PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Dengan
diberlakukannya
UU
No.
15
Tahun
1997
tentang
perkembangan
lingkungan
stratejik
yang
diwarnai
mengakibatkan
Program
Transmigrasi
menghadapi
politik
yang
belum
stabil
tersebut
mengakibatkan
daerah
muncul
keengganan
untuk
menggunakan
permintaan
masyarakat
untuk
bertransmigrasi
yang
terus
simultan.
Pertama,
dalam
perspektif
jangka
panjang
harus
membenahi sistem manajemen penyelenggaraan transmigrasi berdasarkan paradigma baru sesuai dengan kondisi lingkungan stratejik
yang berkembang, dan kedua, dalam menghadapi masa transisi
harus menyelesaikan dampak dan pembenahan kelemahan masa
lalu.
Sesuai dengan amanat Pasal 31 UU No. 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian, kedua langkah besar itu harus diikuti dengan
upaya pemberian informasi kepada masyarakat dengan pendekatan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), baik pada tataran nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat desa dan
komunitas masyarakat sasaran utama. Dengan demikian, secara
bertahap masyarakat dapat menyadari, memahami dan meyakini
bahwa Program Transmigrasi merupakan salah satu alternatif cara
untuk mengatasi persoalan yang dihadapi, yang pada gilirannya
dirasakan sebagai suatu kebutuhan bersama.
2.
a. Tujuan
Memberikan pedoman dasar kepada para perencana dan pelaksana
Program
Transmigrasi
di
semua
tingkatan
(pusat,
provinsi,
Ruang Lingkup
b.
setiap
pelaksana
di
tingkat
pusat,
provinsi,
4.
Landasan Hukum
a.
b.
c.
Peraturan
Pemerintah
No.2
Penyelenggaraan Transmigrasi.
Tahun
1999
tentang
d.
Provinsi
Keputusan
Menteri
KEP.219/MEN/2002
Tenaga
Kerja
dan
tentang
Organisasi
Transmigrasi
dan
Tata
No.
Kerja
Pengertian
a.
b.
c.
d.
f.
atas
diselenggarakannya
program
pembangunan transmigrasi.
2)
atas
diselenggarakannya
program
pembangunan transmigrasi.
3)
BAB II
KEBIJAKAN DAN STRA TEGI
PENGEMBANGAN KIE-BIDANG TRANSMIGRASI
1.
Kebijakan
Kebijakan
pengembangan
KIE-TRANS
diarahkan
untuk
sikap
dan
peri/sku
masyarakat
sehingga
bahwa
untuk
transmigrasi
mengatasi
merupakan
persaBlan
salah
yang
satu
dihadapi
rujukan
yang
benar,
tepat,
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan KIE-TRANS yang berkualitas,
maka pelayanan KIE diarahkan kepada desentralisasi, koordinasi, dan
keterpaduan pengelolaan serta pengembangan hubungan kemitraan
antara institusi pemerintah, swasta, LSM, dan tokoh-tokoh kunci yang
ada. Kebijakan pelaksanaan pelayanan KIETRANS diarahkan pada
hal-hal :
a.
b.
c.
di
tingkat
lapangan
melalui
pembinaan
dan
pengembangan
dan
Desentralisasi
Pengelolaan,
yaitu
variatif.
e.
2.
Strategi
pe/embagaan
dan
pembudayaan
transmigrasi
sebagai
untuk
mengambil
prakarsa,
merencanakan,
dan
penduduk
sebagai
penerima
manfaat
Program
Transmigrasi.
b.
BAB III
PRINSIP DASAR DAN KEGIATAN POKOK
KIE-TRANSMIGRASI
Pelaksanaan pelayanan KIE-TRANS di setiap tingkatan dapat
berbeda, tergantung dari (1) tujuan kegiatan yang dilaksanakan, (2)
khalayak sasaran yang dituju, (3) pesan yang disampaikan, (4) media
yang digunakan, serta (5) langkah-Iangkah teknis yang dilaksanakan.
Namun berbagai tingkatan tersebut berlandaskan kepada prinsip
dasar dan tahapan yang sarna, yang dapat dikembangkan dan
berpedoman kepada hal-hal sebagai berikut :
1.
dari
Program
Transmigrasi.
Walaupun
pada
memiliki
kesamaan,
namun
kebutuhan
yang
rendahnya
Tujuan,
adalah
ketidakmampuan
pendapatan.
mereka
yang
mengelola
Sedangkan
di
menghadapi
potensi
Daerah
persoalan
sumberdaya
yang
Pada
dua
kelompok
masyarakat
sasaran
karena
itu,
harus
diciptakan
suasana
yang
masyarakat
sebagai
sasarannya
terjadi
perbedaan kepentingan.
d. Pemantauan Khalayak Sasaran
Untuk menjaga konsistensi dan kesinambungan pesan dan
khalayak
sasaran,
diperlukan
pemantauan
terhadap
2.
Pokok-pokok Kegiatan
a. Identifikasi Khalayak Sasaran
Identifikasi
dimaksudkan
masyarakat
yang
untuk
dapat
mengetahui
berperan
sebagai
kondisi
peserta
akan
berpartisipasi
dalam
penyelenggaraan
Identifikasi
mencakup
faktor
demografi,
penetapan
tujuan,
disain
pesan,
pemilihan
pandangan,
sikap,
perilaku,
aspirasi,
dan
Penetapan Tujuan
Tujuan Program Aksi adalah untuk menciptakan
2)
Pengembangan Pesan
Pesan yang disampaikan pada satu program aksi
harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi karakteristik khalayak sasaran, media yang
digunakan, kondisi lingkungan stratejik saat program
aksi dilaksanakan, dan kemampuan komunikator
penyampai pesan. Oleh karena itu, pada pesan yang
sarna,
pengembanganya
menghadapi
demikian
khalayak
juga
media
dapat
sasaran
yang
berbeda
yang
ketika
berbeda,
digunakan,
kondisi
Pemilihan Media
Pada dasarnya kemampuan media adalah terbatag,
sehingga
tidak
nyampaikan
semakin
mungkin
pesan
secara
beragamnya
jenis
sebuah
media
keseluruhan.
dan
bentuk
me-
Karena
media
4)
lingkungan
stratejik
yang
pelaksana,
kompetensi
dan
mempertimbangkan
selain
pertimbangan
profesionalisme
kesesuaian
teknis
juga
harus
antara
figur
d. Penyiapan Pesan
Penyiapan pesan merupakan suatu proses pengemasan
materi informasi kedalam kemasan pesan yang sesuai
dengan karakteristik media dan khalayak sasaran. Untuk
1)
2)
3)
4)
e. Pelaksanaan
Pelaksanaan KIE-TRANS di semua tingkatan pada dasarnya
dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan dan khalayak
sasarannya ke dalam 4 bentuk sebagai berikut :
1) KIE-Massa
KIE-Massa merupakan kegiatan penyampaian pesan
melalui media massa (media massa adalah media yang
b)
c)
Infotainment,
transmigrasian
yaitu
penyampaian
yang
dikemas
pesan
dalam
ke-
bentuk
2) KIE-Kelompok
KIE-Kelompok merupakan kegiatan penyampaian pesan
melalui suatu forum pertemuan kelompok sehingga
terjadi komunikasi dua arah antara komunikator dengan
komunikan. KIE-Kelompok dapat dilaksanakan untuk
menyampaikan
konsep,
menggali
masukan,
mediasi
penggalangan
kerjasama,
dan
membahas
suatu
yang
transmigrasi,
persoalan
lebih
menyatukan
mendalam
persepsi
ketransmigrasian,
mengenai
terhadap
atau
suatu
membangun
Seminar,
simposium
atau
lokakarya
untuk
Diskusi
dengan
kelompok
homogen
untuk
rangka
menggalang
kerjasama
pembangunan transmigrasi.
d)
e)
Pertemuan
komunikasi
Kabupaten/Kota
dalam
tingkat
rangka
Provinsi
atau
membangun
f)
g)
3)
KIE-Individu
KIE-Individu merupakan kegiatan penyampaian pesan
langsung melalui bentuk lobby dengan tokoh, kader
organisasi, anggota DPR/DPRD, profesionalis, penulis,
wartawan dan sejenis dalam
rangka memperjelas suatu informasi yang sedang
menjadi pembicaraan masyarakat atau informasi dari
sumber lain.
4) Konseling
Konseling merupakan kegiatan pendampingan langsung
kepada
kelompok
membantu
atau
atau
individu
membimbing
dalam
rangka
sasaran
dalam
atau
kawasan
potensial
dikembangkan
menjadi
permukiman
keuntungan
dan
transmigrasi
kerugian
tentang
alternatif
solusi
kelompok
atau
institusi
di
suatu
pelaksanaan
KIE-
Trans
dalam
rangka
dicapai.
pemantauan
Berdasarkan
dan
evaluasi
analisis
terhadap
hasil
dilakukan
penijauan
ulang
kriteria
untuk
keberhasilan/efektivitas
menilai
sebuah
seberapa
kegiatan.
jauh
Ukuran
dari
suatu
kegiatan
dalam
memuaskan
dapat
diterima
oleh
semua
pihak
yang
dari
khalayak
sasaran
yang
seharusnya
diuntungkan.
6) Kelayakan
Merupakan kriteria untuk menilai seberapa jauh suatu
kegiatan secara terbuka diterima oleh khalayak sasaran.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN TAT A LAKSANA
KIE- TRANSMIGRASI
Sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran, tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai, media yang digunakan, dan pesan yang
disampaikan, implementasi pelaksanaan pel ayanan KIE-TRANS pad a
setiap keperluan dan jenjang dapat berbeda. Oleh karena itu,
berdasarkan pendekatan strata dan tingkatannya, pelaksanaan
pelayanan KIE-TRANS dapat dilaksanakan berdasarkan pedoman
sebagai berikut :
1. KIE-TRANS Tingkat Pusat/Nasional, ditekankan kepada KIEMassa untuk membangun persepsi dan citra positif transmigrasi
dalam
pandangan
masyarakat,
dan
KIE-Kelompok
untuk
untuk
meningkatkan
pengetahuan
yang
lebih
Tingkat
Kecamatan
sarna
dengan
tingkat
BAB V
PENUTUP
Pada hakekatnya penyelenggaraan transmigrasi memberikan dampak
terhadap perubahan pede berbagai aspek kehidupan masyarakat baik
secara
fisik,
Perubahan
sosial,
tersebut
ekonomi,
secara
psikologis
langsung
den
akan
kultur/budaya.
mempengaruhi