Anda di halaman 1dari 2

Ink-jet ink: tinta ‘nge-print’ berkualitas

Kata Kunci: Inkjet, printer, tinta


Ditulis oleh Dwi Hudiyanti pada 30-12-2009

Pernah nge-print pakai printer Hewlett-


Packard DeskJet, Canon BJC, atau Epson Color Stylus? Hasilnya pasti lebih bagus dari pada
printer dot-matrik (yang suaranya berisik seperti mesin ketik itu lho…). Pengin tahu apa
sebabnya? Simak yang berikut ini.

Teknologi ‘nge-print’ dengan printer dot-matrik telah mulai banyak ditinggalkan. Kini
digantikan oleh teknologi baru yg memiliki kualitas hasil lebih baik, cepat dan relatif lebih tak
bersuara, teknologi ink-jet printing. Ink-jet printing adalah proses ‘nge-print’ dimana tinta
disemprotkan melalui lubang yg sangat kecil (orifice) untuk membentuk gelembung yang
diarahkan ke media sehingga terbentuk gambar.

Pada proses ini salah satu komponen yg menentukan adalah tintanya. Sifat kimia dan
formulasi tinta menentukan kualitas gambar yg di-print. Selain itu sifat kimia dan formulasi
tinta juga menentukan karakter penyemburan tetesan dan reliabilitas sistem printing. Berbagai
jenis tinta telah dikembangkan dan digunakan dalam aplikasi ink-jet. Tinta printer yang secara
umum saat ini banyak digunakan adalah dengan pelarut air (aqueous/water-based ink),
contohnya seri Hewlett-Packard DeskJet, Canon BJC, dan Epson Color Stylus.

Perilaku tetesan tinta ketika jatuh di atas permukaan kertas biasa bisa dilihat pada gambar di
bawah ini. Tinta cenderung menyebar sepanjang serat kertas dan masuk ke dalam ruah (bulk)
kertas. Mekanisme pengeringan tinta berbahan dasar air tergantung penetrasi dan absorpsi.
Terjadi sedikit penguapan air, tetapi pengeringan dengan cara ini seringkali sangat lambat.
Perilaku ini menurunkan kerapatan warna dan resolusi tetesan pada kertas.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu tinta:

1. Agar diperoleh hasil printing yang baik maka disyaratkan tinta harus tidak menembus
media terlalu dalam sehingga dapat terlihat dari balik kertasnya, penyebaran tinta yang
terkontrol dan tidak ada pencampuran warna, tidak ‘mleber’, tidak memercik, tidak
berkabut, halus (gloss), dan dapat ‘nge-print’ pada berbagai permukaan.
2. Dalam hal penyimpanan hasil ‘nge-print’-nya maka tinta harus tahan air (waterfast,
tidak luntur), tahan cahaya (lightfast, tidak mudah pudar), tahan gosok baik kering
maupun basah, cepat kering dan waktu ‘setting’ cepat.
3. Dalam hubungannya dengan kerja mesinnya maka tinta harus membentuk tetesan
yang stabil, tidak terjadi seprotan yang melenceng, tidak membentuk kerak atau
menyumbat lobang nozzle, langsung bisa digunakan setelah dimatikan, dan tidak
mudah berbusa.
4. Dalam hal kompatibilitas dengan mesinnya maka harus tidak menyebabkan korosi
pada ‘print head’, tidak ada reaksi kimia dari sistem fluida, mudah dibersihkan dari
bagian-bagian printer.
5. Dalam hal stabilitasnya maka tinta harus memiliki masa penyimpanan yang lama,
tidak tumbuh mikroba, dan tidak berubah terhadap siklus pemanasan dan pembekuan.
6. Dalam hubungan dengan kesehatan dan keselamatan maka tinta harus tidak beracun,
dan tidak mudah terbakar.
7. Dari persyaratan itu maka beberapa parameter kimia fisika yang penting pada tinta
ink-jet adalah sebagai berikut: spektra absorpsi, viskositas, tegangan permukaan (baik
statis maupun dinamis), pH, konduktifitas listrik, densiti, tes ‘foaming’, tes korosi, tes
filtrasi, humektansi/redisolfabiliti, kecepatan penetrasi (Bristow), tes percepatan
penuaan pada kenaikan temperatur, evaluasi terhadap rapatan optik, dan ‘show-
through’.

Ok, lalu tinta seperti apa yang memenuhi persyaratan dan parameter tersebut di atas?

Pada umumnya komposisi water-based tinta ink-jet adalah: air deionisasi yang berfungsi
sebagai media pembawa dengan konsentrasi sekitar 60-90%, solven yang larut dalam air
sebagai humektan atau pengontrol viskositas sebanyak 5-30%, pewarna atau pigmen untuk
memberi warna kurang lebih 1-10%, surfaktan sebagai agen pembasah atau penembus
sebanyak 0,1-10%, biosida untuk mencegah tumbuhnya materi biologi kurang lebih 0,05-1%,
buffer untuk mengontrol pH tinta sebanyak 0,1-0,5%, dan aditif lain misalnya agen chelat,
defoamer, solubiliser dan lain-lain dengan konsentrasi >1%. Viskositas tinta ink-jet ini
biasanya berada pada daerah 2 sampai 8 cps.

Wah…. ternyata untuk mendapatkan hasil nge-print yang bagus, diperlukan tinta dengan
komposisi dan sifat-sifat yang tertentu.

Begitulah…. teknologi akan selalu berkembang untuk kemaslahatan umat kalau kita semua
mau berfikir dan belajar. So, jangan pernah berhenti untuk berfikir dan belajar ya….

Anda mungkin juga menyukai