Anda di halaman 1dari 7

SENSOR ULTRA SONIC RANGER

A. Tujuan
Mempelajari prinsip kerja sensor jarak menggunakan ultrasonic
Membandingkan hasil jarak aktual dengan jarak perhitungan yang didapatkan dari cara kerja
sensor ultra sonic ranger

B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain :
a.

Sensor SRF05

b.

Project Board

c.

Power Supply 5V

d.

Osiloskop

e.

Function Generator

f.

Kertas HVS sebagai objek atau benda

C. Rangkaian Alat Ukur

a.
b.
c.
d.

Sensor SRF05 diletakkan pada project board


5V Supply dihubungkan dengan catu daya 5V
Echo Output dihubungkan dengan osiloskop
Trigger Input dihubungkan dengan function generator sebagai pembangkit gelombang
ultrasonik dan diatur frekuensinya menjadi 40 kHz
e. Ground dihubungkan dengan dengan ground masing-masing alat
f. Benda berupa kertas HVS dijadikan sebagai onjek pemantul sinyal dan divariasikan
jaraknya pada rentang 10 cm - 300 cm

D. Data Pengukuran
No

Jarak
Aktual
(m)

Time (s)
/div

div

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,5
3

0,0000001
0,0000001
0,0000001
0,0000001
0,0000001
0,0000001
0,0000001
0,0000005
0,0000005
0,0000005
0,0000005
0,001
0,001
0,001
0,001
0,002
0,002

1
4
2
4,5
4,5
4,5
4,5
2
3
3
2
1
1,5
1,5
0,8
0,6
0,8

E. Analisis Data dan Pembahasan


Sensor
i. Sensor yang digunakan
Pada praktiukum ini, sensor yang digunakan adalah sensor Ultra-Sonic Ranger (SRF05)
buatan Devantech. Sensor SRF05 biasanya digunakan untuk mengukur jarak. Prinsip kerja
sensor SRF05 bisa digambarkan seperti kelelawar, dimana akan ada pemancaran sinyal
ultrasonik dan pemantulan sinyal oleh benda objek pemantul. Untuk lebih gamblang lagi,
penggambarannya bisa dilihat seperti gambar dibawah ini :

Pertama, sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik yang pembangkitannya dilakukan


oleh rangkaian pemancar ultrasonik. Sinyal ini memiliki frekuensi diatas 20 kHz dan yang
biasanya digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40 kHz. Selanjutnya sinyal yang
dipancarkan tadi akan merambat sebagai sinyal atau gelombang bunyi dengan kecepatan
bunyi sekitar 340 m/s. Sinyal tersebut lalu dipantulkan dan akan diterima kembali oleh
bagian penerima ultrasonik. Setelah sinyal sampai di penerima ultrasonik, sinyal akan
diproses untuk menghitung jarak terhadap benda atau objek penghalang.
Secara umum, sensor ultrasonik digunakan untuk menghitung jarak dari suatu objek
yang berada di depan sensor tersebut. Beberapa contoh aplikasinya adalah robot obstacle
avoider (penghindar halangan) yang disertai dengan penggunaan mikrokontroller,
pendeteksi jarak mobil dalam parkir, mengukur pendangkalan sungai atau kendali level air
dan monitoring pengisian tangki minyak kelapa sawit.
ii. Stimulus
Jarak dari objek pemantul (berupa kertas HVS) terhadap sensor SRF05 yang divariasikan
nilainya.
iii. Respon
Sinyal listrik yang diamati pada osiloskop dan nantinya bisa diukur berapa besarnya
periode dan frekuensi dari sinyal listrik yang dihasilkan.
iv. Karakteristik Sensor
a. Sensor ini memiliki titik saturasi pada jarak 3 cm dan 400 cm.
b.
c.
d.
e.
f.

Power supply yang digunakan berupa tegangan DC 5V


Gelombang frekuensi yang dipancarkan sensor memiliki frekuensi 40 kHz
Range jarak yang dibolehkan adalah sekitar 3 cm 400 cm
Trigger input minimal 10 uS
Besarnya beban arus adalah 30 mA 50 mA

Analisis Data
Pada sensor SRF05 ini, kita bisa mengamati hubungan antara jarak benda terhadap
sensor dengan periode atau frekuensi sinyal yang dihasilkan. Secara matematis, hubungan
antara jarak dengan periode adalah sebagai berikut:

Ket :

S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan bidang pantul (m)


V = Kecepatan suara (340 m/s)
T = Selisih waktu antara pemancaran gelombang ultrasonik sampai diterima kembali
oleh bagian penerima ultrasonic (s)

Prinsip kerja dari sensor ultrasonik ranger adalah memantulkan sinyal ke sensor dan
benda (pada praktikum ini praktikan menggunakan kertas HVS) dengan memvariasikan jarak
dari benda tersebut. Output yang diperhatikan adalah berupa periode sinyal yang dapat dilihat
pada osiloskop dan tentunya dari periode dapat dibandingkan antara perhitungan hasil output
dengan keadaan nyata jarak benda tersebut, selain itu dapat pula diperoleh nilai frekuensi dari
sensor tersebut sesuai dengan variasi jarak yang dilakukan dengan rumus :

Berikut adalah hasil perhitungan yang didapatkan dari data output osiloskop :
No

Jarak
Aktual
(m)

time/div
(s)

div

1
0,1
0,0000001
1
2
0,2
0,0000001
4
3
0,3
0,0000001
2
4
0,4
0,0000001
4,5
5
0,5
0,0000001
4,5
6
0,6
0,0000001
4,5
7
0,7
0,0000001
4,5
8
0,8
0,0000005
2
9
0,9
0,0000005
3
10
1
0,0000005
3
11
1,2
0,0000005
2
12
1,4
0,001
1
13
1,6
0,001
1,5
14
1,8
0,001
1,5
15
2
0,001
0,8
16
2,5
0,002
0,6
17
3
0,002
0,8
dimana Kecepatan bunyi adala 340 m/s

time (s)

Perhitungan
Jarak (m)

Frekuensi (Hz)

0,0000001
0,0000004
0,0000002
0,00000045
0,00000045
0,00000045
0,00000045
0,000001
0,0000015
0,0000015
0,000001
0,001
0,0015
0,0015
0,0008
0,0012
0,0016

0,000017
0,000068
0,000034
0,0000765
0,0000765
0,0000765
0,0000765
0,00017
0,000255
0,000255
0,00017
0,17
0,255
0,255
0,136
0,204
0,272

10000000
2500000
5000000
2222222,222
2222222,222
2222222,222
2222222,222
1000000
666666,6667
666666,6667
1000000
1000
666,6666667
666,6666667
1250
833,3333333
625

Gambar

di

samping

merepresentasikan jarak aktual


(jarak

sesungguhnya)

dalam

satuan meter terhadap waktu


dala satuan sekon. Dari gambar
grafik
diketahui

di

samping

dapat

bahwa

grafik

cenderung naik seiring dengan


bertambah jauhnya jarak benda
(keras HVS) yang diukur. Akan
tetapi pada grafik tersebut juga diketahui bahwa waktu pernah mengalami penurunan pada
saat jarak 2 2,5 m. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kejadian tersebut seperti
keadaan sensor yang tidak lurus terhadap benda yang sedang di uji sehingga memungkinkan
gelombang pantul yang terbaca oleh sensor bukan gelombang pantul dari benda yang sedang
di

ukur

melainkan

gelombang pantul dari


benda yang ada didekat
sensor.
Gambar di samping
merepresentasikan jarak
dari

hasil

perhitungan

dengan waktu. jika dilihat


dari pola grafiknya maka
didapatkan
sama

pola

dengan

yang
grafik

sebelumnya yaitu grafik


jarak
waktu.

aktual

terhadap

Gambar di samping
merepresentasikan
jarak

aktual

grafik
terhadap

frekuensi. Dari grafik tersebut


dapat diketahui bahwa seiring
bertambah

jauh

jaraknya

benda (kertas HVS) maka akan


semakin

menurun

nilai

frekuensi yang dihasilkan dari


pantulan gelombang bunyi
antara sensor dan benda
tersebut. Akan tetapi hasil dari praktikum ini masih belum akurat, karena masih terdapat proses
kenaikkan frekuensi di rentang 0,2 0,3m. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa keadaan.

Gambar diatas merupakan grafik dari hasil perhitungan jarak yang didapatkan dari output
terhadap frekuensi. Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa pola grafiknya sama dengan
grafik jarak aktual terhadap frekuensi.
Nilai hasil frekuensi yang didapat pada saat 10 cm didepan sensor adalah 10 Mhz hingga
pada saat 3m frekuensi yang terjadi menjadi 625 Hz.

F. Kesimpulan
a. Dari percobaan TS 04 ini dapat diambil kesimpulan bahwa sensor menangkap sangat
sensitif terhadap gelombang suara ultra sonik yang dihasilkan oleh benda yang terdapat lurus
didepan sensor.
b. Idealnya semakin jauh jarak benda yang diukur oleh sensor maka waktu yang dibutuhkan
akan semakin meningkat.
c. Idealnya semakin jauh jarak benda yang diukur oleh sensor maka frekuensi yang terjadi akan
semakin menurun.

Anda mungkin juga menyukai