LABORATORIUM
ALAT PERAGA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pada suatu pembelajaran, ada kegiatan atau konsep yang sulit
dijelaskan dengan kata-kata verbal. Kondisi ini tentu akan menjadi kendala
dalam pemahaman konsep. Maka dari itu untuk konsep tertentu perlu
dijelaskan dengan bantuan alat peraga. Alat peraga ini ada yang dua dimensi
maupun yang tiga dimensi dan berbentuk model, spesimen dan charta.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi
seluruh panca indera mahasiswa untuk meningkatkan efektivitas siswa
belajar dengan cara mendengar, melihat, dan meraba, serta menggunakan
pikirannya secara logis dan realistis.
Praktikum ini dilakukan dengan harapan praktikan dapat mengenal
jenis-jenis alat peraga, mengetahui fungsi dan pembagian-pembagiannya,
dan dapat membedakannya. Sehingga alat-alat peraga tersebut dapat
digunakan pada konsep yang sesuai dengan efektif dan efesien.
2. Dasar Teori
The world of education is closely related to the props. Almost all
fields of study require props that are used to describe the details of a theory,
anatomy, etc.. Especially for props anatomy was deliberately made in such a
way similar to the original anatomy. As for the field of study of physics
props are usually created with the objective of a theory can be clearly
received by the students (Johnson, 2009).
Alat peraga diartikan sebagai alat (benda) yang digunakan untuk
memperagakan fakta, konsep, prinsip, atau prosedur tertentu agar tampak
lebih nyata/konkrit. Secara umum pengertian alat peraga didefinisikan
sebagai benda atau alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Jika benda atau alat tersebut digunakan untuk pembelajaran
IPA, benda atau alat itu disebut alat peraga IPA (Anonim A, 2010).
Tujuan penggunaan alat peraga adalah untuk mendemonstrasikan
konsep yang abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam proses pembelajaran
alat peraga berfungsi :
memecah rangkaian pembelajaran ceramah yang monoton
membumbui pembelajaran dengan humor untuk memperkuat minat
siswa belajar.
menghibur siswa agar pembelajaran tidak membosankan.
memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit.
melibatkan siswa dalam proses belajar sebagai rangkaian pengalaman
nyata.
B. Tujuan
Praktikum yang berjudul Alat Peraga ini bertujuan untuk mengetahui
dan mengenal alat-alat peraga dalam laboratorium biologi, mengetahui
pembagian-pembagian dan fungi alat peraga, membedakan jenis-jenis alat
peraga dalam laboratorium biologi serta mengetahui perbedaan alat peraga 2
dimensi dan tiga dimensi.
C. Metodologi
Dalam praktikum Alat Peraga ini menggunakan alat-alat peraga seperti
awetan kering capung (Castoraeschna dearvata), awetan basah Padina
australis, model DNA, preparat sel saraf, model jaringan kulit, model Rana sp.,
herbarium Crotalaria striata, charta sendi, model belahan bunga, model rangka
manusia, dan piramida makanan. Untuk alat, kami tidak menggunakannya
karena praktikum ini hanya membahas tentang alat peraga. Dan untuk cara
kerjanya yang pertama beberapa alat peraga ditunjukkan dan disebutkan
namanya oleh asisten, kemudian kategori, fungsi, konsep yang sesuai,
kemenarikan, durability, dan kisaran harga dari alat-alat peraga tersebut
disebutkan oleh praktikan dibantu oleh asisten. Setelah itu kategori, fungsi,
konsep yang sesuai, kemenarikan, durability, dan kisaran harga dari alat-alat
peraga tersebut dituliskan oleh praktikan beserta nama alatnya di tabel
pengamatan.
D. Hasil Pengamatan
No.
Nama Alat
Awetan
1.
kering
capung
Awetan
2.
basah Padina
australis
3.
Model DNA
Kategori
3
Dimensi
Fungsi
Mengetahui
morfologi
capung
konsep
Menarik
Morfologi
&
Taksonomi
Mengetahui
&
Dimensi
morfologi
Taksonomi
Dimensi
struktur
saraf
Dimensi
anatomi sel
saraf
tahan
Murah
Tidak
Genetika
DNA
Preparat sel
Murah
lama
Mengetahui
struktur
tahan
Tidak
Tumbuhan
3
Harga
lama
Hewan
Durability
Tidak
Morfologi
Mengamati
4.
Sesuai dgn
tahan
Murah
lama
Anatomi &
Jaringan
Hewan
Tahan
lama
Mahal
Mengetahui
5.
Model
struktur
Sistem
jaringan kulit
Dimensi
jaringan
Ekskresi
Tahan
lama
Mahal
kulit
Model
6.
anatomi Rana
sp.
3
Dimensi
Mengetahui
anatomi
Rana sp.
Mengetahui
Herbarium
7.
Crotalaria
striata
3
Dimensi
morfologi
&
klasifikasi
tumbuhan
Anatomi
Hewan
Morfologi
&
Klasifikasi
8.
jenis-jenis
Sistem
persendian
Dimensi
sendi
Gerak
9.
belahan
bunga
3
Dimensi
Mengetahui
morfologi
bunga
Reproduksi
Bunga
tahan
Murah
Tidak
tahan
Murah
lama
manusia
Model
Mahal
lama
Mengetahui
2
lama
Tidak
Tumbuhan
Charta
Tahan
Tahan
lama
Mahal
10.
Kerangka
manusia
Dimensi
Mengetahui
kerangka
manusia
Sistem
Gerak
Mengetahui
11.
Piramida
tingkat
makanan
Dimensi
trofik
makanan
Tahan
lama
Mahal
Tidak
Ekosistem
tahan
Murah
lama
E. Pembahasan
Praktikum yang berjudul Alat Peraga dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui dan mengenal alat-alat peraga dalam laboratorium biologi,
mengetahui pembagian-pembagian dan fungi alat peraga, membedakan jenisjenis alat peraga dalam laboratorium biologi serta mengetahui perbedaan alat
peraga 2 dimensi dan tiga dimensi.
Alat peraga adalah suatu set alat yang membantu memudahkan dalam
memahami sutu konsep secara tidak langsung. Pada prakyikum ini dilakukan
analisis terhadap 11 alat peraga, yaitu awetan kering capung, awetan basah
Padina australis, model DNA, preparat sel saraf, model jaringan kulit, model
Rana sp., herbarium Crotalaria striata, charta sendi, model belahan bunga,
model rangka manusia, dan model piramida makanan.
Alat peraga terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu dua dimensi dan
tiga dimensi. Alat peraga dua dimensi dapat dibagi lagi menjadi alat peraga dua
dimensi pada bidang transparan dan alat peraga pada bidang tidak transparan.
Alat peraga tiga dimensi mempunyai kelebihan dibandingkan alat peraga
dua dimensi (charta misalnya), yaitu selain dapat dilihat (dengan mata) dan
didengar (dengan telinga), juga dapat diraba (dengan kulit). Kelebihan yang
lain adalah membantu siswa untuk memformalisasi suatu konsep lebih jelas
tentang suatu benda (Adijuwana, 1992).
Alat peraga dua dimensi hanya dapat dilihat dari tampilan depan, berbeda
dengan alat peraga tiga dimensi yang dapat diamati dari segala arah, bahkan
dapat diraba dan dimanipulasi. Alat peraga tiga dimensi memang lebih efektif
dalam menjelaskan suatu konsep, namun alat peraga tiga dimensi pada
umumnya lebih sulit dibawa-bawa dan harganya cenderung lebih mahal
daripada alat peraga dua dimensi.
Pada praktikum yang termasuk alat peraga dua dimensi adalah preparat el
sarf, dan charta sendi. Sedangka yang termasuk alat peraga riga dimensi adalah
awetan kering capung, awetan basah Padina australis, model DNA, model
jaringan kulit, model Rana sp., herbarium Crotalaria striata, model belahan
bunga, model rangka manusia, dan model piramida makanan.
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori spesimen. Fungsinya untuk mengetahui morfologi capung. Sesuai
dengan konsep Morfologi dan Klasifikasi Hewan, sifatnya menarik, tidak
tahan lama, dan kisaran harganya murah.
2. Awetan basah Padina australis
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori spesimen. Fungsinya untuk mengetahui morfologi. Sesuai dengan
konsep Morfologi dan Klasifikasi Tumbuhan, sifatnya menarik, tidak
tahan lama, dan kisaran harganya murah.
3. DNA
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termauk ke dalam
kategori model. Funginya untuk mengetahui struktur DNA. Sesuai dengan
konsep Genetika, sifatnya menarik, tidak tahan lama, dan kisaran
harganya murah.
Alat peraga ini merupakan alat peraga 2 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori spesimen. Fungsinya untuk mengamati struktur anatomi sel saraf.
Sesuai dengan konsep Anatomi dan Jaringan Hewan, sifatnya menarik,
tahan lama, dan kisaran harganya mahal.
5. Jaringan kulit
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori model. Fungsinya untuk mengetahui anatomi atau struktur jaringan
kulit. Sesuai dengan konsep Sistem Ekskresi, sifatnya menarik, tahan
lama, dan kisaran harganya mahal.
6. Rana sp.
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori model. Fungsinya untuk mengetahui anatomi Rana sp. Sesuai
dengan konsep Anatomi Hewan, sifatnya menarik, tahan lama, dan
kisaran harganya mahal.
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori spesimen. Fungsinya untuk mengetahui morfologi dan klasifikasi
tumbuhan. Sesuai dengan konsep Morfologi dan Klasifikasi Tumbuhan,
sifatnya menarik, tidak tahan lama, dan kisaran harganya murah.
8. Sendi
Alat peraga ini merupakan alat peraga 2 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori charta. Fungsinya untuk mengetahui jenis-jenis sendi yang ada
pada manusia. Sesuai dengan konsep Sistem Gerak, sifatnya menarik,
tidak tahan lama, dan kisaran harganya murah.
9. Belahan bunga
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori model. Fungsinya untuk mengetahui morfologi bunga. Sesuai
dengan konsep Reproduksi Tumbuhan (Bunga), sifatnya menarik, tahan
lama, dan kisaran harganya mahal.
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori model. Fungsinya untuk mengetahui kerangka manusia. Sesuai
dengan konsep Sistem Gerak, sifatnya menarik, tahan lama, dan kisaran
harganya mahal.
11. Piramida makanan
Alat peraga ini merupakan alat peraga 3 dimensi yang termasuk ke dalam
kategori model. Fungsinya untuk mengetahui tingkat trofik rantai makanan.
Sesuai dengan konsep Ekosistem, sifatnya menarik, tidak tahan lama, dan
kisaran harganya murah.
F. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa alat peraga merupakan alat yang membantu menjelaskan konsep/materi
agar lebih jelas dan mudah dipahami. Alat peraga tersebut terbagi menjadi 2
jenis, yaitu alat peraga 2 dimensi dan alat peraga 3 dimensi. Alat peraga 2
dimensi terbagi lagi menjadi alat peraga 2 dimensi pada bidang transparan,
contohnya preparat, dan alat peraga 2 dimensi pada bidang tidak transparan,
contohnya charta. Alat peraga 3 dimensi memiliki kelebihan lebih tahan lama,
dapat dilihat, diraba, dimanipulasi. Kelemahannya harga cenderung lebih
mahal. Alat peraga 2 dimensi hanya dapat dilihat dan diamati, untuk itu charta
harus dibuat semenarik mungkin dan penuh warna.
Alat peraga 2 dimensi dan 3 dimensi terdiri dari bentuk model, charta dan
spesimen. Model dan spesimen termasuk alat peraga 3 dimensi, sedangkan
charta termasuk alat peraga 2 dimensi. Semua alat peraga menarik. Masingmasing alat peraga tersebut penggunaannya harus disesuaikan dengan konsep
yang cocok. Durability dan harga alat peraga tergantung dari bahan
pembuatnya dan cara pembuatannya. Untuk memperpanjang durability charta
dapat disampul dengan plastik.
DAFTAR PUSTAKA
Adijuwana, H. 1992. Manajemen Laboratorium. Bogor : IPB.
Anonim A. 2010. Alat Peraga Praktik IPA. (online). http://118.96216sg/mediapembelajaran.pdf). diunduh tanggal 19 April 2013.
Anonim
B.
2009.
Alat
Peraga
Pembelajaran.
(online).
http://gurupembaharu.com). diakses tanggal 19 April 2013.
Arsyad, Azhar. 1997. Alat Peraga. Jakarta : Rineka Cipta.
Gillespie dan Spirt. 1973. Teaching Aids. Bandung : ITB Press.
Hamalik. 1994. ALAT PERAGA. Jakarta : Erlangga.
Johnson. 2009. General laboratory techniques. Vol 2. 11-12.
Roy, Killen. 1998. Media Pembelajaran. Bogor : IPB Press.
Soeharto, Karti. 2003. Jurnal Teknologi Pembelajaran. Vol 8. 23-25.
Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 1991. Media Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru Algensindo.