Anda di halaman 1dari 35

Pelajaran Nahwu 1: Muqoddimah

Definisi nahwu secara bahasa (etimologi):


Al-Jihah (arah), kamu mengatakan
dzahabtu nahwa fulaanin artinya
jihatahu (ke arahnya). Dan diantaranya
Asy-Syabahu
(menyerupai) dan
Al-Mitslu (misal), kamu mengatakan
Muhammad nahwu Aliyyin
artinya
syibhuhu (menyerupainya) dan
mitsluhu (semisalnya).
Definisi nahwu secara ishthilah (terminologi): Ilmu tentang kaidah-kaidah yang diketahui dengannya
hukum-hukum akhir suatu kata bahasa arab pada susunan kalimatnya: berupa irob (perubahan
bunyi akhir suatu kata) dan bina (tetapnya bunyi akhir suatu kata) serta apa-apa yang mengikuti hal
tersebut.
Penyusun pertamanya: Orang yang pertama kali menyusun ilmu nahwu berdasarkan riwayat yang
masyhur adalah Abul Aswad Ad-Duali atas perintah Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu anhu.
Pelajaran Nahwu 3: ISIM
--------------------Isim adalah lafadz yang menunjukkan orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat, waktu, atau sifat.
Contoh:
(rojulun) = seorang lelaki,
(asadun) = singa,
(zahrotun) = bunga,
(qomarun) = bulan,
(Alqoohiroh) = Kairo,
(yaumun) = hari,
(istiqlaalun) = kemerdekaan.
Pengertian lain dari isim adalah kata yang memiliki arti dan tidak disertai dengan waktu, maksud
tidak disertai waktu adalah tidak menunjukkan waktu baik waktu lampau, sekarang atau akan datang
seperti halnya fi'il (kata kerja).
Sebutkan contoh isim lainnya yang antum ketahui!
Pelajaran Nahwu 7 : Cara Mengetahui Huruf

(wal harfu maa laa yashluhu maahu daliilul ismi wa laa daliilul fili)
Dan huruf adalah kata yang tidak bisa menerima petunjuk untuk fiil dan isim.
Penjelasan:

Fiil dan isim bisa diketahui dengan tanda-tanda yang telah dijabarkan pada pelajaran nahwu 4 dan
6. Tetapi semua tanda untuk mengetahui isim dan fiil tidak berlaku dan tidak cocok dipasang dalam
huruf. Misalnya: (hal), (fii), dan (lam) adalah berdiri sendiri dan tidak mempunyai tanda-tanda
tersebut. Untuk mengetahui huruf, silahkan perhatikan saja artinya.
Pelajaran Nahwu 8 : Ringkasan Dan Istilah-Istilah Penting
SYARAT KALAM (
) ADA EMPAT (4) :
1. Lafazh ( ).
2. Murokkab (
).
3. Mufid (
).
4. Wadho (
).
Kalam ada tiga (3) unsur :
1. Isim (
), dapat diketahui dengan :
- Khofadh ( ) .
- Tanwin ( ).
- Alif dan Lam ( ).
- Huruf Khofadh.
2. Fiil (
), dapat diketahui dengan:
- Qod ( ).
- Siin (
).
- Saufa (
).
- Ta Tanits Sukun ( ).
3. Huruf (
), berdiri sendiri:
- Huruf-huruf khofadh, yaitu: min( ) , ilaa( ) , an( ) , alaa( ) , fii ( ), rubba(
), li ( ), serta huruf-huruf qosam yaitu: wawu( ) , ba( ) dan ta ( ).
Istilah-istilah penting :
- Kalam (
) = Kalimat.
- Isim (
) = Kata benda.
- Fiil (
) = Kata kerja.
- Fiil Madhi (
) = Kata kerja untuk bentuk lampau.
- Fiil Mudhori (
) = Kata kerja untuk bentuk sekarang dan akan datang.
- Fiil Amer (
) = Kata kerja untuk bentuk perintah.
Pelajaran Nahwu 12 : Ringkasan dan Istilah-Istilah Penting
Irob (
) ada empat (4) :
1. Rofa ( ) = Dapat masuk pada isim dan fiil.
2. Nashob (
) = Dapat masuk pada isim dan fiil.
3. Khofadh / Jer (
\
) = Hanya masuk pada isim.
4. Jazm ( ) = Hanya masuk pada fiil.
Istilah-Istilah Penting :

) , bi (

), ka (

- Irob (
) = Perubahan tanda pada akhir kata; analisa kata.
- Amil (
) = Faktor yang menjadi penyebab perubahan tanda pada akhir kata.
- Lafzhon ( )= Tersurat dan tampak jelas.
- Taqdiron (
) = Tersirat dan diperkirakan.
- Murob (
) = Tanda pada akhir kata yang dapat berubah.
- Mabni ( ) = Tanda pada akhir kata yang tidak dapat berubah, lawannya murob.
- Fail (
) = Subjek (pelaku)
- Maful bih (
) = Objek penderita.
Pelajaran Shorof 14 : Faalan
Mashdar yang mengikuti wazan ini adalah yang fiilnya mengikuti wazan :
Contoh :
1. Lambat =

(ajila yajalu ajalan).


2. Susah =

(asifa yasafu asafan).


3. Molek =

(aniqo yanaqu anaqon).


4. Busuk bau mulut =

(bakhiro yabkhoru bakhoron).


5. Muncul =

)bariza yabrozu barozan).


6. Kena lepra =

(barisho yabroshu baroshon).


7. Bosan =

(barima - yabromu baroman).


8. Angkuh =

(bathiro yabthoru bathoron).


9. Bisu =

(bakima yabkamu bakaman).


10. Payah =

(taiba yatabu taaban).


Akan tetapi, ada yang mashdarnya mengikuti wazan lain.
Latihan :
Teruskan hingga mashdarnya !
1. Kena luka = .......

- (jariha yajrohu - .......).


2. Keluh-kesah = .......

- (jazia yajzau - .......).


3. Jadi beku = .......

- (jalida yajladu - .......).


4. Waspada = .......

- (hadziro yahdzaru - .......).


5. Kacau = .......

- (faliqo yaflaqu - .......).


6. Tinggal = .......

- (labitsa yalbatsu - .......).


7. Sakit = .......

- (maridho yamrodhu - .......).


8. Cerdik = .......

- (lahina yalhanu - .......).


9. Jadi murka = .......

- (sakhitho yaskhothu - .......).


10. Manis rupa = .......

- (labiqo yalbaqu - .......).


11. Mulas = .......

- (maghisho yamghoshu - .......).


12. Payah = .......

- (nashiba yanshobu - .......).


13. Marah = .......

- (haniqo yahnaqu - .......).


14. Juling = .......

- (hawila yahwalu - .......).


15. Manja = .......

- (dabiqo yadbaqu - .......).


16. Berdaki = ........

- (darina yadronu - .......).


17. Jalan kaki = .......

- (rojila yarjalu - .......).


18. Perawan = .......

- (khorida yakhrodu - .......).

(Faila Yafalu).

Pelajaran Nahwu 15 : Bab Mengetahui Alamat Irob


1. Irob Rofa Dengan Tanda Dhommah
:
.
(fa-ammadh dhommatu fatakuunu alaamatan lirrofi fii arbaati mawaadhia : filismil mufrodi wa jamit
taksiiri wa jamil muannatsis saalimi wal filil mudhooriil ladzii lam yattashil bi-aakhirihi syay-un).
Maka adapun dhommah ( ), adalah menjadi tanda rofa pada empat (4) tempat : (1). Isim Mufrod,
(2). Jama Taksir, (3). Jama Muannats Salim, (4). Fiil Mudhori yang huruf terakhirnya tidak
bersambung dengan sesuatu apapun.
Penjelasan :
Tanda dhommah ( ), bagi irob rofa terletak pada empat (4) tempat :
1.1 Isim Mufrod
- Contoh :
(jaa-a al ustaadzu wal fataa) = Bapak guru dan pemuda itu telah datang.
- Kata
(al ustaadzu) adalah fail marfu (yang dirofa) dan tanda rofanya dengan dhommah
yang tampak( ) .
- Kata
(al fataa) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang diperkirakan
diatas alif layyinah ( ) .
1.2 Jama Taksir
- Misalnya :

(jaa-a ar rijaalu wal usaaroo) = Orang-orang lelaki dan para tawanan


telah datang.
- Kata
(ar rijaalu) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak
karena berupa jama taksir.
- Kata
(al usaaroo) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang
diperkirakan diatas alif layyinah.
Jama Taksir adalah jama (bentuk plural) yang berubah dari bentuk asalnya, misalnya :
(kitaabun) = sebuah buku, menjadi
(kutubun) = -buku-buku.
(unshurun) = satu unsur, menjadi
(anaashiiru) = beberapa unsur.
(masjidun) = mesjid, menjadi
(masaajidu) = mesjid-mesjid.
(rojulun) = seorang lelaki, menjadi
(rijaalun) = Para lelaki.
1.3 Jama' Muannats Salim
- Misalnya :
(allamatil muallimaatu) = Para guru wanita itu mengajar.
- Kata
(al muallimaatu) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang
tampak karena berupa jama muannats salim.
Jama Muannats Salim adalah bentuk jama dengan menambah huruf alif ( ) dan ta ( )
dibelakangnya (yaitu pada isim mufrod mudzakkar), misalnya :
(muslimatun) = Seorang wanita muslimah, menjadi
(muslimaatun) = Wanita-wanita
muslimah.
(muminatun) = seorang wanita yang beriman, menjadi
(muminaatun) = Para wanita
yang beriman.

1.4 Fiil Mudhori yang huruf akhirnya tidak bersambung dengan huruf apapun, misalnya :
(yadhribu zaydun) = Zaid memukul.
(yakhsya amrun) = Amr takut.
- Kata
(yadhribu) adalah fiil mudhori yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah
zhohiroh (yang tampak).
- Kata
(yakhsya) adalah fiil mudhori yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah
muqoddaroh (yang diperkirakan).
Fiil Mudhori yang huruf terakhirnya tidak bersambung dengan huruf apapun, yaitu fiil mudhori yang
tidak bersambung dengan :
- Alif Tatsniyah, seperti :
(yadhribaani) = Mereka berdua sedang memukul. Dan
(tadhribaani) = Kamu berdua sedang memukul.
- Wawu Jama, seperti :
(yadhribuuna) = Mereka (laki-laki) sedang memukul. Dan
(tadhribuuna) = Kalian (laki-laki) sedang memukul.
- Ya Muannatsah Mukhothobah, seperti :
(tadhribiina) = Kamu (perempuan) sedang
memukul.
- Nun Taukid Tsaqilah dan Nun Taukid Khofifah, seperti :
(layasjunan) dan
(layasjunanna) = Sungguh dia (laki-laki) sedang memenjarakan.
Kedua fiil ini adalah mabni fathah.
- Nun Niswah, seperti :
(wal waalidaatu yurdhina) = Para ibu sedang menyusui.
Fiil ini adalah mabni sukun.
Pelajaran Shorof 16 : Faiilan
Mashdar yang mengikuti wazan ini (Faiilan /
), adalah mashdar dari kata-kata yang menunjukkan
pengertian bunyi (suara) dan berjalan.
Contoh :
1. Mengerang kesakitan =

(anna ya-innu aniinan).


2. Suara hidung =

(janna yajinnu janiinan).


3. Teriak keledai =

(sahiqo yashaqu sahiiqon).


4. Bunyi kodok =

(naqqo yaniqqu naqiiqon).


5. Menyalak =

(ajja ya-ijju ajiijan).


6. Suara tangis =

(ronna yarinnu roniinan).


7. Teriak =

(shorro yashirru shoriiron).


8. Bersiul =

(shofaro yashfiru shofiiron).


9. Jalan unta =

(dzamala yadzmilu dzamiilan).


10. Meringkik =

(shohala yashhalu shohiilan).


Latihan :
Teruskan hingga mashdarnya !
1. Bunyi kentut = ....... (dhorotho yadhrithu - .......).
2. Mendengkur = .......

(ghoththo yaghiththu - .......).


3. Berteriak = ....... (fadda yafiddu - .......).
4. Suara gonggong = .......

(nabakho yanbikhu - .......).


5. Suara nafas panjang = .......
(nakhoro yankhoru - .......).
6. Melompat = .......
(naththo yaniththu - .......).
7. Meraung kedinginan = .......
(harro yahirru - .......).
8. Bertiup = .......
(habba yahibbu - .......).

Pelajaran Nahwu 21: TANDA-TANDA I'ROB ISIM


------------------------------------------------------(gambar tabel i'rob terlampir)
keterangan gambar tabel:
--------------Pada tabel, terdapat empat kolom.
kolom pertama :
--> menunjukkan jenis-jenis isim mu'rob yang terdiri dari isim mufrod, isim maqshur, manqush, dst
kolom kedua:
--> menerangkan tanda rofa' dari masing-masing isim mu'rob beserta contohnya.
kolom ketiga:
--> menerangkan tanda nashob dari masing-masing isim mu'rob beserta contohnya.
kolom keempat:
--> menerangkan tanda jarr dari masing-masing isim mu'rob beserta contohnya.
Misalnya : Isim mutsanna
Pada tabel tersebut:
Tanda rofa'nya adalah dengan alif ( ), contohnya
(muslimaani)
Tanda nashob-nya adalah dengan ya' ( ), contohnya
(muslimaini)
Tanda jar-nya adalah dengan ya' ( ) juga sama dengan tanda nashobnya, contohnya
(muslimaini).
Hafalkan dan terapkan!
Jika ingin mendapatkan bukunya, klik info berikut :
https://www.facebook.com/belajarbahasaarab/photos/pb.92002408346.2207520000.1407646525./10152388027093347/?type=1

Pelajaran Nahwu 22 : Bab Mengetahui Alamat Irob


3. Irob Nashob Dengan Tanda Kasroh

(wa ammal kasrotu fatakuunu alaamatan linnashbi fii jamil muannatsis saalimi)
Dan adapun kasroh ( ) menjadi tanda irob nashob dalam Jama Muannats Salim.
Penjelasan :
Jama Muannats Salim ketika dinashob maka tanda nashobnya adalah kasroh ( ) :
- Misalnya :
(roaytu al muslimaati) = Saya melihat wanita wanita muslimah.
- Kata
(al muslimaati) adalah maful bih yang dinashob dan tanda nashobnya dengan kasroh
yang tampak, sebagai pengganti dari fathah karena dia jama muannats salim.
Pelajaran Shorof 24 : Fiaalan
Mashdar yang mengikuti wazan ini (Fiaalan /
(tidak patuh) :
1. Lari / minggat =

(abiqo yabaqu ibaaqon)


2. Enggan =

(abaa yabaa ibaa-an)


3. Keras kepala =

(anada yanidu inaadan)

), adalah kata-kata yang menunjukkan keengganan

4. Lari =

(farro yafirru firooron)


Pelajaran Nahwu 27 : Bab Mengetahui Alamat Irob
2. Irob Khofadh (Jer) Dengan Tanda Ya
:
(wa ammal yaa-u fatakuunu alaamatan lilkhofdhi fii tsalaatsati mawaadhia : fil asmaa-il khomsati
wat tatsniyati wal jami)
Dan adapun ya ( ) menjadi tanda irob khofadh (jer) dalam tiga (3) tempat :
1. Asmaul Komsah, 2. Isim Tatsniyah dan 3. Jama Mudzakkar Salim
Penjelasan :
Ya ( ) menjadi tanda irob khofadh (jer) dalam tiga (3) tempat, yaitu :
2.1 Asmaul Khomsah
- Misalnya :
(marortu bi-abiika wa akhiika) = Saya berpapasan dengan ayahmu dan
saudaramu (laki-laki).
- Kata
(abiika) dan
(akhiika) adalah isim majrur (yang dijer) oleh (bi) dan tanda jernya
dengan ya, sebagai pengganti dari kasroh karena dia termasuk asmaul khomsah dan dia juga
mudhof (yang disandarkan). Sedangkan ka ( ) adalah dhomir muttashil (bersambung), mabni diatas
fathah di tempat jer yaitu mudhof ilaih (yang disandari).
2.2 Isim Tatsniyah (Mutsanna)
- Misalnya :
(marortu bilmuslimayni) = Saya berpapasan dengan dua orang muslim.
- Kata
(al muslimayni) adalah isim yang dijer oleh (bi) dan tanda jernya dengan ya, sebagai
pengganti dari kasroh karena dia isim tatsniyah. Dan nun adalah ganti tanwin pada isim mufrod.
2.3 Jama Mudzakkar Salim
- Misalnya :
(marortu bilmuslimiina) = Saya berpapasan dengan orang-orang muslim.
- Kata
(al muslimiina) adalah isim yang dijer oleh (bi) dan tanda jernya dengan ya, sebagai
pengganti dari kasroh karena dia jama mudzakkar salim. Dan nun adalah ganti tanwin pada isim
mufrod.
Pelajaran Nahwu 28 : Bab Mengetahui Alamat Irob
3. Irob Khofadh (Jer) Dengan Tanda Fathah

(wa ammal fathatu fatakuunu alaamatan lilkhofdhi fil ismil ladzii laa yanshorifu)
Dan adapun fathah ( ) menjadi tanda irob khofadh (jer) pada isim ghoiru munshorif (isim yang tidak
menerima tanwin).
Penjelasan :

Fathah ( ) menjadi tanda irob khofadh (jer) pada isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima
tanwin), misalnya :
= Saya berpapasan dengan Ahmad.
(marortu bi-ahmada).
= Saya berpapasan dengan Ibrohim.
(marortu bi-ibroohiima).
- Kata
(ahmada) dan
(ibroohiima) pada kalimat diatas adalah isim majrur (yang dijer) oleh
(bi) dan tanda jernya dengan fathah yang tampak, sebagai pengganti dari kasroh karena dia isim
ghoiru munshorif.
- Ciri-ciri isim ghoiru munshorif :
1. Kata sifat dengan perbandingan (udul), misalnya :
(matsnaa) = Dua-dua.
(tsulaatsa) = Tiga-tiga.
(rubaaa) = Empat-empat.
2. Kata sifat dengan wazan fiil afala ( ), misalnya :
(akbaru) = Lebih besar.
(ashghoru) = Lebih kecil.
(afdholu) = Lebih utama.
3. Kata sifat dengan tambahan alif dan nun, misalnya :
(sakroonu) = Mabuk.
(ghodhbaanu) = Marah.
(syabaanu) = Kenyang.
4. Nama diri dengan perbandingan (udul), misalnya :
(umaru) = Orang yang bernama Umar.
(zufaru) = Orang yang bernama Zufar.
5. Nama diri dengan wazan fiil afala ( ), misalnya :
(ahmadu) = Orang yang bernama Ahmad.
(yaziidu) = Orang yang bernama Yazid.
6. Nama diri dengan tambahan alif dan nun, misalnya :
(utsmaanu) = Orang yang bernama Utsman.
(sulaymaanu) = Orang yang bernama Sulaiman.
7. Nama diri dengan yang bukan dari bahasa arab (ujmah), misalnya :
(ibroohiima) = Orang yang bernama Ibrohim.
(yuusufu) = Orang yang bernama Yusuf.
8. Nama diri dengan susunan gabungan (tarkib mazji), misalnya :
(hadhromautu) = asalnya terdiri dari dua kata, yaitu
(hadhrun) artinya datang dan
(mautun) artinya mati, kemudian digabungkan menjadi susunan kata yang berarti nama kota di
Yaman.
9. Nama diri dengan ta tanits (muannats), misalnya :
(aa-isyatu) = Orang yang bernama Aisyah.
(faathimatu) = Orang yang bernama Fatimah.
10. Shighot Muntahal Jumu dengan wazan :
(mafaaila) misalnya
(masaajida) = beberapa mesjid.
(mafaaiila) misalnya
(mashoobiiha) = beberapa lampu.

11. Alif Tanits Mamdudah, misalnya :


(shohroo-u) = Padang pasir
12. Alif Tanits Maqshuroh, misalnya :
(hublaa) = Wanita hamil.
Pelajaran Nahwu 29 : Bab Mengetahui Alamat Irob
D. Tanda (Alamat) Bagi Jazm
:
(wa liljazmi alaamataani : as sukuunu wal hadzfu)
Dan irob jazm mempunyai dua (2) tanda : 1. Sukun 2. Hadzfu (membuang nun, membuang alif,
membuang ya dan membuang wawu).
Penjelasan :
Tanda irob jazm ada dua (2), yaitu :
1. Sukun ( )
- Misalnya :
(lam yadhrib) = Dia (seorang laki-laki) tidak memukul.
- Kata
adalah fiil mudhori majzum (yang dijazm) oleh (lam) dan tanda jazmnya dengan
sukun.
2. Hadzfu (membuang nun, membuang alif, membuang ya dan membuang wawu).
- Misalnya :
(lam yadhribaa) = Dia (dua orang laki-laki) tidak memukul.
- Asalnya adalah
(yadhribaani).
- Kata
(yadhribaa) adalah fiil mudhori yang dijazm oleh (lam) dan tanda jazmnya dengan
hadzfu nun (membuang nun), sebagai pengganti dari sukun karena dia termasuk afalul khomsah.
- Misalnya :
(lam yakhsya) = Dia (seorang laki-laki) tidak takut.
- Asalnya adalah
(yakhsyaa).
- Kata
(yakhsya) adalah fiil mudhori yang dijazm oleh (lam) dan tanda jazmnya dengan
hadzfu huruf illat (membuang alif/huruf illat), sebagai pengganti dari sukun karena dia fiil mudhori
mutal akhir (berakhiran alif, wawu atau ya).
Pelajaran Shorof 35 : Sifat Musyabbahah Bismil Fail
D. Faiilun muannatsnya faiilatun (

)
Kata-kata yang mengikuti wazan ini adalah sifat musyabbahah yang berasal dari kata-kata yang
mengikuti wazan Faula Yafulu ( ) dan sedikit dari wazan Faila Yafalu (
).
Contoh :
1. Cantik =

(jamula yajmulu jamiilun jamiilatun)


Kata
(jamiilun) dan
(jamiilatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang cantik.
2. Agung =

(azhuma yazhumu azhiimun azhiimatun)


Kata
(azhiimun) dan
(azhiimatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang

agung.
3. Mulia =

(karuma yakrumu kariimun kariimatun)


Kata
(kariimun) dan
(kariimatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang mulia.
4. Besar =

(kaburo yakburu kabiirun kabiirotun)


Kata
(kabiirun) dan
(kabiirotun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang besar.
5. Kecil =

(shoghuro yashghuru shoghiirun shoghiirotun)


Kata
(shoghiirun) dan
(shoghiirotun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang
kecil.
6. Jelek =

(qobuha yaqbuhu qobiihun qobiihatun)


Kata
(qobiihun) dan
(qobiihatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang jelek.
7. Lemah =

(dhoufa yadhufu dhoiifun dhoiifatun)


Kata
(dhoiifun) dan
(dhoiifatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang
lemah.
8. Jauh =

(bauda yabudu baiidun baiidatun)


Kata
(baiidun) dan
(baiidatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang jauh.
9. Dekat =

(qoruba yaqrubu qoriibun qoriibatun)


Kata
(qoriibun) dan
(qoriibatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang dekat.
10. Fakir =

(faquro yafquru faqiirun faqiirotun)


Kata
(faqiirun) dan
(faqiirotun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang fakir.
11. Kaya =

(ghoniya yaghnaa ghoniyyun ghoniyyatun)


Kata
(ghoniyyun) dan
(ghoniyyatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang kaya.
12. Kurus =

(hazila yahzalu haziilun haziilatun)


Kata
(haziilun) dan
(haziilatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang kurus.
13. Kikir =

(bakhila yabkholu bakhiilun bakhiilatun)


Kata
(bakhiilun) dan
(bakhiilatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang kikir.
14. Sedikit =

(qolla yaqillu qoliilun qoliilatun)


Kata
(qoliilun) dan
(qoliilatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang sedikit.
15. Kuat =

(qowiya yaqwaa qowiyyun qowiyyatun)


Kata
(qowiyyun) dan
(qowiyyatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang kuat.
Masih banyak lagi yang mengikuti wazan ini.
(bersambung.....in sya Alloh)

Pelajaran Shorof 35 : Sifat Musyabbahah Bismil Fail


Di samping kata-kata dari wazan faula yafulu dan faila yafalu yang sifat musyabbahahnya
mengikuti wazan Faiilun muannatsnya faiilatun (

), ada juga yang membentuk lain, seperti :


1. Baik =

(hasuna yahsunu hasanun hasanatun)


Kata
(hasanun) dan
(hasanatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang baik.
2. Berani =

(bathula yabthulu batholun batholatun)


Kata
(batholun) dan
(batholatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang berani.
3. Pengecut =

(jabuna yajbunu jabaanun jabaanatun)


Kata
(jabaanun) dan
(jabaanatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang
pengecut.
4. Tetap pendirian =

(rozuna yarzunu rozaanun rozaanatun)


Kata
(rozaanun) dan
(rozaanatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang tetap
pendirian.
5. Terpelihara Kehormatannya =

(hashuna yahshunu hashoonun hashoonatun)


Kata
(hashoonun) dan
(hashoonatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang
terpelihara kehormatannya.
6. Berani =

(syajua yasyjuu syajaaun syajaaatun)


Kata
(syajaaun) dan
(syajaaatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang
berani.
7. Hidup =

(hayiya yahyaa hayyun hayyatun)


Kata
(hayyun) dan
(hayyatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang hidup.
8. Mati =

(maata yamuutu mayyitun mayyitatun)


Kata
(mayyitun) dan
(mayyitatun) adalah sifat musyabbahah bismil fail artinya yang mati.
Di antara wazan dari sifat musyabbahah itu, maka yang mengikuti wazan failun (
paling banyak. Masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya.

) adalah yang

Pelajaran Nahwu 37 : Al Murobaat


B. Ringkasan Dan Istilah Penting
Murobat ada 2 (dua) :
1. Dengan harokat, yaitu pada :
- Isim Mufrod : dirofa dengan dhommah, dinashob dengan fathah dan dikhofadh/dijer dengan
kasroh.
- Jama Taksir : dirofa dengan dhommah, dinashob dengan fathah dan dikhofadh/dijer dengan
kasroh.

- Jama Muannats Salim : dirofa dengan dhommah, dinashob dan dikhofadh/dijer dengan kasroh.
- Isim Ghoiru Munshorif : dirofa dengan dhommah, dinashob dan dikhofadh/dijer dengan fathah.
- Fiil Mudhori Shohih Akhir : dirofa dengan dhommah, dinashob dengan fathah dan dijazm dengan
sukun.
- Fiil Mudhori Mutal Akhir : dirofa dengan dhommah muqoddaroh, dinashob dengan fathah
zhohiroh kecuali yang berakhiran alif layyinah dengan fathah muqoddaroh dan dijazm dengan
membuang huruf illat.
2. Dengan huruf, yaitu pada :
- Isim Tatsniyah : dirofa dengan alif, dinashob dan dikhofadh/dijer dengan ya.
- Jama Mudzakkar Salim : dirofa dengan wawu, dinashob dan dikhofadh/dijer dengan ya.
- Asmaul Khomsah : dirofa dengan wawu, dinashob dengan alif dan dikhofadh/dijer dengan ya.
- Afalul Khomsah : dirofa dengan nun, dinashob dan dijazm dengan membuang nun.
Istilah-Istilah Penting :
- Murobat : Bentuk kata yang tanda akhirnya dapat berubah.
- Fiil Mudhori Mutal Akhir : Fiil Mudhori yang berakhiran huruf illat yaitu alif, wawu atau ya.
Pelajaran Nahwu 40 : Bab Fiil Fiil
1. Fiil Amr Dan Tandanya

(wal amru majzuumun abadan)


Dan Fiil Amr selamanya dijazm
Penjelasan :
Fiil Amr adalah suatu kata yang menunjukkan terjadinya peristiwa yang ditujukan sebagai
permohonan atau berita, seperti :
(idhrib) = pukullah,
(uktub) = tulislah. Adapun Fiil Amr
dapat diketahui dengan dapat menerima ya muannats mukhothobah ( ), seperti :
(ifil) menjadi
(ifilii) dan selalu dijazm.
Fiil Amr selalu dijazm. Apabila bentuk fiil mudhorinya sempurna (bina shohih) misalnya :
(yadhribu) menjadi
(idhrib), maka tanda jazmnya adalah sukun zhohir (yang tampak). Apabila
fiil mudhorinya mutal akhir (berakhiran alif, wawu atau ya) misalnya :
(yakhsyaa) menjadi
(ikhsya), maka tanda jazmnya adalah dengan membuang huruf illat (membuang alif, wawu atau
ya). Apabila fiil mudhorinya termasuk afalul khomsah (bersambung dengan alif tatsniyah, wawu
jama atau ya muannats mukhothobah) misalnya :
(tadhribaani) menjadi
(idhribaa),
(tadhribuuna) menjadi
(idhribuu),
(tadhribiina) menjadi
(idhribii), maka
tanda jazmnya dengan membuang nun. Apabila fiil mudhorinya dirangkaikan dengan nun niswah
(menunjukkan feminim plural) misalnya :
(idhribna), maka tanda jazmnya selalu sukun zhohir
(mabni sukun yang tampak). Sedangkan apabila dirangkaikan dengan nun taukid khofifah atau
tsaqilah, misalnya :
(idhriban) atau
(idhribanna), maka tanda jazmnya selalu sukun
muqoddar (mabni sukun yang diperkirakan).
Maka fiil amr adalah selamanya dijazm, baik tandanya itu mabni sukun secara zhohir (yang tampak)

maupun muqoddar (yang diperkirakan), membuang huruf illat ataupun membuang huruf nun.
Adapun perinciannya sesuai tashrif ushul sebagai berikut :
-

(uful) adalah fiil amr mabni sukun yang tampak.


(ufulaa) adalah fiil amr mabni membuang nun.
(ufuluu) adalah fil amr mabni membuang nun.
(ufulii) adalah fiil amr mabni membuang nun.
(ufulaa) adalah fiil amr mabni membuang nun.
(ufulna) adalah fiil amr mabni sukun yang tampak.

Pelajaran Shorof 40 : Fiil Nahi


Fiil Nahi (

) adalah kata kerja larangan, diartikan jangan.

Cara membentuk fiil nahi adalah dengan cara :


1. Memperhatikan fiil mudhorinya, misalnya :

(kasila yaksalu), kata


(yaksalu)
adalah fiil mudhori.
2. Kemudian laa nahi ( ) dimasukkan di depan fiil mudhori tersebut :
(laa yaksalu).
3. Lalu huruf ya mudhoroahnya diganti huruf ta :
(laa taksalu).
4. Kemudian keadaan huruf terakhirnya sama dengan fiil amr (dijazm) :
(laa taksal).
5. Kata
(laa taksal) adalah fiil nahi artinya jangan malas.
Contoh contoh :
1. Lari =

(farro yafirru firro laa tafirro)
Kata
(laa tafirro) adalah fiil nahi artinya jangan lari.
2. Datang =

(jaa-a yajii-u ji laa taji)


Kata
(laa taji) adalah fiil nahi artinya jangan datang.
3. Setia =


(wafaa yafii fi laa tafi)
Kata
(laa tafi) adalah fiil nahi artinya jangan setia.
4. Ribut =

(marija yamroju imroj laa tamroj)


Kata
(laa tamroj) adalah fiil nahi artinya jangan ribut.
5. Kentut =

(dhoritho yadhrothu idhroth laa tadhroth)


Kata
(laa tadhroth) adalah fiil nahi artinya jangan kentut.
Pelajaran Shorof 43 : Tsulatsi Mazid
Tsulatsi Mazid berarti lafazh yang terdiri dari tiga huruf yang sudah mendapat tambahan. Ada yang
mendapat tambahan 1 (satu ) huruf, ada yang mendapat tambahan 2 (dua) huruf dan ada yang
mendapat tambahan 3 (tiga) huruf.
A. Wazan-Wazan Tsulatsi Mazid
Tsulatsi Mazid mempunyai 12 (duabelas) wazan, tetapi hanya 8 (delapan) wazan yang sering

digunakan dan ditemui dalam kitab-kitab bahasa arab. Kedelapan wazan tersebut sesuai urutan
tashrif yaitu fiil madhi, fiil mudhori dan mashdar adalah sebagai berikut :
1.

(afala yufilu ifaalan)


Contoh :
Mengirim =

(arsala yursilu - irsaalan).


2.

(fa-ala yufa-ilu tafiilan tafilatan tafaalan tifaalan)


Contoh :
Mengajarkan =

(allama yuallimu taliiman talimatan talaaman tilaaman).


3.

(faaala yufaailu mufaaalatan fiaalan)


Contoh :
Saling memukul =

(dhooroba yudhooribu mudhoorobatan dhirooban).


4.

(tafaaala yatafaaalu tafaaulan)


Contoh :
Saling membunuh =

(taqootala yataqootalu taqootulan).


5.

(tafa-ala yatafa-alu tafa-ulan)


Contoh :
Belajar =

(taallama yataallamu taalluman).


6.

(infaala yanfailu infiaalan)


Contoh :
Terpisah =

(infashola yanfashilu infishoolan).


7.

(iftaala yaftailu iftiaalan)


Contoh :
Berselisih =

(ikhtalafa yakhtalifu ikhtilaafan).


8.

(istafala yastafilu istifaalan)


Contoh :
Memohon ampun =

(istaghfaro yastaghfiru istighfaaron).


Kedelapan wazan tersebut harus dihafal dan sering dilatih sendiri menerapkannya, yaitu dengan
mentashrifkan kata-kata yang sesuai wazannya, misalnya :
1. Memasuki Islam =
(aslama)
2. Mengatakan = (kallama)
3. Berjihad =
(jaahada)
4. Pura-pura sakit =
(tamaarodho)
5. Jelas =
(tabayyana)
6. Berkumpul =
(ijtamaa)
7. Terbuka =
(infataha)
8. Mempergunakan =
(istamala)
9. Memuliakan =
(akroma)
10. Menjelaskan =
(bayyana)
11. Saling membantu =
(taaawana)
12. Saling bertengkar =
(tanaazaa)
13. Berkata =
(takallama)
14. Mandi =
(ightasala)
15. Tersembur =
(infajaro)
16. Menganggap baik =
(istahsana).
Pelajaran Nahwu 44 : Bab Fiil Fiil
D. Ringkasan Dan Istilah-Istilah Penting
Fiil (kata kerja) ada 3 (tiga) macam, yaitu :
1. Fiil Madhi (past tense / kata kerja bentuk lampau)
- Huruf terakhirnya selalu difathah.
2. Fiil Mudhori (present tense/ kata kerja bentuk sekarang atau future tense/ kata kerja bentuk akan
datang)
- Diawali dengan salah-satu dari 4 (empat) huruf tambahan yang tergabung dalam kata
(anaytu)
yaitu : (hamzah), (nun), (ya), (ta).
3. Fiil Amr (kata kerja bentuk perintah)
- Selamanya dijazm.
Istilah-istilah penting :
- Mabni fathah : selalu difathah.
- Mabni sukun : selalu disukun.
- Amil jazm : faktor yang menjazmkan.
- Amil nashob : faktor yang menashobkan.

- Nahi : larangan.
- Amr : perintah.
Pelajaran Shorof 44 : Tsulatsi Mazid
Penjelasan Cara Mengartikan Masing-Masing Wazan :
1.

(Afala Yufilu)
Wazan ini merupakan fiil tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf, yaitu huruf hamzah ( ) di
awalnya. Huruf hamzah tambahan ( ) pada wazan Afala ( ) ini disebut Hamzah Tadiyah (
). Karena dengan tambahan hamzah tadiyah itu, semua fiil yang mengikuti wazan ini menjadi
mutaaddi (transitif) yang membutuhkan kepada maful bih (objek penderita).
Cara mengartikannya yaitu dengan awalan me dan akhiran kan. Contoh :
1. Guru itu telah mengirimkan surat =
(arsala al-ustaadzu risaalatan)
Kata
(arsala) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah tadiyah ( )
di awalnya artinya mengirimkan.
2. Murid itu mengeluarkan meja =
(akhroja at tilmiidzu maktaban)
Kata
(akhroja) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah tadiyah ( )
di awalnya artinya mengeluarkan.
Tetapi kata-kata yang mengikuti wazan ini (Afala Yufilu) mempunyai beberapa pengertian lain,
yaitu :
A. Masuk ke sesuatu =
(liddukhuuli fisy syay-i)
Contoh :
- Musafir itu masuk di waktu sore =
- (amsaa al musaafiru)
- Kata
(amsaa) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah ( ) di
awalnya, artinya telah memasuki waktu sore.
B. Tempat yang dituju =
(liqoshdil makaani)
Contoh :
- Amr telah menuju Irak =
- (aroqo amrun)
- Kata
(aroqo) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah ( ) di
awalnya, artinya telah menuju Irak.
C. Sering/banyak sekali =
(lilmubaalaghoti)
Contoh :

- Dia sudah sering menyibukkan saya =


- (huwa asygholanii)
- Kata
adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah ( ) di awalnya,
artinya telah sering menyibukkan.
D. Penawaran/menawarkan sesuatu =
(littariidhi)
Contoh :
- Pedagang itu menawarkan kain untuk dijual =
- (abaaa at taajiru tsaubaan)
- Kata
(abaaa) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah ( ) di
awalnya, artinya telah menawarkan untuk dijual.
E. Menjadi =
(lishshoyruuroti)
Contoh :
- Orang (laki-laki) itu menjadi fakir =
- (afqoro ar rojulu)
- Kata
(afqoro) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah ( ) di
awalnya, artinya telah menjadi fakir.
F. Masa/saat =
(lilhaynuunati)
Contoh :
- Tanaman itu sudah tiba masa panen =
- (ahshoda az zaru)
- Kata
(ahshoda) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah ( ) di
awalnya, artinya telah tiba saat panen.
G. Adanya hubungan erat antara fiil dan fail =
(liwujuudi masytuqqo minhu al filu fil faaili)
Contoh :
- Pohon itu berdaun =
- (auroqo asy syajaru)
- Kata
(auroqo) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf hamzah ( ) di
awalnya, artinya telah berdaun (daun itu sudah ada pada pohon/failnya).
Pelajaran Nahwu 45 : Bab Isim-Isim Yang Dirofa
:
:
.
(Al marfuuaatu sabatun, wa hiya : al faailu wal mafuulul ladzii lam yusamma faailuhu wal nubtadau wa khobaruhu wasmu kaana wa akhowaatihaa wa khobaru inna wa akhowaatihaa wat taabiu
lilmarfuui wa huwa arbaatu asyyaa-a : an natu wal athfu wat taukiidu wal badalu).
Isim-isim yang marfu (dirofa) ada 7 (tujuh) : 1. Fail 2. Maful yang tidak disebut failnya 3. Mubtada

4. Khobar Mubtada 5. Isim Kaana dan kelompoknya 6. Khobar Inna dan kelompoknya 7. Isim-isim
yang mengikuti isim yang dirofa, yaitu ada 4 (empat) : Naat, Athof, Taukid dan Badal.
Penjelasan :
Al Marfuuaat (Isim-isim yang marfu / dirofa) ada 7 (tujuh), yaitu :
1. Fail (Subjek / Pelaku)
- Misalnya kata
(aliyyun) dan kata
- Ali sudah hadir =
(hadhoro aliyyun)
- Muhammad telah berjalan =
(saafaro muhammadun).

(muhammadun) pada kalimat :

2. Naibul Fail (Maful yang tidak disebut Failnya)


- Seperti kata
(al ghushnu) dan kata
(al mataau) pada kalimat :
- Dahan pohon itu dipotong =
(quthia al ghushnu)
- Perhiasan itu dicuri =
(suriqo al mataau).
3. Mubtada
- Seperti kata
(muhammadun) dan kata
- Muhammad seorang musafir =
(muhammadun musaafirun)
- Ali seorang yang bersungguh-sungguh =
(aliyyun mujtahidun).
4. Khobar Mubtada
- Seperti kata
(musaafirun) dan kata
- Muhammad seorang musafir =
(muhammadun musaafirun)
- Ali seorang yang bersungguh-sungguh =
(aliyyun mujtahidun).

(aliyyun) pada kalimat:

(mujtahidun) pada kalimat :

5. Isim Kaana ( ) dan kelompoknya


- Seperti kata
(ibroohiimu) dan kata
(al bardu) pada kalimat:
- Ibrohim adalah seorang yang bersungguh-sungguh =
(kaana ibroohiimu mujtahidan)
- Sangat dingin berada di waktu pagi =
(ashbaha al bardu syadiidan).
6. Khobar Inna ( ) dan kelompoknya
- Seperti kata
(faadhilun) dan kata
(qodiirun) pada kalimat :
- Sesungguhnya Muhammad adalah orang yang mulia =
(inna muhammadan faadhilun)

- Sesungguhnya Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu =


(innallooha alaa kulli sya-in qodiirun).
7. Tabi marfu (isim yang mengikuti isim yang dirofa) ada 4 (empat), yaitu :
a. Naat (sifat)
- Seperti kata
(kariimun) pada kalimat :
- Seorang laki-laki yang dermawan menemuiku =
(qoobalanii rojulun kariimun).
b. Athof (kata sambung) ada dua : Athof Bayan dan Athof Nasaq
- Contoh untuk Athof Bayan misalnya kata
(umaru) pada kalimat :
- Abu Hafsh Umar telah berjalan =
(saafaro abuu hafshin umaru).
- Contoh untuk Athof Nasaq misalnya kata
(khoolidun) pada kalimat :
- Muhammad dan Kholid saling berserikat =
(tasyaaroka muhammadun wa khoolidun).
c. Taukid (kata penguat)
- Misalnya kata
(nafsuhu) pada kalimat :
- Raja itu sendiri mengunjungiku =
(zaaronii al amiiru nafsuhu).
d. Badal (pengganti)
- Misalnya kata
(akhuuka) pada kalimat :
- Ali yaitu saudaramu sudah hadir =
(hadhoro aliyyun akhuuka).
Perincian masing-masing isim yang dirofa itu akan dijelaskan pada pelajaran berikutnya, in sya
Alloh Taala.
Pelajaran Shorof 45 : Tsulatsi Mazid
Penjelasan Cara Mengartikan Masing-Masing Wazan :
2.

(fa-ala yufa-ilu)
Wazan ini merupakan fiil tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf, yaitu huruf yang sama dengan
ainul fiilnya. Wazan

(fa-ala yufa-ilu) ini juga pada dasarnya mengandung pengertian


untuk memutaaddikan fiil lazim (intransitif).
Cara mengartikannya yaitu dengan awalan me dan akhiran kan. Contoh :
- Orang itu menggembirakan anaknya =
- (farroha ar rojulu waladahu)
- Kata
(farroha) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf yang sama dengan
ainul fiilnya artinya menggembirakan. Asalnya dari kata
(fariha) = gembira, adalah fiil tsulatsi

mujarrod lazim (intransitif).


Tetapi kata-kata yang mengikuti wazan ini mempunyai pengertian lain juga, yaitu :
A. Menunjukkan banyak atau memperbanyak =
(liddalaalati alaat taktsiiri)
Contoh :
- Zaid telah memotong-motong tali itu =
- (qoththoa zaydun al habla)
- Kata
(qoththoa) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf yang sama
dengan ainul fiilnya artinya memotong-motong (menjadi potongan yang banyak).
B. Menisbatkan maful bih (objek penderita) pada pengertian asal fiilnya =
(linisbatil mafuuli ilaa ashlil fili)
Contoh :
- Orang itu mengkafirkan temannya =
- (kaffaro ar rojulu shodiiqohu)
- Kata
(kaffaro) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf yang sama dengan
ainul fiilnya artinya mengkafirkan, yaitu menisbatkan kepada kekafiran.
Apabila asalnya sudah mutaaddi lalu mengikuti wazan
(afala) atau
membutuhkan 2 (dua) maful bih / dua objek penderita.
Contoh :
- Saya mengajarkan murid-murid pelajaran bahasa arab =

(fa-ala), maka

- (allamtut talaamiidza darsal lughottil arobiyyati)


- Kata
(allama) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf yang sama dengan
ainul fiilnya artinya mengajarkan. Membutuhkan dua maful bih, yaitu kata
(at talaamiidza)
yang menjadi maful pertama dan kata
(darsa) menjadi maful kedua.
Contoh lain :
- Saya menuliskan Ali sepucuk surat =
- (kattabtu aliyyan risaalatan)
- Kata
(kattaba) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf yang sama dengan
ainul fiilnya artinya menuliskan. Membutuhkan dua maful bih, yaitu kata
(aliyyan) yang menjadi
maful pertama dan kata
(risaalatan) menjadi maful kedua.
C. Menunjukkan pembuatan fiil dari isim =
(littikhoodzil fili minalismi)
Contoh :
- Para pelajar itu membuat kemah =
- (khoyyama ath thullaabu)
- Kata
(khoyyama) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf yang sama
dengan ainul fiilnya artinya membuat kemah. Asalnya dari kata
(khiyaamun) = kemah.
Pelajaran Shorof 46 : Tsulatsi Mazid

Penjelasan Cara Mengartikan Masing-Masing Wazan :


3.

(faaala yufaailu)
Wazan ini merupakan fiil tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf, yaitu huruf alif ( ) setelah fa-ul
fiilnya. Kata-kata yang mengikuti wazan ini pada dasarnya mengandung pengertian
(lilmusyaarokati baynatsnayni) = perbuatan yang sama dilakukan oleh kedua belah pihak, sehingga
biasa diartikan saling.
Contoh :
- Zaid dan Amr saling memukul =
- (dhooroba zaydun amron)
- Kata
(dhooroba) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf alif ( ) setelah
fa-ul fiilnya, artinya saling memukul.
Tetapi wazan

(faaala yufaailu) ini juga mempunyai pengertian lain, yaitu :

A. Banyak atau memperbanyak = (


)
(littaktsiiri)
Contoh :
- Alloh melipatgandakan pahala mereka =
- (dhooafalloohu ujuurohum)
- Kata
(dhooafa) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf alif ( ) setelah
fa-ul fiilnya, artinya memperbanyak / melipatgandakan.
B. Menjadikan mutaaddi seperti Afala =
(littadiyati ka-afala)
Contoh :
- Alloh memaafkanmu =
- (aafaakalloohu)
- Kata
(aafaa) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf alif ( ) setelah fa-ul
fiilnya, artinya memaafkan.
C. Makna asal fiilnya =
(limanal mujarrodi)
Contoh :
- Zaid telah berjalan =
- (saafaro zaydun)
- Kata
(saafaro) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan satu huruf alif ( ) setelah fa-ul
fiilnya, artinya telah berjalan.
Pelajaran Nahwu 46 : Bab Fail
A. Definisi Dan Pembagiannya
:

.
(al faailu : huwasmul marfuuul madzkuuru qoblahu filuhu, wahwa alaa qismayni ; zhoohirin wa

mudhmarin)
Fail (pelaku) adalah isim marfu (yang dirofa) yang sebelumnya disebutkan fiilnya. Fail ada 2 (dua)
bagian : 1. Fail zhohir 2. Fail dhomir.
Penjelasan :
Fail adalah isim marfu (yang dirofa) yang menjadi pelaku pekerjaan (subjek), kedudukannya
terletak setelah fiil (kata kerja).
Contoh :
1. Burung pipit terbang =
(thooro al ushfuuru)
Kata
(al ushfuuru) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang
tampak. Kata
(al ushfuuru) kedudukannya sebagai fail karena sebagai pelaku pekerjaan
(subjek) dan terletak setelah fiil (kata kerja).
2. Para siswa sedang duduk =
(yajlisu ath thoolibuuna)
Kata
(ath thoolibuuna) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan wawu, sebagai
pengganti dari dhommah karena dia jama mudzakkar salim. Kata
(ath thoolibuuna)
kedudukannya sebagai fail karena sebagai pelaku pekerjaan dan terletak setelah fiil.
3. Seorang dokter perempuan pergi =
(tadzhabu thobiibatun)
Kata
(thobiibatun) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
Kata
(thobiibatun) kedudukannya sebagai fail karena sebagai pelaku pekerjaan dan terletak
setelah fiil.
4. Para siswi sudah keluar =
(khorojatith thoolibaatu)
Kata
(ath thoolibaatu) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang
tampak karena dia jama muannats salim. Kata
(ath thoolibaatu) kedudukannya sebagai fail
karena sebagai pelaku pekerjaan dan terletak setelah fiil.
Ketentuan Dalam Fail :
Jika failnya muannats (feminim), maka fiilnya juga diberi tanda muannats.
- Untuk fiil madhi ditambah ta tanits ( ), contoh :
Aisyah berdiri =
(qoomat aa-isyatu).
- Untuk fiil mudhori menggunakan huruf ta mudhoroah ( ), contoh :
Aisyah sedang berdiri =
(taquumu aa-isyatu).

Keterangan untuk pembagian fail dengan isim zhohir dan isim dhomir, akan dijelaskan pada
pelajaran berikutnya, in sya Alloh. Silahkan menyimak.......
Pelajaran Shorof 47 : Tsulatsi Mazid
Penjelasan Cara Mengartikan Masing-Masing Wazan :
4.

(tafaaala yatafaaalu)
Wazan ini merupakan fiil tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( ) diawalnya dan
alif ( ) setelah fa-ul fiilnya. Kata-kata yang mengikuti wazan ini pada dasarnya mengandung
pengertian seperti wazan Faaala (
), yaitu :
(lilmusyaarokati baynatsnayni) =
perbuatan yang sama dilakukan oleh kedua belah pihak, sehingga biasa diartikan saling.
Contoh :
- Orang-orang kafir itu saling bermusuhan =
- (takhooshoma al kuffaaru)
- Kata
(takhooshoma) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta
( ) diawalnya dan alif ( ) setelah fa-ul fiilnya, artinya saling bermusuhan.
Tetapi wazan

(tafaaala yatafaailu) ini mempunyai pengertian lain juga, yaitu :

A. Menunjukkan pengertian pura-pura =


(lizhhaari maa laysa fil waaqii)
Contoh :
- Zaid pura-pura sakit =
- (tamaarodho zaydun)
- Kata
(tamaarodho) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta
( ) diawalnya dan alif ( ) setelah fa-ul fiilnya, artinya pura-pura sakit.
B. Menunjukkan pengertian terjadi secara berangsur =
(lilwuquui tadriijan)
Contoh :
- Para pengunjung itu berdatangan =
- (tawaaroda az zaa-iruuna)
- Kata
(tawaaroda) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( )
diawalnya dan alif ( ) setelah fa-ul fiilnya, artinya berdatangan satu per-satu.
C. Menunjukkan pengertian asal fiilnya =
(limanal mujarrodi)
Contoh :
- Maha Tinggi Alloh Taala =
- (taaalalloohu)
- Kata
(taaalaa) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( )
diawalnya dan alif ( ) setelah fa-ul fiilnya, dengan arti
(alaa) = tinggi.
D. Menunjukkan rentetan (akibat) dari perbuatan =

(lilmuthoowaati)
Contoh :
- Aku menjauhkan diri dari Kholid, maka (akibatnya) dia menjadi jauh =
- (baaadtu khoolidan fatabaaada)
- Kata
(fatabaaada) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( )
diawalnya dan alif ( ) setelah fa-ul fiilnya, artinya (akibatnya) menjadi jauh.
Pelajaran Nahwu 47 : Bab Fail
1. Fail Dengan Isim Zhohir
:
.
(fazh zhoohiru nahwu qoulika : qooma zaydun, wa yaquumu zaydun, wa qoomaz zaydaani, wa
yaquumuz zaydaani, wa qoomaz zayduuna, wa yaquumuz zayduuna, wa qoomar rijaalu, wa
yaquumur rijaalu, wa qoomat hindun, wa taquumu hindun, wa qoomatil hindaani, wa taquumul
hindaani, wa qoomatil hindaatu, wa taquumul hindaatu, wa qoomatil hunuudu, wa taquumul
hunuudu, wa qooma akhuuka, wa yaquumu akhuuka, wa qooma ghulaamii, wa yaquumu ghulaamii,
wa maa asybaha dzalika)
Maka fail dengan isim zhohir, misalnya :
(qooma zaydun) = Zaid telah berdiri.
(yaquumu zaydun) = Zaid sedang berdiri.
(qoomaz zaydaani) = Dua Zaid telah berdiri.
(yaquumuz zaydaani) = Dua Zaid sedang berdiri.
(qoomaz zayduuna) = Beberapa Zaid telah berdiri.
(yaquumuz zayduuna) = Beberapa Zaid sedang berdiri.
(qoomar rijaalu) = Beberapa orang lelaki telah berdiri.
(yaquumur rijaalu) = Beberapa orang lelaki sedang berdiri.
(qoomat hindun) = Hindun telah berdiri.
(taquumu hindun) = Hindun sedang berdiri.
(qoomatil hindaani) = Dua Hindun telah berdiri.
(taquumul hindaani) = Dua Hindun sedang berdiri.
(qoomatil hindaatu) = Beberapa Hindun telah berdiri.
(taquumul hindaatu) = Beberapa Hindun sedang berdiri.
(qoomatil hunuudu) = Beberapa orang India telah berdiri.
(taquumul hunuudu) = Beberapa orang India sedang berdiri.
(qooma akhuuka) = Saudaramu (laki-laki) telah berdiri.
(yaquumu akhuuka) = Saudaramu (laki-laki) sedang berdiri.
(qooma ghulaamii) = Budakku telah berdiri.
(yaquumu ghulaamii) = Budakku sedang berdiri.

Dan yang semisal dengan contoh-contoh tersebut.


Penjelasan :
Isim Zhohir yaitu isim yang menunjukkan kepada yang disebut tanpa ada batasan apapun, misalnya
:
(rojulun) = seorang laki-laki,
(akhuuka) = saudaramu (laki-laki).
Contoh-contoh Fail dengan isim zhohir di atas, jumlahnya 20 (duapuluh) yaitu 10 (sepuluh) dengan
fiil madhi dan yang 10 (sepuluh) dengan fiil mudhori. Sedangkan failnya terdiri dari isim mufrod
(singular), tatsniyah (ganda) dan jama (plural), baik yang mudzakkar (maskulin) maupun yang
muannats (feminim).
Adapun cara mengirob (menganalisa kata) contoh-contoh di atas, sebagai berikut :
1.
(qooma zaydun) = Zaid telah berdiri
- (qooma) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(zaydun) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena dia
isim mufrod.
2.
(yaquumu zaydun) = Zaid sedang berdiri.
(yaquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(zaydun) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena dia
isim mufrod.
3.
(qoomaz zaydaani) = Dua Zaid telah berdiri.
- (qooma) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(az zaydaani) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan alif sebagai pengganti dari
dhommah, karena dia isim tatsniyah.
4.
(yaquumuz zaydaani) = Dua Zaid sedang berdiri.
(yaquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(az zaydaani) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan alif sebagai pengganti dari
dhommah, karena dia isim tatsniyah.
5.
(qoomaz zayduuna) = Beberapa Zaid telah berdiri.
- (qooma) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(az zayduuna) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan wawu sebagai pengganti
dari dhommah, karena dia jama mudzakkar salim.
6.
(yaquumuz zayduuna) = Beberapa Zaid sedang berdiri.
(yaquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(az zayduuna) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan wawu sebagai pengganti

dari dhommah, karena dia jama mudzakkar salim.


7.
(qoomar rijaalu) = Beberapa orang lelaki telah berdiri.
- (qooma) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(rijaalu) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena
dia jama taksir.
8.
(yaquumur rijaalu) = Beberapa orang lelaki sedang berdiri.
(yaquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(rijaalu) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena
dia jama taksir.
9.
(qoomat hindun) = Hindun telah berdiri.
(qoomat) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(hindun) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena dia
isim mufrod.
10.
(taquumu hindun) = Hindun sedang berdiri.
(taquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(hindun) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena dia
isim mufrod.
11.
(qoomatil hindaani) = Dua Hindun telah berdiri.
(qoomat) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(al hindaani) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan alif sebagai pengganti dari
dhommah, karena dia isim tatsniyah.
12.
(taquumul hindaani) = Dua Hindun sedang berdiri.
(taquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(al hindaani) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan alif sebagai pengganti dari
dhommah, karena dia isim tatsniyah.
13.
(qoomatil hindaatu) = Beberapa Hindun telah berdiri.
(qoomat) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(al hindaatu) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak
karena dia jama muannats salim.
14.
(taquumul hindaatu) = Beberapa Hindun sedang berdiri.
(taquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.

(al hindaatu) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak
karena dia jama muannats salim.
15.
(qoomatil hunuudu) = Beberapa orang India telah berdiri.
(qoomat) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(al hunuud) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena
dia jama taksir.
16.
(taquumul hunuudu) = Beberapa orang India sedang berdiri.
(taquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(al hunuud) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak karena
dia jama taksir.
17.
(qooma akhuuka) = Saudaramu (laki-laki) telah berdiri.
- (qooma) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(akhuuka) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan wawu sebagai pengganti dari
dhommah, karena dia termasuk asmaul khomsah.
18.
(yaquumu akhuuka) = Saudaramu (laki-laki) sedang berdiri.
(yaquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(akhuuka) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan wawu sebagai pengganti dari
dhommah, karena dia termasuk asmaul khomsah.
19.
(qooma ghulaamii) = Budakku telah berdiri.
- (qooma) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
(ghulaamii) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah muqoddaroh (yang
diperkirakan) diatas huruf yang sebelum ya mutakallim.
20.
(yaquumu ghulaamii) = Budakku sedang berdiri.
(yaquumu) adalah fiil mudhori yang dirofa karena tidak ada amil yang menashob dan
menjazm, dan tanda rofanya dengan dhommah yang tampak.
(ghulaamii) adalah fail yang dirofa dan tanda rofanya dengan dhommah yang diperkirakan
diatas huruf yang sebelum ya mutakallim.

Pelajaran Nahwu 48 : Bab Fail


1. Fail Dengan Isim Dhomir
:
.

(wal mudhmaru itsnaa asyaro, nahwu qoulika : dhorobtu, wa dhorobnaa, wa dhorobta, wa dhorobti,
wa dhorobtumaa, wa dhorobtum, wa dhorobtunna, wa dhoroba, wa dhorobat, wa dhorobaa, wa
dhorobuu, wa dhorobna).
Fail dengan menggunakan Isim Dhomir ada 12 (duabelas), contohnya sebagai berikut :
1.
(dhorobtu) artinya aku telah memukul.
2.
(dhorobnaa) artinya kita telah memukul.
3.
(dhorobta) artinya kamu (laki-laki) telah memukul.
4.
(dhorobti) artinya kamu (perempuan) telah memukul.
5.
(dhorobtumaa) artinya kamu berdua (laki-laki dan perempuan) telah memukul.
6.
(dhorobtum) artinya kalian (laki-laki) telah memukul.
7.
(dhorobtunna) artinya kalian (perempuan) telah memukul.
8.
(dhoroba) artinya dia (laki-laki) telah memukul.
9.
(dhorobat) artinya dia (perempuan) telah memukul.
10.
(dhorobaa) artinya mereka berdua (laki-laki) telah memukul.
(dhorobataa) artinya mereka berdua (perempuan) telah memukul.
11.
(dhorobuu) artinya mereka (laki-laki) telah memukul.
12.
(dhorobna) artinya mereka (perempuan) telah memukul.
Penjelasan :
Fail dengan isim dhomir (mudhmar) adalah kata ganti yang berfungsi sebagai orang pertama
(mutakallim/orang yang berbicara), orang kedua (mukhothob/orang yang diajak bicara) atau orang
ketiga (ghoib/orang yang dibicarakan). Baik yang mufrod (seorang), tatsniyah (dua orang) ataupun
jama (beberapa orang) serta yang mudzakkar (maskulin) maupun yang muannats (feminim).
Cara mengirob (menganalisa kata) pada contoh di atas sebagai berikut :
1.
(dhorobtu) artinya aku (laki-laki atau perempuan) telah memukul.
(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- (tu) adalah fail dhomir mutakallim wahdah mudzakkar dan muannats, yang dirofa dan tanda
rofanya dengan mabni dhommah.
2.
(dhorobnaa) artinya kita (laki-laki atau perempuan) telah memukul.
(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- (naa) adalah fail dhomir mutakallim maal ghoir mudzakkar dan muannats, yang dirofa dan tanda
rofanya dengan mabni sukun.
3.
(dhorobta) artinya kamu (laki-laki) telah memukul.
(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- (ta) adalah fail dhomir mukhothob mufrod mudzakkar, yang dirofa dan tanda rofanya dengan
mabni fathah.
4.
(dhorobti) artinya kamu (perempuan) telah memukul.
(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- (ti) adalah fail dhomir mukhothob mufrod muannats, yang dirofa dan tanda rofanya dengan

mabni kasroh.
5.
(dhorobtumaa) artinya kamu berdua (laki-laki dan perempuan) telah memukul.
(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- adalah fail dhomir mukhothob tatsniyah mudzakkar dan muannats, yang dirofa dan tanda
rofanya dengan mabni dhommah, sedangkan huruf mimnya adalah huruf imad dan alif-nya alif
tatsniyah.
6.
(dhorobtum) artinya kalian (laki-laki) telah memukul.
(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- (tum) adalah fail dhomir mukhothob jama mudzakkar, yang dirofa dan tanda rofanya dengan
mabni dhommah, sedangkan huruf mim-nya adalah tanda jama.
7.
(dhorobtunna) artinya kalian (perempuan) telah memukul.
(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- (tunna) adalah fail dhomir mukhothob jama muannats, yang dirofa dan tanda rofanya dengan
mabni dhommah, sedangkan huruf nun-nya adalah tanda jama muannats.
8.
(dhoroba) artinya dia (laki-laki) telah memukul.
(dhoroba) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
- Failnya adalah dhomir mustatir jawazan (boleh disimpan) dan diperkirakan
ghoib mufrod mudzakkar.

(huwa) yaitu dhomir

9.
(dhorobat) artinya dia (perempuan) telah memukul.
(dhoroba) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
- Failnya adalah dhomir mustatir jawazan (boleh disimpan) dan diperkirakan
(hiya) yaitu dhomir
ghoib mufrod muannats, sedangkan ta sukun adalah ta tanits / tanda muannats.
10.
(dhorobaa) artinya mereka berdua (laki-laki) telah memukul.
(dhoroba) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
- (alif) adalah fail dhomir ghoib tatsniyah mudzakkar, yang dirofa dan tanda rofanya dengan mabni
sukun.
(dhorobataa) artinya mereka berdua (perempuan) telah memukul.
(dhoroba) adalah fiil madhi mabni fathah yang tampak.
- (taa) adalah fail dhomir ghoib tatsniyah muannats, yang dirofa dan tanda rofanya dengan mabni
sukun, sedangkan huruf ta-nya adalah ta tanits / tanda muannats.
11.
(dhorobuu) artinya mereka (laki-laki) telah memukul.
(dhorobu) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.
- (wawu) adalah fail dhomir ghoib jama mudzakkar, yang dirofa dan tanda rofanya dengan
mabni sukun, sedangkan alif-nya adalah alif mutlak jama.
12.
-

(dhorobna) artinya mereka (perempuan) telah memukul.


(dhorob) adalah fiil madhi mabni fathah yang diperkirakan.

- (na) adalah fail dhomir ghoib jama muannats, yang dirofa dan tanda rofanya dengan mabni
fathah.
Pelajaran Shorof 48 : Tsulatsi Mazid
Penjelasan Cara Mengartikan Masing-Masing Wazan :
5.

(tafa-ala yatafa-alu)
Wazan ini merupakan fiil tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( ) diawalnya dan
dimudhoafkan ainul fiilnya (huruf keduanya dikembarkan). Kata-kata yang mengikuti wazan ini
pada dasarnya menunjukkan pengertian
(lilmuthoowaati) = rentetan atau akibat dari suatu
perbuatan dan cara mengartikannya dengan awalan ber.
Contoh :
- Guru itu mengumpulkan murid-muridnya, maka mereka berkumpul =
- (jammaal ustaadzu talaamiidzahu fatajammauu)
- Kata
(tajammauu) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta
( ) diawalnya dan dimudhoafkan ainul fiilnya (huruf keduanya dikembarkan) artinya mereka
berkumpul (akibat dari perbuatan guru yang mengumpulkan murid-muridnya).
Tetapi wazan

(tafa-ala yatafa-alu) ini mempunyai pengertian lain juga, yaitu :

A. Sanggup / kesanggupan =
(littakallufi)
Contoh :
- Ali menyatakan diri berani =
- (tasyajjaa aliyyun)
- Kata
(tasyajjaa) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( )
diawalnya dan dimudhoafkan ainul fiilnya (huruf keduanya dikembarkan) artinya menyanggupi
berani.
B. Menunjukkan perbuatan menjauhkan diri =
(liddalaalati alaa mujaanabatil fili)
Contoh :
- Orang-orang yang bertakwa menjauhi yang tercela =
- (tadzammama al muttaquuna)
- Kata
(tadzammama) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta
( ) diawalnya dan dimudhoafkan ainul fiilnya (huruf keduanya dikembarkan) artinya menjauhkan
diri dari yang tercela.
C. Meminta atau mencari =
(liththolabi)
Contoh :
- Orang-orang meminta penjelasan suatu masalah =
- (tabayyana an naasu mas-alatan)

- Kata
(tabayyana) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( )
diawalnya dan dimudhoafkan ainul fiilnya (huruf keduanya dikembarkan) artinya meminta/mencari
penjelasan.
D. Menunjukkan terjadinya asal perbuatan berkali-kali =

(liddalaalati alaa hushuuli ashlil fili marrotan bada ukhroo)


Contoh :
- Anak itu menyuap (menelan) berkali-kali =
- (talaqqoma al waladu)
- Kata
(talaqqoma) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( )
diawalnya dan dimudhoafkan ainul fiilnya (huruf keduanya dikembarkan) artinya menelan berkalikali.
E. Terjadi =
(lishshoyruuroti)
Contoh :
- Orang itu menjadi faqir =
- (tafaqqoro ar rojulu)
- Kata
(tafaqqoro) adalah fiil madhi tsulatsi mazid dengan imbuhan 2 (dua) huruf, yaitu ta ( )
diawalnya dan dimudhoafkan ainul fiilnya (huruf keduanya dikembarkan) artinya menjadi faqir.
Pelajaran Nahwu 49 : Bab Fail
B. Ringkasan Dan Istilah Penting
Fail (subjek/pelaku) ada 2 (dua) :
1. Dengan isim zhohir.
2. Dengan isim dhomir.
Istilah-istilah penting :
- Mudzakkar = bentuk kata berjenis laki-laki (maskulin).
- Muannats = bentuk kata berjenis perempuan (feminim).
- Dhomir = kata ganti.
- Dhomir Mutakallim = kata ganti orang pertama (saya, kita).
- Dhomir Mukhothob = kata ganti orang kedua (kamu, kamu berdua, kalian).
- Dhomir ghoib = kata ganti orang ketiga (dia, mereka berdua, mereka).
Untuk contoh-contohnya sudah diterangkan pada pelajaran nahwu 47 dan 48....barokallohu fiikum

Aturan 'adad dan ma'dud untuk bilangan belasan (11 sampai 19):
1. 'Adad selalu mabni dengan fathah baik angka pertama atau angka keduanya, kecuali bilangan 12.
Bilangan 12, angka pertamanya sesuai kedudukan i'robnya, yaitu
Isnaani atau Isnataani (utk i'rob rofa') dan
Isnaini atau Isnataini (utk i'rob nashob dan jarr).
Adapun angka kedua dari 12 selalu mabni dengan fathah, yaitu aysaro atau asyrota.
2. Ma'dud selalu berbentuk mufrod.
3. Jenis 'adad bergantung dengan ma'dud. Jenis (mudzakkar / muannats) angka kedua dari 'adad
sama dengan jenis dari ma'dud, adapun angka pertama dari 'adad berbeda dengan jenis dari
ma'dud, kecuali untuk angka 11 dan 12. Angka 11 dan 12 sama antara 'adad dan ma'dudnya dalam
hal mudzakkar / muannatsnya, baik pada angka pertama maupun angka keduanya.
Jadi jawaban dari pertanyaan sebelumnya adalah A, yaitu:
bas)
-'a 'asy-ro-ta rok-'a-tan)
--------------------------------Untuk lebih memudahkan pemahaman, lihat tabel pada gambar di bawah ini.

Begini caranya mengungkapkan waktu (jam) dalam bahasa arab. Lihat tabel!
-----------------------Pertanyaan:
(kam saa-'ata al-aan?)
Jam berapa sekarang?

Sesi baca kitab :


---------------

Cara baca :
-----------Qod arsyadas syar'u ilat ta'aawuni 'ala nasyril khoiri wad da'wati ilallahi ta'ala. Fa inna dzalika min
a'zhomi asbaabil 'auni 'alats tsabaati 'alal haqqi wa batstsil khoiri wal fadhiilati fil mujtama'i.
Artinya : Sungguh syariat menunjuki agar saling menolong untuk menyebarkan kebaikan dan
dakwah kepada Allah ta'ala. Hal demikian merupakan diantara sebab yang paling kuat agar

mendapat pertolongan (dari Allah) untuk kokoh di atas kebenaran dan menyebarnya kebaikan dan
keutamaan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai