Nama :
NIM :
D0213044
Prodi :
Ilmu Komunikasi B
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kebudayaan ini terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayan besar lainya seperti kebudayaan
TiongHoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan india masuk dari
penyebaran agama Hindu dan Budha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Dari
waktu ke waktu budaya barat semakin marak dan diserap dengan mudah oleh masyarakat
kita. Tidak peduli budaya itu merusak ataukah tidak, namun nampaknya masyarakat kita lebih
suka menghadapi budaya-budaya luar itu dari pada melestarikan budaya tanah airnya sendiri.
Hal ini harus bisa disikapi dengan seksama karena bila kebiasaan ini terus berlangsung
tanpa proses penyaringan dan pengontrolan, maka dapat dipastikan bahwa budaya Indonesia
akan hilang lenyap. Permasalahan ini timbul bukan karena factor luar, namun timbul dari diri
pribadi masing-masing warga masyarakat yang seakan malu dan menganggap kuno
kebudayaanya sendiri. Beberapa contoh buadaya asing yang sangat negative namun telah
marak di Indonesia yaitu sex bebas dan pengkonsumsian narkoba. Sex bebas bukan hanya
dilakukan oleh orang dewasa saja, namun dari golongan remajalah yang sekarang ini marak
diberitakan. Namun , selain punya sisi negative budaya barat juga mempunyai pengaruh
positif pada budaya Indonesia, misalnya dalam bidang IPTEK, pembangunan, dsb, yang
tentunya kesemuanya itu tidak terlepas dari pengawasan pancasila sebagai paradigm
kehidupan di Indonesia. Melihat dari realitas yang ada maka fokus pembahasan penulis
adalah Perkembangan teknologi dan dampak positif maupun negatif nya terhadap
kebudayaan. Semua itu akan dibahas dalam makalah yang berjudul Dampak Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Kebudayaan Indonesia .
1.
2.
3.
4.
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi?
Apakah pengertian kebudayaan?
Bagaimana dampak perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi?
Apa upaya untuk mencegah dampak negatif Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap kebudayaan
bangsa Indonesia?
C. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN IPTEK
Iptek adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan adalah
berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi.
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi makanan yang baru dikenalnya, ia akan
mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma makanan tersebut.
Pengetahuan lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai
pengetahuan empiris. Pengetahuan bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan
observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga
dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan
menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut.
Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi
berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan
sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Ilmu
diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat
diuji ulang secara ilmiah. Kata ilmu itu berasal dari bahasa arabilm
yang berarti
memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu merupakan kegiatan berfikir untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar, atau secara lebih sederhana, ilmu bertujuan untuk mendapatkan
kebenaran.
Ilmu pengetahuan (science) adalah ilmu yang dapat diuji kebenarannya dan
dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kenyataan
semata, sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai. Tidak semua ilmu
dapat dikatagorikan sebagai sains. Sains dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mengkaji
sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan
hukum-hukum umum melandasi peradaban dunia modern. Sains sagat penting untuk
kemajuan teknologi
Sains berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti pengetahuan. Berdasarkan
kamus definisi sains adalah pengtahuan yang diperoleh melalu pembelajaran dan pembuktian
atau pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan
yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, misalnya
didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk pada sebuah
sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang menggunakan pengamatan dan eksperimen
untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenmena yang terjadi di alam.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi adalah produk
ilmu pengetahuan. Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah
ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industry serta karenanya mencakup
alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman
kemampuan.
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Techne berasal dari bahasa yunani
kuno yang berarti seni kerajinan. Dari kata techne lahirlah kata technikos yang berate
seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Menurut George Kneller berdasarkan asal
kata teknologi tersebut diartikan sebagai usaha untuk mengubah dunia daripada untuk
memahaminya. Oleh karena itu, Kneller menganggap teknologi sebagai suatu usaha yang
berkembang secara historis untuk membuat mesin-mesin dan alat-alat lain, merencanakan
teknik-teknik
dan
proses-proses,
mengubah
dan
menciptakan
bahan-bahan,
dan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosiobudaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
ANDREAS EPPINK
DAMPAK IPTEK
Lepas dari penilaian sejauh mana budaya baru itu tampil sebagai budaya-sandingan
(sub-culture) atau budaya-tandingan (counter-culture) dalam hubungannya dengan budaya
asli sesuatu masyarakat, kehadiran budaya baru itu sedikit banyak niscaya akan berpengaruh
terhadap konformisme perilaku yang telah membudaya dan cukup mantap dalam masyarakat
tertentu. Konformisme perilaku erat kaitannya dengan persepsi nilai kebudayaan dan norma
kemasyarakatan sebagai acuan yang cukup menyeragamkan perilaku warga masyarakat yang
bersangkutan. Maka kehadiran suatu budaya baru mudah menimbulkan gejala heteronomi
yang mungkin menjadi sebab timbulnya kekaburan atau kegoyahan sumber konformisme
perilaku termaksud.
Dalam masyarakat dengan teknologi maju cukup banyak contoh yang menunjukkan
betapa heteronomi bisa mengakibatkan munculnya berbagai perwujudan perilaku
menyimpang bahkan bersifat ekstrem yang bisa berakibat pertentangan antar-lapisan dan
antar-golongan dalam masyarakat. Beberapa perilaku menyimpang itu bisa berwujud pelarian
untuk menghindar dari pengaruh budaya baru, mungkin berupa pencemoohan sambil
memperkenalkan sumber nilai lain sebagai alternative (misalnya mistik, metafisika). Kalau
benar bahwa sejalan dengan dominasi apalagi glorifikasi teknologi cenderung muncul budaya
baru, maka bidang yang sangat penting pengaruhnya dalam hubungan ini ialah peran
teknologi transportasi serta komunikasi dan informasi. Melalui bidang-bidang ini
meningkatlah pertemuan antar-budaya secara kuantitatif dan kualitatif, dan sejalan dengan itu
semakin melaju pula berlangsungnya berbagai proses pembudayaan yang berskala mondial.
Pertemuan antar-budaya tersebut seharusnya menjadi kesempatan saling-pengayaan wawasan
pihak-pihak yang saling bertemu. Namun proses tersebut dalam kenyataannya dewasa ini
lebih berlangsung sebagai arus satu arah, yaitu berlangsung sebagai banjir informasi dari
pusat informasi global dengan dukungan teknologi canggih yang bebas melampias ke
kawasan dengan penguasaan teknologi yang relatif tertinggal. Pencanangan berlakunya
Decade of Cultural Development oleh PBB mulai tahun 1988 untuk memperkukuh ketahanan
budaya bangsa-bangsa dalam saling pertemuannya, ternyata tidak banyak artinya guna
mencegah terjadinya arus pengaruh sepihak akibat terpaan proses pembudayaan yang berasal
dari pusat-pusat global. Maka pada analisis ini akhirnya kita perlu membuat antisipasi tentang
kemungkinan terjangkitnya gejala alienasi budaya disertai distorsi nilai-nilainya.
Dampak Positif
Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan,
tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan
kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja IPTEK tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena IPTEK tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi
dari masalah-masalah manusia.
Pengaruh buruk dari perkembangan IPTEK antara lain: Gaya hidup bebas, narkoba, dan
kekerasan menjadi mudah masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat
cenderung mementingkan diri sendiri. Karena banyaknya barang yang dijual, maka
masyarakat menjadi konsumtif.
Dampak negatif perkembangan IPTEK diantaranya:
Dampak negatifnya seperti penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian hal-hal
yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. hal itu dapat membentuk kebudayaan
yang rendah akan moral dan sumber daya manusia yang bobrok tak berkualitas sedikitpun.
Terbukanya pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya
Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Teknologi informasi mempunyai daya tari tersendiri yang bisa membuat manusia lupa akan
dirinya sendiri. Seperti lewat game, jejaring sosial dan pornografi.
UPAYA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF IPTEK
bangsa merupakan sumber norma moral atau cita-cita moral bagi bangsa Indonesia. Ini
berarti setiap kegiatan bangsa Indonesia ini harus didasarkan pada nilai Pancasila serta tidak
boleh bertentangan dengan nilai moral agama.
Perkembangan komunikasi akan memudahkan hubungan antar bangsa-bangsa didunia
dalam intnsitas yang cukup tinggi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya proses akulturasi
dan pengaruh-mempengaruhi antara nilai-nilai dan kebudayaan antar bangsa tersebut. Suatu
bangsa akan memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Untuk itu, kita dituntut dapat
menyaring dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Yang baik diambil dan yang
buruk dihindari. Adapun hal-hal naif/negatif/buruk yang harus dihindari antara lain sebagai
berikut :
Sifat egois, yaitu suatu sifat yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Materialisme, adalah pandangan yang mengutamakan materi (harta benda). Dengan kata lain
suatu sikap yang menganggap materi merupakan segala-galanya. Sifat ini akan mendorong
berkembangnya mental serakah dan kesewenang-wenangan terhadap sesama manusia, dan
lingkungan alam.
Sekuralisme, adalah paham yang mengajarkan bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada
ajaran agama.
Chauvinisme, adalah paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa
lain.
Ekstremisme, adalah paham atau pandangan yang melampai batas kebiasaan norma-norma
yang ada dan berlaku disuatu tempat pada saat itu.
Konsumtif, yaitu sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barabg-barang
yang tidak dapat menghasilkan atau habis sekali pakai sehingga akan boros dan merugikan.
Glamoristik, yaitu suatu sikap atau gaya hidup seseorang yang lebih suka menonjolkan
kemewahan gemerlapnya dunia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kemajuanteknologiadalahsesuatuyangtidakbisakitahindaridalamkehidupanini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Teknologiyangsebenarnyamerupakanalatbentu/ekstensikemampuandirimanusia.Setiap
inovasidiciptakanuntukmemberikanmanfaatpositifbagikehidupanmanusia.Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasiinovasiyangtelahdihasilkandalamdekadeterakhirini.Namunmanusiatidakbisa
menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi juga mendatangkan berbagai efek
negatif.
Pengaruh IPTEK pada pembentukan kebudayaan tergantung dari kemampuan individu
dalam menilai dampak yang di timbulkan pada dirinya sendiri maupun dalam masyarakat.
Jika seseorang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sebaik-baiknya,
maka kebudayaan yang terbentuk juga akan menjadi kebudayaan yang maju dan berdasarkan
aturan dan moral yang ada.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Artanti, Fitria Dwi. 2012. Kemajuan Teknologi dalam bidang Komputer didalam Kerawanan Budaya.
Yogyakarta. STMIK AMIKOM.
Baihaqi, Taufan Iqbal. 2011. Menyikapi Dampak Global dalam Sila Ketiga. Yogyakarta. STIMIK
AMIKOM
Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta. Bumi Aksara.
Novianto, Bima. 2011. Pengaruh Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta. STIMIK AMIKOM.
Premono, Aliva Yuliana. 2012. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kesatuan dan Persatuan Bangsa.
Yogyakarta. STMIK AMIKOM.