INTISARI
Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mengukur sifat
kelistrikan batuan yang berada di bawah permukaan bumi. Dalam pengukurannya,
metode Geolistrik memiliki beberapa konfigurasi yang salah satunya adalah konfigurasi
Schlumberger. Konfigurasi schlumberger ini dapat mendeteksi adanya sifat ketidak
homogenan suatu lapisan batuan pada permukaan, dan dapat mengukur parameterparameter seperti jarak antar stasiun dengan elektroda- elektroda (AB/2 dan MN/2), arus
(I), dan beda potensial (V). Pengolahan data konfigurasi schlumberger dilakukan
dengan Microsoft Excel untuk menghitung nilai Rho serta Rhoapparent, dan dilakukan
secara manual dengan membuat curve matching untuk menentukan nilai resistivitas
masing-masing lapisan. Dari pengolahan menggunakan MicrosoftExcel didapat hasil
Resistivitas, dan Rho Apparent. Dimana nilai resistivitas terendah adalah 0,09 dan nilai
resistivitas tertinggi adalah 7,69 , dari nilai resistivitas tersebut maka nilai Rho apparent
dapat dihasilkan dari nilai resistivitas yang dikalikan dengan faktor geometri. Nilai Rho
apparent terendah yaitu 18,12 m dan nilai tertinggi adalah 227,96 m. Sedangkan dari
pengolahan secara manual dengan membuat curve matching didapatkan 3 buah lapisan,
pada lapisan pertama didapatkan nilai resistivitas pertama sebesar 16 m dan resistivitas
kedua sebesar 80 m, pada lapisan kedua didapatkan nilai resistivitas ketiga sebesar 870
m, dan pada lapisan ketiga didapatkan nilai resistivitas keempat sebesar 43,5 m.
Kata Kunci: Geolistrik, Konfigurasi Schlumberger, Rho apparent, Curve Matching
1. PENDAHAHULUAN
Metode geolistrik merupakan
salah satu metode geofisika yang
memanfaatkan sifat kelistrikan pada
batuan dan bagaimana untuk dapat
mendeteksinya di atas permukaan.
Metode geolistrik dibagi manjadi
metode aktif dan pasif, dimana metode
aktif memerlukan penginjeksian arus
kebawah permukaan bumi, sebagai
contoh adalah metode resistivitas, dan
polarisasi
terimbas
(induced
polaritation). Pada metode ini arus
diinjeksikan kedalam bumi melalui dua
buah elektroda arus dan dilakukan
2. DASAR TEORI
Tujuan dari survei Geolistrik
adalah untuk menentukan distribusi
resistivitas bawah permukaan dengan
melakukan pengukuran di permukaan
tanah. Dari
pengukuran
tersebut,
resistivitas sebenarnya di bawah
permukaan
bumi
dapat
diperkirakan. Resistivitas
tanah
berkaitan dengan berbagai parameter
geologi seperti mineral dan konten
fluida, porositas dan derajat kejenuhan
air di batuan. Survei resistivitas listrik
telah digunakan selama beberapa dekade
di hidrogeological, pertambangan, dan
investigasi geothecnical. Baru-baru ini,
telah
digunakan
untuk
survei
lingkungan. (Dr. M. H. Loke, 19962004).
Prinsip konfigurasi Schlumberger
idealnya jarak MN dibuat sekecilkecilnya, sehingga jarak MN secara
teoritis tidak berubah. Tetapi karena
keterbatasan kepekaan alat ukur, maka
ketika jarak AB sudah relative besar
maka jarak MN hendaknya dirubah.
Dimana perubahannya itu tidak lebih
besar dari 1/5 jarak AB seperti pada
gambar 1.
Gambar
1.
Rangkaian
elektroda
Konfigurasi Schlumberger
(3)
(4)
Secara umum faktor geometri untuk
konfigurasi
Schlumberger
adalah
sebagai berikut:
(5)
Berdasarkan Sunaryo, dkk (2003)
resistivitas semu (a) pada pengukuran
resistivitas secara umum adalah dengan
cara menginjeksikan arus kedalam tanah
melalui 2 elektroda arus (C1 dan C2).
Dan mengukur hasil Beda potensial
(6)
Diagram Alir
Resistivitas ditentukan dari suatu
tahanan jenis semu yang dihitung dari
pengukuran perbedaan potensi antar
elektroda yang ditempatkan dibawah
permukaan. Pengukuran suatu beda
potensial antara dua elektroda seperti
pada gambar dibawah ini sebagai hasil
dua elektroda lain pada titik C yaitu
tahanan jenis dibawah permukaan tanah
dibawah elektroda (Todd.D.K.1959).
Cara intepretasi Schlumberger adalah
dengan metode penyamaan kuva (kurva
matching). Ada 3 (tiga) macam kurva
yang
perlu
diperhatikan
dalam
intepretasi Schlumberger dengan metode
penyamaan kurva, yaitu :
Kurva Baku
Kurva Bantu, terdiri dari tipe H,
A, K dan Q
Kurva Lapangan
Untuk mengetahui jenis kurva
bantu yang akan dipakai, perlu diketahui
bentuk umum masing-masing kurva
lapangannya.
Kurva bantu H, menunjukan
harga minimum dan adanya
variasi 3 lapisan dengan 1 > 2
< 3.
Kurva bantu A, menunjukkan
pertambahan harga dan variasi
lapisan dengan 1 < 2 < 3.
Kurva bantu, K menunjukan
harga maksimum dan variasi
lapisan dengan 1 < 2 > 3.
Kurva bantu Q, menunjukan
penurunan harga yang
seragam : 1 > 2 >
3. METODELOGI
Penelitian Praktikum metode
geolistrik Konfigurasi Schlumberger
Alpha dilaksanakan di kelas REP-8 pada
hari Kamis tanggal 2 Oktober 2014
Mulai
Data Sintetik
Pengolahan Data
Rho apparent
Grafik AB/2 vs apparent
pada tabel bilog
Curve Matching
KurvaBaku
Kurva Bantu
Menentukan P
Nilai Koreksi
Perhitungan , ketebalan,
Penampang
Kesimpulan
Selesai
Gambar 2. Diagram alir pengolahan data
Tahapan
pengolahan
data
geolistrik Konfigurasi Schlumberger
berdasarkan diagram alir diatas:
Mendapatkan data sintetik yang
berupa susunan elektroda, Arus (I),
dan Beda potensial (V).
Melakukan pengolahan data untuk
mencari resistivitas (R), dan Rho
4)
5. KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data
menggunakan Microsoft Excel dan
secara manual (Curve Matching)
didapatkan hasil :
Dari hasil olahan menggunakan
Microsoft Excel nilai resistivitas
maksimum sebesar 7,69 m, dan
nilai resistivitas minimum sebesar
0,09 . Nilai Rho apparent
maksimum sebesar 227,96m, dan
nilai Rho Apparent minimum sebesar
18,12 m.
Dari hasil pengolahan secara manual
(Curve Matching) didapatkan 3
lapisan:
o Lapisan pertama didapatkan nilai
P1 sebesar 5 dengan ketebalan
lapisan 0,6 meter dan kedalaman
6 meter.Didapatkan juga nilai
resistivitas pertama 16 m dan
resistivitas kedua sebesar 80 m,
dapat
diinterpretasikan
pada
DAFTAR PUSTAKA
Staf Asisten. 2014. Panduan Praktikum
Geolistrik.
Laboratorium
Geofisika Eksplorasi : Yogyakarta