Anda di halaman 1dari 53

Usulan Teknis

Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

DESKRIPSI PROYEK
6.1. U M U M
Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Tugas,
maka uraian dan penjelasan kegiatan yang telah dipaparkan di atas.
dapat

dirumuskan

dalam

suatu

langkah-langkah

pendekatan

permasaLahan dan aplikasi metode paling efektif sehubungan


dengan

Pelaksanaan

layanan

jasa

pada

proyek

termaksud.

Pendekatan dan metodologi layanan jasa Konsultan tersebut telah


disimpulkan dalam bentuk rencana kerja yang dilengkapi dengan
jadwal pekerjaan, jadwal penugasan personil, tugas masing-masing
tenaga ahli, tempat tugas dan lain sebagainya yang sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Hal-hal yang pokok dalam penanganan masalah layanan jasa
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai Kerangka


Acuan Tugas, konsultan akan berusaha pula mengaplikasikan
pengalamannya

untuk

melakukaan

langkah-langkah

efektif

sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik


Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek.
dan berusaha dalam hal efisiensi penggunaan biaya proyek.
Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan
senantiasa membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik
penjadwalan kegiatan untuk mendapatkan penghematan waktu.
Senantiasa berorientasi pada petaksanaan program pengawasan
jaminan mutu secara efektif.
Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan pihak
kontraktor dalam memecahkan masalah-masalah pelaksanaan
pekerjaan dan pendaya-gunakan struktur organisasinya.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Uraian tentang pendekatan dan metodologi berkaitan dengan


layanan jasa konsultan yang digunakan pada proyek ini secara jelas
dipaparkan dalam sub bab berikut ini.

6.2. TAHAP SUPERVISI KONSTRUKSI


6.2.1.

UMUM
Berdasarkan Kerangka Acuan Tugas, Lokasi Proyek yang

akan

dilakukan

Pembangunan

supervisi
Jalan

adalah

Ulong

Pengawasan
Anggi

di

Teknis

Kabupaten

Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat dan rencana


waktu yang disiapkan selarna waktu 6 (enam) bulan dapat
diprediksi bahwa : Pekerjaan yang dilakukan bukan overlay
langsung

(tergolong

pekerjaan

dengan

kategori

pembangunan).
Dengan demikian, maka sistem Pengawasan dan supervisi
konstruksi

menjadi

hal

yang

sangat

penting

sehingga

dipedukan suatu wadah organisasi yang memadai dalam


melakukan

monitor

terhadap

segala

aspek

pekerjaan

sedemikian rupa sehingga proyek ini dapat selesai tepat


waktu, tepat mutu dan tepat biaya.
Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan
program kerja dan menyusun satu tim memadai dalam jumlah
dan kualitas yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang
dipaparkan pada usulan teknik ini pada point lainnya. Dalam
hal ini, kami yakin sepenuhnya bahwa jasa-jasa konstruksi
yang akan kami benkan dapat menambah satu bagian dalam
hal penanganan pekerjaan pembangunan jalan yang dapat
diandalkan.
Pada prinsipnya, Konsultan lebih mengutamakan hal-hal
yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan
Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

konstruksi

di

lapangan

dengan

asumsi-asumsi

sebagai

berikut :
Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan
efektif mengenai pelaksanaan Dokumen Kontrak baik fisik
maupun administrasi teknis yang tentunya dapat dipahami
oleh kontraktor. Kegiatan ini dilakukan diawali dari Pre
Construction Meeting (Rapat Pendahuluan) dan aktivitas
lain pada masa mobilisasi.
Mengarahkan kontraktor untuk melakukan survei detail
dan inventarisasi lapangan kemudian melakukan rekayasa
lapangan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lapangan.
Hasil

rekayasa

lapangan

dikonsultasikan

dengan

Penanggung Jawab Kegiatan. Item pekerjaan yang dapat


dilaksanakan disesuaikan dengan dana yang tersedia
dengan melakukan optimalisasi.
Mengarahkan
pelaksanaan

kontraktor
untuk

dalam

semua

persiapan

kegiatan

metode

pekerjaan

dan

membantu membuat revisi bila memerlukan peningkatan


metode tersebut.
Mengarahkan

kontraktor

untuk

merencanakan

dan

menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan.


Bekerjasama dengan kontraktor dalam optimalisasi hasil
kerja

dari

tenaga

kerjanya

dan

pendayagunaan

peralatannya.
Senantiasa melakukan monitoring persediaan material dan
peralatan yang memadai selama pelaksanaan.
Melakukan pengujian lapangan baik untuk pengujian tanah
maupun material lainnya dengan tujuan utama adalah
tercapainya program jaminan mutu
Secara periodik mengadakan Rapat Mingguan dengan
phak

kontraktor

pekerjaan,

guna

terutama

membahas

mengenai

sernua

kegiatan

langkah-langkah

yang

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

diperlukan untuk peningkatan dan efisiensi pelaksanaan di


lapangan.

Juga

untuk

membahas

secara

detail

dan

menyelesaikan setiap masalah yang timbul, kaitan dengan


pengawasan mutu dan kemajuan pekerjaan.
Menyusun

suatu

metode

yang

menjamin,

sehingga

gambar kerja kontraktor tidak terlambat dalam proses


sejak

pembuatan

dan

koreksi

hingga

mendapat

persetujuan.
Menyelesaikan

setiap

perubahan

dari

perencanaan

program, termasuk gambar rencana dan spesifikasinya.


Membimbing kontraktor agar dapat memproduksi aggregat
dengan mutu sesuai spesifikasi yang telah disyaratkan.
Memeriksa dan menandatangani sertifikat pembayaran
Bulanan Kontraktor, sehingga penerimaan pembayaran
dapat

tepat

pada

waktunya,

tanpa

mengganggu

kelancaran pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.


Membuat laporan kepada Direksi secara lengkap dan
kontinyu tentang segala kemajuan pekerjaan melalui surat
menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan.
Mengadakan rapat koordinasi sebulan sekah (yang harus
dihadiri oleh staf utama dari Direksi dan Konsultan serta
Kontraktor) untuk membahas dan memecahkan masalah
penting yang tedadi selama pelaksanaan proyek.
Senantiasa menjalin hubungan secara harmonis dengan
orang yang terlibat pada proyek ini.
Dari

uraian

di

atas,

Konsultan

berkeyakinan

bahwa

pekerjaan akan bedaian lancar dengan hasil pekerjaan yang


baik dan proyek akan selesai tepat pada waktunya. Penjelasan
tentang rencana usulan supervisi akan diuraikan dalam sub
bab berikut ini.
6.2.2.

Pekerjaan Persiapan

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Apabila Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kontraktor atau


surat resmi lainnya, yang menyatakan bahwa kontraktor
sudah bisa memulai pekerjaan maka harus segera dilakukan
langkah-langkah untuk memulai pekerjaan persiapan sebagai
tahap pelaksanaan supervisi konstruksi, antara lain :
a. Atas persetujuan Proyek melakukan mobilisasi personil dan
peralatan

termasuk

menyediakan

kantor

proyek

dan

perlengkapannya serta alat transportasi.


b. Menyiapkan blanko standar dan membuat format laporan
yang

akan

digunakan

selama

pelaksanaan

supervisi

konstruksi ( laporan Inspector, laporan pengujian tanah


dan

bahan,

pengukuran

blanko

pengecekan

volume

pekerjaan,

topo-survey,
blanko

blanko

persetujuan

request, surat menyurat antar instansi, blanko rekaman


pengiriman dan pemakaian peralatan 1 kendaraan dan
lain-lain).
c. Mengikuti

atau

memfasilitasi

terlaksananya

Pre

Construction Meeting untuk mendapatkan kesepakatan


mengenai paling tidak 4 hal sebagai berikut :
Kesamaan

Pengertian

terhadap

Pasal-Pasal

DOKUMEN

KONTRAK menyangkut:
Variasi pekerjaan ( Pekerjaan tambah kurang )
Termination atau forfeiture
Mobilisasi
Pemeliharaan dan pengenadalian lau lintas
Sub letting/sub kontraktor
Asuransi
Dan lain-lain yang dianggap perlu:
Kesepakatan tentang tata cara dan proses menyangkut :
Request, approval & examination of works.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Extension time for completion


Drawing/Gambar
MC dan Eskalasi
PHO dan FHO
Addendum kontrak
Dan lain-lain yang dianggap perlu
Kesepakatan

tentang

tata

cara

dan

prosedur

teknis

pelaksanaan pekerjaan utama (Major item). Kemungkinan


adanya perubahan komposisi/jumlah peralatan atau urutan
kegiatan pekerjaan yang telah dituangkan ke dalam program
mobiiisasi

dan

jadwal

konstruksi

yang

telah

disepakati

menjelang penandatanganan kontrak.


Hasil-hasil Pre Construction Meeting dituangkan dalam bentuk
Berita Acara yang ditandatangani bersama oleh : Pemimpin
Proyek, Pemimpin Bagian Proyek, Konsultan Supervisi dan
General Superintendent kontraktor.
Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan
pada tahap awal pekerjaan adalah pengkajian ulang secara
terinci dan evaluasi data yang telah ada seperti standar
perencanaan, rencana spesifikasi, surat keterangan material,
persyaratan kontrak, rencana aggaran biaya, rencana kerja,
dan lain-lain.
Hal ini bermanfaat untuk menghilangkan keraguan atau
mengoreksi kesalahan yang dapat ditemukan serta dapat
mengurangi biaya proyek dan menghemat waktu pelaksanaan
dengan pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.
Dalam Kerangka Acuan Kerja butir 1.4. telah dikemukakan
bahwa studi terdahulu atas jalan yang akan dikerjakan ini
belum

ada,

Penanggung

sehingga
Jawab

akan

Kegiatan

dikoordinasikan

untuk

melakukan

dengan
rekayasa

lapangan dan selanjutnya kaji ulang perencanaan sesuai

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

dengan tingkat dan prosedur baku yang sudah ada. Produk


Kaji Ulang perencanaan akan diselesaikan dalam priode
mobilisasi, sehingga tidak menghambat aktivitas kontraktor
dalam tahapan konstruksi selanjutnya. Untuk proyek pendek
(non multy years), kaji ulang harus selesai dalam waktu 1
bulan setelah Site Take Over, dan dilakukan Contract Change
Order oleh Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak kemudian
dibuatkan Amandemen Kontrak.
6.2.3.

Pengaturan Lalu Lintas

1. Umum
Arus lalu lintas selama periode konstruksi tentu akan
terganggu. Hal ini tidak dapat dihindari, sebagai akibat
pengoperasian alat berat sepanjang jalur lalu lintas dan
lokasi pekerjaan konstruksi. Untuk itu disarankan agar
menjaga kelancaran arus lalu lintas selama pelaksanaan
konstruksi dan konsultan

akan mengusulkan metode

pelaksanaan pekerjaan sehingga kemacetan arus lalu


lintas selama konstruksi dapat dihindari.
2. Usulan Pengaturan Lalu Lintas
Konsultan akan mengusulkan pengaturan lalu lintas
dengan pertimbangan secara matang dan teliti untuk
meminimalkan gangguan lalu lintas dan ketidaknyamanan
yang dialami oleh masyarakat. Dengan demikian konsultan
juga

percaya

pelaksanaan

bahwa

dalam

konstruksi

telah

penyusunan

rencana

menjadi

bagian

pertimbangan dalam hal ini.


Sebagai

tambahan,

rencana

secara

terinci

dalam

pengawasan dan pengaturan lalu lintas harus disusun


sebagai berikut :

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Selama

tahap

mobilisasi

dan

sebelum

pekerjaan

dimulai, kontraktor harus menyiapkan rencana detail


tentang metode yang terbaik untuk pengawasan dan
pengaturan lalu lintas selama setiap tahap periode
konstruksi. Rencana tersebut harus meliputi sernua
kemungkinan metode pengawasan dan pengaturan lalu
lintas.
Setelah Kontraktor merumuskan rencana awal, maka
harus mengadakan rapat konsultasi dengan pihak
konsultan, Proyek Manajer dan wakil dari instansi lain
yang terkait secara langsung guna membahas seluruh
aspek perencanaan dan memutuskan metode yang
paling efektif yang akan digunakan dalarn pengawasan
dan pengaturan lalu lintas.
Selain itu, konsultan juga akan melakukan koordinasi
dengan kontraktor mengenai pemanfaatan jalan kerja
agar tetap dapat terpelihara.
Setelah rencana kontraktor tersebut sudah disiapkan,
maka harus diperiksa oleh konsultan (terkait dengan wakil
dari instansi yang menghadiri rapat). Setiap perubahan
dan tambahan akan dikembalikan.
Setelah disetujui, maka disahkan menjadi rencana
bagian pengawasan dan pengaturan lalu lintas. Selama
pelaksanaan kontraktor menyelesaikan rencana tersebut,
kemudian dikirim guna mendapat konstruksi, konsultan
harus senantiasa mengarahkan kontraktor untuk merevisi
rencana pengawasan dan pengaturan lalu lintas jika perlu.
6.2.4.

Program Jaminan Mutu


Pada dekade terakhir ini skala dan kompleksibilitas proyek

jalan semakin bertambah besar, dana terbatas, periode

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

pelaksanaan

singkat

dan

tuntutan

untuk

menghindari

kesalahan pelaksanaan semakin intensif.


Untuk

menghindari

kesalahan-kesalahan

dalam

pelaksanaan diperlukan sistem quality assurance (jaminan


mutu) yang berguna untuk mencegah terjadinya kesalahan,
dan menemukan kesalahan pada saat yang tepat. Quality
assurance adalah sernua kegiatan yang diperlukan untuk
memberikan
konstruksi

rasa
akan

percaya
berfungsi

(confidence)
dengan

baik

bahwa

suatu

selama

masa

pelayanan.
Dari

uraian

pemahaman

tersebut

konsultan

diatas

dapat

terhadap

dikatakan

program

bahwa

jaminan mutu

merupakan hat yang paling essensial dalam penanganan


proyek.

Dari

pengalaman

menangani

proyek-proyek

peningkatan jalan, menurut konsultan paling tidak ada 3 hal


yang paling mendasar mengenai program jaminan mutu yang
akan diuraikan berikut ini, yakni:
a. Pemahaman

terhadap

Syarat-syarat

teknis

pekerjaan
Syarat-syarat teknis pekerjaan di atas diatur dalam
spesifikasi

BAB IV Dokumen Kontrak Fisik Secara garis

besar spesifikasi terdiri dari 6 pokok uraian sebagai berikut


:
1. Uraian atau lingkup pekerjaan
a. Mencakup seluruh bagian-bagian pekerjaan yang
tercakup

dalam

artikel/jenis

pekerjaan

yang

dimaksud.
b. Pada umumnya yang tercakup lebih luas/banyak
dari judul/jenis pekerjaan itu sendiri.
c. Menentukan jenis peralatan yang diperlukan.
d. Mempengaruhi struktur analisa harga satuan.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

2. Bahan atau Material


a. Mencakup ketentuan bahan baku maupun bahan
olahan.
b. Mencakup tata cara "handling".
3. Metode pelaksanaan dan peralatan yang digunakan
a. Sebelum

pelaksanaan

diharuskan

melakukan

percobaan/pengujian.
b.

Mangatur

cara

dan

urut-urutan

pelaksanaan,

peralatan yang disarankan, keadaan cuaca yang


disarankan,

pengendalian

mutu

setiap

tahap

pelaksanaan.
4. Syarat hasil akhir dan pengendalian mutu.
a. Merupakan persyaratan paling penting/menentukan
sebelum pekerjaan tersebut layak untuk diterima
dan dibayar.
b. Bagian dari proses pengendalian mutu tahap akhir.
5. Cara pengukuran hasil kerja
a. Mengandung

unsur

""penyederhanaan"

dan

memperkecil kemungkinan "silang pendapat" di


lapangan.
b. Hasilnya pada umumnya lebih kecil dari apa yang
telah dikerjakan dari sudut kuantitas.
c. Sangat mempengaruhi faktor koreksi" dalam analisa
harga satuan.
6. Cara pembayaran.
a. Mencakup satuan dan pembayaran (Rp/ton, Rp/m2,
Rp/liter dll)
b. Pembayaran dimaksudkan sebagai "kompensasi"
dan tenaga kerja, bahan, peralatan, dsb, untuk
melaksanakan

bagian-bagian

pekerjaan

yang

tercakup dalam diskripsi pekerjaan yang dimaksud.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Penjelasan tersebut menyiratkan bahwa tidak akan


mungkin diperoleh hasil yang optimal dari proyek tanpa
dilakukan pemahaman dan penerapan Dokumen Proyek
secara baik oleh semua pihak yang terkait.
b. Pelaksanaan kendali mutu yang benar
Tata cara pengendalian mutu yang baik khususnya
yang berkenaan dengan persyaratan teknik :
1. Tahap Pengendalian mutu yang baik
Ada tiga tahap pengendalian mutu :
a. Pengendalian mutu bahan baku
b. Pengendalian mutu bahan olahan
c. Pengendalian mutu bahan pekerjaan terpasang
2. Jenis Pengendalian mutu yang baik
Ada dua jenis pengendalian mutu yang harus dilakukan
a. Mutu tentang dimensi (panjang, lebar, tebal. Elevasi
kemiringan, kerataan, dsb)
b. Mutu tentang kualitas fisik (kepadatan, stability,
kuat tekan, CBR, dsb)
3. Aplikasi Spesifikasi yang benar.
Struktur Spesifikasi selalu mencakup 5 hal untuk
tiap jenis pekerjaan maupun bahan, yakni:
a. Jenis pemeriksaan material
b. Metode pemeriksaan
c. Frekuensi pemeriksaan
d. Persyaratan mutu
e. Toleransi

c. Persetujuan atau Penolakan Pekerjaan

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai,


Konsultan akan mengadakan metode "Inspeksi untuk
menerima hasil pekerjaan" secara tepat. jika pekerjaan
sudah dilakukan secara memuaskan dan sesuai dengan
spesifikasi

dalam

Dokumen

Kontrak,

konsultan

akan

membuat rekomendasi secara resmi kepada Penanggung


Jawab Kegiatan penerimaan pekerjaan.
Pekerjaan yang tidak dapat diterima atau tidak sesuai
dengan spesifikasi, akibat penyimpangan kualitas karena
pelaksanaan yang buruk, pemakaian bahan yang rusak,
atau akibat hal lain sehingga ditolak akan diberikan
catatan
tersebut,

secara

tertulis

dengan

mengenai

alasan

penolakan

mengkoordinasikannya

kepada

Penanggung Jawab Kegiatan berkaitan dengan setiap


pekerjaan yang ditolak.
Program jaminan mutu, yang akan dilaksanakan oleh
konsultan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya
akan mengacu pada program jaminan mutu yang diuraikan
di atas. Oleh sebab itu dalam penanganan proyek ini selain
tenaga professional yang kualified yang akan ditugaskan,
tenaga teknis yang akan diturunkan juga adalah tenagatenaga yang sudah matang dan berpengalaman di bidang
tugasnya masing- masing.
6.2.5.

Monitoring Kemajuan Pekerjaan

a. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan


Salah satu hal yang harus dilaksanakan konsultan
setelah

Surat

Perintah

Mulai

Kerja

(SPMK)

adalah

melakukan diskusi dengan kontraktor mengenai jadwal


pelaksanaan yang lebih terinci, untuk bersama-sama
menyusun jadwal tersebut.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Berdasarkan pengalaman dalam supervisi konstruksi


pada proyek yang sejenis, konsultan menyadari benar
bahwa

jadwal

membutuhkan

evaluasi

yang

berkesinambungan untuk memantau kelemahan struktur


organisasi kontraktor, metode pelaksanaan, penugasan
personil, penggunaan peralatan dan lain sebagainya.
Pada umumnya pelaksanaan kontrak dibagi atas 3 periode
yaitu:
Periode satu Rencana pelaksanaan 0 - 70 %
Periode dua Rencana pelaksanaan 70 - 100 %
Priode tiga Rencana pelaksanaan 100
Suatu proyek dikatakan kritis bila :
Pada periode kesatu keterlambatan > 25 %
Pada periode kedua keterlambatan > 15 %
Pada periode ketiga Fisik belum selesai
Proyek dikategorikan terlambat bila
Pada priode kesatu keterlambatan 10 - 25 %
Pada priode kedua keterlambatan 10 - 15 %
Untuk

Proyek

kritis

harus

dilakukan

Show

Cause

Meeting
Oleh

sebab

itu

Konsultan

merencanakan

akan

mengendalikan kemajuan pekerjaan konstruksi dengan CPM


(Critical Path Methode) dari jadwal pelaksanaan kerja.
Dengan

CPM

jadwal

diperbaharui

berdasarkan

progress

perbulan dengan Komputer. Sehingga Konsultan (Supervision


Engineer) akan melibatkan diri dengan semua aspek kegiatan
pengendalian kemajuan kerja.
Konsultan secara periodik setiap minggu, mengevaluasi
jadwal kontraktor tentang kemajuan dari kegiatan lapangan
dan langkah-langkah perbaikan yang harus diambil untuk

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

mengurangi

keterlambatan

yang

dialami.

Jika

diprediksi

bahwa bagian pekerjaan yang kritis (Critical Path) akan


tertunda, konsultan segera memfasilitasi pelaksanaan rapat
khusus dengan kontraktor dan Penanggung Jawab Kegiatan
untuk mendiskusikan semua item pekerjaan berhubungan
dengan masalah tersebut, menunjukkan secara tepat apa
permasalahannya, memberi pengarahan bagaimana mencari
jalan

keluarnya

dan

menginstruksikan

kontraktor

untuk

mengambil tindakan segera. Perlu dicatat bahwa hal ini harus


diambil bukan setelah Critical Path ditunda.
b. Evaluasi Ulang Terhadap Rencana Kerja Kontraktor
Sebelum

pekerjaan

konstruksi,

konsultan

akan

mengkaji ulang dan melakukan evaluasi tentang rencana


kerja kontraktor yang memperlihatkan metode usulan dan
prosedur pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Rencana kerja
ini menggambarkan secara detail program kerja kontraktor
seperti

mobilisasi,

memperhitungkan

lalu

jadwal
lintas

pelaksanaan
dan

faktor

yang

keamanan,

metodologi pelaksanaan, program pengendalian mutu,


metode

pengadaan

penggunaan

peralatan

dan
kerja,

penyimpanan
organisasi

material,
kerja,

sub

kontraktor (jika ada) dan lain-lainnya.


Pertimbangan Konsultan atas rencana kerja kontraktor
akan

memerlukan

perhatian

khusus

terutama

pada

beberapa pokok persoalan berikut ini :


Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja
sesuai dengan spesifikasi dan syarat-syarat kontrak.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan
metode Critical Path dan atas pertimbangan semua
kegiatan item pekerjaan yang saling berkaitan.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Perhitungan
keamanan

pengendalian
lalu

lintas

keselamatan,
yang

terutama

ada

dengan

mempertimbangkan kenyamanan masyarakat.


Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, konsultan akan
meminta kontraktor untuk merevisi rencana kerja dan
membantu bila diperlukan. Setelah rencana kerja tersebut
diperbaiki

sesuai

dengan

pertimbangan

konsultan,

walaupun telah disetujui akan tetapi tetap dikaji ulang


lebih jauh jika memang diperlukan. Konsultan juga akan
mengkoordinasikan dengan kontraktor untuk menerapkan
sistem penjadwalan dan monitoring dengan menggunakan
diagram

anak

panah

(Arrow

Diagram)

yang

menggambarkan hubungan antara lokasi Sta dan waktu


pelaksanaan dari setiap item pekerjaan.
Setiap item pekerjaan akan dihitung berapa lama
pekerjaan pada lokasi tertentu akan dikerjakan, sumber
daya peralatan dan material dan tenaga yang menunjang
pekerjaan
pekerjaan

tersebut
lain.

dan

keterkaitannya

Dengan

demikian

dengan

Arrow

item

Diagram

memungkinkan beberapa jenis pekerjaan dapat dilakukan


secara frontal tanpa saling mengganggu, khususnya untuk
optimalisasi

pemakaian

menggambarkan
untuk

pekerjaan

peralatan.

mengenai
mayor

aplikasi

(misalnya

Ilustrasi
"'Arrow

berikut
Diagram"

pekerjaan

galian,

Persiapan tanah dasar, Pekerjaan Lapis Pondasi bawah,


Pekerjaan Lapis Pondasi atas dan pekerjaan pengaspalan
hotmix) dengan lama waktu pekerjaan selama 6 (enam)
bulan dengan panjang penanganan 4,00 km.
c. Perencanaan dan Koordinasi Kemajuan Jadwal CPM

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Suatu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan


secara memuaskan, atau bahkan untuk meningkatkannya,
adalah hal yang memerlukan perhatian terutama dari segi
penjadwalan proyek dan rapat koordinasi yang diadakan
setiap minggu (sebaiknya setiap Hari Senin pagi) antara
konsultan dan kontraktor. Dalam rapat ini harus dihadiri
oleh personil utama dari kedua pihak, untuk rumusan
rencana kerja selanjutnya.
Pada saat yang sama, setiap masalah yang timbul yang
dapat mempengaruhi metode CPM, akan dianalisa dengan
langkah-langkah

yang

tepat

untuk

mendapatkan

pemecahannya. Dalam hal ini, sebelum diadakan rapat


bersama staf pada setiap akhir minggu (Hari Sabtu) untuk
membicarakan kegiatan Minggu tersebut dan menentukan
bobot kemajuan yang dicapai. Kemudian kontraktor harus
pula mempersiapkan sebuah jadwal Barchart sederhana
yang memperlihatkan jadwal pekerjaan selanjutnya yang
direncanakan pada minggu berikut dan menunjukkan
Rapat Koordinasi Mingguan pada setiap Hari Senin antara
konsultan dan kontraktor.
Walaupun

jadwal

mingguan

kontraktor

bersifat

sementara, namun tetap akan membantu secara efektif


konsultan

maupun

kontraktor

di

lapangan

terutama

pengaturan personilnya guna menghilangkan keraguan,


sehingga dapat dapat mengakibatkan kemajuan yang lebih
positif. Sepanjang koordinasi yang baik dan terpelihara
antara konsultan dan kontraktor, maka akan memudahkan
terutama

dalam

memecahkan

memperbaiki
masalah

dan

kesalahan-kesalahan,
menghindarkan

kesalahpahaman serta akan memungkinkan tercapainya


pekerjaan yang maksimum.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

d. Evaluasi

Ulang

Terhadap

Gambar

Pelaksanaan

Kontraktor
Kontraktor

diharuskan

menyerahkan

gambar

pelaksanaan kepada Konsultan untuk disetujui, dimana


diperlihatkan secara lengkap dan lebih rinci seluruh
bangunan/struktur

yang

harus

dibangun

sesuai

Construction Plant yang digunakan, waktu untuk pekerjaan


persiapan,

pemeriksaan,

perbaikan

dan

persetujuan

gambar pelaksanaan yang bisa dipertimbangkan dan jika


tidak akan terjadi keterlambatan kemajuan kerja.
Dengan menyadari akan hal ini, konsultan dengan
kontraktor menyusun jadwal proses gambar pelaksanaan
dan dipersiapkan untuk disetujui sesuai prioritas yang
dapat mempengaruhi critical path.

e.

Memacu Keterlambatan Pekerjaan


Bila Kontraktor gagal memenuhi target dalam sesuai
jadwal yang telah disepakati sebelumnya baik akibat
kelalaian kontraktor maupun akibat permasalahan tertentu
sehingga terjadi deviasi yang cukup besar, maka konsultan
akan segera mengusulkan untuk dilakukan Show Cause
Meeting (Rapat pembuktian). Untuk proyek LCB (Local
Competitive Bidding) tingkatan pelaksanaan Show Cause
Meeting dilakukan sesuai deviasi keterlambatan proyek
dengan urutan tingkatan sbb :
Keterlambatan 10 - 15 % dilakukan SCM tingkat Proyek
Keterlambatan 15 - 25 % dilakukan SCM tingkat
Propinsi
Keterlambatan

>

25

dilakukan

SCM

tingkat

Direktorat

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Materi rapat Cause mencakup hal sebagai berikut :


Pembuktian

tentang

kemungkinan/kesanggupan

kontraktor diberi kesempatan untuk

mengatasi

keterlambatan atau masalah.


Test Case yang diperintahkan kepada kontraktor guna
membuktikan kesanggupannya

dalam Jangka waktu

tertentu.
Usul lanjut atas hasil evaluasi test case kepada jenjang
yang

lebih

tinggi

sampai

ke

Direktur

Jenderal

Prasarana Wilayah.
Keputusan akhir atas pelaksanaan Show Cause Meeting
dapat berupa :
Dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Dilanjutkan tapi denda pada akhir masa kontrak
apabila pekerjaan belum terselesaikan.
Kerja

sama

dengan

pihak

Ketiga/Three

Parties

Agreement (TPA).
For Feiture.
Pemutusan Kontrak.
1. Perpanjangan waktu pelaksanaan
Dalam pelaksanaan fisik kadang-kadang dijumpai
hal-hal yang sebelumnya tidak diperhitungkan dalam
penentuan

waktu

pelaksanaan

dalam

dokumen

kontrak, sehingga bagaimanapun upaya kontraktor


untuk

mengerjakan

tugasnya

tetap

terjadi

keterlambatan dari progress yang dibuat berdasarkan


waktu pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak.
Untuk kasus demikian, kontraktor akan mengajukan
perpanjangan waktu dengan alasan-alasan tertentu.
Hal-hal yang layak dipertimbangkan untuk pemberian
rekomendasi

perpanjangan

waktu

oleh

konsultan

adalah sebagai berikut :


Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Pekerjaan tambah/kurang.
Walaupun CCO yang disepakati adalah CCO
balance,

namun item

pekerjaan

tambah

yang

diberikan memerlukan waktu pelaksanaan yang


lebih lama dibanding dengan pengurangan item
pekerjaan lain sebelumnya, misalnya Penambahan
kuantitas
saluran

item

pekerjaan

pasangan

dikerjakan

secara

batu

pasangan
dengan

manual

batu

mortar

dibanding

atau
yang

dengan

pengurangan kuantitas pekerjaan yang dilakukan


secara mekanis misalnya pekerjaan Hot Mix.

Perubahan Desain
Misalnya perubahan ketebalan LPA atau LPB
menjadi

lebih

meningkat

tebal

dibanding

sehingga

kuantitasnya

dengan

pengurangan

ketebalan lapisan beraspal akan memerlukan waktu


yang lebih lama.
Bencana Alam
Bila
banjir,

terjadi bencana
tanah

longsor,

alam misalnya
dan

lain-lain

terjadi

sehingga

aktivitas kontraktor terhambat atau ada bagian


pekerjaan yang rusak yang harus diperbaiki kembali
oleh kontraktor. Bencana alam harus dibuktikan
dengan pernyataan Gubernur.

Hambatan Proyek
Proyek terhambat baik akibat "hilang" nya
material pokok dari pasaran, misainya aspal atau

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

semen maupun hambatan karena pembebasan


tanah di lokasi yang belum beres.
Force Majeur
Terjadinya hal-hal yang diluar kekuasaan kedua
pihak Kontraktor dan pemilik Proyek misalnya :
terjadi perang, pemberontakan, perang saudara,
huru-hara atau kekacauan lainnya. Kasus ini juga
harus di "back up" dengan Pernyataan Gubernur.

Hujan yang luar biasa


Secara

umum

diperhitungkan

hari

hujan

dalam

memang

sudah

menghitung

waktu

pelaksanaan dalam dokumen kontrak, oleh sebab


itu kondisi yang bisa dipertimbangkan adalah bila
hujan yang terjadi merupakan hujan yang luar biasa
akibat

perubahan

musim,

misalnya

terjadinya

fenomena "EI Nino " pada tahun 1997 - 1998. Curah


hujan

yang

terjadi

harus

dibuktikan

data

pencatatan curah hujan harian.


Prosedur

pengusulan

sampai

persetujuan

perpanjangan waktu pelaksanaan dapat dikemukakan


sebagai berkut :
Kontraktor : mengajukan usulan tertulis dengan
dilengkapi alasan perpanjangan waktu dan waktu
tambahan

yang

dibutuhkan

kepada

Pemimpin

Proyek dengan tembusan Konsultan Supervisi.


Konsultan supervisi : mempelajari usulan kontraktor
dan

membuat

Justifikasi

teknis

termasuk

mengevaluasi kebutuhan waktu pelaksanaan.


Pernimpin Proyek meminta kepada Panitia Peneliti
Pelaksanaan

Kontrak

untuk

membahas

usulan

Kontraktor.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Panitia Peneliti melaksanakan rapat yang dihadiri


oleh

unsur

Proyek,

Konsultan

Supervisi

dan

Kontraktor. Untuk membahas usulan kontraktor


tersebut. Panitia Peneliti memberikan rekomendasi
kepada Penanggung Jawab Kegiatan 1 Penanggung
Jawab Kegiatan mengenai usulan tersebut termasuk
waktu yang disetujui apabila perpanjangan waktu
diberikan. Yang dituangkan dalam Berita Acara
Rapat.
Dengan dasar tersebut Penanggung Jawab Kegiatan
membuat amandemen addendum kontrak.
Hal-hal

lain

yang

perlu

diperhatikan

sebelum

Amandemen Kontrak diterbitkan adalah:


Semua jaminan (uang muka, pelaksanaan dan lainlain) harus disesuaikan.
Jadwal pelaksanaan fisik Curva S disesuaikan,
dengan tetap mempertahankan kemiringan curva.
6.2.6.

Pengendalian Biaya Proyek

1. UMUM
Konsultan

menyadari

sepenuhnya

dalam

hal

pengendalian semua biaya yang berhubungan dengan


proyek dan akan membuat usaha pengendalian secara dini
hingga

akhir

tahap

konstruksi.

Berbagai

cara

untuk

melakukan hal ini, seperti penggunaan komputer untuk


pengolahan data pembiayaan, menghindari keterlambatan
kemajuan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan tambah
kurang

seminimal

mungkin,

dan

menjamin

prosedur

pelaksanaan konstruksi yang paling efisien.


Dalam pengendalian biaya proyek yaitu meminimalkan
biaya operasi lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran
secara

teliti

dan

meyakinkan

Kontraktor

dengan
Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

membayar pekerjaan yang telah dikerjakan, menyiapkan


perkerjaan-pekerjaan sisa secara berkala sehingga jadwal
pembayaran bisa disesuaikan dengan taksiran kemajuan
pekerjaan yang tepat, dan menjamin bahwa pekerjaan
telah

diterima

sesuai

dengan

spesifikasi.

Sebagai

ringkasan, cara terbaik untuk mengendalikan biaya proyek


secara keseluruhan adalah mengoptimalkan pekerjaan
yang

telah

selesai

penyelesaian

dan

kontrak

menjamin

dapat

dicapai

berisi

uraian

bahwa

tanggal

tanpa

adanya

singkat

tentang

perpanjangan waktu.
Pada

sub

bab

ini

penggunaan sistem komputer dalam pengendalian biaya


proyek, pengolahan pengeluaran rekening kontraktor dan
kontinyu memeriksa keseimbangan jumlah bahan yang
tersisa selama pelaksanaan.
2. Sistem

Komputer

untuk

Pengolahan

Data

Pembiayaan Proyek
Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian
yang terpenting dari supervisi konstruksi tetapi kegiatan
ini menjadi sulit dan memerlukan waktu, dengan akibatnya
sering menjadikan kurang efektifnya metode ini. Tetapi
pada proyek ini Konsultan akan menggunakan Sistem
Komputer

yang

bisa

beroperasi di

lapangan

tanpa

memerlukan alat penunjang yang lebih memadai. Hal ini


berarti bahwa konsultan harus dapat mengolah semua
data

yang

berhubungan

dengan

pengontrolan

biaya

proyek secara cermat, teliti dan cepat.


a. Persiapan dan Pemprosesan Tagihan Kontraktor
Sistem pembayaran yang biasa digunakan terhadap
prestasi kontraktor terdiri dari :

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Sistem Monthly Certificate (MC)


System

Monthly

pembayaran

yang

Certificate
terhadap

merupakan
prestasi

cara

pekerjaan

kontraktor setiap bulan. Oleh karena itu Kontraktor


akan mengajukan tagihan setiap bulan kepada proyek
mengenai prestasi pekerjaan yang bisa diterima baik
secara kuantitas maupun kualitasnya.
Dari

pengalaman

mengerjakan

proyek

sejenis

beberapa hal yang berkaitan dengan sistem MC ini


dapat dikemukakan sebagai berikut:
Harus diajukan setiap bulan meskipun progress
yang ditagihkan Rp. 0.
Diajukan

setiap

tanggal

25

bulan

yang

bersangkutan.
Maksimal 7 (tujuh) hari setelah tanggal pengajuan
sudah harus ada tanggapan, diterima, diperbaiki
atau ditolak.
Maksimal 10 (sepuluh) hari setelah pengajuan SPP
diajukan Ke Penanggung Jawab Kegiatan.
Tanggal 10 (sepuluh) bulan berikut sudah disetujui
untuk dibayar.
Bila

ada

perbedaan

pendapat

terhadap

item

pekerjaan yang diajukan, MC bisa jalan terus


dengan

menunda

item

pekerjaan

yang

masih

bermasalah.
Bila belum tercapai kesepakatan dapat dibayarkan
70%.
Material On Site dapat dibayarkan 80% untuk
material dan 40% untuk agregat dari kuantitas yang
telah siap di lapangan.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Oleh karena dalam MC digunakan sistem kumulatif


maka

dalam

setiap

pengajuan

MC

terdapat

potongan-potongan yang terdiri dari:

Nilai bersih MC sebelumnya

10% untuk jaminan pemeliharaan

Angsuran uang Muka

Pajak, denda dan lainnya

Pengajuan MC juga dilengkapi dengan asuransi,


sewa alat dan retribusi tambang galian golongan C
Sistem Termyn
Termyn dibayarkan apabila prestasi kontraktor telah
mencapai progress tertentu yang tercantum dalam
kontrak. Penelitian dan pemeriksaan dilakukan oleh
Direksi Teknik 1 Konsultan Supervisi sesuai dengan
progress yang diajukan. Maksimal 10 hari setelah
pengajuan

dokumen

termyn,

SPP

sudah

harus

disahkan.
Konsultan akan memeriksa dan mengevaluasi hasil
pengukuran material dan opname pekerjaan yang
dapat diterima dan hasil pekerjaan sesuai dalam
ketentuan Dokumen Kontrak. Metode pengukuran dan
perhitungan yang dipakai dalam menentukan jumlah
material terpasang dan hasil pekerjaan yang dapat
diterima sebagaimana ditunjukkan dalam Dokumen
Kontrak.
Kegiatan
dipimpin

ini

Site

penting,
Engineer

sehingga
didampingi

Tim

konsultan

oleh

Quality

Engineer dan Chief Inspector dengan dibantu tenaga


teknik lainnya memeriksa pengukuran hasil pekerjaan
dengan teliti dan dapat diterima konsultan dengan cara

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

tepat akan memeriksa pengukuran hasil pekerjaan


yang

sudah

disiapkan

oleh

kontraktor

dan

akan

menerima sesuai jumiah pekerjaan yang sebenarnya


sesuai dengan spesifikasi. Konsultan kemudian akan
merekomendasikan

Sertifikat

Pembayaran

Bulanan

atas pekerjaan yang telah selesai dan disetujui . Format


blanko standar yang digunakan disiapkan khusus untuk
sertifikat pembayaran bulanan yang telah disetujui
Direksi.
Jumlah pembayaran secara bertahap akan dihitung
sebagaimana mestinya sesuai dengan harga satuan
dan jumlah pekerjaan yang sudah disetujui oleh
Konsultan. Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh wakil
senior

supervisi

dari

konsultan

dan

kontraktor

kemudian diteruskan ke PPK untuk pemeriksaan akhir


dan persetujuan pembayaran.
b. Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan
Biaya Berkala
Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa
secara berkala pekerjaan sisa, sehingga dapat dibuat
perkiraan biaya untuk semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan disampaikan kepada Direksi secara
berkesinambungan

tentang

keadaan

perkiraan

keseimbangan pekerjaan yang harus diselesaikan.


Untuk hal ini konsultan akan menyiapkan jadwal
pembayaran berdasarkan kemajuan pekerjaan dengan
taksiran dan secara rutin diperbaharui secara berkala
pula

seiring

dengan

kemajuan

pekerjaan

yang

sebenarnya serta setiap perubahan jadwal pekerjaan.


6.2.7.

Pengendalian Keselamatan

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Keselamatan personil adalah hal yang sangat penting dan


menjadi

hal

yang

harus

dipertimbangkan

dalam

setiap

pekerjaan konstruksi, khususnya akibat terjadinya bangkitan


lalu lintas berhubung dengan pelaksanaan proyek ini.
Selain faktor keamanan terhadap lalu lintas, personil yang
terlibat dalam proyek juga harus diingatkan untuk tetap
waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor pada
pekerjaan

galian,

kemungkinan

tertimbun

apabila

mengerjakan galian yang lebih tinggi diatas kepala, dari


bahan-bahan peledak apabila suatu pekerjaan galian batu
harus

dilakukan

dengan

cara

"blasting"

dan

lain-lain

sebagainya.
Hampir

dalam

setiap

dokumen

kontrak,

selalu

dipersyaratkan agar kontraktor mengasuransikan keseluruhan


personil

yang

terlibat

dalam

proyek.

Konsultan

akan

mengkoordinasikan hal tersebut dengan Penanggung Jawab


Kegiatan agar Kontraktor memenuhi persyaratan tersebut.
Untuk keamanan pejalan kaki akan disusun dengan suatu
pertimbangan khusus, terutama kegunaan dengan maksud
dalam skala besar, tanda lalu lintas dan tanda pengatur,
barikade, lampu seperti yang diperlukan malam hari dan
pengaman yang sama. Peralatan rambu yang berwarna akan
digunakan untuk lalu lintas pada lokasi yang berbahaya dan
selama perjalanan jam puncak. Beberapa galian terbuka
ditutup dengan barikade yang mempunyai reflektor dan
bercahaya bila malam hari.
Selama periode konstruksi, konsultan akan memberi tanda
sederhana berdasarkan pertimbangan keamanan atau daerah
yang

ditentukan

untuk

diperbaiki

keamanannya,

dan

kontraktor akan mengambil langkah secara tepat terrnasuk


memperbaharui program keamanan proyek.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

6.2.8.

Pekerjaan Tambah Kurang


Walaupun pada prinsipnya bahwa perintah kerja tambah

kurang

tidak

diinginkan

karena

dapat

mengakibatkan

penambahan biaya dan perpanjangan waktu. Namun demikian


konsultan harus tetap menyiapkan kemungkinan timbulnya
perubahan

yang

dapat

saja

terjadi

selama

periode

pembangunan jalan.
Ada dua bentuk perubahan atas pekerjaan yakni Change
order dan Addenda. Change Order adalah suatu perintah
tertulis

yang

diterbitkan

oleh

Penanggung

Jawab

Kegiatan/Penanggung Jawab Kegiatan dengan rekomendasi


Konsultan supervisi dan ditandatangani pula oleh Kontraktor,
yang menunjukkan bahwa maka kontraktor menerima adanya
perubahan-perubahan

atas

pekerjaan

atau

perubahan-

perubahan atas dokumen Kontrak dan persetujuannnya pada


dasar pembayaran dan penyesuaian waktu, bila ada, untuk
tujuan pelaksanaan dari perubahan itu.
Addenda, adalah suatu perjanjian tertulis antara Pemilik
dan Kontraktor yang mensahkan perubahan dalam pekerjaanpekerjaan atau Dokumen Kontrak, yang mana terjadinya
variasi dalam struktur Harga Satuan Mata Pembayaran dan
diperkirakan akan menyebabkan terjadinya variasi jumlah
Nilai Kontrak dan sudah pernah dinegosiasi sebelumnya dan
disepakati melalui Change order. Addenda juga harus dibuat
pada saat penutupan Kontrak dan untuk semua perubahan
kontraktual atau perubahan teknis penting lainya, tanpa
memandang apakah terjadi variasi-variasi struktur Harga
Satuan atau terhadap jumlah Harga Kontrak.
Perubahan-perubahan atas pekerjaan dapat terjadi karena
prakarsa dan Konsultan/Direksi Teknik atau prakarsa dari
Kontraktor, dan persetujuannya dilaksanakan melalui Change

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Order dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang terkait dalam


proyek. Prosedur pendahuluan dari Change order tergantung
dari pemprakarsa Change Order tersebut, yakni :
a. Diprakarsai oleh Konsultan supervisi Direksi Teknik
Konsultan

Supervisi

akan

mengirim

suatu

pemberitahuan tertulis kepada kontraktor yang berisi :


Uraian detail dari perubahan yang diusulkan, dan lokasi
perubahan di proyek.
Gambar tambahan atau revisinya dan spesifikasi, yang
memuat rincian mengenai perubahan yang diusulkan.
Perkiraan waktu untuk membuat perubahan.
Apakah usulan perubahan dapat dilaksanakan di bawah
struktur Harga satuan Mata pembayaran yang ada
ataukah merupakan penambahan Harga Satuan atau
jumlah

Harga

dibutuhkan

untuk

disepakati

atau

diresmikan dalam Addendum


Pemberitahuan

semacam

itu

hanya

merupakan

permintaan untuk informasi, dan bukan suatu instruksi


untuk

melaksanakan

perubahan,

juga

bukan

untuk

menghentikan pekerjaan yang sedang berlangsung.


b. Diprakarsai oleh Kontraktor.
Kontraktor
mengirim

dapat

suatu

mengajukan

perubahan

pemberitahuan

tertulis

dengan
kepada

Penanggung Jawab Kegiatan, dengan tembusan kepada


Konsultan Supervisi mengenai :
Uraian detail dari usulan perubahan
Keterangan

dan

alasan

membuat/mengajukan

perubahan
Keterangan

dan

pengaruhnya

terhadap

jadwal

pelaksanaan, bila ada.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Keterangan tentang pengaruhnya terhadap pekerjaan


dan sub kontraktor, bila ada
Penjelasan detail mengenai apakah keseluruhan atau
hanya sebagian dari perubahan yang diusulkan akan
dilaksanakan

di

bawah

struktur

Harga

satuan

Mata

pembayaran yang ada, termasuk pula dengan setiap


tambahan Harga Satuan atau Jumlah Harga yang menurut
kontraktor perlu dipertimbangkan untuk disetujui.
Sebelum

perubahan

atas

pekerjaan

(Change

order/Addenda) didefinitifkan, Konsultan harus membuat


semacam

""Justifikasi

teknik"

terhadap

setiap

item

pekerjaan yang dimaksud, untuk disampaikan kepada


Penanggung Jawab Kegiatan.
Penanggung

Jawab

Kegiatan

dapat

meminta

pertimbangan kepada Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak


untuk membahas usulan perubahan pekerjaan tersebut,
Panitia

Peneliti

Pelaksanaan

Kontrak

akan

merekomendasikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan


segala

hal

yang

berkaitan

dengan

usulan

tersebut.

Rekomendasi tersebut dijadikan acuan oleh Penanggung


Jawab Kegiatan untuk membuat/melaksanakan Change
order atau Addenda,
Pelaksanaan Change Order
Isi dari change Order akan didasarkan pada, salah satu
dari :
Penanggung Jawab Kegiatan akan menyiapkan Change
order dan memberi nomor urut
Change order akan berisi uraian perubahan-perubahan
dalam

pekerjaan

baik

penambahan

maupun

penghapusan, dengan lampiran dan Dokumen Kontrak

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

yang direvisi seperlunya untuk menentukan perincian


perubahan itu.
Change

order

akan

menetapkan

dasar-dasar

pembayaran dan penyesuaian waktu yang dibutuhkan,


karena adanya perubahan yang timbul/terjadi. Dan bila
diangap perlu akan menetapkan pula setiap Harga
Satuan tambahan atau jumlah harga yang telah
dinegosiasi

sebelumnya

antara

Pihak

proyek

dan

kontraktor, yang diperlukan untuk diresmikan di dalam


Addendum.
Penanggung Jawab Kegiatan akan menandatangani dan
memberi

tanggal

Change

Order

tersebut,

yang

menunjukkan bahwa Kontraktor setuju atas detail isi di


dalam change order tersebut.
Pelaksanaan Adenda
Isi dari "' Addenda" akan didasarkan pada, salah satu
dari hal berikut ini:
a. Instruksi pemilik untuk melaksanakan perubahan
atas Dokumen Kontrak, atau
b. Karena adanya perubahan kontraktual atau teknis
penting, atau
c. Change order yang telah ditanda tangani atau
Change order berisikan tambahan Harga Satuan
Mata Anggaran atau tambahan terhadap jumlah
harga, atau
d. Karena adanya perubahan kuantitas yang berakibat
menimbulkan variasi-variasi dalam jumlah Harga
Kontrak,

yang

berarti

merubah

jumlah

harga

kontrak yang telah dicantumkan sebelumnya dalam


Surat Perjanjian kontrak atau pada Addendum
terdahulu, atau

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

e. Perhitungan kuantitas akhir dan jumlah Harga


Kontrak untuk Addendum penutupan pada waktu
Penutupan Kontrak.
Penanggung Jawab Kegiatan menyiapkan Addendum.
Addendum

akan

menguraikan

setiap

masalah

perubahan pekerjaan yang bersifat kontraktual, teknis


atau

kuantitas,

baik

untuk

penambahan

maupun

penghapusan, dengan lampiran dari dokumen Kontrak


yang direvisi seperlunya untuk menentukan perincian
perubahan itu.
Pilhak Penanggung Jawab Kegiatan dan Konraktor
bersama-sama menandatangani Addendum ini dan
menyampaikannya ke atasan langsung Penanggung
Jawab Kegiatan untuk dimintakan persetujuan dan
tanda tangan.
6.2.9.

Klaim dan Perselisihan.

1. Umum
Konsultan

akan

senantiasa

mengutamakan

aspek

musyawarah dalam penyelesaian klaim dan perselisihan


dengan kontraktor, sehingga situasi hubungan harmonis
dalam

pengawasan

dan

pola

efisiensi

proyek

tetap

terpelihara dan ditekan untuk keseluruhan unsur terkait


yaitu kontraktor, konsultan, unsur proyek dan Dinas
Prasarana

Wilayah

setempat.

Kejadian

klaim

atau

perselisilhan dapat saja terjadi, namun secara garis


besamya dapat ditanggulangi seperti langkah-langkah
dalam bagian berikut.
2. Proses Klaim

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Jika klaim diajukan oleh kontraktor, maka konsultan


akan menjaga

etika

profesional

dengan memberikan

evaluasi yang bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada


dalam daftar dalam perjanjian kontrak. Evaluasi dimulai
dengan review secara teliti isi dan klaim dan keseluruhan
data pendukung. Data pendukung sangat penting, dengan
demikian kontraktor harus menyerahkan tambahan data
yang lebih detail. Konsultan juga akan melihat acuan dari
data yang dapat digunakan yang dengan berbagai sistem
yang digunakan untulk klaim seperti, surat-menyurat,
laporan, test/laboratorium, catatan survey, jadwal harian,
dokumen kontrak, data cuaca, sertifikat pembayaran,
perhitungan lalu lintas, dokumentasi dan sebagainya.
Setelah seluruh data yang digunakan telah diperoleh,
maka konsultan membuat studi pendekatan berdasarkan
kejadian

yang

berkaitan

dengan

klaim,

sehingga

penetapan dapat dibuat, seperti validitas dari setiap


kegiatan klaim. Konsultan kemudian akan menyiapkan
laporan detail seluruh aspek dari klaim termasuk data
pendukung,

biaya/jadwal,

dan

hasil

temuan

serta

rekomendasi. Setelah laporan lengkap, maka diserahkan


kepada Penanggung Jawab Kegiatan untuk diperiksa.
Laporan konsultan tersebut, dipelajari dan dievaluasi
ulang oleh Penanggung Jawab Kegiatan untuk selang
beberapa waktu. Keputusan akan dilakukan setelah isi
klaim sebagian/seluruhnya disetujui atau ditolak, sehingga
konsultan akan menyampaikan kepada Kontraktor tentang
hal yang bersangkutan secara detail dari hasil keputusan
ini.
3. Penyelesaian Perselisihan

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan


garis besar metode klaim klaim di atas) tetap berupaya
pada penyelesaian secara musyawarah. Konsultan akan
menerima penyerahan alasan perselisihan secara tertulis
dari pihak Kontraktor termasuk pertanyaan dan data
penunjang sebagai data pendukung terjadinya perselishan
tersebut. Konsultan juga akan senantiasa tanggap untuk
melakukan review informasi yang dapat menimbulkan
perselisihan dalam seluruh pemasalahan, petunjuk umum
yang diberikan dalam kondisi umum kontrak diikuti untuk
menurunkan perselisihan.
Perlu juga diingatkan kepada Kontraktor mengenai
hirarki kontrak dengan urutan "kekuatan"' sebagai berikut :
Kontrak
Adenda
Ketentuan Umum
Ketentuan khusus
Spesifikasi Umum
Spesifikasi Khusus
Daftar Kualitas dan Harga Satuan
Gambar Rencana

6.2.10.Tahap Penyelesalian Kontruksi


Bila progress fisik sudah mencapai 97%, Kontraktor dapat
mengusulkan serah terima pekerjaan dengan izin secara
tertulis

kepada

Penanggung

Jawab

Kegiatan/Penanggung

Jawab Kegiatan dengan tembusan kepada Konsultan Supervisi.


Ada dua tahapan serah terima pekerjaan yakni :
a.

Serah Terima Pekerjaan Sementara ( Provisonall


hand over PHO).

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Usulan Kontraktor akan ditindaklanjuti oleh Konsultan


Supervisi dengan memeriksa langsung kebenaran progress
fisik

yang

diajukan

oleh

Kontraktor,

kemudian

merekomendasikannya ke Penanggung Jawab Kegiatan


bahwa pekerjaan memang sudah sesuai dengan usulan
kontraktor

dan

diharapkan

akan

segera

rampung

seturuhnya (100%) pada saat pemeriksaan oleh panitia


PHO.
Berdasarkan

usulan

Kontraktor

dan

rekomendasi

Konsultan Supervisi, Penanggung Jawab Kegiatan akan


meminta

kepada

sebelumnya

untuk

pekerjaan. Untuk

Panitia

PHO

mengadakan

yang

sudah

rapat

dibentuk

Serah

Terima

mempermudah pekerjaan Tim PHO

nantinya, terlebih dahulu ketiga unsur yang terkait dalam


proyek tersebut, yakni unsur proyek, Konsultan Supervisi
dan Kontraktor akan melakukan pemeriksaan pendahuluan
mengenai kondisi proyek dan membuat daftar kekurangan
dan ketidaksempurnaan pekerjaan (List of Defect and
Deficiencies).
Ketua Panitia PHO akan menanggapi surat Penanggung
Jawab

Kegiatan

dan

membuat

undangan

untuk

membicarakan hal tersebut. Urutan pelaksanaan PHO


selanjutnya pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Rapat pleno 1
Dalam rapat pleno I, paling tidak dibicarakan 3 hal
yaitu:
a. Pembentukan Group yang biasanya terdiri dari 3 - 4
Group
Group 1 : Untuk perkerasan dan Bahu jalan

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Group II : Drainase, Struktur dan Perlengkapan


jalan
Group III : Pengujian laboratorium
Group IV : Administrasi kantor
Setiap Group akan diketuai oleh salah seorang
dari unsur Panitia dengan anggota masing-masing
dari

unsur

proyek,

Konsultan

Supervisi

dan

kontraktor.
b. Jadwal pemeriksaan proyek, untuk menentukan
Mekanisme dan waktu kunjungan lapangan I
first Visit
Rapat Pleno II
c. Job description masing-masing Group
2. Pemeriksaan Proyek
a. First Visit.
Group I, II dan III akan melakukan pemeriksaan
langsung

di

menyesuaikan

lapangan
daftar

dan

mengecek

kekurangan

serta
dan

ketidaksempurnaan pekerjaan yang telah dibuat


sebelumnya serta melakukan pengujian-pengujian
terhadap beberapa sampel yang diambil secara
acak. Sedangkan Group Administasi kantor akan
memeriksa kelengkapan administrasi proyek.
b. Rapat Group
Hasil pemeriksaan lapangan dan administrasi
teknis

serta

pengujian

laboratorium

akan

didiskusikan bersama dalam oleh masing-masing

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

group dan dibuatkan resume hasil pemeriksaan dan


usulan solusi pemecahan masalah.
c. Rapat Pleno II.
Dalam rapat pleno II, Ketua masing-masing
group

mengemukakan hasil

ditanggapi

oleh

group

rapat group

yang

Berdasarkan

hasil

lain.

pembahasan, rapat kemudian memutuskan untuk


menerima atau menolak serah terima pekerjaan.
Bila Panitia dapat menerima hasil pekerjaan, maka
rapat kemudian membicarakan mengenai :
Menentukan batasan waktu kepada kontraktor
untuk

memperbaiki

segala

kekurangan

dan

ketidaksempurnaan pekerjaan.
Menentukan

waktu

untuk

kunjungan

kedua

(second visit ) untuk memeriksa perbaikanperbaikan yang dilakukan oleh Kontraktor


d. Second visit
Sesuai waktu yang telah disepakati dalam Rapat
Pleno II, Tim PHO akan turun kembali ke lapangan
untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil-hasil
perbaikan yang telah dilakukan oleh Kontraktor
sesuai daftar kekurangan dan ketidaksempurnaan
pekerjaan.
3. Rapat Pleno III
Rapat ini bertujuan untuk membahas laporan hasil
kunjungan kedua, Tim PHO dan berdasarkan laporan
tersebut apabila dinyatakan bahwa segala kekurangan
dan ketidaksempurnaan pekerjaan telah dilaksanakan
sesuai petunjuk maka dapat dibuat Berita Acara serah
terima sementara pekerjaan.
Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

b. Serah Terima Pekerjaan Akhir ( Final Hand Over/


FHO).
Final Hand-Over dilakukan apabila masa pemeliharaan
telah berakhir. Tim FHO akan kembali meninjau keadaan
proyek minimal 21 hari sebelum akhir masa pemeliharaan.
Tim PHO akan merekomendasikan kepada Penanggung
Jawab Kegiatan bahwa proyek sudah dapat diterima.
Tindak

lanjut

dari

dibuatkan

berita

acara

rekomendasi
serah

terima

tersebut,
pekerjaan

akan
dari

Kontraktor ke Penanggung Jawab Kegiatan. Selanjutnya


Penanggung Jawab Kegiatan akan menyerahkan tanggung
jawab pemeliharaan dan operasional ruas jalan yang telah
diselesaikan kepada Kepala Dinas Prasarana Wilayah atas
nama Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemilik
pekerjaan.
6.3. KOORDINASI UMUM
6.3.1.

UMUM
Sehubungan dengan penyusunan rencana pelaksanaan,

jika tenaga dan peralatan tidak dengan sesuai kondisi yang


telah disyaratkan, maka pekerjaan proyek tidak akan selesai
dalam pola yang terbaik. Demikian

juga bila kegiatan yang

bejalan tidak dalam koordinasi yang baik, maka tidak dapat


pula dicapai hasil yang baik antara pemerintah konsultan, dan
kontraktor. Untuk itu konsultan akan mencurahkan segala
usaha koordinasi selama dalam kegiatan proyek dengan
mantap dan lancar.
Salah satu sistem terbaik untuk menjaga koordinasi yang
erat adalah mengadakan pertemuan secara teratur terutama
antara konsultan dan kontraktor, seperti pada beberapa jenis
pertemuan yang secara garis besar diuraikan di bawah ini.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Perlu dipahami pula bahwa jenis pertemuan di bawah


bukanlah suatu keharusan dan ketetapan yang mengikat.
6.3.2.

Pertemuan Mingguan Staf Konsultan


Jenis pertemuan ini akan diadakan pada hari Sabtu dengan

para peserta senior atau merupakan sebagai penanggung


jawab,

seperti

Supervision

Engineer

dan

Quality

Engineer/Chief Inspector.
Pertemuan personil akan membahas masalah penting
seperti jenis permasalahan dari kegiatan yang dibutuhkan
untuk memecahkan permasalahan, quality control, kemajuan,
keselamatan,

dan

lain

lain.

Konsultan

akan

memantau

kegiatan mingguan yang telah lewat, rencana kerja mingguan


mendatang

dan

menyiapkan

agenda

untuk

pertemuan

mingguan konsultan dan kontraktor, umumnya diadakan


setiap hari Senin berikutnya.
6.3.3. Pertemuan Mingguan Konsultan dan Kontraktor
Seperti telah disinggung, bahwa pertemuan ini akan lebih
baik bila diadakan pada waktu pada hari Senin yang dihadiri
oleh senior tim konsultan yaitu Site Engineer dan Project
Manager dan kontraktor serta dari gugus kendali mutu.
Selama

pertemuan,

harus

kontraktor

mempresentasikan

tentang rencana kerja untuk seminggu berikutnya.


Masalah lain yang akan dibahas dan dianggap penting
adalah kontrol kualitas, kemajuan, status operasi peralatan,
kontrol keamanan, dan masalah lain dengan rencana yang
dibuat dan cara mengoreksinya. Pada saat dimulai pertemuan
konsultan akan memberikan agenda uraian prinsip yang akan
dibahas dan setelah itu disiapkan risalah secara garis
besarnya dalam pertemuan pembagian rencana berikutnya
kepada kontraktor dan pihak lainnya. Risalah pertemuan ini

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

terbukti sangat berguna dalam meneliti dan mendapatkan


data yang sering dibutuhkan untuk waktu mendatang.
6.3.4.

Pertemuan

Bulanan

Direksi

Konsultan

dan

Kontraktor
Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan
dihadiri oleh Penanggung Jawab Kegiatan, kontraktor serta
beberapa staf senior yang ditunjuk dan Site Engineer dari
konsukan. Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan
agenda daftar draft point utama yang akan dibahas secara
khusus dalam hubungannya dengan masalah kontrol kualitas,
kemajuan,

pengajuan

rekening,

keamanan

hubungannya

dengan masyarakat dan lain-lain.


Selama pertemuan, jadwal CW yang tepat dapat dipakai
sebagai acuan untuk memperlihatkan status terakhir dari
kemajuan yang sedang dibuat. Risalah perternuan akan
disiapkan oleh konsultan dan dibagikan kepada peserta
sebagai

pedoman

dan

akan

digunakan.

Seperti

telah

diuraikan, risalah-risalah pertemuan sering terbukti sangat


penting.
6.3.5.

Rapat Bulanan Konsultan dan Pihak Proyek


Setiap

bulan

juga

Konsultan

akan

mengikuti

Rapat

Koordinasi yang dilaksanakan oleh Proyek. Rapat dimaksudkan


untuk melaporkan secara langsung ke proyek mengenai
kemajuan

pekerjaan

Evaluasi

Kinerja

lapangan,

Konsultan

hambatan
yang

yang

ditemui,

disampaikan

oleh

Penanggung Jawab Kegiatan fisik ke proyek, Hal-hal yang


menyangkut administrasi kontrak konsultan dan lain-lain
sebagainya. Resume rapat akan dibuat oleh masing-masing
SE

sebagai

kelengkapan

surat

perjalanan

Dinas

dalam

kaitannya dengan penagihan invoice konsultan.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

6.4. JADWAL PROGRAM PELAKSANAAN SUPERVISI


Sesuai dengan uraian di atas, maka lingkup layanan jasa
konsultan, sesuai tahapan supervisi konstruksi dari pekerjaan
persiapan sampai laporan pengendalian mutu dan

pekerjaan-

pekerjaan lainnya yang dianggap perlu (selain dalam kontrak) telah


tercakup di dalam bagian pendekatan dan metodologi pelaksanaan.
Demikian juga untuk program tersebut, agar dapat terlaksana
secara lancar sesuai mekanisme yang telah disusun, akan disertai
dengan jadwal pelaksanaan. Dengan demikian konsultan akan
berusaha secara maksimal untuk menyusun dan menyajikan suatu
rencana kerja pelaksanaan supervise dengan memperhitungkan
jangka waktu yang tersedia sesuai dengan estimasi pelaksanaan
dari untuk masing-masing item pekerjaan dan hal lainnya.
6.5. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Petunjuk teknis yang diberikan oleh Konsultan dan petunjukpetunjuk umum yang diberikan oleh Penanggung Jawab Kegiatan
tentang teknis pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Teknis secara
garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Pekerjaan Drainase terdiri dari :
Pekerjaan galian saluran
Pekerjaan galian saluran sebaiknya dilakukan dengan
menggunakan

peralatan

(Excavator),

agar

hasil

yang

diperoleh bisa dipercepat. Biasanya galian saluran dikerjakan


bersamaan dengan galian tanah untuk pelebaran formasi
jalan. Batas-batas galian ditentukan terlebih dahulu termasuk
kedalaman pengalian. Galian hasil pekerjaan secara mekanis
biasanya masih disempurnakan dengan cara manual.
Apabila dilakukan secara manual yang perlu diperhatikan
adalah kedalaman galian. Kadang-kadang pekerja tidak
menggali sampai kedalaman yang dipersyaratkan atau tidak
Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

memperhatikan

grading

memanjang

jalan.

Akibatnya

berkaitan dengan pekerjaan pasangan batu dengan mortar


untuk

saluran

mempertahankan

yang

diperkeras.

tinggi

pasangan

Pekerja
sesuai

biasanya

dengan

soft

drawing, sehingga kadang-kadang bibir pasangan batu akan


lebih tinggi dari permukaan jalan. Apalagi bila pekerjaan
saluran dikerjakan sebelum pekerjaan LPA/LPB dilakukan.
Hal-hal seperti ini yang secara kontinyu akan diperhatikan
oleh konsultan.
Pekerjaan Pasangan batu dengan mortar
Dalam pekerjaan peningkatan jalan pekerjaan saluran
pasangan

batu

pendukung

dengan

mortar

dari

pekerjaan

diluar

merupakan
jalan

dan

pekerjaan
dikerjakan

setempat-setempat maupun secara keseluruhan. Namun


pekerjaan ini jadi sangat penting karena merupakan salah
satu dari faktor yang membuat tahan tidaknya suatu jalan.
Biasanya saluran diberi pasangan batu dengan mortar pada
lokasi dengan kemiringan memanjang > 5%, atau pada
daerah permukiman.
Setelah pekerjaan persiapan selesai secara garis besar
pekerjaan pasangan batu dengan mortar meliputi
1. Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan pengukuran disini adalah pengukuran beda
tinggi dimana akan menjadi dasar dalam perencanaan
untuk

menetukan

dimana

arah

nantinya

air

akan

mengalir.
2. Pemasangan Bouwplank
Pekerjaan pemasangan bouwplank bertujuan untuk
menentukan elevasi dan dimensi pasangan di lapangan
yang

nantinya

menjadi

acuan

untuk

pekerjaan

pemasangan.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

3. Persiapan material.
Persiapan material ini meliputi beberapa jenis kegiatan
seperti:

Persiapan material

Pemeriksaan material

Pengangkatan atau pengangkutan ke lapangan

Pencampuran Material
Material yang dibicarakan dalam hal ini adalah

agregat

batu,

pasir

ditambah

semen

yang

keseluruhannya harus memenuhi persyaratan spesifikasi.

4. Pelaksanaan pekerjaan drainase (pek. Pasangan batu)


Konstruksi pekerjaan pasangan batu pada pekerjaan
drainase meliputi pekerjaan:

Penyiapan formasi atau pondasi


Pondasi atau galian untuk pekerjaan pasangan batu
dengan mortar dimulai dari ujung dasar tembok.

Pemasangan batu. Pasangan batu dimulai dari:


Penyiapan batu
Batu

harus

mengurangi

dibersihkan

lekatan

dengan

dari

cacat

adukan.

yang

Sebelum

pekerjaan melapis batu harus betul-betul basah dan


sudah cukup waktu yang diberikan untuk penyerapan
air sampai jenuh.
Pemasangan batu
Landasan dari adukan semen, setebal paling
sedikit 3 cm harus ditempatkan pada formasi yang
telah disiapkan. Landasan adukan ini harus dikerjakan
sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga batu

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

permukaan selalu tertanam pada adukan tersebut


sebelum mengeras.
Batu harus tertanam dengan kuat dan satu
dengan lainnya bersinggungan untuk mendapatkan
tebal yang diperlukan. Pekerjaan harus dimulai dari
dasar lereng ke arah atas, dan permukaan harus
diakhiri segera setelah pengerusan awal dari adukan
dengan menyapu dengan sapu yang kaku.
Pada umumnya pekerja selalu memulai memasang
batu pada kedua bagian dinding, baru kemudian
bodemnya. Cara Pemasangan seperti itu biasanya
tidak memperhatikan ketebalan bodem, Oleh sebab
itu pekerja akan diarahkan untuk memulai sesuai
urutan pekerjaan diatas.
Pekerjaan pemeriksaan struktur dan perbaikan
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan terakhir yang
merupakan

pekerjaan

kekurangan-kekurangan

finishing.
yang

Disini
terjadi

dikoreksi
sekaligus

perbaikannya.
b.

Pekerjaan Tanah
Pekerjaan galian tanah
Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan,
dan pembuangan dari tanah atau material lain dari badan
jalan atau disekitarnya. Galian dibagi menjadi dua macam
yaitu Galian biasa dan galian cadas.
Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian cadas, sedangkan galian
cadas harus mencakup galian dari batu dengan volume 1 m 3
atau lebih atau galian yang harus menggunakan alat
bertekanan

udara,

pemboran

atau

peledakan.

Adapun

prosedur dari penggalian sebagai berikut :

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

1. Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian


dan elevasi yang ditentukan dalam gambar.
2. Pekerjaan

galian

harus

dilakukan

dengan

ganguan

seminimal mungkin terhadap material dibawah dan diluar


batas galian.
3. Dimana

material

terbuka

pada

garis

formasi

atau

permukaan lapis tanah dasar, maka meterial tersebut


harus dipadatkan dengan benar atau seluruhnya dibuang
atau diganti dengan timbunan pilihan.
4. Peledakan sebagai salah satu pembongkaran cadas
(pengalian) hanya dapat dilakukan bila pengunaan alat
pengaruk

hydrolis

tidak

praktis

dan

harus

dengan

persetujuan direksi.
Pekerjaan urugan
Pekerjaan urugan disini ialah pekerjaan pengambilan,
pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah dasar
serta urugan kembali galian. Dalam pekerjaan pengurugan
tidak boleh dilakukan pada waktu hujan dan pemadatan
urugan tidak boleh dilakukan setelah hujan atau lainnya bila
kadar air material diluar rentang yang ditentukan. Urugan
secara garis besar terbagi dua yaitu urugan biasa dan
urugan pilihan.

Pemasangan dan pemadatan urugan dimulai dari


1. Penyiapan tempat kerja
Sebelum pemasangan urugan yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah penyiapan tempat kerja dimana
semua bahan yang tidak memenuhi persyaratan harus
dibuang dari lokasi pekerjaan.
2. Pemasangan urugan

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Urugan harus dibawah ke permukaan yang telah


disiapkan dan disebar merata dalam lapis yang bila
dipadatkan

akan

memenuhi

toleransi

tebal

lapisan

nantinya. Sebaiknya urugan tanah diangkut langsung dari


lokasi sumber material ke lokasi yang telah dipersiapkan
dan penimbunan stok urugan sebaiknya dihindari. Untuk
penempatan urugan di atas atau terhadap selimut pasir
atau bahan drainase porous harus diperhatikan agar tidak
terjadi pencampuran dari dua material tersebut.
3. Pemadatan urugan
Langsung setelah pemasangan dan penghamparan
urugan masing-masing lapis harus dipadatkan benarbenar

dengan

menggunakan

alat

pemadat

yang

memadai. Pemadatan dilakukan hanya bila kadar air dan


material berada dalam rentang 3% sampai lebih dari 1%
dari kadar air optimun. Urugan padat ditutup dengan satu
atau lebih lapisan setebal 20 cm yang sanggup menutupi
rongga pada bagian padat atau urugan. Timbunan harus
dipadatkan mulai pada tepi luar dan berlanjut ke arah
sumbu jalan sedemikan sehingga masing-masing bagian
menerima usaha pemadatan yang sama.
Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
Pekerjaan penyiapan badan jalan dilakukan sebelum
pekerjaan lapisan di atasnya dikerjakan. Lapisan lama bila
ada harus digaruk terlebih dahulu dengan menggunakan
motor grader kemudian dipadatkan dengan vibrator Roller.
c.

Pekerjaan Widening dan Bahu Jalan


Pekerjaan Widening
Pekerjaan widening adalah pekerjaan menambah lebar
perkerasan yang ada sampai lebar jalur lalu lintas yang

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

diperlukan. Pelebaran harus dilakukan hanya pada satu sisi


dari perkerasan, sedemikian rupa sehingga membuat sumbu
jalan jadi lebih lurus dan mengurangi lengkungan pada
tikungan. Secara garis besar pekerjaan widening terbagi dua
jenis pekerjaan.
1.

Pekerjaan persiapan. Pekerjaan ini meliputi :


Penggalian material yang ada
Bahan yang ada harus digali hingga kedalam yang
telah ditentukan. Dalam hal ini bahan galian tidak boleh
digunakan kembali.

Pencampuran bahan yang baru dengan yang sudah ada


Pencampuran di tempat dari material yang ada
dengan yang baru dapat dilakukan bila material baru
yang ada mempunyai kualitas yang cukup baik, namun
sebaiknya menggunakan material yang baru.
Pemotongan tepi dari jalur lintasan
Tepi yang terkupas dari perkerasan jalur lintasan yang
ada harus dipotong hingga bahan yang baik yang tidak
gembur, retak atau tidak stabil.
Penyiapan formasi dan pelebaran
Formasi galian tempat pelebaran perkerasan harus
disiapkan dan dipadatkan. Untuk pekerjaan pelebaran
harus sesegera mungkin menyusul pekerjaan penggalian.
2.

Pemasangan dan pemadatan material untuk pelebaran

perkerasan.
Pemasangan

dan

pemadatan

material

untuk

pelebaran perkerasan harus sesuai dengan persyaratan


yang telah ditetapkan. Lapis pondasi agregat dibawa ke

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

tempat pada badan jalan dan dihampar pada kadar air


yang rentang.
Masing-masing lapisan harus dihampar pada satu
operasi pada tingkat yang merata dan menghasilkan
tebal yang padat yang diperlukan. Tebal minimun lapisan
gembur yang untuk setiap lapisan konstruksi harus dua
kali lipat ukuran terbesar agregat dan tidak melebihi 18
cm. Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir
masing-masing lapis harus dipadatkan dengan peralatan
yang

memadai,

hingga

mencapai

kepadatan

paling

sedikit 95 % dari kepadatan kering maximun.


Pekerjaan Bahu Jalan
Pekerjaan bahu jalan biasanya merupakan pekerjaan
akhir setelah pekerjaan pengaspalan selesai. Yang perlu
diperhatikan dalam pekerjaan bahu jalan adalah kemiringan
permukaan. Perlu perhatian khusus kepada operator grader,
karena dalam menghampar biasanya akan membuat cacat
permukaan akibat goresan blade grader.

d. Pekerjaan Lapisan Berbutir


Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah dan Lapis Pondasi
Atas.
Secara garis besarnya pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
dan Lapis Pondasi Atas untuk jenis pekerjaan Peningkatan
Jalan adalah merupakan pekerjaan yang akan dilakukan baik
secara setempat-setempat maupun secara keseluruhan,
dengan demikian pekerjaan LPA dan LPB akan dikerjakan
dengan jalan membongkar LPA dan LPB yang lama yang
telah mengalami kerusakan dan diganti dengan LPA dan LPB
yang baru.
Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Sebelum

penghamparan

material

LPB

maka

harus

dilakukan pemeriksaan terhadap lapisan tanah dasar, apakah


masih cukup kuat atau harus diadakan pemadatan ulang dan
atau pembongkaran terhadap tanah dasar. Hal ini sangat
penting karena konstruksi jalan sangat tergantung dari
kekuatan tanah dasar.
Yang perlu diperhatikan pada pekerjaan LPA dan LPB
adalah kualitas dari bahan yang dipakai dan pemadatan
harus dilakukan lapis demi lapis sesuai dengan standar
pemadatan.

Untuk

mendapatkan

pemadatan

yang

maksimum maka harus diketahui kadar air optimum dari


bahan tersebut, sehingga kadar air optimum tersebut akan
menjadi patokan pada saat pemadatan. Untuk mengetahui
hasil pemadatan ini maka diadakan pengujian kepadatan
baik di lapangan maupun di laboratorium oleh Material
Technician.
Perlu diperhatikan jangan sampai LPA dan LPB yang
dikerjakan terendam air pada saat musim hujan, untuk
menghindari hal ini maka harus dibuat saluran air yang akan
cepat mengalirkan air pada saat hujan (jangan membiarkan
adanya genangan pada badan jalan). Syarat-syarat teknis
untuk pekerjaan LPA dan LPB akan mengikuti standar-standar
yang berlaku pada Bina Marga.
e. Pekerjaan Lapisan Beraspal
Pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat
Lapis resap pengikat dihampar di atas lapis berbutir dan
lapis

perekat

dihampar

di

atas

lapisan

beraspal.

Perbedaannya terletak pada kekentalan dan kecepatan


pengeringan.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Biasanya material lapis resap pengikat diperoleh dengan


pencampuran volume 64% aspal dan 36% minyak tanah,
sedangkan material untuk lapis perekat terdiri dari campuran
80% aspal dan 20% minyak tanah dalam perbandingan
volume.

Proporsi

campuran

dapat

dikontrol

dengan

pengukuran spesific gravity campuran, kemudian dideteksi


dengan spesific gravity masing-masing material pencampur
(Sp.Gr. aspal umumnya : 1,03 dan Minyak tanah : 0.8).
Misainya untuk 80% Aspal dan 20% minyak tanah akan
menghasilkan Spesific gravity campuran : 0,8 * 1.03+0.2 x
0.8 = 0.984. Nilai ini dibandingkan dengan spesific gravity
hasil pengujian laboratorium untuk material yang diperiksa.
Bila hasilnya lebih besar berarti aspalnya terlalu banyak dan
sebaliknya.
Untuk penghamparan Prime coat dan Tack coat, lapangan
terlebih

dahulu

dibersihkan

dengan

Air

compressor.

Kemudian penghamparan material prime coat dan tack coat


dilakukan dengan Asphalt sprayer atau Asphalt distributor.
""Aplication

rate"

penyemprotan

diukur

dengan

menggunakan karung goni yang dilapisi kertas semen


berukuran 25 * 25 cm yang ditempatkan pada bagian jalan
yang

akan

diberi

lapisan

coating.

Beratnya

ditimbang

sebelum dan sesudah penyemprotan.


Application

rate

diperoleh

dengan

membagi

berat

material dengan luasan kertas sampling. Bila ingin diketahui


rate dalam 11 m2 maka berat tersebut dibagi dengan
Spesific gravity campuran.
Pekerjaan Pengaspalan
Setelah

pekerjaan

Coating

selesai

maka

pekerjaan

selanjutnya adalah pekerjaan lapis permukaan. Berikut ini

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

diberikan uraian secara garis besar tentang pelaksanaan


pekerjaan pengaspalan yang umum dilakukan :
1. Existing pavement dengan patching sebelumnya, jika ada
pada bagian jalan yang berlubang (crack crocodile).
2. Medan (area) lebih dahulu dilakukan survey/pengukuran
pada bagian panjang dan lebarnya jalan. Lebar harus
diberikan reserve minimum = 5 cm, sebagai cadangan
melebarnya aspal karena compaction.
3. Urutan-urutan peralatan untuk pengaspalan (paving unit)
sebagai berikut:
a. Ujung pangkal area dijaga, untuk mengatur lalu lintas
(bergantian). Petugas dilengkapi walky talky (radio
komunikasi) 2 buah.
b. Paling depan team surveyor metakukan pengukuran
dan menyiapkan medan, dengan alat theodolit, roll
meter 50 m,roll meter 5 m, paku, martil dan tali
plastik serta cat.
c. Compressor pembersih debu, air, dan kotoran lainnya.
d. DT

(Dump

Truck)

memuat

Asphalt

untuk

didump/dimasukkan ke Asphalt Finisher.Temperatur


Asphalt minimum 1000C.
e. Asphalt finisher, untuk menebarkan asphalt yang
terkirim sesuai dengan ukuran yang ditetapkan pada
shop drawing/gambar kerja dengan kemiringan jalan
2%. Tebal gembur = tebal padat dikalikan berat jenis
aspal. Bila ukuran belum sesuai, kontraktor wajib
mengatur/menyetel screed (sepatu asphalt finisher),
bisa dengan manual atau elektris, begitu pula lebar
dan

kemiringannya

untuk

seketika

dan

screed

(sepatu) asphalt finisher dapat diatur.


f.

Tandem Roller (Penggilas roda besi awal), dengan


bobot 6-8 ton menggilas asphalt 1 passing, ke muka

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

sekali ke belakang sekali. Lebar (wide) hamparan


Aspal

sesuai

dengan

design/review

design

penggilasan sesuai hasil trial, temperatur minimum


900C, sebelum digilas hamparan yang segregasi/kasar
harus ditabur hot mix dengan ayakan saringan 10
mm.
g. PTR (Pneumatic Tyre Roller), penggilas ban karet
dengan bobot 8-12 ton, menggilas hamparan hot mix
10-14 passing atau sesuai dengan hasil trial. Dengan
temperatur minimum 750C.
h. Hasil penggilasan permukaan aspal tidak boleh ada
bekas alur-alur ban karet. Tandem Roller (penggilas
roda

besi

akhir)

dengan

bobot

68

ton,

digilas

sebanyak 1 passing untuk meratakan/menghilangkan


bekas ban karet. Temperatur minimum 500C. Mesin
penggilas pada point no. f, g, dan h. Roda penggerak
posisinya di belakang dan tangki air harus selalu
penuh, untuk menyiram roda-roda karet/roda besi
sedikit demi sedikit lewat lubang-lubang pipa air
pendingin. Jadi air tidak boleh terlalu banyak, juga
tidak boleh terlalu sedikit agar pendinginan Hot Mix
terjadi secara perlahan-lahan.
i.

Penggilasan untuk layer pertama (engkel) dimulai dari


pinggir ke tengah, sedang penggilasan layer kedua
(joint), dimulai dari tengah ke pinggir.

j.

Hamparan yang telah selesai digilas, diberikan ramburambu barikade dengan jarak 5-10 m, agar tidak
terinjak lalu lintas.

Pekerjaan pasangan batu


Pekerjaan pasangan batu pada jalan mencakup pekerjaan
struktur yang ditunjukkan pada gambar yang terbuat dari
pasangan batu. Umumnya pasangan batu digunakan hanya
untuk struktur seperti tembok penahan tanah, talud, pondasi
Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

gorong-gorong persegi dan tembok kepala gorong-gorong


yang konstruksinya dari pasangan batu.
Pekerjaan pasangan batu meliputi pekerjaan
1. Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan pengukuran
dan pemasangan bouwplank dimana nantinya akan
menjadi dasar untuk pelaksanaan pekerjaan dimana
dimensi dan elevasi ditentukan. Pekerjaan persiapan juga
termasuk

penyiapan meterial yang akan

digunakan

dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya. Material disini


ialah batu ditambah pasir dan semen (adukan) yang
kesemuanya

harus

memenuhi

persyaratan

yang

dibutuhkan.
2. Pelaksanan

Pekerjaan

pasangan

batu.

Pekerjaan

pasangan batu dimulai dari :


Persiapan pondasi
Pondasi pada struktur pasangan batu harus disiapkan
karena

merupakan

pendukung

dari

pasangan

batu

tersebut. Dasar pondasi harus mendatar atau bertangga


yang juga horisontal.
Pemasangan batu
Sebelum memasang batu seharusnya landasan dari
adukan segar yg paling sedikit 3 cm tebalnya dipasang
pada pondasi sebelum penempatan masing-masing batu
pada lapisan pertama. Batu harus dihampar dengan
muka yang terpanjang mendatar dari muka yang tampak
harus dipasang sejajar dengan muka dari tembok dari
batu yang terpasang. Biasanya pasangan batu dilengkapi
dengan sulingan atau penyaring untuk mengalirkan air,
dan permukaan horisontal dari seluruh pasangan dibuat
rapi dengan adukan setebal 2 cm.

Halaman

Usulan Teknis
Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Ulong Anggi Tahun 2014

Demikian secara singkat mengenai pelaksanaan pekerjaan untuk


pembangunan jalan tersebut di atas.

Halaman

Anda mungkin juga menyukai