Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten
Oleh:
: Nugraheni Wahyu Permatasari
: 133020112
:E
: 4 (Empat)
: 14 Desember 2013
: Aldia Januaresti Atmanagara
TERMOKIMIA
Nugraheni Wahyu Permatasari
133020112
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan mengamati perubahan
panas. Tujuan percobaan ini adalah mempelajari bahwa suatu reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi, perubahan
kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana, dan reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm dan
endoterm. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan Hukum Hess: kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada
jalannya reaksi, tetapi bergantung pada keadaan awal dan akhir. Hukum Black: kalor yang diserap sama dengan kalor yang
dilepas. Hukum Lavoisier: setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi sama dengan massa produk reaksi. Hasil yang
didapatkan dari percobaan ini adalah percobaan ketetapan kalorimeter: a= 316,9, b= -0,49, k= 285,22, Q1= 2842,4, Q2= 7691,2,
Q3= 285,22. Percobaan kalor reaksi Zn(s)+CuSO4(l): a= 334, b= -2, T1j= 34K, Q4= 9697,48, Q5= 3001,57, Q6= 12699,05,
H= 423301,66. Percobaan kalor etanol dalam air: a= 305,96, b= 0,23, TA= 306,48, TM= 300, H= 4283,96, T2j= 6,48. Dan
percobaan penetranal HCl dan NaOH: a= 308,27, b= 0,26, TA= 308,98, TM= 299,5, T3j= 9,48, H= 11699,97, Q7= 489,88,
Q8= 360,80, Q9= 1848,22, Q10= 2698,9, Q11= 42802,36, Q12= 90834,01, dan Q13= 133636,37.
Key Words : Termokimia.
PENDAHULUAN
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari
perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan
mengamati perubahan panas. Termokimia ikut
menangani pengukuran dan penafsiran perubahan
kalor yang menyertai proses-proses kimia. Kebanyakan
pengukuran semacam ini dilakukan dengan sebuah
kalorimeter, dimana kalor yang dibebaskan atau
diserap dalam suatu reaksi kimia ditentukan dengan
menggunakan termometer. Sistem adalah bagian yang
diamatai, misalnya suatu reaksi kimia sedang terjadi
dalam gelas kimia. Lingkungan adalah faktor diluar
sistem, misalnya faktor suhu dan tekanan. Adanya
interaksi antara sistem dengan dengan lingkungan ini
akan menimbulkan reaksi. Reaksi endoterm adalah
reaksi yang disertai perubahan kalor dari lingkungan ke
sistem yang ditandai dengan adanya penurunan suhu
lingkungan di sekitar sistem. Reaksi eksoterm adalah
reaksi yang disertai perubahan kalor dari sistem ke
lingkungan yang ditandai dengan adanya kenaikan
suhu lingkungan disekitar sistem. Perubahan adiabatic
adalah perubahan yang terjadi didalam sistem.
Perubahan isotermik adalah perubahan yang terjadi
pada temperatur yang tetap.
Tujuan percobaan ini adalah mempelajari bahwa
suatu reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan
energi, perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari
dengan percobaan yang sederhana, dan reaksi kimia
dapat berlangsung secara eksoterm dan endoterm.
Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan Hukum
Hess: kalor yang dibebaskan atau diserap tidak
bergantung pada jalannya reaksi, tetapi bergantung
METODOLOGI
Bahan dan Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
gelas kimia, termostat, termometer, pipet, bunsen,
kaki tiga, kawat kasa dan tang krus. Bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest,
etanol, Zn, CuSO4, HCL dan NaOH.
Metode Percobaan
Hasil Pengamatan
Tabel 19. Hasil Pengamatan Percobaan Penentuan
Ketetapan Kalorimeter
n
x (t)
y (T)
x2
xy
1
1
317 K
1
317
2
2
316 K
4
632
3
3
315 K
9
945
4
4
315 K
16
1260
5
5
314 K
25
1570
6
6
314 K
36
1884
7
7
313 K
49
2191
8
8
313 K
64
2504
9
9
313 K
81
2817
10
10
312 K
100
3120
xy=
n=10 x= 55
y= 3142 x2= 385
17240
(Sumber : Nugraheni Wahyu Permatasari, 133020112,
Meja 4, Kelompok E)
318
317
316
315
314
Tebel
313
Perhitungan
312
311
310
309
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
x (t)
0,5
1
1,5
2
y (T)
333 K
332 K
331 K
330 K
x2
0,25
1
2,25
4
xy
166,5
332
496,5
660
xy=
n= 4
x= 5
y= 1326
x2= 7,5
1655
(Sumber : Nugraheni Wahyu Permatasari, 133020112,
Meja 4, Kelompok E)
333.5
333
332.5
332
331.5
331
330.5
330
329.5
329
328.5
Tabel
Perhitungan
0.5
1.5
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
x (t)
y (T)
x2
xy
0,5
308 K
0,25
154
1
309 K
1
309
1,5
308 K
2,25
462
2
309 K
4
618
2,5
310 K
6,25
775
3
309 K
9
927
3,5
309 K
12,25
1081,5
4
309 K
16
1236
4,5
309 K
20,25
1390,5
5
310 K
25
1550
x=
x2=
xy=
n= 4
y= 3090
27,5
96,25
8503
(Sumber : Nugraheni Wahyu Permatasari, 133020112,
Meja 4, Kelompok E)
307.5
307
306.5
306
Tabel
305.5
Perhitungan
305
304.5
304
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
307
306.5
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan
termokimia didapat Percobaan 1: a= 316,9, b= -0,49,
306
Tabel
Perhitungan
305.5
305
304.5
304
0.5
1.5
2.5
3.5
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan
termokimia, didapat pada percobaan ketetapan
kalorimeter: a= 316,9, b= -0,49, k= 285,22, Q1= 2842,4,
Q2= 7691,2, Q3= 285,22. Percobaan kalor reaksi
Zn(s)+CuSO4(l): a= 334, b= -2, T1j= 34K, Q4=
9697,48, Q5= 3001,57, Q6= 12699,05, H= 423301,66.
Percobaan kalor etanol dalam air: a= 305,96, b= 0,23,
TA= 306,48, TM= 300, H= 4283,96, T2j= 6,48. Dan
percobaan penetranal HCl dan NaOH: a= 308,27, b=
0,26, TA= 308,98, TM= 299,5, T3j= 9,48, H=
11699,97, Q7= 489,88, Q8= 360,80, Q9= 1848,22, Q10=
2698,9, Q11= 42802,36, Q12= 90834,01, dan Q13=
133636,37.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Termokimia. http://id.wikipedia.org/
wiki/termokimia.
Accesed : 21 Des 2013.
Anonim. 2013. Kalorimeter. http://id.wikipedia.org/
wiki/Kalorimeter.
Accesed : 21 Des 2013.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar: Konsep-Konsep
Inti, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Brady, E. James. (1999), Kimia Universitas Asas dan
Struktur, Binapura Aksara : Jakarta.
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan :
Bandung.
LAMPIRAN
1. Ketetapan Kalorimeter
Td = 27C + 273 = 300K
Tp = 90C + 273 = 363K
Tc = 317K
a = (y x2) (x xy)
n (x2) (x)2
= (3142 385) (55 17240)
10 (385) (55)2
= (1209670) (948200)
3850 3025
= 261470
825
= 316,9
b = n (xy) (x y)
n (x2) (x)2
= 10 (17240) (55 3142)
10 (385) - (55)2
= 172400 172810
3850 3025
= -410
825
= - 0,49
Q1 = m c (Tc-Td)
= 40 4,18 (317-300)
= 167,2 (17)
= 2842,4
Q2 = m c (Tp-Tc)
= 40 4,18 (363-317)
= 167,2 (46)
= 7691,2
Q3 = Q2 - Q1
= 7691,2 - 2842,4
= 4848,8
K
yn
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
T1j
Q4
Q5
Q6
H
Q3
(Tc-Td)
= 4848,8
317 300
= 285,22 J
=a+b n
= 316,9 + (-0,49) (1)
= 316,9 + (-0,49) (2)
= 316,9 + (-0,49) (3)
= 316,9 + (-0,49) (4)
= 316,9 + (-0,49) (5)
= 316,9 + (-0,49) (6)
= 316,9 + (-0,49) (7)
= 316,9 + (-0,49) (8)
= 316,9 + (-0,49) (9)
= 316,9 + (-0,49) (10)
= 316,41
= 315,92
= 315,43
= 314,94
= 314,45
= 313,96
= 313,47
= 312,98
= 312,49
= 312
yn
y1
y2
y3
y4
= Tc-Td
= 333 299
= 34K
= k T1j
= 285,22 34
= 9697,48
= mcamp camp Ccamp T1j
= 22 x 1,14 x 3,52 x 34
= 3001,57
= Q4 + Q5
= 9697,48 + 3001,57
= 12699,05
= Q6
Mol Zn
= 12699,05
0,030
= 423301,66 J
=a+b n
= 334 + (-2) (0,5) = 333
= 334 + (-2) (1) = 332
= 334 + (-2) (1,5) = 331
= 334 + (-2) (2) = 330
=a+b n
= 305,95 + (0,23) (0,5)
= 305,95 + (0,23) (1)
= 305,95 + (0,23) (1,5)
= 305,95 + (0,23) (2)
= 305,95 + (0,23) (2,5)
= 305,95 + (0,23) (3)
= 305,95 + (0,23) (3,5)
= 305,95 + (0,23) (4)
= 306,08
= 306,19
= 306,30
= 306,42
= 306,53
= 306,65
= 306,76
= 306,88
= TA TM
= 306,48 300
= 6,48
= maquadest Caquadest T2j
= 18 x 4,2 x 6,48
= 489,88
= metaol Cetanol T2j
= 29 x 1,92 x 6,48
= 360,80
= k T2j
= 285,22 x 6,48
= 1848,22
= Q7 + Q8 + Q9
= 489,88 + 360,80 + 1848,22
= 2698,9
= Q10
Mol etanol
= 2698,9
0,63
= 4283,96 J
=a+b n
= 308,27 + (0,26) (0,5)
= 308,27 + (0,26) (1)
= 308,27 + (0,26) (1,5)
= 308,27 + (0,26) (2)
= 308,27 + (0,26) (2,5)
= 305,95 + (0,23) (3)
= 308,27 + (0,26) (3,5)
= 308,27 + (0,26) (4)
= 308,27 + (0,26) (4,5)
= 308,27 + (0,26) (5)
= TA TM
= 308,98 299,5
= 9,48
= mcamp Ccamp T2j
= 40 x 3,36 x 9,48
= k T3j
= 285,22 9,48
= 2703,88
= Q11 + Q12
= 1274 + 2703,88
= 3977,99
= Q13
Mol NaCl
= 3977,99
0,34
= 11699,97
= 308,4
= 308,5
= 308,6
= 308,7
= 308,9
= 309,0
= 309,1
= 309,3
= 309,4
= 309,5