OLEH
NI DWI ANGGRAENI WULANDARI
P07120012022
3.1 REGULER
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2014
PENGERTIAN
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim,
bentuknya bermacam-macam terdiri dari plastik (polytiline) ada yang dililit
tembaga (Cu) ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang dililit tembaga campur
perak (Ag). (Kapita Selekta Peningkatan Kontrasepsi, 2001)
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau di sebut juga Intra Uterin
Devices (IUD) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua
perempuan usi produktif (Saefudin. 2003).
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang
bentuknya bermacam- macam, terdiri dari plastik (polythyline), ada yang dililit
tembaga (Cu) ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang dililit dengan tembaga
bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon
progesterone. (Marjati, 2011)
Prawiroharjo (2005) menambahkan bahwa alat tersebut digunakansebagai
usaha pencegahan kehamilan. AKDR atau IUD berbentukspiral, terbuat dari
plastik yang lentur, mempunyai lillitan tembagayang juga mengandung hormon.
Dimasukkan melalui vagina kedalamrahim dan memiliki benang (BKKBN, 2003)
B.
MACAM-MACAM IUD
IUD telah dikembangkan dari generasi pertama yang terbuat dari benang
sutera dan logam (besi baja, stainlessteel, perak, dan tembaga), sampai pada
generasi plastik baik yang ditambahi obat (medicated), maupun yang tidak
ditambahi obat (unmedicated).
a. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel
dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil
penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.
Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal
dan amenorhea.
b. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada
jenis Copper-T.
c. Multi Load
IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
d. Lippes Loop
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau
huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada
ekornya.
C.
Ekspulsi spontan
2.
Terjadinya kehamilan
3.
Pengangkatan
atau
Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan, ekspulsi dan pengangkatan
atau pengeluaran IUD.
2.
Makin muda usia terutama pada multigravida, maka tinggi angka ekspulsi dan
pengangkutan atau pengeluaran IUD.
Maka efektifitas IUD tergantung pada variabel administratif pasien dan
2.
3.
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT.380A dan tidak perlu
diganti).
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau setelah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
2.
Bertambahnya darah haid dan rasa sakit selam beberapa bulan pertama pada
berbagai pemakai IUD.
3.
4.
5.
F.
2.
3.
4.
5.
Tidak ingin hamil paling tidak lebih 2 tahun atau menjarangkan kehamilan.
6.
G.
7.
8.
H.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
Sedang Haid
Pada waktu ini pemasangan akan mudah karena kanalis servikalis agak
melebar dan kemumgkinan terjadi kehamilan sangat kecil, perasaan sakit
kurang dan perdarahan idak begitu banyak
2.
Pasca Persalinan
Pemasangan dini yaitu pemasangan sebelum ibu dipulangkan dari rumah
sakit. Pemasangan langsung yaitu pemasangan 3 bulan setelah ibu
dipulangkan. Pemasangan tidak langsung yaitu pemasangan setelah lebih dari
3 bulan pasca persalinan atau keguguran.
3.
Pasca Keguguran
Langsung setelah keguguran, atau dipasang sewaktu ibu pulang dari rumah
sakit.
4.
Masalah Interval
Yaitu antara dua haid bila dipasang setelah masa ovulasi, harus dipastikan
wanita tidak hamil atau mereka telah memakai cara-cara lain mencegah
(kondom, sistem kalender, dan sebagainya).
5.
I.
Cara memeriksa sendiri benang IUD pada bulan-bulan pertama post insersi
dan setiap selesai haid.
a. Mencuci tangan dengan air sabun kemudian duduk dengan posisi
jongkok
b. Memasukkan jari telunjuk atau jari tengah kedalam liang senggama
sampai menjangkau rahim.
c. Raba adanya benang berarti IUD ada pada posisi yang benar dan jangan
ditarik.
2.
Setelah pemasangan IUD boleh melakukan aktifitas seperti biasa dan boleh
melakukan hubungan suami istri setelah 3 hari pemasangan.
3.
Efek samping yang terjadi misalnya perdarahan bertambah banyak atau lama,
rasa sakit atau kram.
4.
b.
c.
d.
Merasa tidak sehat, menggigil dan benang IUD teraba tambah panjang,
ujung IUD keluar, benang tambah pendek atau tidak teraba.
5.
6.
Sebaiknya tunggu 3 bulan untuk hamil embali setelah IUD dilepas dan
gunakan kontrasepsi lain selama waktu tersebut, untuk mencegah hubungan
ektopik.
7.
IUD tidak memberi perlindungan terhadap AIDS dan penyakit sexual lainnya
dan bagian perut tidak boleh dipijat.
8.
9.
Boleh dilepas bila akseptor ingin hamil lagi atau ada komplikasi berat
meskipun daya kerjanya belum habis.
J. PATHWAY KB IUD
IUD
Benda asing dalam uterus
Reaksi
radang di
cavum uteri
Fagosit
meningkat
Perubahan
endometrium
Keputihan
meningkat
Infeksi
pelvis
Hipertermi
Perubahan
reaksi kimia
Perubahan
reaksi
enzimatik
uterus
Perubahan
endometrium
Nidasi tidak
terjadi
Erosi
endometrium
Kontraksi
uterus
Spotting
Iskemia otot
uterus
Infeksi
Makrofag
meningkat
Menekan
sperma
Sperma dan
ovum tidak
bertemu
Pelepasan
mediator
inflamasi
Stimulasi
saraf
simpatis &
parasimpatis
Persepsi
nyeri
Nyeri
Kurang
pengetahuan
tentang
prosedur
pemasangan
dan efek yg
terjadi
Ansietas
PENGKAJIAN
1.
Data Subyektif
a.
Identitas
b.
Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB IUD
tersebut antara lain amenorea/perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak,
keputihan, nyeri saat berhubungan.
c.
Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum
menggunakan KB IUD dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB
tersebut.
d.
e.
f.
g.
h.
Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas,
pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
2.
Data Obyektif
a.
Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu
badan, kesadaran.
b.
Pemeriksaan Khusus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
C.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Nyeri akut
Berhubungan dengan:
penggunaan alat kontrasepsi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC :
NIC :
1. Pain Level,
Pain Management
1. Lakukan pengkajian
2. pain control,
IUD
3. comfort level
Kriteria hasil :
lokasi,
(tahu
penyebab
mampu
tehnik
nyeri,
presipitasi
mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa nyeri
dengan
menggunakan manajemen
ruangan,
pencahayaan
dan kebisingan
4. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
3. Mampu mengenali nyeri
(skala,
durasi,
berkurang
karakteristik,
nyeri
intensitas,
nyeri
(farmakologi,
farmakologi,
dan
non
inter
personal)
farmakologi:
napas
dalam,
kualitas,
dan
derajat
nyeri
NOC :
Berhubungan dengan :
1. Anxiety self-control
2. Anxiety level
3. Coping
IUD
mengungkapkan
prosedur
3. Dorong
kecemasannya
keluarga
untuk
menemani pasien
2. Mengetahui
mengungkapkan
yang
menenangkan
Kriteria hasil :
1. Klien
pendekatan
situasi
yang
menimbulkan
kecemasan
6. Dorong
pasien
untuk
Ekspresi nonverbal
menunjukkan berkurangnya
ketakutan
kecemasan
7. Ajarkan
pasien
untuk
Hipertermia
NOC:
NIC:
Fever treatment:
1. Monitor
suhu
sesering
mungkin
2. Monitor IWL
RR
rentang normal
3. Tidak ada perubahan warna
kulit dan tidak ada pusing
penurunan
tingkat
kesadaran
6. Monitor WBC, Hb, dan Hct
7. Monitor intake dan output
8. Berikan antipiretik
9. Berikan
pengobatan
untuk
pemberian
intravena
13. Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
14. Tingkatkan sirkulasi udara
15. Berikan
mencegah
menggigil
pengobatan
untuk
terjadinya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Laporan
Pendahuluan
Keluarga
Berencana.
Diakses
tanggal
12
Mahasiswa
Pembimbing Klinik/ CI
NIP.196906051992032014
NIM. P07120012022
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Nyoman Hartati,A.Per.Pend.,M.Biomed
NIP :196211081982122000