Anda di halaman 1dari 5

6 Metode Kesetimbangan Batas Umum (Generalized Limit Equlibrium

Method)
Metode Kesetimbangan Batas Umum dikembangkan oleh Fredlund di tahun 70-an
(Fredlund dan Krahn 1977; Fredlund dkk 1981). Metode ini dapat memenuhi semua
kondisi kesetimbangan dan dapat digunakan untuk gelinciran dengan bidang runtuh
sembarang.

Asumsi yang digunakan oleh metode kesetimbangan batas umum yaitu terdapat
hubungan antara gaya geser antar-irisan dan gaya normal antar-irisan, yang dinyatakan
dengan persamaannya sebagai berikut:
X

f ( x)E

[22]

dimana:
X

= gaya geser antar-irisan

= gaya normal antar-irisan


= faktor skala

f(x) = sebuah fungsi yang diasumsikan

Gambar 8. Gaya-gaya yang bekerja pada tiap irisan

Gambar 9. Bentuk fungsi yang menggambarkan distribusi gaya antar-irisan

Beberapa bentuk fungsi f(x) yang dapat digunakan diperlihatkan pada Gambar 9. Pada
umumnya pengaruh dari bentuk fungsi yang digunakan terhadap nilai faktor keamanan
adalah kecil sekali, sehingga dalam perhitungan faktor keamanan seringkali
dipergunakan asumsi fungsi f(x)=konstanta atau f(x)=setengah-sinus.

Adanya asumsi mengenai gaya geser antar-irisan tersebut akan mengurangi sejumlah (n
- 1) variabel yang tidak diketahui sedangkan faktor skala ( ) merupakan sebuah
variabel baru atau tambahan yang besarnya tidak ketahui sehingga memberikan jumlah
total variabel yang tidak diketahui akan berkurang sebesar (n 2). Dengan adanya hal
tersebut maka jumlah total variabel yang tidak diketahui akan menjadi 4n, sama dengan
jumlah persamaan yang ada. Oleh karena jumlah variabel yang tidak diketahui sama
dengan jumlah persamaan yang ada maka semua kondisi kestimbangan dapat dipenuhi.

Kesetimbangan gaya dalam arah vertikal untuk setiap irisan adalah sebagai berikut:
XL

XR

N cos

S m sin

[23]

Dengan mensubstitusikan persamaan [3] ke dalam persamaan di atas menghasilkan


persamaan untuk gaya normal total (N) untuk setiap irisan sebagai berikut:
XR

c'

XL

N
cos

u sin
F

sin
sin tan
F

'

tan

'

[24]

Besarnya gaya normal antar-irisan pada sisi kanan irisan (ER) dapat ditentukan dari
kesetimbangan gaya pada arah horisontal untuk setiap irisan, persamaannya adalah
sebagai berikut:
ER

EL

N sin

S m cos

kW

[25]

Gaya geser antar-irisan pada sisi kiri dan kanan untuk setiap irisan dapat dinyatakan
sebagai berikut:
XL

f ( x L )E L

[26]

XR

f ( x R )E R

[27]

Faktor Keamanan Terhadap Kesetimbangan Gaya (FF)


Kesetimbangan gaya pada arah horisontal untuk semua irisan adalah sebagai berikut:
n

EL

ER

i 1

kW

S m cos

N sin

[28]

i 1

Resultan dari gaya normal antar-irisan akan saling menghilangkan dan dengan
menggunakan syarat batas untuk gaya normal antar-irisan pada sisi kiri irisan pertama
dan sisi kanan irisan terakhir, maka persamaan [28] dapat disederhanakan sebagai
berikut:
n

N sin

kW

S m cos

[29]

i 1

Dengan mensubstitusikan persamaan [3] ke dalam persamaan [29] akan menghasilkan


persamaan untuk faktor keamanan terhadap kesetimbangan gaya (FF) sebagai berikut:
n

c
FF

'

tan

'

cos

i 1

[30]

N sin

kW

i 1

Besarnya N pada persamaan ini dihitung menggunakan persamaan [24] dengan


menggunakan F=FF.
Faktor Keamanan Terhadap Kesetimbangan Momen (FM)
Dengan merujuk pada Gambar 2 dan 3, kesetimbangan momen pada pusat gelinciran
untuk semua irisan adalah sebagai berikut:
n

kWe Nf

Wx

i i

Sm R

Aa

[31]

i 1

Gaya geser dan gaya normal antar-irisan dihilangkan dari persamaan di atas karena
resultan momen dari gaya-gaya tersebut saling menghilangkan.

Dengan mensubstitusikan persamaan [3] ke dalam persamaan [31] akan menghasilkan


persamaan untuk faktor keamanan terhadap kesetimbangan gaya (FF) sebagai berikut:
n

c'
FM

tan ' R

i 1
n

Wx
i i

[32]
kWe

Nf

Aa

Besarnya N pada persamaan ini dihitung menggunakan persamaan [24] dengan menggunakan
F=FM.

Perhitungan Faktor Keamanan


Faktor keamanan terhadap kesetimbangan

momen (FM) dan faktor keamanan terhadap

kesetimbangan gaya (FF) harus dihitung secara serentak dengan mengasumsikan

nilai dari

faktor skala ( ) harus terlebih dahulu. Prinsip dari perhitungan ini adalah untuk mencari
suatu nilai faktor skala yang menghasilkan perbedaan absolut dari (FM FF) lebih kecil
dari toleransi yang diberikan. Apabila kondisi tersebut sudah dipenuhi berarti kondisi
kesetimbangan gaya dan momen telah dapat dipenuhi.

Anda mungkin juga menyukai