Oleh :
Muh. Tri Saputra
B1C1 11 076
Sri Rachmawaty R.
B1C1 11 128
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaporan keuangan sangat terkait dengan perubahan harga, karena selama periode
perubahan harga tersebut laporan keuangan dapat berpotensi untuk menyesatkan selama periode
perubahan harga tersebut. Perubahan harga disini dapat dipahami dengan 2, yaitu perubahan
harga secara umum dan perubahan harga spesifik atau khusus. Pada bahasan ini akan lebih lanjut
dikenalkan tentang bagaimana penyesuaian terhadap inflasi. Untuk memahaminya akan diberika
pula sudut pandang dunia internasional terhadap akuntansi inflasi dimana kita akan mengambil
dari Amerika Serikat, Inggris dan Brasil.
Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan
peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat
(misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi
profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi
berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan
hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan
pula antara statemen (statement) dan laporan (report).
BAB II
PEMBAHASAN
tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai
melalui utang.
Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan
dalam tingkat harga umum.
Keuntungan kepemilikan suatu investasi. Kenaikan biaya kini suatu aktiva
nonmoneter.
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saaat tingkat harga umum dalam
suatu perkekonomian meningkat sebesar lebih dari 25 % pertahun.
Inflasi. Keniakan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu
perkeonomian.
Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas
atau piutang usaha.
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena
terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
Kewajiban Moneter. Suati kewajiban untuk membayar jumlah mata uang tetap dimasa
depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga tetap.
Kerugiaan Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjasi karena
terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
Penyesuaian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus terhadap
seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha dalam menjalankan
operasinya.
Jumlah Nominal. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
Aktiva Moneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas
seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di
Negara induk perusahaan dan perusahaan tuan rumah.
Kewaajiban Mometer. Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas
tetap dimasa depan seperti uang muka pelanggan.
Aktiva Permanent. Istilah di Brasil utnuk aktiva tetap, gedung, investasi, beban
tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplasi atau amortisasi.
Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari
suatu keranjang barang dan jasa yang representative dalam tahun berjalan, sedangkan
penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk memperoleh barang dan
jasa.
Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
Biaya Penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan
normal usaha.
Mata Uang Pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu induk perusahaan
mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang beralokasi disebuah
lingkungan berinflasi.
Prubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti
persediaan atau peralatan.
Metode tranlasikan-nyatakan kembali. Suatu metode konsolidasi pertama-tama
dengan mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak prusahaan luar negeri ke
dalam mata uang induk perusahaan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang
ditraslasikan terhadap inflasi induk perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN
SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya ( yang lebih tinggi ). Ketidak akuratan pengukuran ini
mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis (2) anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi
pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebig pada gilirannya akan
menyebabkan :
Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja
Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah ( seperti pengenaan pajak keuntungan
yang sangat besar )
Kegagalan untuk menyesuaikan data keungan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli
unit moneter juga
= periode kini
td
= tanggal transaksi
PPE
pertimbangan komponen pajak ), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau
model fisik perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan
posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini
aktiva selama periode berjalan.
Metode mana yang baik?
Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi
lebih dipengaruhi oleh kenailan biaya operasi khusus dan pengeluaran aktiva tetap.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai
berikut :
Persediaan
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan ulang
dengan menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur.
Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
Aktiva Tetap
Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan faktor
inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga
menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent pada
tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah
tanggal tersebut.
Depresiasi
Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan ebagai
dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent.
Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut
umur atau tanggal kontribusinya.
Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva nonmoneter
dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain
inflasi.
Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.
selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan
biaya kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33
menemukan bahwa :
1. Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan
2. Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar
3. Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan
data biaya kini
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapan informasi berikut untuk masing-masing dari
5 tahun terkini :
Keuntungan atau kerugiaan daya beli ( moneter ) atas pos-poss moneter bersih
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih
rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inlasi ( perubahan tingkat harga
umum )
Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang
timbul dari proses konsolidasi
Laba per saham ( dari operasi berjalan ) menurut dasar biaya kini
Tingkat Indeks Harga Konsumen ( Consumer Price Index-CPI ) yang digunakan untuk
mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC ) menerbitkan
Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of Standards Accounting Practice-SSAP
16), Akuntansi Biaya Kini untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16
berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
1. Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi
hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal
2. Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris
mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan
( dan bukan
hanya merekomendasikan ) penyajian ualang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus,
laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perkekonomian
hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu yaitu :
1. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi
2. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
3. Akuntansi inflasi luar negeri
4. Menghindari fenomena kejatuhan ganda
Keuntungan dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan
menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam seluruh aktiva
dan kewajiban moneter ( termasuk utang jangka panjang ). Angka yang dihasilkan diungkapkan
sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter
sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja
moneter dan mekanisme penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga
khusus ( dan bukan umum ). Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat ( atau biaya )
kepada pemegang saham berasal dari pembiayaan utama selama suatu periode perubahan harga.
Angka-angka ini ditambahkan atas ( dikurangi dari ) laba operasi biaya kini untuk menghasilkan
ukuran kemakmuran yang dapat dihapuskan yang disebut sebagai Laba Biaya Kini Tertribusi
Kepada Pemegang Saham .
Pendekatan Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban
kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi.
Namun demikian, peyesuaian dan penyajian bersih aktiva pemanen atau kerugian daya beli
umum atas pendanaan modal kerja yang berasal dari utang atau kewajiban. Penyesuaian aktiva
permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas menunjukkan keuntungan daya beli. Sebaliknya,
penyesuaian ekuitas yang lebih besar dari penyesuaian aktiva permanen menunjukkan adanya
sebagai modal kerja yang didanai oleh ekuitas. Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini
selama periode inflasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1. Laba operasi ( perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi )
2. Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter
dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi
Akuntansi Untuk Inflasi Di Luar Negeri
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan
mewajibkan perusahaan pelapor
melakukan
ekspresimen dengan
pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan pengungkapannya biaya kini. Oleh karena
itu, investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga spesifik (
model biaya kini yang digunakan ) menentukan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh
perusahaan sebagai deviden ( kekayaan yang dapat dibagikan ) tanpa mengurangi kapasitas
produktifnya. Model biaya histories tetap saja adalah model biaya historis.
Prosedur penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini :
Sajikan ulang laopran keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestic secara spesifik
maupun asing, dan laopran induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam
harga spesifik ( sebagai contoh biaya kini )
Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam nilai ekuivalen
mata uang domestic dengan menggunakan suatu nilai konstan ( yaitu kurs valuta asing
pada tahun dasar atau tahun sekarang )
Gunakanlah indeks harga spesifik yang relavan dengan apa yang dikonsumsi oleh
perusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugiaan moneter
Inflasi Negara local adalah 20 % selama tahun yang beru saja berakhir. Inflasi di AS
adalah sebesar 6 % selama tahun teersebut
Devaluasi mata uang selama tahun untuk mempertahankan paritas daya beli adalah 12 %
Persediaan dalam mata uang local adalah sebesar LC200 pada tanggal 1 Januari dan
LC240 pada tanggal 31 Desember
Tidak ada perubahan yang terjadi menyangkut jumlah fisik persediaan selama tahun
tersebut.
Dari paparan tentang pelaporan keuangan dan perubahan harga menurut saya setiap
perusahaan yang sudah bonafit wajib melakukan pelaporan keuangannya bahkan ke public atau
masyarakat juga. Dan jika kita ingin melakukan bisnis internsioanal kita tidak bisa dipisahkan
dengan nilai mata auang dan perubahan harga uang atas barang dan jasa. Dalam suatu
perekonomian bisa mengalami yang namanya perubahan harga. Perubahan harga tersebut ada
yang namanya inflasi ( kenaikan harga secara keseluruhan ) dan deflasi ( penurunan harga ).
Disetiap Negara memiliki perbedaan dalam hal penilaian biaya kini yang dikaitkan terhadap
inflasi di pemaparan diatas di jelaskan tentang sudut pandang internasional terhadap akuntansi
inflasi antara Negara Amerika Serikat, Inggris dan Berasil. Dari itu semua ada keuntungan dan
kerugiaan inflasi pada Negara Amerika Serikat, Inggris dan Brasil dan juga Kepemilikan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perubahan harga merupakan fluktuasi pergerakan harga baik suatu peningkatan maupun
suatu penurunan. Peningkatan harga secara umum di kenal dengan istilah inflasi, sedangkan
penurunan harga secara umum dikenal dengan istilah deflasi. Perubahan harga disini terdapat
dua jenis perubahan harga umum maupun perubahan harga spesifik. Perubahan harga umum
merupakan perubahan harga secara keseluruhan komoditi, sedangkan perubahan harga khusus
merupakan perubahan harga komoditi tertentu. Pada periode perubahan harga ini laporan
keuangan sangat teramat rentan terhadap resiko penyesatan para penggunanya. Resiko ini terjadi
karena adanya ketidak akuratan pengukuran yang menyebabkan distorsi pada proyeksi keuangan
yang didasarkan pada data seri waktu historis, anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
dan data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh perubahan harga yang tidak dapat
dikendalikan. Resiko tersebut menimbulkan kesulitan para pembaca untuk menginterpretasikan
dan membandingkap laporan keuangan. Terdapa dua jenis metode yang dapat dilakukan untuk
melakukan penyesuaian terhadap inflasi, yaitu (1) akuntansi untuk laporan keuangan atas
perubahan tingkatan harga umum yang disebut sebagai model daya beli konstan biaya historis,
dan (2) akuntansi untuk perubahan harga khusus yang disebut dengan model biaya kini.