Oleh:
Desak Gede Prema Wahini
(105070201131010)
JURUSAN KEPERAWATAN-K3LN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)
RUANG 23 PSIKIATRI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Oleh:
Desak Gede Prema Wahini
(105070201131010)
JURUSAN KEPERAWATAN-K3LN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)
RUANG 23 PSIKIATRI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Oleh:
Desak Gede Prema Wahini
(105070201131010)
Tanggal
Perseptor Klinik
Perseptor Akademik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dan
lingkungan dari luar dirinya baik itu lingkungan keluarga, kelompok dan komunitas.
Dalam berhubungan dengan lingkungan, manusia harus mengembangkan strategi
koping yang efektif agar dapat beradaptasi. Hubungan interpersonal yang
dikembangkan dapat menghasilkan perubahan diri individu diantaranya perubahan
nilai
budaya,
perubahan
sistem kemasyarakatan,
pekerjaan,
serta akibat
dalam
kehidupan
seseorang
hingga
orang
tersebut
terpaksa
1.2
Tujuan
Tujuan umum TAKS untuk pasien dengan gangguan proses pikir yaitu peserta
1.3.3
holistic.
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan Strategi
1.3.4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Gangguan Proses Pikir
2.1.1 Pengertian
Gangguan proses pikir adalah suatu tindakan atau keadaan dimana individu
mengalami kerusakan dalam mengoperasikan aktivitas. Gangguan proses pikir juga
didefinisikan sebagai suatu keyakinan tentang isi pikir yang tidak sesuai dengan
kenyataan (tidak cocok dengan intelegensi latar belakang kebudayaan).
Proses berfikir pada manusia meliputi proses pertimbangan (judgment),
pemahaman (comprehension), ingatan serta penalaran (reasoning). Proses berfikir
yang normal mengandung arus idea, simbol dan asosiasi yang terarah kepada tujuan
dan yang dibangkitkan oleh suatu masalah atau tugas dan yang menghantarkan kepada suatu penyelesaian yang berorientasi kepada kenyataan. (Febrianty, 2012).
gangguan
psikotik
yang
bersifat
organik
meliputi
demensia
(Alzheimer, vaskular, penyakit lain, ytt), sindrom amnesik organik (selain kausalitas
alkohol, zat psikoaktif lain), delirium, gangguan mental organik (dengan kausa
kerusakan otak, disfungsi otak, dan penyakit fisik), gangguan kepribadian dan perilaku (akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak) Sedangkan kelompok gangguan
psikotik yang bersifat fungsional meliputi gangguan skizofrenia, gangguan skizotipal
dan gangguan gangguan proses pikir (APA, 1994; PPDGJ III, 1993; Sadock, dalam
Febriyanti, 2012).
2.1.2 Tanda dan Gejala
i.
Klien
mengungkapkan
sesuatu
yang
diyakininya
(tentang
agama,
pengaruh
dopamine,
inorefinefrin,
lindolomin,
zat
Respon maladaptif
maladaptif
Pikiran logis
Distorsi pikiran
Persepsi akurat
Ilusi
Emosi konsisten
Gangguan proses
pikir/delusi/gangguan proses
pikir
Halusinasi
Sulit brespon emosi
Perilaku disorganisasi
Menarik diri
Isolasi sosial
Berhubungan sosial
kelompok adalah
membuat sadar
diri (self-awareness),
teknik
kreatif
untik
menfasilitasi
pengalaman
seseorang
serta
meningkatkan respon sosial dan harga diri. Aktivitas yang digunakan sebagai
terapi didalam kelompok yaitu membaca puisi, seni, musik, menari, dan
literatur. Terapi aktivitas kelompok dibagi menjadi empat, yaitu terapi aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori, terapi aktivitas kelompok stimulasi realita, dan terapi aktivitas
kelompok.
4. Stimulasi Sensori.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi melatih mempersepsikan
stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami, diharapkan respon
klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif. Terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori digunakan sebagai stimulus pada sensori klien. Terapi
BAB III
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
3.1 KARAKTERISTIK KLIEN DAN PROSES SELEKSI
Karakteristik klien
a. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik
c. Klien yang mudah mendengarkan dan mempraktekannya.
d. Klien dengan gangguan proses pikir dan/atau isolasi sosial.
e. Klien yang mudah diajak berinteraksi.
Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien dengan riwayat gangguan proses pikir dan/atau isolasi
sosial.
b. Mengumpulkan keluarga klien yang termasuk dari karakteristik masalah
gangguan proses pikir dan/atau isolasi sosial untuk mengikuti TAK.
2. Tugas Fasilitator
-
3. Tugas Klien
-
Sasaran
Hari/ tanggal
Waktu
Tempat
Terapis:
topik tertentu.
: Pasien gangguan proses pikir dan/atau isolasi sosial.
: Kamis, 13 November 2014
: 30 menit
: Ruang Rehabilitasi, R. 23 Psikiatri, RSSA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Leader
Co Leader
Fasilitator 1
Fasilitator 2
Fasilitator 3
Fasilitator 4
Tahapan Sesi:
A.
Tujuan
Sesi 4: Klien mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan
anggota kelompok.
B.
Sasaran
1. Kooperatif.
2. Tidak terpasang restrain.
C.
Nama Klien
1. Ifan Safalas
2. Endah
3. Suryanto
4. Sri
D. Setting
Terapis dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran.
Ruangan nyaman dan tenang.
E. MAP
L
K
C
Keterangan :
L : Leader
C: Co Leader
F : Fasilitator
K : Klien
F.
G. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis
b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak: Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
3. Tahap kerja
SESI 4
a. Leader, co-leader, dan fasilitator menyanyikan sebuah lagu dan edarkan
bola plastik berlawanan dengan arah jarum jam.
b. Pada saat lagu dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin dibicarakan.
Dimulai dari terapis sebagai contoh. Misalnya, cara bicara yang baik atau
cara mencari teman.
c. Menuliskan pada flipchart/whiteboard topik yang disampaikan secara
berurutan.
d. Mengulangi a, b, dan c sampai semua anggota kelompok menyampaikan
topik yang ingin dibicarakan.
e. Menyanyikan lagu lagi dan edarkan bola plastik. Pada saat dihentikan,
anggota yang memegang bola memilih topik yang disukai untuk
dibicarakan dari daftar yang ada.
f. Mengulangi e sampai semua anggota kelompok memilih topik.
g. Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih.
h. Menyanyikan lagu lagi dan edarkan bola tenis. Pada saat dihentikan,
anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang topik yang
i.
j.
dipilih.
Mengulangi h sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat.
Memberi pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Evaluasi Hasil
Sesi 4: TAKS
Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
a. Kemampuan verbal : menyampaikan topik
No.
1
2
3
4
Aspek yg dinilai
Menyampaikan
dengan jelas
Menyampaikan
secara ringkas
Menyampaikan
yang relevan
Menyampaikan
secara spontan
Jumlah
Nama klien
topik
topik
topik
topik
Aspek yg dinilai
Memilih topik dengan
jelas
Memilih topik secara
ringkas
Memilih topik yang
relevan
Memilih topik secara
spontan
Nama klien
Jumlah
c. Kemampuan verbal : memberi pendapat
No.
1
2
3
4
Aspek yg dinilai
Nama klien
Memberi
pendapat
dengan jelas
Memberi
pendapat
secara ringkas
Memberi
pendapat
yang relevan
Memberi
pendapat
secara spontan
Jumlah
d. Kemampuan nonverbal
No.
1
2
3
4
Aspek yg dinilai
Kontak mata
Duduk tegak
Menggunakan bahasa
tubuh yg sesuai
Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah
Nama klien
BAB IV
HASIL EVALUASI
a. Kemampuan verbal : menyampaikan topik
No.
1
2
3
4
Aspek yg dinilai
Menyampaikan
dengan jelas
Menyampaikan
secara ringkas
Menyampaikan
yang relevan
Menyampaikan
secara spontan
Jumlah
Nama klien
topik
topik
topik
topik
Aspek yg dinilai
Nama klien
Aspek yg dinilai
Memberi
pendapat
dengan jelas
Nama klien
2
3
4
Memberi
pendapat
secara ringkas
Memberi
pendapat
yang relevan
Memberi
pendapat
secara spontan
Jumlah
d. Kemampuan nonverbal
No.
1
2
3
4
Aspek yg dinilai
Nama klien
Kontak mata
Duduk tegak
Menggunakan bahasa
tubuh yg sesuai
Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A.Y.S. 1999. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Pada Anak dan
Remaja, Widya Medika, Jakarta.