Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PEMBERIAN OBAT TETES (THT)

A.

Definisi Pemberian Obat


Obat adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. Dalam arti
luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup, maka farmakologis
merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya.
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang
terjadi di dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya, tenaga medis memiliki tanggung jawab dalam
keamanan obat dan pemberian secara langsung ke pasien. Hal ini semata-mata untuk
mempengaruhi kebutuhan pasien. Farmakologi menjadi penting karenamempelajari tentang
efek dari obat, sehingga diharapkan mampu mengevaluasi efek pengobatan.

B.

Pemberian Obat

a.

Pemberian obat melalui mata


Untuk obat pada mata dengan obat tetes mata atau salep mata digunakan untuk
persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan mendilatasi pupil, pengukuran refraksi
lensa dengan melemahkan otot lensa, serta penghilangan iritasi mata, untuk mengobati
gangguan mata dan untuk meminyaki kornea dan konjungtiva.
Persiapan Alat dan Bahan :

1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.


2. Pipet.
3. Pinset anatomi dalam tempatnya.
4. Korentang dalam tempatnya.
5. Plester.
6. Kassa.
7. Kertas Tisue
8. Balutan.
9. Sarung Tangan.
10. Air Hangat.
Prosedur Kerja :
1. Cuci Tangan.
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah
hidung. Apabila sangat kotor, basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di
atas tulang orbita.
7. Teteskan obat mata diatas sakus konjungtiva. Setelah tetesan selesai sesuai dengan dosis,
anjurkan pasien untuk menutup mata dengan perlahan-lahan.

8. Tutup mata dengan kasa bila perlu.


9. Cuci tangan.
10. Catat obat, jumlah,waktu dan tempat pemberian.

b.

Pemberian obat pada telinga


Memberikan obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes telinga atau salep. Pada
umumnya obat tetes telinga yang dapat berupa obat antibiotik diberikan pada gangguan
infeksi telinga, khususnya otitis media pada telinga tengah.
Persiapan Alat dan Bahan :

1. Obat dalam tempatnya.


2. Penetes.
3. Spekulum telinga.
4. Pinset anatomi dalam tempatnya.
5. Korentang dalam tempatnya.
6. Plester.
7. Kain kassa.
8. Kertas tissu.
9. Balutan.

Prosedur Kerja :

1. Cuci Tangan.
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan daerah yang
akan diobati, usahakan agar lubang telinga pasien ke atas.
4. Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas/ ke belakang pada orang
dewasa dan ke bawah pada anak.
5. Apabila obat berupa obat tetes, maka teteskan obat dengan jumlah tetesan sesuai dosis pada
dinding saluran untuk mencegah terhalang oleh gelembung udara.
6. Apabila berupa salep, maka ambil kapas lidi dan masukkan atau oleskan salep pada liang
telinga.
7. Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit.
8. Tutup telinga dengan kassa dan plester kalau perlu.
9. Cuci tangan.
10. Catat jumlah, tanggal dan dosis pemberian.

c.

Pemberian obat pada hidung


Memberikan obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung seseorang dengan
peradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.
Persiapan alat dan bahan :

1. Obat dalam tempatnya


2. Pipet

3. Spekulum hidung
4. Pinset anatomi dalam tempatmya
5. Korentang dalam tempatnya
6. Plester
7. Kain kasa
8. Kertas tisue
9. Balutan
Prosuder Kerja :
1.

Cuci tangan

2.

Jelakan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

3.

Atur posisi pasien, dengan cara :

a.

Duduk dikursi dengan kepala menengadah ke belakang

b.

Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur

c.

Berbaring dengan bantal di bawah bahu dan kepala tengadah ke belakang.

4.

Berikan tetesan obat sesuai dengan dosis pada tiap lubang hidung

5.

Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama 5 menit

6.

Cuci tangan

7.

Catat cara, tanggal, dan dosis pemberian obat.

Prinsip 12 Benarpemberianobat
1. Benar Pengkajian

Data tentang kebutuhan pasien akan pengobatan dilakukan melalui pengkajian yang benar.
Hal yang tidak boleh terlewatkan pada pengajian sebelum pemberian obat adalah TTV
2. Benar obat
Baca nama dagang dan nama generiknya
Periksa label obat
Bandingkan label obat dgn permintaan obat, ulangi pada saatmengembalikan obat ke rak
semula
Bila label tidak terbaca, obat tidak boleh dipakai, begitu pula jika isinya tidak uniform, harus
dikembalikan ke farmasi
Komponen dari perintah pengobatan adalah: tanggal dan saat perintah ditulis, nama obat,
dosis obat, rute pemberian, frekuensi pemberian, serta tanda tangan dokter atau pemberi
asuhan kesehatan.
Meskipun merupakan tanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat, tetapi jika salah
satu komponen tidak ada, perintah pengobatan tidak lengkap, maka obat tidak boleh
diberikan
3. Benar dosis
Sebelum memberikan obat pd pasien periksa dosisnya, jika ragu tanyakan kepada penulis
resep atau apoteker
Perhatikan titik desimal dan satuannya
Ada obat tertentu yang tidak boleh dibelah atau digerus
Hitung dosis berdarkan Rumus

Perawat harus menghitung setiap obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable
berikut : tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan atau diminta.
Dosis toksik : dosis yg menimbulkan gejala keracunan
Dosis minimal : dosis paling kecil yang masih mempunyai efek terapeutik
Dosis maksimal : dosis terbesar yg masih mempunyai efek terapeutik
Dosis terapeutik : dosis antara minimal dan maksimal yang mempunyai efek terapeutik bagi
pasien
4. Benar klien
Identitas harus benar
Cocokan antara Dokumen dengan pasien dengan cara lihat gelang identitas, papan nama
pasien, dan jika Pasiennya sadar ditanyakan langsung kepada pasien dan meminta klien
menyebutkan namanya sendiri
Jika Tidak sadar tanya kepada Keluarga
5. Benar rute/cara pemberian
Oral >> diminum, dikunyah dll (melalui mulut)
Parenteral >>tidakmelalui saluran cerna
Topikal >> krim,salp,lotion,liniment,spray (kulit)
Rektal >> enema, supositoria (melalui anal)
Inhalasi >>melalui saluran nafas

6. Benar waktu

Dosis obat diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, sehinnga kadar obat dalam plasma
dapat dipertahankan
7. Benar dokumentasi
Setelah obat diberikan harus dicatat dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat diberikan. Bila
obat tidak diminum/tdk berhasil diberikan kepada pasien maka harus dicatat alasannya dan
harus dilaporkan
8. Benar Penolakan
Klien berhak menolak dalam pemberian obat.
Perawat harus memberikan informasi yang konsen dalam pemberian obat.
9. Benar riwayat pengobatan
Benar Riwayat Pengobatan:
Terkait : kondisi sekarang yang menyebabkan pasien mendapatkan pengobatan
Terkait Riwayat pengobatan sebelumnya
10. Interaksi antara obatdengan obat atau obat dengan makanan, Alergi obat
Perawat telah memastikan bahwa pasien tidak mengalami alergi terhadap obat yang akan
diberikan.
Cara:
Kaji Riwayat Alergi yang dialami pasien
Lakukan Tes (Skin Test)

Perawat memiliki pengetahuan dan bisa memastikan bahwa obat yang akan diberikan tidak
mengalami : Penurunan Absorbsi, Penurunan Efek Terapeutik, Tidak menimbulkan Efek
toksik Jika diberikan bersama obat dan makanan tertentu.
11. Benar Pendidikankesehatan
Yang perlu dijelaskan:
Manfaat obat secara umum
Penggunaan obat yang baik dan benar
Alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh
Hasil yang dihatrapkan setelah pemberian obat
Efek samping dan Reaksi yang merugikan
Interaksi obat dengan obat dan makanan
Perubahan aktivitas yg diperlukan selama sakit
12. Benar Evaluasi
Perawat diharapkan memantau dan mengevaluasi efek kerja obat setelah pemberian obat.
Pantau adanya reaksi alergi atau hipersensitifitas

DAFTAR PUSTAKA

Perry, Anne Griffin,. Veronica Ronnie Petterson,. Patricia A. Potter. (2005). Buku Saku Keterampilan
& Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

Potter, Perry A,. Anne G. Perry. (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Uliyah, Musrifatul,. A. Aziz Alimul Hidayat.( 2009). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

SOP MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA

I.

Persiapan alat :

1. Baki berisi :
a.

Obat yang telah disiapkan

b. Alat suntik/spuit
c.

Bengkok

d. Perlak/pengalas
e.

Bola kapas

f.

Sarung tangan

2. Alat pelindung diri : yas dan masker


II.

Tahap Pra-interaksi :
1. Verifikasi order
2. Persiapan diri perawat
3. Siapkan alat
4. Siapkan lingkungan

Jaga privacy klien b/p tutup pintu dan jendela


III.

Tahap Orientasi :
1. Berikan salam terapeutik
2. Klarifikasi kontrak waktu tindakan memberikan obat tetes telinga
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5. Persiapan alat didekatkan

IV.

Tahap Kerja :
1. Cucitangandangunakansarungtangan
2. Aturposisiklienberbaringkesampingdenganposisitelinga yang sakitmenghadapkeatas
3. Kajikeadaandauntelingadansalurantelingabagianluar.
Bersihkandauntelingadanlubangtelingadengan bola kapasbasah
4. Hangatkanobatdengantanganataumasukkanbotolobatdalamcairanhangatbeberapad
etik

5. Bukadanluruskantelinga(untukbayidengancaramenarikdauntelingakebawah,
untukdewasadengancaramenarikdauntelingakeataskebelakang)
6. Teteskanobatsesuaidosispadatelinga. Tekan tragus secarahatihatibeberapa kali
untukmembantuobatmasukkedalamtelinga.
7. Anjurkanklientetapberbaring

miring

selama

Pasangkapaspadalubangtelinga ( tidakditekan ) selama 15-20 menit

menit.

8. Rapikanklien, bereskanalat
9. Bukasarungtangan
10. Cucitangan
V.

Tahap Terminasi :

1. Evaluasi respon klien


2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Pemberian pesan
4. Kontrak selanjutnya (waktu, kegiatan/topik, tempat)

VI.

Dokumentasi :
1. Obat yang diberikan dan dosis serta rute pemberian obat
2. Waktu pelaksanaan pemberian obat
3. Respon klien

VII.

Sikap :
1. Teliti

3. Peduli

2. Empati

4. Sabar

5. Sopan

SOP MEMBERIKAN OBAT TETES HIDUNG

I.

Persiapan alat :

1. Baki berisi :
a.

Obat yang telah disiapkan

b. Sarung tangan
c.

Tissue wajah bila perlu/lap halus

2. Alat pelindung diri : yas dan masker


3. Catatan pemberian obat
4. Alat tulis
II.

Tahap Pra-interaksi :
1. Verifikasi order
2. Persiapan diri perawat
3. Siapkan alat
4. Siapkan lingkungan
Jaga privacy klien b/p tutup pintu dan jendela

III.

Tahap Orientasi :
1. Berikan salam terapeutik
2. Klarifikasi kontrak waktu tindakan memberikan obat tetes hidung
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5. Persiapan alat didekatkan

IV.

Tahap Kerja :

1. Cucitangan
2. Kenakanyasdan masker
3. Aturposisi

yang

nyamanuntukkliendenganberbaringterlentangdenganbagianbahudisokongsebuahban
talsehinggakepalamenengadah
4. Anjurkanklienuntukmenghembuskanudarakecualibilaadakontraindikasi
5. Elevasikanlubanghidungdengancaramenekanujunghidungdenganjempol
6. Pegangobatteteshidungdiataslubanghidungdanteteskanobatpadabagiantengahkonk
asuperior

tulangetmoidalis(

beritahuklien

agar

bernafasmelaluimulutsaatobatditeteskan)
7. Anjurkanklienuntuktetapdalamposisiiniselama
menitsehinggaobatdapatsampaipadasemuadindinghidung.
8. Aturposisiklien yang nyamandananjurkanklienuntukbernafasmelaluihidungkembali
9. Bereskanperalatan
10. Lepaskanalatpelindungdiri
11. Cucitangan
V.

Tahap Terminasi :

1. Evaluasi respon klien


2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Pemberian pesan
4. Kontrak selanjutnya (waktu, kegiatan/topik, tempat)

VI.

Dokumentasi :
1. Obat yang diberikan dan dosis serta rute pemberian obat
2. Waktu pelaksanaan pemberian obat
3. Respon klien

Anda mungkin juga menyukai