DWI SATRYANINGSIH
NIM. 10C10428
PENDAHULUAN
Pada saat wawancara singkat
dengan Ibu Yohana. A Pandhi.AKP
selaku bagian Kanit VI di Kapolresta
Denpasar Kepala Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak tanggal 16
Tabel 1.1 Data angka kejadian kekerasan seksual yang terjadi di Denpasar tahun
2013 dari Januari hingga Desember
Bulan
Jumlah Kasus
Bulan
Jumlah Kasus
Januari
Juli
Februari
Agustus
Maret
September
April
Oktober
Mei
November
Juni
Desember
Total Kasus
Karena
tingginya
kasus
kekerasan seksual pada anak, maka
peneliti telah melakukan sebuah
penelitian di SD 14 Dangin Puri pada
orang tua siswa kelas 1 sampai kelas
6. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui cara pencegahan yang
dilakukan orang tua beserta tingkat
proteksinya.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah
dengan cross sectional dengan
melakukan penelitian pada satu
waktu saja. Penelitian ini dilakukan
di SD 14 Dangin Puri dengan sampel
jenuh sebanyak 191 siswa yang
menggunakan siswa kelas 1 sampai
kelas 6.
Alat pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner dengan
pertanyaan tertutup sejumlah 14 butir
yang bersifat positif dan negatif
dengan bentuk jawaban selalu,
HASIL PENELITIAN
35 Kasus
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Perilaku Orang Tua di Lingkungan Rumah dalam
Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak SD 14 Dangin Puri di
Denpasar Timur Tahun 2014 (n=139).
Cara Pencegahan Kekerasan
seksual
Menasehati anak dan dilakukan
aplikasi pencegahan secara
langsung
Menasehati anak tanpa dilakukan
aplikasi pencegahan secara
langsung
Hanya dilakukan tindakan
pencegahan secara aplikatif tanpa
atau dengan nasehat minimalis
Acuh tak acuh
Berdasarkan tabel 5.1 diatas
dapat dijelaskan bahwa cara yang
dilakukan orang tua di lingkungan
rumah adalah diantaranya dengan
memberikan anak nasehat dan
pencegahan secara tindakan langsung
sebanyak 96 responden (69%), hanya
Frekuensi (f)
Persentase (%)
96
69
26
19
13
Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Perilaku Orang Tua di Lingkungan Sekolah dalam
Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak SD 14 Dangin Puri di
Denpasar Timur Tahun 2014 (n=139).
Cara Pencegahan Kekerasan
seksual
Menasehati anak dan dilakukan
aplikasi pencegahan secara
langsung
Menasehati anak tanpa dilakukan
aplikasi pencegahan secara
langsung
Hanya dilakukan tindakan
pencegahan secara aplikatif tanpa
atau dengan nasehat minimalis
Acuh tak acuh
Frekuensi (f)
Persentase (%)
120
86
12
Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Perilaku Orang Tua di Luar Lingkungan Rumah
dan Sekolah dalam Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak SD 14
Dangin Puri di Denpasar TimurTahun 2014 (n=139)
Cara Pencegahan Kekerasan
seksual
Menasehati anak dan dilakukan
aplikasi pencegahan secara
langsung
Menasehati anak tanpa dilakukan
aplikasi pencegahan secara
langsung
Hanya dilakukan tindakan
pencegahan secara aplikatif tanpa
atau dengan nasehat minimalis
Acuh tak acuh
Berdasarkan tabel 5.3 diatas
dapat
dijelaskan
bahwa
cara
pencegahan kekerasan dan pelecehan
seksual yang dilakukan orang tua di
luar lingkungan rumah dan sekolah
adalah dengan memberikan anak
nasehat dan pencegahan secara
Frekuensi (f)
Persentase (%)
128
92
tindakan
langsung
sebanyak
128responden (92%), hanya dengan
nasehat sebanyak 7responden (5%),
dan hanya dengan tindakan secara
langsung tanpa atau dengan nasehat
minimalis sebanyak 4 responden
(3%).
Tabel 5.4 : Distribusi Frekuensi Perilaku Orang Tua dalam Pencegahan Kekerasan
Seksual pada Anak SD 14 Dangin Puri di Denpasar Timur tahun 2014
(n = 139)
Tingkat Proteksi
SangatBaik
Baik
Cukup
Frekuensi (f)
105
30
4
Persentase (%)
76
22
2
Berdasarkan
tabel
5.4
menunjukkan hasil analisis secara
keseluruhan perilaku orang tua dalam
pencegahan kekerasan seksual pada
anak SD adalah didapatkan data
sebanyak 105 responden (76%)
menunjukkan perilaku proteksi orang
tua terhadap anak dengan tingkat
proteksi sangat baik, 30 responden
(22%)
menunjukkan
perilaku
proteksi orang tua terhadap anak
dengan tingkat proteksi baik, dan 4
responden (2%) yang menunjukkan
perilaku proteksi orang tua terhadap
anak dengan tingkat proteksi cukup
baik.
PEMBAHASAN
Perilaku Pencegahan Orang
Tua
Terhadap
Kekerasan
Seksual di Lingkungan Rumah
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perilaku orang tua dalam
pencegahan kekerasan seksual di
rumah dari 139 responden,
perilaku
pencegahan
dengan
nasehat dan aplikasi secara
langsung telah dilaksanakan oleh
sebanyak 96 responden (69%),
dengan memberikan nasehat saja
sebanyak 26 responden (19%),
dengan aplikasi secara langsung
tanpa nasehat sebanyak 13
responden (9%), dan 4 responden
(3%) acuh tak acuh. Secara umum
perilaku
pencegahan
di
lingkungan rumah cukup baik,
namun masih saja ditemukan
orang tua yang tidak pernah
memperhatikan
keselamatan
anaknya di lingkungan rumah.
pencegahan
cukup
baik
sebanyak 4 orang (2%). Secara
umum dalam penelitian ini
tingkat proteksi atau perilaku
pencegahan orang tua terhadap
kekerasan seksual pada anak
adalah sangat baik.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan
oleh
Herien
Puspitawati, dkk dalam jurnal
Kekerasan, Kondisi Keluarga,
dan Kesejahteraan Keluarga
Pada Anak Korban Kekerasan
(2011), menyebutkan bahwa
pelaku kekerasan seksual pada
anak, 91,4% dari 100% korban
kekerasan seksual, yang menjadi
pelaku merupakan orang-orang
yang dekat dengan korban,
seperti orang tua kandung
(14,3%), orang tua tiri (8,6%),
saudara (2,9%), pacar (14,3%),
teman
(11,4%),
tetangga
(34,3%), guru (2,9%), dan
majikan (2,9%), dan orang tidak
dikenal
(8,6%).
Dikatakan
bahwa tingkat proteksi orang tua
terhadap anak yang diteliti
berdasarkan hubungan orang tua
dengan anak dan juga dukungan
sosial,
dari
35
sampel
didapatkan 19 orang (54%)
dengan tingkat proteksi baik, 4
orang (11%) dengan tingkat
proteksi baik, dan 12 orang
(34%) dengan tingkat proteksi
kurang.
Berdasarkan teori S-O-R yang
dikemukakan Skinner dalam
Notoadmojo
(2010),
maka
perilaku
manusia
dapat
dikelompokkan menjadi dua
KESIMPULAN
Perilaku
orang
tua
dalam
pencegahan kekerasan seksual di
lingkungan rumah cukup baik,
perilaku orang tua dalam pencegahan
kekerasan seksual di lingkungan
sekolah baik, dan perilaku orang tua
dalam pencegahan kekerasan seksual
di luar lingkungan rumah dan
sekolah sangat baik. Tingkat perilaku
orang tua dalam pencegahan
kekerasan seksual dengan tingkat
proteksi sangat baik sejumlah 105
orang (76%), orang tua dengan
tingkat proteksi baik sejumlah 30
orang (22%), dan 4 orang (2%) orang
tua tingkat proteksinya cukup baik.
Secara keseluruhan, tingkat perilaku
pencegahan yang sudah dilakukan
orang tua tergolong sangat baik.
SARAN
Di sekolah perlu diadakan
kegiatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan bagi orang tua dan
siswa SD, orang tua diharapkan tetap
memberikan
nasehat
dan
DAFTAR PUSTAKA