Lap Gendas 3
Lap Gendas 3
tidak selalu sama dengan rasio fenotip teoritis yang diharapkan. Rumus Chi
Square (X2) digunakan untuk mengetahui bahwa sampai di mana batasan
suatu hasil percobaan memenuhi rasio fenotip teoritis.
Metode chi square merupakan cara yang dapat dipakai untuk
membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan
dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis (Crowder,
1986).
Dalam praktikum ini, penggunaan teori kemungkinan dan uji X 2
dengan tingkat kepercayaan tertentu akan diperagakan secara sederhana
dengan melihat hasil pelemparan uang logam, dengan harapan praktikan dapat
berlatih menggunakan uji X2 dan dapat menggunakannya kembali untuk
persilangan yang sesungguhnya.
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu agar praktikan dapat berlatih
menggunakan uji X2 dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan
yang sesungguhnya.
C. PROSEDUR KERJA
1. Satu keping mata uang logam dilempar ke atas, lalu dicatat hasilnya (angka
atau gambar). Pelemparan dilakukan sebanyak 50x dan 100x. Hasilnya
dianalisa dengan uji X2.
2. Hal yang sama dilakukan untuk kasus 2 keping uang logam yang dilempar
sekaligus serta 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.
3.
D. HASIL PENGAMATAN
a. Menggunakan 1 keping uang logam sebanyak 50x pelemparan
Karakteristik yang diamati
Angka
Gambar
O (observasi)
20
30
E (harapan)
25
25
((O E) 0,5)2
30,25
20,25
O E 0,52
1,21
0,81
E
X2
2,02
b. Menggunakan 1 keping uang logam sebanyak 100x pelemparan
Total
50
50
50
2,02
Angka
Gambar
Total
48
50
6,25
52
50
2,25
100
100
8,5
0,125
0,045
0,17
0,17
AA
GA
GG
Total
13
12,5
0,25
22
25
9
15
12,5
6,25
50
50
15,5
0,02
0,36
0,5
0,88
0,88
GA
GG
Total
O (observasi)
E (harapan)
(O E)2
O E2
E
X2
24
25
1
54
50
16
22
25
9
100
100
26
0,04
0,32
0,36
0,72
0,72
GGA
4
21
6,25
18,75
5,0625 5,0625
0,81
0,27
GAA
AAA
Total
20
18,75
1,5625
5
6,25
1,5625
50
50
13,25
0.083
0,25
1,413
1,413
GGG
GGA
GAA
AAA
Total
14
12,5
6,25
36
37,5
2,25
38
37,5
2,25
12
12,5
0,25
100
100
11
0,5
0,06
0,06
0,02
0,64
0,64
E. PEMBAHASAN
Teori kemungkinan merpakan dasar untuk menentukan nisbah yang
diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini
memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil
tertentu dari persilangan tersebut.
Metode Chi Square adalah cara yang dapat kita pakai untuk
membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan
dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara
ini kita dapat menentukan satu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu. Uji
Chi Square merupakan uji nyata (goodness of fit) apakah hasil percobaan yang
diperoleh benar atau menyimpang dari nisbah yang diharapkan, tidak secara
kebetulan (Crowder, 1986).
Dalam perhitungan kita harus memperhatikan besarnya derajat kebebasan
(Db) yang
merupakan jumlah kelas rasio fenotip dikurangi dengan satu (Yatim, 1983). Jadi
jika jumlah kelas pada percobaan pelemparan satu mata uang logam adalah dua
yaitu angka (A) dan gambar (G) maka derajat kebebasan adalah 2-1=1, untuk dua
mata uang logam yang memiliki tiga kelas rasio fenotip yaitu angka-angka (AA),
angka-gambar (AG) dan gambar-gambar (GG) maka derajat kebebasannya adalah
3-1=2, sedangkan untuk tiga mata uang yang memiliki empat kelas rasio fenotip
yaitu angka-angka-angka (AAA), angka-angka-gambar (AAG), angka-gambargambar (AGG) dan gambar-gambar-gambar (GGG) mak derajat kebebasannya
adalah 4-1=3.
Penyelidikan secara matematik oleh para ahli statistik menyatakan bahwa
apabila nilai X2 yang didapat dari perhitungan terletak dibawah kolom nilai
kemungkinan 0,05 atau kurang dari 0,01 atau 0,001 itu berarti bahwa faktor
kemungkinan hanya berpengaruh sebanyak 5% atau kurang (Suryo, 1984).
Menurut ketentuan statistik, untuk dua kelas rasio fenotip rumus Chi
Square yaitu Observasi (O) dikurangi Harapan (E) kemudian dikurangi dengan
0,5. Rumus ini hanya berlaku untuk dua kelas rasio fenotip.
Pada percobaan pelemparan satu mata uang logam sebanyak 50 dan 100
kali diperoleh masing-masing nilai dari X 2 hitungnya yaitu 2,02 dan 0,17 dan
memiliki nilai X2 harapan untuk dua kelas fenotip sebesar 3,84. Ini berarti
hipotesis diterima karena X2 hitung lebih kecil daripada X2 harapan dan tidak
terdapat penyimpangan dan memenuhi perbandingan 1 : 1 juga tidak terdapat
faktor lain yang berperan diluar faktor kemungkinan.
Pada percobaan kedua yaitu pelemparan dua mata uang logam sebanyak
50 dan 100 kali diperoleh X2 hitung masing-masing sebesar 0,88 dan 0,72.
Sedangkan X2 harapan adalah sebesar 5,99 jadi data pengamatan dapat dikatakan
signifikan atau berarti. Dan percobaan ini memenuhi perbandingan 1 : 2 : 1.
Dalam pelemparan tiga buah mata uang logam sebanyak 50 dan 100 kali
diperoleh nilai X2 hitung masing-masing sebesar 1,413 dan 0,64. Nilai X 2 harapan
atau tabel adalah 7,84. Jadi hipotesis diterima karena nilai X 2 hitung lebih kecil
dari nilai X2 harapan. Perbandingan percobaan ini yaitu 1 : 3 : 3 : 1 dan ini berarti
tidak ada faktor lain yang berperan diluar faktor kemungkinan.
Dalam menentukan X2 harapan kita dapat melihat tabel X2 atau tabel Chi
Square pada tabel statistik. Hipotesis dari seluruh data yang diperoleh praktikan
dapat diterima, di mana setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode
Chi Square (X2) diperoleh nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 harapan.
Tidak diterimanya suatu hipotesis karena adanya faktor lain yang
mempengaruhi persilangan yaitu faktor diluar faktor kemungkinan. Faktor-faktor
ini diantaranya pemisahan alel yang tidak secara bebas, pembuahan gamet yang
tidak acak dalam hal ini pelemparan sampel (mata uang logam) atau kurang baik
dalam pelemparan sehingga waktu koin atau uang logam dilempar tidak berputar
diudara ini dapat menyebabkan hipotesis atau perbandingan yang diharapkan
tidak sesuai dengan perbandingan sebenarnya (teori), terjadi segregasi yang tidak
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L. V. 1988. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Dwijosaputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Bhratara: Jakarta.
Suryo. 1984. Genetika Strata 1. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Yatim, Wildan. 1983. Genetika. Tarsito: Bandung.
LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA DASAR
Oleh:
Iwan Kiswanto
A1F002012
Kelompok A
Asisten:
Anindita Pandu S
Rahmadanu Kurnia
Sukaesih Isworowati
10