Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum

Nama/NPM

: Dicky Alamsyah/1306405591

Fak/Prog. Studi

: Teknik/Teknik Mesin

Group & Kawan Kerja

: B11
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bintang Antares
Dimas Hendrawan
Michael Gunawan
Muhammad Breva Walandaya
Najmi Balfas
Refaldi Intri Dwi Putra
Tondi Halomoan Raja

No&Nama Percobaan

: KR01&Disipasi Kalor Hot Wire

Minggu Percobaan

:1

Tanggal Percobaan

: 20 September 2013

Nama Asisten

: Mochammad Adam Pratama

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD
Universitas Indonesia

KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire


A. Tujuan Percobaan
Menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
B. Alat
1. Kawat pijar (hotwire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Ampmeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
C. Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai
sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe
seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada
dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat
menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik
mengalir.
P = v i t .........( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir
maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir
juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
dirumuskan sebagai :
Overheat ratio =

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).


Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi
(reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur
ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang
hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya
yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.
D. Langkah Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah
halaman ini.
1. Mengaktifkan Web cam.
2. Memberikan aliran udara dengan keceptan 0 m/s, dengan meng-klik pilihan drop
down pada icon atur kecepatan aliran.
3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan meng-klik radio button pada icon
menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan cara meng-klik icon
ukur.
5. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190 dan 230 m/s.
E. Evaluasi
a. Grafik Hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu untuk Tiap Kecepatan
Aliran Udara

Berikut adalah tabel dan grafik (T.E.a.1 sampai T.E.a.6 dan G.E.a.1 sampai
G.E.a.6) penggambaran hubungan tegangan hotwire dan waktu untuk setiap
kecepatan aliran udara yang berbeda. Pada grafik, semua nilai dinyatakan dalam
satuan SI. Sumbu x horizontal menyatakan waktu dan y vertikal menyatakan
tegangan untuk grafik G.E.1 sampai G.E.6.
1. Kecepatan aliran udara 0 m/s
Waktu Kecepatan Angin (m/s) V-HW (Volt) I-HW (Ampere)
1
0
2,112
54,3
2
0
2,112
54,5
3
0
2,112
54,2
4
0
2,112
53,9
5
0
2,112
53,9
6
0
2,112
54,2
7
0
2,112
54,5
8
0
2,112
54,2
9
0
2,112
53,9
10
0
2,112
53,9
Jumlah
21,12
541,5
Rata-Rata
2,112
54,15

Tabel T.E.a.1

2,5
2
1,5
1
0,5
0
1

Grafik G.E.a.1

10

2. Kecepatan aliran udara 70 m/s


Waktu Kecepatan Angin (m/s) V-HW (Volt) I-HW (Ampere)
1
70
2,05
54,4
2
70
2,051
54,5
3
70
2,051
55,1
4
70
2,051
55,6
5
70
2,051
55,7
6
70
2,052
55,1
7
70
2,051
54,6
8
70
2,052
54,4
9
70
2,05
54,8
10
70
2,051
55,4
Jumlah
20,51
549,6
Rata-Rata
2,051
54,96

Tabel T.E.a.2

2,0525
2,052
2,0515
2,051
2,0505
2,05
2,0495
2,049
1

Grafik G.E.a.2

10

3. Kecepatan aliran udara 110 m/s


Waktu Kecepatan Angin (m/s) V-HW (Volt) I-HW (Ampere)
1
110
2,033
55,8
2
110
2,033
56,2
3
110
2,032
55,4
4
110
2,031
54,7
5
110
2,033
55
6
110
2,033
56
7
110
2,03
56,2
8
110
2,032
55,2
9
110
2,032
54,7
10
110
2,032
55,3
Jumlah
20,321
554,5
Rata-Rata
2,0321
55,45

Tabel T.E.a.3

2,034
2,033
2,032
2,031
2,03

2,029
2,028
1

Grafik G.E.a.3

10

4. Kecepatan aliran udara 150 m/s


Waktu Kecepatan Angin (m/s) V-HW (Volt) I-HW (Ampere)
1
150
2,024
56,3
2
150
2,024
55,3
3
150
2,024
54,9
4
150
2,023
55,5
5
150
2,024
56,4
6
150
2,023
56,4
7
150
2,024
55,5
8
150
2,024
54,9
9
150
2,025
55,1
10
150
2,024
55,9
Jumlah
20,239
556,2
Rata-Rata
2,0239
55,62

Tabel T.E.a.4

2,0255
2,025
2,0245
2,024
2,0235
2,023
2,0225
2,022
1

Grafik G.E.a.4

10

5. Kecepatan aliran udara 190 m/s


Waktu Kecepatan Angin (m/s) V-HW (Volt) I-HW (Ampere)
1
190
2,019
55,9
2
190
2,019
55,1
3
190
2,019
55,1
4
190
2,019
55,9
5
190
2,019
56,7
6
190
2,019
56,5
7
190
2,019
55,5
8
190
2,019
55
9
190
2,019
55,1
10
190
2,02
55,8
Jumlah
20,191
556,6
Rata-Rata
2,0191
55,66

Tabel T.E.a.5

2,0202
2,02
2,0198
2,0196
2,0194
2,0192
2,019
2,0188
2,0186
2,0184
1

Grafik G.E.a.5

10

6. Kecepatan aliran udara 230 m/s


Waktu Kecepatan Angin (m/s) V-HW (Volt) I-HW (Ampere)
1
230
2,017
56,6
2
230
2,016
55,8
3
230
2,017
55,1
4
230
2,016
55,1
5
230
2,016
55,8
6
230
2,016
56,6
7
230
2,017
56,7
8
230
2,016
56
9
230
2,016
55,2
10
230
2,016
55,1
Jumlah
20,163
558
Rata-Rata
2,0163
55,8

Tabel T.E.a.6

2,0172
2,017
2,0168
2,0166
2,0164
2,0162
2,016
2,0158
2,0156
2,0154
1

Grafik G.E.a.6

10

b. Grafik Hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan Aliran Udara


Berikut diberikan tabel (T.E.b.1) kecepatan aliran udara dalam m/s; tegangan
rata-rata dalam volt dan grafik G.E.b.1 dengan sumbu x horizontal adalah
kecepatan aliran udara (m/s) dan sumbu y vertikal adalah tegangan rata-rata (V).

X (Kecepatan aliran udara)


Y (Tegangan rata-rata)

0
2,112

70
2,051

110
2,0321

150
2,0239

190
2,0191

Tabel T.E.b.1

2,12
2,1
2,08
2,06
2,04
2,02
2
1,98
1,96
0

70

10

Grafik G.E.b.1

150

190

230

230
2,0164

c. Kecepatan Angin Sebagai Fugsi Tegangan Hotwire


Berikut akan ditampilkan tabel yang memuat kalkulasi least square antara
kecepatan aliran udara X dalam m/s dan tegangan rata-rata hotwire dalam volt
untuk mencari fungsi tegangan hot wire dengan variabel kecepatan angin. Untuk
mencari fungsi linear kecepatan aliran udara sebagai fungsi tegangan hotwire.

Tabel T.E.c.1
Kalkulasi pencarian gradien dan konstanta untuk fungsi linear tegangan hotwire
terhadap kecepatan aliran udara.

Dengan demikian dapat ditentukan fungsi tegangan hotwire sebagai berikut.

Maka dengan ini kita dapat membuat grafik seperti berikut.

2,07
2,06

2,05
2,04
2,03
2,02
2,01
2
1,99
1,98
1,97
70

110

150

190

230

hub.kecepatan angin & tegangan hotwire


linear hub.kecepatan angin & tegangan hotwire

Grafik G.E.c.1

d. Analisis Hasil Percobaan


1. Analisis Percobaan
Percobaan Pada percobaan KR01 tentang Disipasi Kalor Hot Wire ini
dilakukan secara online melalui rLab dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan hotwire untuk digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara.
Sumber udara yang digunakan dalam percobaan ini adalah kipas angin.
Kecepatan udarapun di variasikan, dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190
m/s ,230 m/s.
Pengambilan data yang dilakukan sebanyak 10 kali untuk kecepatan angin
yang sama bertujuan agar data yang didapat bisa lebih akurat dengan
mengambil rata ratanya. Selain itu kita juga bisa mengetahui fluktasi
tegangan tiap waktu.
Ketika kipas dinyalakan, kecepatan angin mempengaruhi arus listrik dan
tegangan listrik yang mengalir. Arus listrik menjadi semakin besar, sebanding
dengan kecepatan kipas yang diberikan. Sedangkan tegangan listrik menjadi

semakin kecil, berbanding terbalik dengan kecepatan angin yang dihasilkan


kipas. Hal ini disebabkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas angin
mempengaruhi resistensi pada kawat, perubahan resistensi pada kawat salah
satunya dapat disebabkan oleh turunnya suhu kawat saat dihembuskan angin,
sehingga rapat massa kawat berubah.
Ketika angin dialirkan pada probe, angin menerpa kawat pijar dengan
kecepatan v dan gaya F. Terpaan angin tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan nilai resistensi pada kawat tersebut yang sebanding dengan
kecepatan angin. Semakin kencang angin yang dialirkan, semakin besar pula
arus listrik yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar kecepatan angin yang
diberikan, semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Besar kecilnya perubahan
resistensi inilah yang mempengaruhi perubahan kalor yang terjadi pada probe.

2. Analisis Grafik
Pada grafik pertama, tegangan pada hot wire di setiap waktunya, besar tegangan dari
tiap-tiap kecepatan angin relatif stabil walaupun ada perubahan-perubahan yang
sangat kecil. Hal ini terjadi karena udara dari kipas angin tidak langsung berubah
kecepatannya, tapi ia melakukan percepatan terlebih dahulu. Sebagai contoh, saat
dilakukan perubahan kecepatan angin dari 0 m/s ke 70 m/s, kipas tidak langsung
berubah kecepatannya menjadi konstan 70 m/s namun dipercepat terlebih dahulu.
Saat kecepatannya sudah mencapai 70 m/s pun, kecepatannya belum tentu konstan.
Bisa saja merupakan akibat dari gesekan udara dan mesin atau bisa saja angin yang
ditiupkan kipas tidak homogen baik suhunya maupun molekul molekulnya. Ini
menyebabkan grafik kecepatan fungsi waktunya fluktuatif.

Dalam menentukan persamaan garis pada grafik, kami tidak menggunakan


metode least square karena kesalahan perhitungannya akan besar jika kita
menggunakan metode ini.
Grafik tegangan fungsi kecepatan angin berbentuk fungsi eksponensial dan
dapat didekati dengan fungsi kuadrat untuk salang V tertentu. Oleh sebab itu,
akan ada sedikit kesalahan perhitungan.

3. Analisa Hasil
Kalkulasi untuk menentukan nilai kesalahan hotwiresebagai sensor aliran
udara dapat dilakukan sebagai berikut.

Ditemukan nilai kesalahan yang relatif kecil yaitu sebesar 23,077% dari
peggunaan hotwire sebagai alat ukur aliran udara.
`
F. Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

G. Lampiran
a. Link rLab http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01
b. Data Percobaan

Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kec
Angin
0
0
0
0
0
0
0
0
0

V-HW
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112
2.112

I-HW
54.3
54.5
54.2
53.9
53.9
54.2
54.5
54.2
53.9

10

2.112

53.9

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

70
70
70
70
70
70
70
70
70
70

2.050
2.051
2.051
2.051
2.051
2.052
2.051
2.052
2.050
2.051

54.4
54.5
55.1
55.6
55.7
55.1
54.6
54.4
54.8
55.4

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

110
110
110
110
110
110
110
110
110
110

2.033
2.033
2.032
2.031
2.033
2.033
2.030
2.032
2.032
2.032

55.8
56.2
55.4
54.7
55.0
56.0
56.2
55.2
54.7
55.3

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

150
150
150
150
150
150
150
150
150
150

2.024
2.024
2.024
2.023
2.024
2.023
2.024
2.024
2.025
2.024

56.3
55.3
54.9
55.5
56.4
56.4
55.5
54.9
55.1
55.9

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

190
190
190
190
190
190
190
190
190
190

2.019
2.019
2.019
2.019
2.019
2.019
2.019
2.019
2.019
2.020

55.9
55.1
55.1
55.9
56.7
56.5
55.5
55.0
55.1
55.8

230

2.017

56.6

2
3
4
5
6
7
8
9
10

230
230
230
230
230
230
230
230
230

2.016
2.017
2.016
2.016
2.016
2.017
2.016
2.016
2.016

55.8
55.1
55.1
55.8
56.6
56.7
56.0
55.2
55.1

Anda mungkin juga menyukai