Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Metodelogi siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk membangun sistem,
membagi pengembangan sistem menjadi tahapan-tahapan yang formal. Para spesialis
pengembangan sistem mempunyai pendapat berbeda tentang bagaimana membagi
tahapan pengembangan sistem, tetapi mereka secara umum bersesuaian dengan tahapantahapan pengembangan sistem.
Metodelogi siklus hidup sistem membagi tenaga kerja secara sangat formal, antara
pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Spesialis teknis, seperti analisis sistem
dan programer, bertanggung jawab atas pekerjaan analisis sistem, perancangan, dan
implementasi; pengguna akhir terbatas hanya memberikan kebutuhan informasinya dan
menilai hasil pekerjaan staf teknis. Siklus hidup juga menekankan spesifikasi formal dan
pencatatan banyak sekali dokumen yang dibuat selama suatu proyek sistem berjalan.
Siklus hidup sistem masih digunakan untuk pengembangan sistem yang besar dan
rumit yang membutuhkan keperluan analisis yang tepat dan formal, spesifikasi yang
telah ditentukan sebelumnya, dan kendali yang ketat atas proses-prosesnya. Tetapi
pendekatan siklus hidup sistem membutuhkan biaya besar, memakan banyak waktu dan
tidak fleksibel.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan penjelasan tentang System Development Life Cycle?
2. Apa saja tahapan-tahapan dari System Development Life Cycle?
3. Apa maksud dari tahapan Operating and Maintanance?
4. Apa maksud dari tahapan Disposition?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan penjelasan tentang System Development Life Cycle.
2. Mengetahui tahapan-tahapan dari System Development Life Cycle.
3. Mengetahui maksud dari tahapan Operating and Maintanance.
4. Mengetahui maksud dari tahapan Disposition.

BAB II
ISI
A. Pengertian SDLC (System Development Life Cycle)
Menurut Hall (2007: 262) Siklus hidup pengembangan sistem (System
Development Life Cycle-SDLC) adalah model untuk mengurangi resiko melalui
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan

dokumentasi secara hati-hati dari

aktivitas-aktivitas utama.
Menurut Laudon (2008: 220) Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah metode
pengembangan sistem informasi yang paling tua. Metode siklus hidup adalah pendekatan
bertahap untuk membangun sistem, membagi pengembangan sistem menjadi tahapantahapan yang formal. Para spesialis pengembangan sistem mempunyai pendapat berbeda
tentang bagaimana membagi tahapan pengembangan sistem, tetapi mereka secara umum
bersesuaian dengan tahapan-tahapan pengembangan sistem yang baru saja dijelaskan.
Menurut McLeod (2009: 199) Siklus hidup pengembangan sistem (System
Development Life Cycle-SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi
pengembangan suatu sistem informasi. Pendekatan sistem merupakan sebuah
metodelogi. Metodelogi adalah satu cara yang direkomendasikan dalam melakukan
sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodelogi dasar dalam mememcahkan segala jenis
masalah.

B. Tahapan Dasar SDLC


Menurut Hall menjelaskan bahwa terdapat 5 tahap dari model SDLC yaitu:
1. Strategi Sistem
2. Inisiasi Proyek
3. Pengembangan di dalam perusahaan
4. Paket Komersial
5. Pemeliaharaan dan Dukungan

1. Strategi Sistem
Langkah pertama dalam SDLC adalah mengembangkan strategi sistem yang
memerlukan pemahaman mengenai kebutuhan bisnis strategis dari organisasi. Hal ini
bisa diperoleh dari misi perusahaan, analisis tekanan kompetitif terhadap perusahaan, dan
2

keadaan pasar saat ini. Kebutuhan inin mencerminkan posisi relatif perusahaan guna
mempertahankan keunggulan strategisnya. Selain itu, manajemen proyek harus
mempertimbangkan implikasi sistem informasi yang berkaitan dengan sistem warisan
dan umpan balik dari pengguna. Rencana strategis untuk memenuhi kebutuhan ini, serta
jadwal untuk implementasi yang dipilih, selanjutnya dapat dibuat.

2. Inisiasi Proyek
Inisiasi Proyek adalah proses penilaian proposal sistem untuk melihat konsistensinya
dengan rencana sistem strategis dan dievaluasi kelayakannya dan biaya-manfaatnya.
Alternatif desain konseptual dipertimbangan dan yang dipilih kemudian dimasukkan ke
tahap konstruksi SDLC. Bergantung pada sifat proyek dan kebutuhan perusahaan,
proposal bisa dikembangkan di dalam perusahaan, berupa paket komersial, atau
keduanya.

3. Pengembangan di Dalam Perusahaan


Seperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa perusahaan memiliki kebutuhan
informasi yang sangat unik, sehingga hanya bsia dipenuhi melalui pengembangan
internal. Langkah pengembangan di dalam perusahaan (in-house) mencakup analisis
kebutuhan pengguna, desain proses dan basis data, pembuatan tampilan pengguna,
pemograman aplikasi, serta pengujian dan implementasi sistem yang sudah lengkap.

4. Paket Komersial
Jika sifat proyek dan kebutuhan pengguna mengizinkan, kebanyakan perusahaan
akan mencari paket peranti lunak komersial yang sudah dikodekan, daripada
mengembangkan sistem dari nol. Ada berbagai keuntungan yang akan didapatkan oleh
perusahaan yang bisa mengimplementasikan peranti lunak komersial. Diantaranya adalah
biaya awal yang lebih rendah, waktu implementasi yang lebih singkat, pengendalian
yang lebih baik, dan pengujian yang ketat oleh pemasok. Semua keuntungan ini
menunjukkan penghematan biaya dari pengguna. Akan tetapi, proses ini juga memiliki
resiko. Ada prosedur tertentu yang harus diikuti untuk memastikan bahwa pengguna
mendapatkan paket yang dapat memenuhi kebutuhannya dan sesuai dengan sistem yang
ada.

5. Pemeliharaan dan Dukungan


Pemeliharaan mencakup perolehan dan implemenatasi versi peranti lunak terbaru
dari paket komersial serta modifikasi terhadap sistem yang ada agar dapat
mengakomodasi perubahan dalam kebutuhan pengguna. Pemeliharaan mungkin cukup
mudah, misalnya dengan memodifikasi aplikasi untuk menghasilkan laporan baru, atau
lebih intensif seperti pemograman fungsionalitas baru ke sistem tersebut. Berbagai
umpan balik, mulai dari strategi sistem dan inisiasi proyek hingga pemeliharaan, saling
berkaitan.

Secara tradisional pemeliharaan sistem dipandang sebagai tahap SDLC yang


terpisah dan berbeda, serta dapat berlangsung selama 5-10 tahun. Akan tetapi bisnis
modern dalam industri yang sangat kompetitif melihat perubahan yang sangat cepat
dalam teknologi dan jangka hidup sistem yang lebih pendek. Hal ini sering terjadi di
berbagia perusahaan. Saat ini, banyak sistem yang rumit dikembangkan dan
diimplementasikan dengan pendekatan tambahan yang memadukan pemeliharaan dan
pengembangan baru. Pemeliharaan sistem sering dipandang sebagai tahap pertama dalam
siklus pengembangan yang baru. Aplikasi yang ada (dipelihara) merupakan prototipe
dari versi yang baru. Jadi, alih-alih sistem informasi akuntansi mengimplemntasikan
aplikasi sekali jadi (bigbang), sistem modern diterapkan per bagian secara terus-menerus
dan cepat, sehingga dapat secara akurat mencerminkan kebutuhan bisnis yang terus
berubah. Aspek lain dari pemeliharaan modern mencakup pembuatan infrastruktir
pendukung pengguna. Ini bisa mencakup layanan bantuan yang menyediakan pelatihan
dan pendidikan bagi pengguna, dan mendokumentasikan umpan balik dari pengguna
yang berkaitan dengan masalah dan kesalahan sistem.

C. PEMELIHARAAN DAN DUKUNGAN


Pemeliharaan melibatkan implementasi versi peranti lunak terbaru dari peranti
lunak komersial dan membuat modifikasi internal atas sistem yang ada untuk
mengakomodasi berbagai perubahan kebutuhan pengguna. Pemeliharaan dapat relatif
sulit seperti memodifikasi aplikasi untuk menghasilkan laporan baru atau yang lebih luas
seperti pemrograman fungsi baru kedalam sistem.
Beberapa perusahaan melihat layanan pemeliharaan sistem sebagai aktifitas
komoditas yang harus dilakukan outsourcing ke pemasok pihak 3 dengan dasar tawaran
4

terendah. Justifikasi yang mendasari putusan ini adalah manfaat ekonomi jangka pendek.
Dengan melakukan pemeliharaan dan dukungan outsourcing manajemen dapat
menyalurkan sumber daya keuangan perusahaan ke dalam kompetensi inti perusahaan.
Sayangnya, mengisolasi aktifitas pemeliharaan dari perusahaan juga mengganggu arus
pengetahuan yang berkaitan dengan sistem yang mungkin menjadi kepentingan strategis
bagi perusahaan tersebut.
Beberapa perushaan mengambil pandangan yang strategis dari pemeliharaan.
Pemeliharaan adalah bagian internal dari SDLC. Pemeliharaan tidak mencerminkan akhir
dari tahapan, sebaliknya pemeliharaan adalah incubator untuk ide baru. Jika pihak
manajemen menangkap data yang tepat, tiap sistem yang saat ini berjalan dapat menjadi
prototipe dari versi berikutnya. Utnuk memastikan keberhasilan perusahaan perlu
mengumpulkan semua data yang relevan dari pendapat, permintaan, gejala yang diamati,
dan ide peningkatan dari komunitas pengguna.
- Dukungan Pengguna
Biasanya titik pertama kontak untuk transfer data semacam ini adalah melalui
fungsi dukungan pengguna. Dukungan pengguna meliputi pelayanan bantuan,
pelatihan bagi pengguna, dan pendidikan, serta secara formal mendokumentasikan
umpan balik dari pengguna, berkaitan dengan berbagai masalah dan kesalahan sistem.
Untuk memfasilitasi pengumpulan dan analisis data, sistem manajemen pengetahuan
(knowledge management) adalah alat pemeliharaan yang efektif.

- Manajemen pengetahuan dan memori kelompok


Manajemen pengetahuan adalah konsep yang terdiri atas 4 proses dasar yaitu
mengumpulkan, mengatur, memperbaiki, dan menyebarluaskan. Mengumpulkan
(gathering) adalah membawa data masuk kedalam sistem. Mengatur (organizing)
berkaitan dengan bagian-bagian data beserta dengan subjeknya, hingga dapat
memberikan konteks. Memperbaikai (Refining) artinya menambah nilai dengan
mengungkapkan

hubungan

antar

data,

melakukan

sintesis,

dan

abstraksi.

Menyebarluaskan (Disseminating) adalah mendapatkan pengetahuan bagi penerima


dalam bentuk yang dapat digunakan. Hal yang paling sulit untuk diotomatiskan dalam
proses-proses ini adalah perbaikan.

Sistem manajemen pengetahuan dapat digunakan dapat membuat memori


kelompok (group memory), yang membuat perusahaan dapat secara lebih efektif
seperti manusia menjadi lebih efektif dan dewasa bersama dengan bertambahnya
pengetahuan dan memorinya. Dari sudut pandang teknologi, sistem manajemen
pengetahuan adalah alat peranti lunak berorientasi basis data yang memungkinkan
pengguna, pengembang dan komunitas pengoperasinya memberikan kontribusi ke
memori kelompok. Para kontributor menambahkan berbagai pendapat, saran, atau
keluhan mengenai sistem atau proses melalui berbagai formulir di PC meja mereka.
Peranti lunak manajemen pengetahuan menggunakan utilitas parsing (analisis) yang
mengambil rangkaian data yang masuk dan menyimpulkan hubungan dari data
tersebut. Kelebihan utama dari sistem ini adalah dapat menangani data historis dan
yang sedang berkembang. Tujuan dari sistem tersebut bukan hanya untuk menyimpan
informasi dalam tempat penyimpanan terpusat bagi penyimpanan record atau
pemanggilan

file.

Akan

tetapi,

sistem

menganalisis

data

heterogen

dan

menyebarluaskan informasi ke para pengguna dan manajemen sistem. Memori


kelompok, karenanya merupakan input yang bernilai bagi strategi sistem perusahaan
yang berubah.

D. TAHAPAN DASAR PEMELIHARAAN SISTEM


Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi.Sistem baru yang
berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem
secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika
ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang
telah diperbaiki tersebut.
Merupakan siklus terakhir dari SDLC Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan
pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup
sistem.

Langkah-langkah pemeliharaan sistem terdiri atas:


1. Penggunaan Sistem
Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi
rutin atau sehari-hari.
2. Audit Sistem
Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik
sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah
penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.
3. Penjagaan Sistem
Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi
dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu
terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangansoftware.
4. Perbaikan Sistem
Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program
atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
5. Peningkatan Sistem
Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem
setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem
tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk
dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.
Sistem perlu pemeliharaan karena beberapa hal, yaitu
a. Sistem mengandung kesalahan yang belum diperbaiki,sehingga kesalahan sistem
perlu diperbaiki.
b. Sistem mengalami perubahan karena peemintaan baru dari pemakaian sistem.
c. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
Biaya perwatan sistem sering diabaikan karena biaya perawatan sistem merupakan
biaya yang cukup besar.jadi sebisa mungkin kita harus merawatnya denga teliti agar
suatu sistem dapat bertahan dengan lama.
Disposition (disposisi) dalam SDLC yaitu mendeskripsikan aktifitas akhir dari
pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas
user.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle-SDLC)
adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.Tahap
operasi dan pemeliharaan sistem dilakukan setelah tahap implementasi.Sistem baru yang
berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi.
Sistem perlu pemeliharaan karena beberapa hal, yaituSistem mengandung
kesalahan yang belum diperbaiki,sehingga kesalahan sistem perlu diperbaiki, Sistem
mengalami perubahan karena peemintaan baru dari pemakaian sistem, Sistem mengalami
perubahan karena perubahan lingkungan luar.Biaya perwatan sistem sering diabaikan
karena biaya perawatan sistem merupakan biaya yang cukup besar, jadi sebisa mungkin
kita harus merawatnya denga teliti agar suatu sistem dapat bertahan dengan lama

Anda mungkin juga menyukai