Anda di halaman 1dari 2

LIMFEDEMA

Limfedema adalah kondisi patologis yang ditandai dengan


penumpukan berlebihan cairan pada jaringan sebagai konsekuensi gangguan
drainase limfatik. Limfedema juga diartikan sebagai hasil dari kelebihan
beban fungsional pada sistem limfatik akibat volume cairan limfe melampaui
kapabilitas transportnya. Penumpukan makromolekul interstisial ini
menyebabkan peningkatan tekanan onkotik yang menimbulkan edema lebih
lanjut
Limfedema pada umumnya tidak mengancam nyawa, bersifat kronis,
tak dapat disembuhkan serta cenderung progresif jika tidak diterapi.
Akibatnya penyakit ini akan mengganggu kondisi kesehatan fisik dan psikis
dari pasien.
Limfedema di banyak negara, tidak didiagnosis dan diterapi secara
adekuat karena kurangnya tenaga medis yang terlatih di bidang ini.
Pendekatan kompleks antar disiplin mencakup dokter, perawat, ahli
fisioterapi dan psikolog dalam menangani limfedema menjadi kunci sukses
dalam terapi limfedema.
Insidens Limfedema
Perlu disadari bahwa limfedema kini sudah menjadi masalah global.
Jumlah penderita limfedema diperkirakan 140 juta jiwa di seluruh dunia.
Jumlah yang riil mungkin lebih tinggi berkaitan dengan pendiagnosisan
limfedema yang kurang memadai.
Limfedema pasca terapi kanker dilaporkan secara spesifik dengan
insidens 6%-30% untuk kanker payudara, 1%-47% untuk terapi kanker
pelvis, serta 22%-56% untuk kanker kepala dan leher.
Di Indonesia, penyakit Kaki Gajah (limfedema filaria) tersebar luas
hamper di seluruh propinsi. Data sub Direktorat Filariasis Departemen
Kesehatan tahun 1999 menyebutkan prevalensi filariasis di Indonesia
bervariasi antara 0,5% hingga 19,64% dengan rata-rata 3,1%. Berdasarkan
laporan dari hasil survey pada tahun 2000 yang lalu sebanyak 1553 desa
tersebar di 231 kabupaten di 26 propinsi tercatat sebagai lokasi yang
endemis, dengan jumlah kaus kronis 6233 orang. Hasil survey laboratorium,

melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Microfilaria rate (Mf rate) 3,1%,
berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria.
Klasifikasi Limfedema
Berdasarkan etiologinya, Allen mengelompokkan limfedema menjadi
limfedema primer dan sekunder. Limfedema primer disebabkan abnormalitas
pembentukan system limfatik bawaan atau disfungsi dari sistem limfatik
tersebut. Berdasarkan usia, limfedema primer dibagi menjadi: limfedema
congenital, prekoks dan tarda.

Anda mungkin juga menyukai