temperatur dan tekanan konstan, persamaan di atas dapat ditulis sebagai
Faktor Faktor yang mempengaruhi perubahan volume molar parsial adalah adanya
perbedaan antara gaya intermolekular pada larutan dan pada komponen murni
penyusun larutan tersebut, dan adanya perbedaan antara bentuk dan ukuran molekul
suatu larutan dan pada komponen murni penyusun larutan tersebut.
Ada tiga sifat termodinamik molal parsial utama, yakni: (i) volume molal parsial dari
komponen-komponen dalam larutan (juga disebut sebagai panas differensial larutan),
(ii) entalpi molal parsial, dan (iii) energi bebas molal parsial (potensial kimia). Sifatsifat ini dapat ditentukan dengan bantuan (i) metode grafik, (ii) menggunakan
hubungan analitik yang menunjukkan V dan ni, dan (iii) menggunakan suatu fungsi
yang disebut besaran molal nyata.
Pada praktikum ini digunakan metode volume molar nyata yang ditentukan sebagai:
Atau
Dimana
etanol).
Dimana
Sehingga,
untuk
pada variasi
mol adalah
III.
DATA PENGAMATAN
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
Suhu saat percobaan (T) : 25 C
Berat piknometerA kosong
: 18.98 gram
: 26.89 gram
: 44.91 gram
: 51.81 gram
Mr NACl
: 58,5 gr/mol
Mr
: 18,01 gr/mol
:3M
Data percobaan
:
Tabel 1. Data Pengamatan
Volume Larutan
Induk
(ml)
IV.
[NaCl]
W piknoA + larutan
W piknoB + larutan
(M)
0.3
(gram)
45.17
(gram)
52.07
10
0.6
45.28
52.46
15
0.9
45.80
52.71
20
1.2
46.17
53.03
25
1.5
46.47
53.34
PENGOLAHAN DATA
Keterangan : Pelarut = air (H2O)
Zat
4.1.
= NaCl
4.2.
W piknoA + zat
W piknoB + zat
(M)
0.3
0.6
0.9
1.2
1.5
(gram)
(gram)
45.17
52.07
45.28
52.46
45.80
52.71
46.17
53.03
46.47
53.34
4.3.
Massa Jenis
Zat A
Zat B
(gram/ml)
(gram/ml)
1.007
1.007
1.011
1.023
1.031
1.033
1.045
1.045
1.057
1.058
n zat
Pikno A
(mol)
0.008
0.016
0.023
0.031
0.039
n zat
Pikno B
(mol)
0.007
0.015
0.023
0.030
0.038
W piknoA +
zat
(gram)
45.17
45.28
45.80
46.17
46.47
4.5.
W piknoB + n zat
n zat
zat
PiknoA PiknoB
(gram)
(mol)
(mol)
52,07
0.008
0.007
52.46
0.016
0.015
52.71
0.023
0.023
53.03
0.031
0.030
53.34
0.039
0.038
W zat A
W zat B
(gram)
(gram)
Ws
PiknoA
(gram)
Ws
PiknoB
(gram)
0,468
0,4095
25,722
24,7705
0,936
0,8775
25,364
24,6925
1,3455
1,3455
25,4745
24,4745
1,8135
1,755
25,3765
24,385
2,2815
2,223
25,2085
24,227
4.6.
(gram)
n pelarut
Pikno A
(mol)
n pelarut
Pikno A
(mol)
25,722
24,7705
1,428207
1,375375
25,364
24,6925
1,408329
1,371044
25,4745
24,4745
1,414464
1,358939
25,3765
24,385
1,409023
1,35397
25,2085
24,227
1,399695
1,345197
Ws PiknoA
Ws PiknoB
(gram)
[NaCl]
(M)
0.300
0.600
0.900
1.200
1.500
(gram)
W
piknoB +
zat
(gram)
45.17
52.07
45.28
52.46
45.80
52.71
46.17
53.03
46.47
53.34
W piknoA
+ zat
n zat
PiknoA
n zat
PiknoB
(mol)
0.008
0.016
0.023
0.031
0.039
(mol)
0.007
0.015
0.023
0.030
0.038
Zat A
(gram/ml)
1.007
1.011
1.031
1.045
1.057
Zat B
(gram/ml)
1.007
1.023
1.033
1.045
1.058
(ml)
(ml)
57
56,613224
57
55,484948
55
55,111092
54
54,419245
54
53,765882
Grafik
Grafik Pikno A
58
57.5
57
56.5
56
55.5
55
54.5
54
y = -33.348x + 60.343
R = 0.8632
53.5
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.2
0.25
(n zat) PiknoA
Grafik Pikno B
57
56.5
56
B
4.7.
55.5
55
54.5
54
y = -24.625x + 58.654
R = 0.9852
53.5
0
0.05
0.1
0.15
(n zat) PiknoB
(n zat)
PiknoA
(n zat)
PiknoB
(ml)
(ml)
(mol)
(mol)
57
56,61322
0,089443
0,083666
57
55,48495
0,126491
0,122474
55
55,11109
0,151658
0,151658
54
54,41925
0,176068
0,173205
54
53,76588
0,197484
0,194936
4.8.
Keterangan grafik A :
Keterangan grafik B :
y = -33,348x + 60,343
y = -24,625x + 58,654
= -33,348
= -24,625
60,343
58,654
Vz =
)
(
Vz =
(
)
)
)
Vz = 56.742
Dengan cara yang sama diperoleh,
Vz (ml/mol)
[NaCL]
Piknometer Piknometer
M
A
B
56.742
56.412
0.3
57,226
55,200
0.6
0.9
1.2
55,208
53,666
54,780
54,066
1.5
53.736
53.406
Va= 18.07335
(-31,27)
Va = 18.0949 ml/mol
Dengan cara yang sama diperoleh
[NaCl]
M
Vr (ml/mol)
0,3
0,6
0,9
1,2
1,5
18.07335
18.07335
18.07335
18.07335
18.07335
Va (ml/mol)
Piknometer Piknometer
A
B
18,0949
18,0904
18,1344
18,1218
18,1856
18,1623
18,1701
18,2104
18,3149
18,2649
V.
PEMBAHASAN
VI.
0.3
0.6
0.9
1.2
1.5
VII.
Vz (ml/mol)
Piknometer Piknometer
A
B
56.742
56.412
57,226
55,200
55,208
54,780
53,666
54,066
53.736
53.406
DAFTAR PUSTAKA
VIII.
LAMPIRAN
8.1.
CRC
8.2.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Mengapa dalam penentuan volume molar parsial dengan menggunakan
piknometer harus menggunakan termostat ?
Jawab:
Dalam menentukan volume molar parsial, diperlukan perhitungan massa
jenis zat dan pelarut dengan menggunakan piknometer. Densitas suatu zat
tergantung pada temperatur zat. Tujuan dari direndamnya piknometer
dalam termostat adalah untuk mengatur suhu termostat dan menjaga suhu
tersebut tetap konstan. Hal ini dilakukan supaya data yang diperoleh
akurat dan perhitungan bisa mendekati nlai sesungguhnya (memperkecil
nilai kesalahan).
2. Selama piknometer direndam di dalam termostat selama kurang lebih 15
menit, mengapa anda harus melakukan penambahan larutan ke dalam
piknometer?
Jawab:
Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca berbentuk menyerupai
botol parfum atau sejenisnya dan digunakan untuk mengukur nilai massa
jenis atau densitas fluida. Larutan yang akan diukur massa jenisnya
dimasukkan ke dalam piknometer samapi penuh dan diusahakan kapiler
piknometer juga terisi larutan. Kemudian piknometer direndam di dalam
termostat, hal ini bertujuan untuk mengatur suhu piknometer dan larutan.
Selama pekinkan rendaman ini dimungkinkan ada larutan yang tumpah
oleh sebab itu harus ditambah dengan larutan lagi. Hal ini dilakukan agar
volume larutan didalam piknometer tetap dan data yang diperoleh akan
lebih akurat lagi.
3. Mengapa variabel suhu, tekanan dan volume harus dijaga konstan?
Jawab :
Bila gas disimpan pada suhu konstan, tekanannya berbanding terbalik
dengan volume. (Perilaku ini digambarkan secara historis sebagai Hukum
Boyle.)
Bila tekanan gas dijaga konstan, volume berbanding lurus dengan suhu.
(Perilaku ini digambarkan secara historis sebagai Hukum Charles.)
Bila volume gas dipertahankan konstan, tekanan berbanding lurus dengan
suhu. (Perilaku ini digambarkan secara historis sebagaiHukum GayLussac.)
Hukum gas ideal menyatakan bahwa jika volume dan suhu dari jumlah
gas tidak berubah, tekanan juga tetap konstan. maka setiap gas tersebut
memiliki jumlah molekul yang sama