Antropologi materialistik mulai berkembang di Eropa daratan, Prancis,
Eropa kepulauan dan Inggris pada dasawarsa 60-an. Pada mulanya pendekatan in muncul di prancis lewat pemikiran Godelir (1972, asli 1966), selanjutnya gerakkan pemikiran ini meluas ke kalangan pemikir berbahasa Inggris seperti Rosemary Crompton dan John Gubbay (1977). Terpakainya Prancis dan bukan Rusia, kuba atau Cina sebagai tempat persemaian antropologi materialistik sedikitnya dilatar belakangi oleh dua hal. Pertama, di Prancis terdapat kebebasan berfikir yang nyaris benar-benar bebas, sehingga para pemikir memiliki cukup keleluasaan intelektual untuk mengkaji ulang gagasan-gagasan Marx. Kedua, adanya pemikiran di kalangan sementara ahli antropologi bahwa sebagian gagasan Marx memang berguna sebagai alat analisis di dalam studi antropologi. Berkembangnya antropologi materialistk Marxis tidak terlepas dari kekecewaan banyak ahli dibidang ini terhadap hasil-hasil yang dimunculkan oleh studi antopologi "klasik". Antropologi "klasik" bagi para pemikir baru ini dianggap telah mengalami kemandegan, bahkan kegagalan, dalam pengembangan misi mempelajari kehidupan ekonomi masyarakat manusia. Kegagalan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu: (1) pemilihan problem studi yang tidak tepat dan (2) langkah teorisasi dari problem studi tadi yang sesaat, bahwa antropologi ekonomi diperlakukan tidak lebih hanya sebagai operasionalisasi teori-teori ilmu ekonomi dalam studi-studi terhadap masyarakat sederhana. Dari sini dapat terlihat bahwa antropologi materialistik marxis ini sebenarnya tidak benar-benar baru. Pertama, label Marxis menunjukkan bahwa sub-disiplin "baru" ini berkiblat pada gagasan-gagasan Karl Marx yang hidup pada masa antropologi yang kemudian dikaji ulang lagi dan dicampur dengan gagasan-gagasan orang ahli lain. Kedua, sub-disiplin ini juga berkembang di jalur pendekatan "lama" yang telah dibuka oleh Karl Polanyi (1958) dan George Dalton (1968, asli 1961), pendekatan substantif. Pandangan ini sepenuhnya cocok dengan pemikiran Polanyi bahwa ekonomi adalah gejala yang menyatu dengan sistem sosial. Dalam teori ini Marx berpendapat bahwa suatu revolusi industri berakibat pada money oriented, dan akhirnya timbul kesenjangan borjuis dan proletar, sehingga munculah system kefeodalan baru akibat kapitalisme. Walaupun lahir dari induk gagasan yang sama, yaitu Marxisme dan substantivisme, antropologi materialistic, dalam perjalanannya mengalami perpecahan menjadi tiga kelompok pemikiran yang satu dengan yang lainnya saling bertentangan. Aliran pertama dipimpin oleh Althusser (1970), yang umum dikenal sebagai antropologi Marxis. Aliran kedua dengan istilah struktural Marxis yang dipelopori oleh Maurice Godelier (1977). Pada sisi lain kedua aliran ini bersatu menghadapi aliran pemakai Marxis yang lain yang mereka beri label Marxis kasar atau "vulgar Marxism", yang secara praktis sebagai kebijakan politik dan secara ilmiah sebagai pendekatan dalam ilmu pengetahuan dikembangkan oleh para ahli antropologi Amerika. Pemikir antropologi ekonomi baru ini dengan gencar menyatakan bahwa antropologi tidak pernah bebas dari ideologi, bahwa antropologi adalah subyek ideologi yang tentu saja dikembangkan sesuai dengan ideologi yang bersangkutan.
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya