Anda di halaman 1dari 9

I.

Pendahuluan
1.1 latar belakang
Dua factor besar yang memiliki pengaruh terhadap dunia bisnis yaitu pertama, factor
internal merupakan suatu kondisi yang mencerminkan keadan perusahaan itu sendiri,
kemudian yang kedua yaitu faktor eksternal yang merupakan suatu kondisi perusahaan yang
datangnya dari luar perusahaan, seperti perubahan teknologi pemrosesan misalnya. Adanya
perubahan pada factor-faktor yang berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan manajemen
dituntut untuk tanggap dengan perbahan kondisi lingkungan perusahaan tersebut, baik yang
datngnya dari internal perusahaan maupun yang datangnya dari luar perusahaan. Hal tersebut
harus dilakukan jika keberlangsungan suatu perusahaan tetap terjaga.
Perubahan lingkungan yang datangnya dari luar perusahaan yaitu kemajuan teknologi
yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tenkologi dapat didefinisikan sebagai
seluruh pengetahuan, produk, proses, alat metode dan system yang digunakan dalam
pembuatan barang atau penyedian jasa. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa teknologi
adalah cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu atau penerapan pengetahuan, suatu
sarana yang mebantu upaya manusia. Orang biasanya memahami teknologi sebagai perangkat
keras (Hardware) seperti mesin, computer, atau alat-alat elektronis yang lebih maju. Namun,
sesungguhnya teknologi mencakup lebih daripada itu. Ada beberapa entitas teknologi selain
perangkat keras, termasuk perangkat lunak dan keterampilan manusia (Brainware).
(Kuswanto, 2013)
Salah satu perusahaan di Indonesia yang dalam aktivitas usahnya tidak terlepas dari
budaya tersebut adalah PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang Asuransi kerugian dengan jenis pertanggungan, seperti Kebakaran,
Kendaraan Bermotor, Rekayasa, Tanggung Gugat, Pengangkutan, Alat Berat, Kesehatan,
Aneka dan lain-lain. Perusahaa ini didirikan sesuai dengan akte Notaris Kartini Mulyadi., S.H
No.78 tertanggal 12 Oktober 1982. Perusahaan yang berkantor pusat di Plaza ABDA, lantai
27 Jalan Jenderal Sudirman Kavling 59, Jakarta Selatan ini memiliki 18 kantor cabang dan 15
kantor pemasaran yang berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di Indonesia.
Perusahaan ini memiliki visi menjadi perusahaan asuransi umum yang handal
berlandaskan integritas yang tinggi dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. Sedangkan
misinya yaitu ( http://www.abdainsurance.co.id/) :

1. Menjadikan . PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk sebagai perusahaan asuransi
umum yang kompeten dan memiliki kredibilitas tinggi.
2. Memberikan

pelayanan

yang

berkualitas

untuk memenuhi

kepuasan

pelanggan.
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang professional dan berkualitas.
4. Mengutamakan kinerja keuangan perusahaan yang sehat dan senantiasa
menghasilkan keuntungan yang optimal
Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan
beragam akibat keterbukaan pasar tejadilah persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi
kebutuhan konsumen dan memberikan kepuasan kepada pelanggan secara maksimal.
Perusahaan yang ingin berkembang dan ingin mendapatkan keunggulan bersaing harus dapat
menyediakan produk atau jasa berkualitas, harga yang murah dibandingkan pesaing, waktu
penyerahan lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. (Selnes,
1993).
Untuk dapat meciptakan produk yang sesuai berdasarkan pendapat Selnes (1993), salah
satu factor yang dapat mendukung untuk pencapaian tersebut maka perusahaan harus
memperbaiki teknologi yang digunakan dalam perusahaan tersebut. Mengingat tingkat
persaingan yang terjadi semakin ketat, maka seluruh pelaku usaha harus memobilisasi seluruh
potensi yang dimiliki, sehingga terdapat sumber daya untuk membangun kekuatan bersaing.
Porter (1980) menyatakan ada lima sumber kekuatan persaingan yang harus diantisipasi dan
dipahami perusahaan agar dapat menyusun strategi bersaing sehingga mampu memenangkan
persaingan. Kelima kekuatan persaingan tersebut adalah ancaman yang datangnya dari
supplier, ancaman pendatang baru, ancaman dari konsumen, ancaman dari perusahaan yang
menghasilkan produk substitusi, dan ancaman dari perusahaan sejenis.
Salah satu cara untuk mempertahankan pasar adalah dengan melakukan pendekatan
hubungan dengan pelangan (Michael Treacy; 1996; p. 96). Pada perusahaan jasa asuransi,
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK), karena hal tersebut memiliki pengaruh terhadap
dunia asuransi khususnya dalam proses pelayanan. Menurut Rosenberg (2001), dengan
berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pelayanan yaitu: (1) dari
pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang pelayanan ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas
ke on line atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke

waktu nyata. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui seberapa besar
relevansi penggunaan teknologi terhadap perusahaan jasa asuransi di PT. Bina Dana Artha
Tbk

II. Pembahasan
2.1 Relevansi Penggunaan Teknologi terhadap Perusahaan Jasa Asuransi
Perkembangan era teknologi informasi saat ini, ditandai dengan berkembangnya teknologi
komputer serta jaringan internet yang menyebabkan hampir sebagian besar bisnis yang
dilakukan sehari-hari memanfaatkan kedua hal tersebut. Internet merupakan jaringan terbuka
(open network) yang memungkinkan pihak lain baik yang berkepentingan maupun tidak
berkepentingan ikut berpartisipasi di dalamnya. Karena adanya internet ini,aktivitas bisnis
saat ini mampu terkoneksi dari berbagai penjuru dunia secara langsung dan memungkinkan
dilakukannya transaksi secara real time.
Dengan kemajuan teknologi pada saat ini yang didukung oleh jaringan internet dan satelit,
tujuan dari penerapan proses bisnis pada perusahaan PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk yaitu
untuk kolaborasi (collaborative work), tracking jam kerja dan waktu produksi, mendukung
manajemen sumber daya manusia, otomasi pembayaran perjalanan karyawan, dan untuk
penerapan e-learning (misalnya untuk tutorial atau pelatihan karyawan berbasis internet yang
memungkinkan pembelajaran jarak jauh), mengingat perusahaan ini memiliki 18 kantor
cabang dan 15 kantor pemasaran yang berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di
Indonesia.
Menurut Lilischkis (2003) bahwa jenis Teknologi Informasi Komputer yang bisa
diterapkan di perusahaan asuransi yaitu akses internet, komputer, world wide web (WWW),
e-mail, Local Area Network, Intranet, Wide Area Network (WAN), extranet, dan Electronic
Data Interchange (EDI). Dalam penerapan E-Commerce pada perusahaan asurasi maka
dengan penerapan tersebut biasanya perusahaan akan lebih memfokuskan diri pada proses
pelayanan bagi pelanggannya. Salah satu upaya yang telah dilakukan PT. Asuransi Bina Dana
Artha Tbk dalam penggunaan E-Commerce yaitu dalam proses penghitungan pembayaran
premi. Berikut merupakan bentuk contoh aplikasi yang digunakan PT. Asuransi Bina Dana
Artha Tbk, yang disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1
Simulasi Perhitungan Premi

Sumber : ( http://www.abdainsurance.co.id/)
Dengan simulasi ini, pelanggan dapat mengetahui berapa besaran premi yang harus
dibayarkan. Dengan adanya aplikasi ini, harapannya dapat memudahkan pelanggan ataupun
calon pelanggan yang ingin mengetahui informasi tersebut, sehingga proses informasi yang
diinginkan calon pelanggan tersebut dapat berjalan lebih cepat. Selain itu, dengan adanya
penggunaan aplikasi ini pengaruhnya adalah akan memperkuat disiplin pasar dalam
lingkungan yang semakin kompetitif, yaitu dengan membuat pelanggan tidak tertarik untuk
berpindah dari perusahaan. Sehingga penerapan aplikasi tersebut menjadi salah satu cara
untuk mempertahankan pasar, yang dilakukan melalui pendekatan hubungan dengan
pelangan.
Jika dilustrasikan perusahaan PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk dalam kondisi seperti
Gambar 2 di bawah ini dalam pemberian pelayanannya. Jarak waktu yang singkat sehingga
mempercepat proses transaksi maupun proses pelayanan yang diberikan kepada pelanggan,
hal ini terlihat pada panah perusahaan menuju konsumen lebih pendek dibanding dengan
perusahaan lain. Tentunya hal itu merupakan bukti nyata dari adanya aplikasi simulasi
pembayaran premi yang diterapkan perusahaan.

Analisa ini diasumsikan ketika perusahaan lain belum menerapkan aplikasi tersebut, dan
PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk terlebih dahulu telah menerapkannnya, sehingga
perusahaan tersebut memiliki keunggulan yang lebih cepat dalam pelayanannya dibanding
pesaing-pesaingnya.
Namun ketika perusahaan lain juga telah menerapkan aplikasi yang sama, maka PT.
Asuransi Bina Dana Artha Tbk pada penerapan aplikasi tersebut harus dapat menciptakan
produk atau jasa yang cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan para pesaing sejenis.
Sehingga dampaknya, kondisi tersebut dapat membawa perusahaan menjadi perusahaan yang
memiliki kompetensi yang kuat dalam bersaing. Berikut pada Gambar 3 merupakan ilustrasi
proses teknologi yang seharusnya diterapkan pada PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk.

Perusahaan pada dasarnya memiliki fungsi untuk merubah bahan mentah atau bahan
baku menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dijual kepada pihak customers dengan cara
memproses sumber daya yang dimilki untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa. Ketika
perusahaan telah mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Namun Strategi diperlukan tidak hanya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
keinginan pelanggan dan spesifikasi standar perusahaan, namun karena adanya faktor lain,
yaitu adanya pesaing.
Namun pada perusahaan pesaing hal tersebut juga telah dilakukan, maka hal tersebut
akan menjadi ancaman bagi perusahaan. Sehingga dalam penerapan proses teknologi pada
perusahaan kesesuain terhadap apa yang diinginkan pelanggan tidaklah cukup, namun harus
dibarengi dengan kekuatan sumber daya yang memadai, sehingga dalam penerapan tersebut
PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk dapat menciptakan produk atau jasa yang cheaper, better,
dan faster dibandingkan dengan para pesaing sejenis. Kemudian dampaknya, kondisi tersebut
dapat membawa perusahaan menjadi perusahaan yang memiliki kompetensi yang kuat dalam
bersaing.
Selain itu, melalui produk atau jasa yang cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan
para pesaing yang diterapkan pada pelayanan melalui E-Commerce akan
menyebabkan produk dan jasa asuransi menjadi lebih termediasi sehingga kan memberikan

implikasi penting untuk perancangan produk asuransi yang memberikan konsumen lebih
banyak fleksibilitas dalam mengelola resiko mereka, dan dampaknya pada jangka panjang
proses ini akan mempengaruhi penjulan perusahaan terhadap produk yang dimilki.

III.

Penutup
3.1 Kesimpulan
pada proses penerapan teknologi, kesesuain produk yang diciptakan harus sesuai

dengan apa yang diharapkan konsumen namun selain itu biaya merupakan salah satu factor
yang harus dipertimbangkan dalam proses penciptaan produk tersebut. Hal itu karena agar
produk yang dihasilkan tidak hanya sesuai dengan keingin pelanggan, namun dengan
pertimbangan biaya perusahaan dapat memungkinkan untuk menciptakan produk yang
cheaper, better, dan faster sehingga perusahaan lebih memiliki kekuatan bersaing baik di
bidang pelayanan mapun harga yang diberikan.

Referensi :
Djauhari, Rahmansyah Yanuar. 2010. Strategi Meningkatkan Kinerja Penjualan Asuransi
Jiwa (Studi di AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Semarang). Prestasi Vol. 6 No.
1
Iqbal, Muhaimin. 1997. Aplikasi teknologi Informasi dalam Peningkatan kinerja
Operasional dan Customer Service di Industri Asuransi. Jurnal AAMAI
http://www.google.co.id/search?
hl=id&q=teknologi+informasi+asuransi&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta=cr
%3DcountryID. Diakses 15 Maret 2014

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT


(DEMOGRAPHICAL ENVIRONMENT)

Relevansi Penggunaan Teknologi terhadap Perusahaan Jasa Asuransi


di PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk
Dosen Pengampu:

Kapti Rahayu Kuswanto, Dr., Prof.

Disusun Oleh:

Nama :

Ria Marginingsih

Kelas :

62A

NIM

13/358239/PEK/18528

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

Anda mungkin juga menyukai