3/2012
Magister Program Studi Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
2
Dosen Program Studi Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
Sari
Salah satu ciri utama metode tambang terbuka adalah adanya pengaruh iklim pada kegiatan penambangan. Elemenelemen iklim tersebut antara lain: hujan, panas (temperature), tekanan udara dan sebagainya, yang dapat
mempengaruhi kondisi tempat kerja, unjuk kerja alat dan kondisi pekerja, yang selanjutnya dapat mempengaruhi
produktifitas tambang. Air tambang memiliki pengaruh besar terhadap produktifitas tambang. Oleh karena itu
diperlukan berbagai metode/cara untuk mengatur aliran air yang masuk ke dalam front kerja. Penyaliran tambang
merupakan salah satu aspek penting pada tambang terbuka terkait dengan kondisi kerja, keselamatan, produktivitas
dan lingkungan dimana penyaliran tambang bertujuan meminimalkan air yang masuk ke dalam front penambangan
serta mengeluarkan air dari area front penambangan (proses pemompaan). Untuk dapat melakukan pengendalian air
tambang dengan baik perlu diketahui sumber dan perilaku air. Adapun aspek-aspek yang mendasari perencanaan
penyaliran tambang adalah aspek hidrologi dan hidrogeologi, meliputi pengetahuan daur hidrologi, curah hujan,
infiltrasi, air limpasan dan air tanah serta teknik penyaliran tambang. Proses perancangan sistem penyaliran pada
tambang terbuka membutuhkan berbagai perhitungan, pengolahan data maupun optimasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam proses pemilihan alternatif. Perhitungan pada sistem penyaliran diantaranya:
perhitungan debit (limpasan), perhitungan hujan rencana, perhitungan saluran, perhitungan gorong-gorong hingga
perhitungan volume sumuran dan pompa. Proses ini dapat dilakukan cepat dan akurat dengan memanfaatkan teknologi
informasi dengan membuat suatu aplikasi pendukung untuk sistem penyaliran tersebut. Dalam kasus ini perancangan
aplikasi akan dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan metode pendekatan sistem menggunakan
pendekatan berbasis objek dengan alat bantu analisis Unified Modeling Language (UML).
Kata kunci : Sistem Penyaliran Tambang Terbuka, Perancangan aplikasi, Unified Modeling Language (UML).
Abstract
One of the main features of the open pit method is the influence of climate on mining activities. Climatic elements
include: rain, heat (temperature), air pressure and etc, which can affect workplace conditions, equipment performance
and condition of the workers, which is can turn affect the productivity of the mine. Mine water has a major influence on
the productivity of mining. Therefore we need a variety of methods / ways to regulate the flow of water coming into the
front. Mine drainage ` is one of the important aspects of open pit related to working conditions, safety, productivity and
environment which mine drainage has aims to minimize the mine water into the front area, and remove water from the
mining front area (the pumping process). To be able to control mine water well we need to know the source and
behavior of water. The underlying aspects of mine drainage is planning hydrological and hydrogeological aspects,
including knowledge of hydrology cycle, precipitation, infiltration, runoff water and groundwater until mine drainage
techniques.
The process of drainage system design in open pit mining requires a different calculation, data processing and
optimization to support decision making in the selection of alternatives. Calculation system drainage include:
calculation of discharge (runoff), the calculation of rain plans, calculation channels, culverts calculation and calculate
the volume of sumps and pumps. This process can be done quickly and accurately with the use of information
technology by creating an application support for the drainage system. In this case the application design will be
created using Microsoft Visual Basic 6.0 and approach systems method using object-oriented approach with Unified
Modeling Language (UML) tool.
Keywords: Drainage System in open pit mining, Design Applications, Visual Basic 6.0.
1)
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Telp: +62-22-2502239, Fax: +62-22-2504209, Email: rusaga@bdg.centrin.net.id
I. PENDAHULUAN
Penyaliran tambang merupakan salah satu aspek
penting pada tambang terbuka terkait dengan
kondisi kerja, keselamatan, produktivitas dan
lingkungan
dimana
penyaliran
tambang
bertujuan meminimalkan air yang masuk ke
dalam front penambangan serta mengeluarkan air
dari
area
front
penambangan
(proses
150
pemompaan).
Untuk
dapat
melakukan
pengendalian air tambang dengan baik perlu
diketahui sumber dan perilaku air. Adapun
aspek-aspek yang mendasari perencanaan
penyaliran tambang adalah aspek hidrologi dan
hidrogeologi, meliputi pengetahuan daur
hidrologi, curah hujan, infiltrasi, air limpasan dan
air tanah serta teknik penyaliran tambang.
151
5. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi
antar objek di dalam dan di sekitar sistem
(termasuk pengguna, display, dan sebagainya)
berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objekobjek yang terkait).
Gambar 2. Tampilan VB 6.0
6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan
interaksi antar objek seperti sequence diagram,
tetapi
lebih
menekankan
pada
peran
masingmasing objek dan bukan pada waktu
penyampaian message.
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur
dan hubungan antar komponen piranti lunak,
termasuk ketergantungan (dependency) di
antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul
berisi code, baik berisi source code maupun
binary code, baik library maupun executable,
baik yang muncul pada compile time, link time,
maupun run time. Umumnya komponen
terbentuk dari beberapa class dan/atau package,
tapi dapat juga dari komponen-komponen yang
lebih kecil. Komponen dapat juga berupa
interface, yaitu kumpulan layanan yang
disediakan sebuah komponen untuk komponen
lain.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan
detail bagaimana komponen di-deploy dalam
infrastruktur sistem, di mana komponen akan
terletak (pada mesin, server atau piranti keras
apa), bagaimana kemampuan jaringan pada
lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal
lain yang bersifat fisikal.
152
b. ArcGIS 9.3
ArcGIS 9.3 merupakan sebuah perangkat lunak
Sistem Informasi Geografis dan pemetaan.
Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang
dapat membantu dalam menvisualisasikan,
mengeksplorasi,
menjawab
query
dan
menganalisis data secara geografis.
c. Database (Microsoft acces 2007)
Menurut tim divisi penelitian dan pengembangan
Madcom (2007:1) Microsoft Acces adalah salah
satu program Microsoft Office pengolah
database. Microsoft Acces memilki banyak
fasilitas yang bisa digunakan untuk membuat
laporan dalam bentuk tabel, query maupun report
database secara maksimal. Microsoft Acces
menyediakan banyak fungsi yang dikelompokan
menjadi beberapa kelompok atau kategori dalam
sebuah kotak expression bulder yang biasa
digunakan untuk mempermudah proses-proses
perhitungan atau kalkulasi.
d. StarUML adalah software permodelan
yang mendukung UML (Unified Modeling
Language). Berdasarkan pada UML version 1.4
dan dilengkapi 11 macam diagram yang berbeda,
mendukung notasi UML 2.0 dan juga
mendukung pendekatan MDA (Model Driven
Architecture) dengan dukungan konsep UML.
Y YM
xT x T
Sm
dimana:
xT = curah hujan untuk perioda ulang T (mm)
x = curah hujan rata-rata (mm)
S = standar deviasi
YT = reduced variate
YM = ym (reduced mean) rata-rata
Sm = standar deviasi dari ym (reduced mean)
b. Analisis Intensitas Hujan Rencana
Intensitas hujan dapat dihitung dari data curah
hujan dengan menggunakan rumus Mononobe:
2
R 24 3
I 24
24 tc
dimana:
I
= intensitas hujan (mm/jam)
R24 = curah hujan harian rencana (mm)
tc = waktu konsentrasi (jam)
Keterangan:
H
= kedalaman saluran
h
= kedalaman basah/tinggih aliran
(m)
f
= tinggi jaga (m)
W
= lebar permukaan air (m)
CW
= lebar permukaan air
b
= lebar dasar saluran (m)
A.R 2 / 3 .S 1 / 2
n
O b 2(h 2 x 2 ) 0,5
R
A
O
Q 0,278.C.I . A
dimana:
Q = debit puncak limpasan (m3/s)
C = koefisien limpasan
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas catchment area (km2)
Gambar 4. Illustrasi Posisi Culvert Di Bawah Jalan
Tambang
153
Keterangan:
Hw = Head Water
D = Diameter gorong-gorong
Pada Gambar 4, debit pengaliran gorong-gorong
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Hw
Q 0,785.Cd .D 2,5 . 2 g .
D
dimana:
Q
= debit aliran gorong-gorong (m3/s)
D
= diameter gorong-gorong (m)
Hw
= Headwater. Kedalam gorong-gorong
dari muka air (m)
g
= percepatan gravitasi (9,8 m2/s)
Cd
= coefficient of discharge
= a constant
f. Analisis Sumuran (Sump)
Volume sumuran yang paling optimum bisa
didapatkan dari selisih terbesar antara volume air
limpasan dengan volume pemompaan.
Vol. sump = Vol. total inflow (m3/day) Vol.
pemompaan(m3/day)
Vol.
total
inflow
(m3/day)
=
Vol.
3
limpasan(m /day) + Vol. air tanah(m3/day)
Vol. Limpasan:
C.R24 . A
Vol. Limpasan
1000
dimana:
C = koefisien limpasan
R24 = curah hujan harian rencana (mm)
A = Luas catchment area (m2)
g. Analisis Pompa dan Julang (Head) Total
Pompa
Julang (Head) total pompa adalah jumlah energi
yang harus disediakan pompa untuk dapat
mengalirkan air seperti yang direncanakan.
Julang total dapat dirumuskan sebagai berikut:
H H i HV H S H P
Atau lebih lengkapnya:
H = hf1+hf2+hf3+Hv+Hs+Hp
dimana:
H = julang total pompa (m)
Hi = head of shock losses, julang kerugian pada
pipa (m)
hf1 = head of friction, julang gesekan pipa (m)
hf2 = head of bend, julang kerugian pada katub
isap (m)
hf3 = head of suction valve, julang kerugian
pada katub isap (m)
Hv = head of velocity, julang kecepatan (m)
Hs = head of static, julang statis (m)
Hp = head of pressure, julang tekanan (m)
4.2 Use Case Diagram
Use Case Usulan untuk sistem Penyaliran
tambang terbuka seperti pada Gambar 5.
154
2.
Pengujian Login
Pada pengujian login ini (Tabel 1) data antara
username dan password harus sesuai, disini
untuk pengujian diasumsikan semua pengguna
dengan data username dewi password inputan
123 adalah benar, selain dari itu data salah.
Table 1. Pengujian Login
3.
Data Login
User
User
dengan
username/
password
salah
Username:
dewi
Password:
132
Muncul
pesan
berhasil
login dan
Dapat
masuk ke
halaman
selanjutnya
Tidak
dapat
Login dan
menampilk
an pesan
Gagal
Login!
Pengamata
n
Dapat
mengisi
login
sesuai
dengan
yang
diharapkan
Tombol
Login
dapat
berfungsi
sesuai
yang
diharapkan
User tidak
dapat login
dan
menampilk
an pesan
Gagal
Login!
Kesimpulan
X Diterima
Ditolak
X Diterima
Ditolak
X Diterima
Ditolak
Kesimpulan
X Diterima
Ditolak
Data Masuk
tidak lengkap
X Diterima
Ditolak
Keluar
pesan
peringatan
Keluar pesan
peringatan dan
data
tidak
tersimpan
Kesimpulan
155
Skenario
Isi data
perintah
Pengamatan
sesuai
Perhitungan berhasil
Kesimpulan
X Diterima
Ditolak
Skenario
Pengamatan
Keluar pesan
peringatan
156
Kesimpulan
X Diterima
Ditolak