BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Sondang Feranika Tampubolon
(260110110031/2011)
Yulianti Lestari
(260110110033/2011)
(260110110034/2011)
Khrisnayati Aprilia
(260110110037/2011)
Sulistya Ningsih
(260110110039/2011)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..........................................................................
RINGKASAN ........................................................................................
PENDAHULUAN .................................................................................
GAGASAN ............................................................................................
KESIMPULAN ......................................................................................
12
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ...................................
14
19
20
RINGKASAN
Dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini terjadi dua kali erupsi gunung
berapi di Indonesia. Belum lagi fakta bahwa beberapa gunung berapi lainnya juga
sedang berada di status waspada yang kapan saja bisa berubah menjadi siaga
bahkan awas. Letusan gunung api yang bisa terjadi kapanpun ini selalu
mengancam keselamatan jiwa penduduk yang tinggal disekitar pegunungan
karena proses evakuasi yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Belum lagi
ancaman gangguan kesehatan bagi yang tinggal di posko pengungsian. Tujuan
gagasan ini dibuat adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat
disekitar gunung berapi yang masih dalam jangkauan terkena lahar maupun
material vulkanik lainnya dalam bentuk kubah besar yang menutupi daerah
tersebut, yang dapat dioperasikan dari jarak jauh. Sehingga ketika gunung tersebut
erupsi, maka tidak lagi diperlukan proses evakuasi yang memakan waktu lama
dan tidak akan memakan korban jiwa serta kerugian materil lainnya. Namun tidak
hanya sebatas ide untuk mengatasi bencana gunung meletus, tetapi prosesnya
akan terus berlanjut hingga kubah dapat dibuat dari bahan yang tahan terhadap
panas lahar dan beban material vulkanik sehingga dapat digunakan dalam tanggap
bencana gunung meletus. Metode pelaksanaan gagasan ini meliputi penelitian
bahan bangunan yang digunakan untuk membuat kubah, pembuatan sistem
operasi untuk membuat kubah dapat ditutup dan dibuka dengan pengoperasian
jarak jauh, pembuatan kubah skala laboratorium, pembuatan kubah skala besar
untuk desa percontohan yaitu Desa Clekathakan Kecamatan Pulosari PemalangJawa Tengah, sosialisasi kepada pemerintah dan masyarakat tentang kelebihan
menggunakan kubah sebagai tanggap bencana gunung berapi, serta pembuatan
kubah untuk desa-desa di sekitar gunung berapi di seluruh wilayah Indonesia
sehingga kerugian akibat gunung meletus berkurang. Dalam gagasan ini, kubah
akan dibuat dua bagian dimana bentuknya menjadi seperempat lingkaran sehingga
memudahkan dalam membuka dan menutup. Pada saat tidak diperlukan kubah
dapat dibuka dengan pengoperasian jarak jauh, yang programnya dirancang
khusus, sehingga kubah akan masuk ke tempatnya yang dibuat kedalam tanah
yang berada dibatas luar daerah yang dilindungi. Program yang dirancang khusus
untuk membuka dan menutup kubah harus dipastikan dapat bekerja cepat dan
mudah dalam pengoperasiannya sehingga tidak membutuhkan pelatihan khusus
untuk operator. Bahan yang direkomendasikan untuk kubah ini adalah baja dan
wolfram karena tahan terhadap panas yang sangat tinggi. Selain itu wolfram juga
belum banyak diberdayakan sehingga ketersediaannya masih berlimpah. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dengan kubah ini proses tanggap bencana gunung
berapi lebih mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Kerugian-kerugian
akibat letusan gunung berapi pun dapat diminimalisir baik itu materil maupun
nonmateril.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan wilayah dengan ancaman bencana alam yang
memiliki intensitas yang cukup tinggi. Banyaknya gunung aktif serta bentuknya
yang berupa negara kepulauan adalah sebagian faktor yang mempengaruhi
seringnya terjadi bencana di Indonesia. Tercatat sebanyak 17 bencana tsunami
besar di Indonesia selama hampir satu abad yang menewaskan beribu-ribu orang.
Kemudian disusul gempa bumi dan bencana gunung berapi yang akhir-akhir ini
menjadi kekhawatiran masyarakat, mulai dari letusan Gunung Sinabung yang
terjadi tahun 2013, lalu disusul lagi erupsi Gunung Kelud tahun 2014, dan belum
lagi gunung-gunung berapi yang statusnya waspada diakibatkan aktivitas gunung
berapi sebelumnya. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana
(BNPB) tahun 2008, ternyata 110 dari 456 kabupaten/kota di Indonesia termasuk
berkerawanan tinggi gunung api, hampir 25 persen daerah kabupaten/kota di
negara ini dalam situasi dan kondisi terancam aktivitas gunung api (Tim Redaksi
Buletin Penata Ruang, 2011).
Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, misalnya Krakatau yang
letusannya berdampak secara global pada tahun 1883. Gunung berapi di Indonesia
merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik yang teraktif di antara tempat lainnya.
150 gunung berapi yang masih aktif di Indonesia dikelompokkan menjadi enam
wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung berapi dalam barisan
Busur Sunda. Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di Halmahera,
termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi di Sulawesi dan
Kepulauan Sangihe. Wilayah terakhir berada dalam satu busur vulkan dengan
gunung berapi Filipina (Neumann, 1951).
Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa.
Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan
terbesar berkekuatan lima dalam Volcanic Explosivity Index (VEI), sedangkan
Merapi telah meletus lebih dari 80 kali. (Wijaya, 2014).
Aktivitas vulkanik yang sangat tinggi dari letusan gunung berapi
menimbulkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, hancur dan rusaknya aset
penghidupan warga. Sulitnya medan yang ditempuh oleh tenaga bantuan terutama
tenaga medis menyebabkan lamanya proses evakuasi terhadap warga terutama
yang berada dalam radius dekat gunung berapi yang menjadi salah satu penyebab
terbesar banyaknya berjatuhan korban.
Tujuan
Tujuan gagasan ini dibuat adalah untuk memberikan perlindungan kepada
masyarakat disekitar gunung berapi yang masih dalam jangkauan terkena lahar
maupun material vulkanik lainnya dalam bentuk kubah besar yang menutupi
daerah tersebut, yang dapat dioperasikan dari jarak jauh.
Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari gagasan pembuatan kubah ini adalah :
1. Mengurangi jumlah korban jiwa
2. Mengurangi jumlah kerugian secara materil
3. Mempercepat dan mempermudah proses tanggap bencana
4. Memberi kenyamanan dan rasa aman pada masyarakat sekitar gunung berapi
GAGASAN
dibutuhkan seperti wolfram yang tahan panas hingga suhu 3410C (Oxtoby, et al.,
2001), walaupun memiliki sifat yang rapuh pada temperatur ruangan namun sifat
ini dapat diatasi dengan bahan yang memiliki sifat ketahanan, kekerasan, dan
kekuatan yang sangat besar, seperti baja. Selain itu baja juga merupakan bahan
yang mudah dibentuk sehingga dapat memudahkan pembuatan kubah yang
berbangun 3 dimensi setengah lingkaran dan juga baja merupakan bahan yang
ringan sehingga diharapkan dapat mempermudah jalanannya sistem operasi buka
tutup kubah yang mengadopsi sistem kerja atap stadiun bola yang ada di Jepang.
Pada sistem buka tutup kubah ini akan bekerja saat adanya kenaikan status
peringatan gunung berapi sehingga operator akan menjalankan program yang
dapat membuat kubah tertutup. Pengoprasian buka-tutup kubah ini dilakukan di
pos BMKG dengan hanya menekah suatu tombol yang otomatis akan membuka
atau menutup kubah.
gunung meletus serta jauh dari jangkauan tim evakuasi. Sehingga dengan adanya
kubah, proses evakuasi tidak perlu dilakukan dan dapat mengurangi korban jiwa
serta kerugian materil akibat letusan gunung berapi.
Pihak-Pihak yang Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
Beberapa pihak yang membantu dalam implementasi gagasan:
1. Mahasiswa
Dalam hal ini mahasiswa berperan sebagai pencetus ide dengan
tujuan memberikan informasi dalam membuat kubah yang dapat
melindungi desa disekitar gunung berapi pada saat terjadi letusan.
2. Dosen
Dosen merupakan pihak yang sangat penting dalam implementasi
gagasan ini, yaitu sebagai kontrol ide mengenai prospektifitas teknologi
dan arsitektur yang diterapkan untuk membuat kubah yang tahan terhadap
segala bentuk material yang dikeluarkan oleh gunung berapi sebagai solusi
dari penanganan bencana gunung meletus.
3. Pemerintah
Pemerintah berperan penting dalam tumbuh kembangnya gagasan
ini baik dari pencetus ide gagasan maupun masyarakat, baik dari segi
materi, fasilitas, kebijakan pemerintahan maupun dukungan secara khusus
untuk mencapai hasil yang maksimal.
4. Arsitek
Arsitek berperan dalam merancang dan memilih material yang
dibutuhkan dalam membuat kubah sehingga sesuai dengan tujuan dari
gagasan yaitu mengatasi bencana gunung meletus.
5.
Sistem analisis
Sistem
analisis
berperan
menganalisa
sistem
yang
akan
10
Pembuatan
laboratorium
operasi
sistem
Pengujian skala
laboratorium
Pembuatan
daerah
percontohan kubah
Sosialisasi
Pemerintah
Masyarakat
Kerugian
akibat
bencana
11
KESIMPULAN
Solusi efektif dalam menangani bencana gunung meletus adalah dengan
membuat kubah tahan panas lahar dan berat material vulkanik yang melindungi
desa di sekitar gunung berapi dengan pengoperasian jarak jauh. Maka dari itu
harus dilakukan penelitian bahan bangunan yang dapat digunakan, pembuatan
kubah, pembuatan program yang dapat membuat kubah menutup dan membuka
dengan pengoperasian jarak jauh, pengujian hingga sosialisasi kepada masyarakat
dan pemerintah sehingga kerugian dari bencana tersebut dapat berkurang. Dengan
demikian, hasil dari gagasan pembuatan kubah ini dapat mengurangi jumlah
korban jiwa, mengurangi jumlah kerugian secara materil, mempercepat dan
mempermudah proses tanggap bencana letusan gunung berapi, serta memberi
kenyamanan dan rasa aman pada masyarakat sekitar gunung berapi.
Berdasarkan uraian tersebut, diharapkan gagasan tertulis ini dikembangkan
sehingga dapat menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh bencana gunung
meletus.
12
DAFTAR PUSTAKA
Neumann, M Van Padang. 1951. "Indonesia". Catalog of Active Volcanoes of the
World and Solfatara Fields: 1271, 1, Rome: IAVCEI.
Oxtoby, D., et al. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Puspitasari,
W.
2014.
Available
online
at
Bencana.
Available
online
at
http://bulletin.penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=329
[Diakses pada tanggal 20 Maret 2014]
Wijaya. 2014. Letusan Gunung Kelud Dari Masa ke Masa. Available online at
http://www.belantaraindonesia.org/2014/02/letusan-gunung-kelud-darimasa-ke-masa.html [Diakses pada tanggal 20 Maret 2014]
13
LAMPIRAN 1
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
Farmasi
4.
NIM
260110110031
5.
6.
sondangferanika@yahoo.co.id
7.
Nomor Telepon/HP
081272700462
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
SD
SMP
SMA
SD Xaverius
SMPN 7
SMAN 2
Kotabumi
B.Lampung
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Peringkat 7 Olimpiade
Dinas
dan
Pendidikan
Kebudayaan 2006
Lampung Utara
2.
3.
5.
Pendidikan
Kebudayaan 2008
Bakti 2007-2008
Lampung Utara
Dinas
Kota
Lampung
Lampung
Fakultas Farmasi
UNPAD
Pendidikan
Bandar 2010
2013
14
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Yulianti Lestari
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
Farmasi
4.
NIM
260110110033
5.
6.
anti287@yahoo.co.id
7.
Nomor Telepon/HP
08567635567
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SD Negeri 011
SMA Negeri 39
Batu Ampar
Jakarta
Jakarta
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Nama Institusi
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
Honorable Mention of
JMKI Wilayah
Delegation
Priangan
JMKI Komisariat
2012
2012
Unpad
3.
BEM Farmasi
2013
Unpad
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
Farmasi
15
4.
NIM
260110110034
5.
6.
fevioktaviani@ymail.com
7.
Nomor Telepon/HP
085759000939
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SDN 3
SMP Negeri 1
SMA Negeri 1
Tegalmunjul
Purwakarta
Purwakarta
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Nama Institusi
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Dinas
Pendidikan
Kota Cimahi
2.
2007
Pendidikan
Kabupaten
2008
Purwakarta
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Khrisnayati Aprilia
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
Farmasi
4.
NIM
260110110037
5.
6.
khrisnayatiaprilia@ymail.com
7.
Nomor Telepon/HP
085743471203
B. Riwayat Pendidikan
16
Nama Institusi
SD
SMP
SMA
SDN Kalisari 03
Pagi
Nusantara
Magelang
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Fakultas
Farmasi
UNPAD
2.
Fakultas
2012
Farmasi 2013
UNPAD
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap
Sulistya Ningsih
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
Farmasi
4.
NIM
260110110039
5.
6.
ning_ngucul@yahoo.co.id
7.
Nomor Telepon/HP
081222401354
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SD Islam Al-
SMPN 1 Kota
SMAN 1 Kota
Jambi
Jambi
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Nama Institusi
17
No.
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
Fakultas Farmasi
UNPAD
3.
Piagam:
Juara
Dance UNPAD
2013
UNPAD
2012
2013
Competition FORSI
4.
2011
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah
satu
persyaratan
18
LAMPIRAN 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENYUSUN DAN PEMBAGIAN TUGAS
No.
Nama/NIM
1.
Sondang Feranika
Program
Bidang
Alokasi waktu
Uraian
Studi
Ilmu
(jam/minggu)
Tugas
Farmasi
Farmasi
3 jam/ minggu
Pembuatan
Tampubolon/
dan
260110110031
perancangan
gagasan
2.
Yulianti Lestari/
Farmasi
Farmasi
3 jam/ minggu
260110110033
Pembuatan
dan
perancangan
gagasan
3.
Fevi Oktaviani
Farmasi
Farmasi
3 jam/ minggu
Marhamah/
Pembuatan
dan
260110110034
perancangan
gagasan
4.
Khrisnayati
Farmasi
Farmasi
3 jam/ minggu
Aprilia/
Pembuatan
dan
260110110037
perancangan
gagasan
5.
Sulistya Ningsih/
260110110039
Farmasi
Farmasi
3 jam/ minggu
Pembuatan
dan
perancangan
gagasan
19
20