DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Analisa Data
No.
1.
Data Fokus
DS :
Pasien mengatakan nyeri
pada perutnya
DO :
Etiologi
Proses persalinan
Masalah
Keperawatan
Nyeri akut
Kontraksi uterus
trauma jalan lahir
disekitar perut
S = skala nyeri 3 dari
Cortex cerebri
2.
Peregangan perineum
dan involusi uteri
bergerak
N : 84 kali/menit
R : 18 kali/menit
S: 36,7 oC.
DS : Pasien mengatakan
belum BAB sejak kemarin
Dipersepsikan nyeri
Meningkatnya
penggunaan energi
DO :
Pasien terlihat gelisah
kelelahan
menurunnya mobilisasi
menurunnya tonus otot
konstipasi
Perubahan
BAB
pola
DS : Pasien mengatakan
persalinan
Ketidakefektifan
menyusui
kurang
pengetahuan
DO :
yang benar
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan perineum dan involusi uteri ditandai
P = nyeri berdenyut setelah melahirkan, Q = Nyeri terasa berdenyut denyut, R
= nyeri terasa disekitar perut, S = skala nyeri 3 dari (0-10 skala nyeri), T = terasa
setiap kali bergerak, N : 84 kali/menit, R : 18 kali/menit, S: 36,7 oC
2. Perubahan pola BAB berhubugan dengan menurunnya tonus otot ditandai dengan
Pasien mengatakan belum BAB sejak kemarin, pasien terlihat gelisah
3. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang cara
menyusui yang benar ditandai dengan Pasien mengatakan belum mengerti tentang
cara menyusui yang benar dan Ibu terlihat bingung saat menyusui bayinya
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Prioritas Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan perineum dan involusi uteri
ditandai P = nyeri berdenyut setelah melahirkan, Q = Nyeri terasa berdenyut
denyut, R = nyeri terasa disekitar perut, S = skala nyeri 3 dari (0-10 skala nyeri),
T = terasa setiap kali bergerak, N : 84 kali/menit, R : 18 kali/menit, S: 36,7 oC
2. Perubahan pola BAB berhubugan dengan menurunnya tonus otot ditandai
dengan Pasien mengatakan belum BAB sejak kemarin, pasien terlihat gelisah
3. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurang pengetahuan ttng cara
menyusui yang benar ditandai dengan Pasien mengatakan belum mengerti
tentang cara menyusui yang benar dan Ibu terlihat bingung saat menyusui
bayinya
No.
1.
Hari/Tgl/
Diagnosa
Tujuan/Outcome
Intervensi
Jam
Rabu, 29
Keperawatan
Nyeri akut
Setelah
Oktober
berhubungan dengan
asuhan
2014
Pukul 10.00
peregangan perineum
selama 1 x 24 jam
dapat
mengatakan nyeri
berkurang
outcome :
Nyeri
dirasakan setiap
berukurang
Skala nyeri 2 (dari 0- 4. Anjurkan
WITA
menggerakkan kaki
Keadaan nyeri yang
dialami pasien : P =
luka epiostomi dan
peregangan perineum,
diberikan 1. Kaji
keperawatan
teratasi
karakteristik
nyeri
(PQRST)
2. Pantau TTV
dengan
3. Kaji
pasien
10 skala nyeri)
Nadi
:
60-100
x/menit
RR : 16-24 x/menit
Suhu : 36,5-37,5oC
Q = Nyeri terasa
kontraksi
uterus,
membasahi
untuk
perineum
klien
dan
teknik
distraksi
berdenyut denyut, R
dalam,
mengalihkan
perhatian).
tentang
analgesik
pemberian
kali menggerakkan
kaki atau bergerak, N :
88 kali/menit, R : 22
kali/menit, S: 37,50 C
2.
Rabu, 29
Risiko infeksi
Setelah dilakukan
Oktober
berhubungan dengan
tindakan keperawatan
2014
Pukul 10.00
selama 1 x 24 jam
ditandai dengan
diharapkan tidak
terjadi tanda-tanda
infeksi, dengan
WITA
outcome :
2. Kaji
luka
perineum/episiotomy, kaji
keadaan jahitan.
Tidak
ada
tanda
3. Anjurkan
pasien
tumor,
fungsiolaesa )
Luka
episiotomi
(merawat
perineum,
luka
merawat
Rabu, 29
Oktober
cairan berhubungan
tindakan
2014
Pukul 10.00
dengan kehilangan
keperawatan
selama .x .,
ditandai dengan
diharapkan
WITA
terdapat perdarahan
ringan pasca
melahirkan pada
vagina, pasien tampak
banyak mengeluarkan
keringat
Setelah dilakukan
1. Pantau
Tanda-tanda
kebutuhan cairan
pasien adekuat,
dengan kriteria
hasil:
TTV
dalam
normal
TD : 60-90/110-140
mmHg
Nadi
60-100
x/menit
Suhu : 36,5-37,5oC
RR : 16-24 x/menit
Tidak ada tandatanda
partum
(adanya
komplikasi perdarahan)
dehidrasi
ml/kg BB/jam
takikardia,
selalu
merasa
IV.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO
1.
2.
3.
4.
HARI/TGL/JAM
Rabu, 17 April
NO.
DX
1
EVALUASI FORMATIF
TD : 120/70 mmHg
2013
S : 36oC
N : 84 x/mnt
Rabu,
17
April
R : 22 x/mnt
Pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada
2013
Rabu,
17
April
2013
BAB, warna, bau, dan konsistensi feses serta kesulitan dalam BAB, pasien merasa anusnya
khas feses.
Pasien tampak mengerti, dan kooperatif
Rabu,
17
April
2013
5.
IMPLEMENTASI
6.
7.
Rabu,
17
April
2013
Amoxicilin 1 tablet
Rabu,
SF 1 tablet
Menganjurkan
17
April
2013
8.
10.
Menganjurkan pasien untuk makan makanan Pasien tampak mengerti dan kooperatif
TD : 120/80 mmHg
2013
S : 36,5oC
N : 88 x/mnt
Rabu,
17
April
2013
12.
untuk
2013
11.
pasien
2013
9.
R : 20 x/mnt
Pasien tampak kooperatif dalam pelaksanaan teknik
Nafas Dalam)
Amoxicilin 1 tablet
2
2013
ruangan
13.
14.
Kamis,
18 April
2013
S : 36,5oC
N : 80 x/mnt
Kamis, 18 April
R : 20 x/mnt
Pasien mengatakan perutnya sudah tidak mules-
2013
15.
TD : 120/80 mmHg
V. EVALUASI
No.
1.
Dx.
Hari/tgl/jam
Kamis,
18
April
Kep
1
Evaluasi Sumatif
S : Pasien mengatakan perutnya sudah tidak mules-
2013
O:
-
TD : 120/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
Pasien tidak tamak meringis
Minggu, 7 April
2013
Pukul
WITA
O:
- Pasien mengalami distensi abdomen
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi No. 1,2,3 dan 4