Anda di halaman 1dari 7

JTM Vol. XIX No.

3/2012

PERANCANGAN APLIKASI UNTUK SISTEM PENYALIRAN


PADA TAMBANG TERBUKA
Sita Dewi Prahastini1, Rudy Sayoga Gautama2*
1

Magister Program Studi Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia
2
Dosen Program Studi Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia

Sari
Salah satu ciri utama metode tambang terbuka adalah adanya pengaruh iklim pada kegiatan penambangan. Elemenelemen iklim tersebut antara lain: hujan, panas (temperature), tekanan udara dan sebagainya, yang dapat
mempengaruhi kondisi tempat kerja, unjuk kerja alat dan kondisi pekerja, yang selanjutnya dapat mempengaruhi
produktifitas tambang. Air tambang memiliki pengaruh besar terhadap produktifitas tambang. Oleh karena itu
diperlukan berbagai metode/cara untuk mengatur aliran air yang masuk ke dalam front kerja. Penyaliran tambang
merupakan salah satu aspek penting pada tambang terbuka terkait dengan kondisi kerja, keselamatan, produktivitas
dan lingkungan dimana penyaliran tambang bertujuan meminimalkan air yang masuk ke dalam front penambangan
serta mengeluarkan air dari area front penambangan (proses pemompaan). Untuk dapat melakukan pengendalian air
tambang dengan baik perlu diketahui sumber dan perilaku air. Adapun aspek-aspek yang mendasari perencanaan
penyaliran tambang adalah aspek hidrologi dan hidrogeologi, meliputi pengetahuan daur hidrologi, curah hujan,
infiltrasi, air limpasan dan air tanah serta teknik penyaliran tambang. Proses perancangan sistem penyaliran pada
tambang terbuka membutuhkan berbagai perhitungan, pengolahan data maupun optimasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam proses pemilihan alternatif. Perhitungan pada sistem penyaliran diantaranya:
perhitungan debit (limpasan), perhitungan hujan rencana, perhitungan saluran, perhitungan gorong-gorong hingga
perhitungan volume sumuran dan pompa. Proses ini dapat dilakukan cepat dan akurat dengan memanfaatkan teknologi
informasi dengan membuat suatu aplikasi pendukung untuk sistem penyaliran tersebut. Dalam kasus ini perancangan
aplikasi akan dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan metode pendekatan sistem menggunakan
pendekatan berbasis objek dengan alat bantu analisis Unified Modeling Language (UML).

Kata kunci : Sistem Penyaliran Tambang Terbuka, Perancangan aplikasi, Unified Modeling Language (UML).

Abstract
One of the main features of the open pit method is the influence of climate on mining activities. Climatic elements
include: rain, heat (temperature), air pressure and etc, which can affect workplace conditions, equipment performance
and condition of the workers, which is can turn affect the productivity of the mine. Mine water has a major influence on
the productivity of mining. Therefore we need a variety of methods / ways to regulate the flow of water coming into the
front. Mine drainage ` is one of the important aspects of open pit related to working conditions, safety, productivity and
environment which mine drainage has aims to minimize the mine water into the front area, and remove water from the
mining front area (the pumping process). To be able to control mine water well we need to know the source and
behavior of water. The underlying aspects of mine drainage is planning hydrological and hydrogeological aspects,
including knowledge of hydrology cycle, precipitation, infiltration, runoff water and groundwater until mine drainage
techniques.
The process of drainage system design in open pit mining requires a different calculation, data processing and
optimization to support decision making in the selection of alternatives. Calculation system drainage include:
calculation of discharge (runoff), the calculation of rain plans, calculation channels, culverts calculation and calculate
the volume of sumps and pumps. This process can be done quickly and accurately with the use of information
technology by creating an application support for the drainage system. In this case the application design will be
created using Microsoft Visual Basic 6.0 and approach systems method using object-oriented approach with Unified
Modeling Language (UML) tool.
Keywords: Drainage System in open pit mining, Design Applications, Visual Basic 6.0.
1)

Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Telp: +62-22-2502239, Fax: +62-22-2504209, Email: rusaga@bdg.centrin.net.id

I. PENDAHULUAN
Penyaliran tambang merupakan salah satu aspek
penting pada tambang terbuka terkait dengan
kondisi kerja, keselamatan, produktivitas dan
lingkungan
dimana
penyaliran
tambang
bertujuan meminimalkan air yang masuk ke
dalam front penambangan serta mengeluarkan air
dari
area
front
penambangan
(proses
150

pemompaan).
Untuk
dapat
melakukan
pengendalian air tambang dengan baik perlu
diketahui sumber dan perilaku air. Adapun
aspek-aspek yang mendasari perencanaan
penyaliran tambang adalah aspek hidrologi dan
hidrogeologi, meliputi pengetahuan daur
hidrologi, curah hujan, infiltrasi, air limpasan dan
air tanah serta teknik penyaliran tambang.

Perancangan Aplikasi untuk Sistem Penyaliran pada Tambang Terbuka

Proses perancangan sistem penyaliran pada


tambang terbuka membutuhkan berbagai
perhitungan, pengolahan data maupun optimasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
proses pemilihan alternatif. Perhitungan pada
sistem penyaliran diantaranya: perhitungan debit
(limpasan),
perhitungan
hujan
rencana,
perhitungan saluran, perhitungan gorong-gorong
hingga perhitungan volume sumuran dan pompa.
Proses ini dapat dilakukan cepat dan akurat
dengan memanfaatkan teknologi informasi
dengan membuat suatu aplikasi pendukung untuk
sistem penyaliran tersebut.
Tujuan dari penelitian ini:
1. Merancang suatu aplikasi untuk mendukung
perencanaan sistem penyaliran pada tambang
terbuka dan membantu mempercepat
perhitungan-perhitungan yang terdapat pada
sistem penyaliran tersebut.
2. Diharapkan aplikasi tersebut dapat memberi
informasi yang dapat dilanjutkan untuk di
analisis dan membantu dalam proses
pengambilan keputusan.
II. Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam menyusun penelitian
ini terbagi dalam beberapa metode yaitu:
1. Metode Interview
Dengan mengadakan wawancara secara
langsung atau konsultasi untuk mendapatkan
masukan masukan sebagai pentunjuk untuk
kesempurnaan penelitian dengan dosen serta
beberapa pihak yang bersangkutan.
2. Metode Kepustakaan
Mencari buku referensi sebagai bahan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan dalam
pembuatan
perangkat
lunak
maupun
penulisan penelitian.
Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan
object
oriented.
Pendekatan
berorientasi
objek merupakan
paradigma
pemrograman yang berorientasikan kepada
objek. Semua data dan fungsi di dalam
paradigma ini dibungkus dalam kelaskelas atau objek-objek. Setiap objek dapat
menerima pesan, memproses data, dan mengirim
pesan ke objek lainnya.
Alat bantu yang digunakan analisis dan
perancangan sitem yaitu menggunakan Unified
Modeling Language (UML). UML adalah bahasa
spesifikasi standar untuk mendokumentasikan,
menspesifikasikan, dan membangun sistem
perangkat lunak. UML tidak berdasarkan pada
bahasa pemrograman tertentu.

III. Dasar Teori


3.1 Pengertian aplikasi dan Sistem Informasi
Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedurprosedur yang digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi. Misalnya penjumlahan,
klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query,
overlay, buffer, jointable dan sebagainya.
Sedangkan definisi sistem informasi yaitu suatu
sistem terintegrasi yang mampu menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Atau sebuah sistem terintegrasi atau sistem
manusia-mesin, untuk menyediakan informasi
untuk mendukung operasi, manajemen dalam
suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, prosedur manual,
model manajemen dan basis data.
Tranformasi data menjadi informasi dapat
digambarkan sebagai mana ditunjukkan oleh
Gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1. Transformasi data menjadi informasi

3.2 UML (Unified Modeling Language)


UML (Unified Modeling Language) merupakan
bahasa yang biasanya di gambarkan secara grafik
dan merupakan notasi dari metode yang
digunakan untuk merancang secara cepat. UML
adalah bahasa pemodelan sistem yang digunakan
dan dapat mendukung dalam pendekatan object
oriented.
Diagram yang digunakan dalam UML ini adalah
sebagai berikut:
1. Use Case Diagram
Use
case
diagram
menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah
sistem. Yang ditekankan adalah apa yang
diperbuat sistem, dan bukan bagaimana.
Sebuah use case merepresentasikan sebuah
interaksi antara aktor dengan sistem.
2. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika
diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek
dan merupakan inti dari pengembangan dan
desain berorientasi objek. Class menggambarkan
keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan tersebut (metoda/fungsi).

151

Sita Dewi Prahastini, Rudy Sayoga Gautama

Class memiliki tiga area pokok:


1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
3. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan
perubahan keadaan (dari satu state ke state
lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat
dari stimuli yang diterima. Pada umumnya
statechart diagram menggambarkan class tertentu
(satu class dapat memiliki lebih dari satu
statechart diagram).
4. Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir
aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana masing-masing alir berawal, decision
yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Activity diagram
juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin
terjadi pada beberapa eksekusi.

3.3 Perangkat Lunak Pendukung


a. Microsoft Visual Basic 6.0 adalah program
untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft
windows secara cepat dan mudah. Visual basic
menyediakan tools untuk membuat aplikasi yang
sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit
baik untuk keperluan pribadi maupun untuk
keperluan perusahaan/instansi dengan sistem
yang lebih besar. Visual dalam hal ini merupakan
bahasa permrograman basic (Biginner AllPurpose Symbolic Intruction Code). Visual basic
dikembangkan dari bahasa basic yang ditambah
ratusan perintah tambahan, function, keyword
dan banyak berhubungan langsung dengan GUI
Windows (Gambar 2).

5. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi
antar objek di dalam dan di sekitar sistem
(termasuk pengguna, display, dan sebagainya)
berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objekobjek yang terkait).
Gambar 2. Tampilan VB 6.0

6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan
interaksi antar objek seperti sequence diagram,
tetapi
lebih
menekankan
pada
peran
masingmasing objek dan bukan pada waktu
penyampaian message.
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur
dan hubungan antar komponen piranti lunak,
termasuk ketergantungan (dependency) di
antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul
berisi code, baik berisi source code maupun
binary code, baik library maupun executable,
baik yang muncul pada compile time, link time,
maupun run time. Umumnya komponen
terbentuk dari beberapa class dan/atau package,
tapi dapat juga dari komponen-komponen yang
lebih kecil. Komponen dapat juga berupa
interface, yaitu kumpulan layanan yang
disediakan sebuah komponen untuk komponen
lain.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan
detail bagaimana komponen di-deploy dalam
infrastruktur sistem, di mana komponen akan
terletak (pada mesin, server atau piranti keras
apa), bagaimana kemampuan jaringan pada
lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal
lain yang bersifat fisikal.
152

b. ArcGIS 9.3
ArcGIS 9.3 merupakan sebuah perangkat lunak
Sistem Informasi Geografis dan pemetaan.
Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang
dapat membantu dalam menvisualisasikan,
mengeksplorasi,
menjawab
query
dan
menganalisis data secara geografis.
c. Database (Microsoft acces 2007)
Menurut tim divisi penelitian dan pengembangan
Madcom (2007:1) Microsoft Acces adalah salah
satu program Microsoft Office pengolah
database. Microsoft Acces memilki banyak
fasilitas yang bisa digunakan untuk membuat
laporan dalam bentuk tabel, query maupun report
database secara maksimal. Microsoft Acces
menyediakan banyak fungsi yang dikelompokan
menjadi beberapa kelompok atau kategori dalam
sebuah kotak expression bulder yang biasa
digunakan untuk mempermudah proses-proses
perhitungan atau kalkulasi.
d. StarUML adalah software permodelan
yang mendukung UML (Unified Modeling
Language). Berdasarkan pada UML version 1.4
dan dilengkapi 11 macam diagram yang berbeda,
mendukung notasi UML 2.0 dan juga
mendukung pendekatan MDA (Model Driven
Architecture) dengan dukungan konsep UML.

Perancangan Aplikasi untuk Sistem Penyaliran pada Tambang Terbuka

StarUML dapat memaksimalkan pruduktivitas


dan kualitas dari suatu software project.
IV. Analisis dan Perancangan
4.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis difokuskan pada sistem penyaliran
tambang terbuka, dimana proses perancangan
sistem penyaliran pada tambang tebuka
membutuhkan berbagai perhitungan. Perhitungan
pada sistem penyaliran diantaranya: perhitungan
debit (limpasan), perhitungan hujan rencana,
perhitungan saluran, perhitungan gorong-gorong
hingga perhitungan volume sumuran dan pompa.
a. Analisis Curah Hujan Rencana
Salah satu cara pengolahan data curah hujan
untuk mendapatkan besar curah hujan rencana
adalah dengan menggunakan metode Gumbel
yang didasarkan atas distribusi harga ekstrim.
Jika T adalah periode ulang, n adalah jumlah data
hujan, m adalah rangking data dari terbesar ke
terkecil, maka:

Y YM
xT x T
Sm

dimana:
xT = curah hujan untuk perioda ulang T (mm)
x = curah hujan rata-rata (mm)
S = standar deviasi
YT = reduced variate
YM = ym (reduced mean) rata-rata
Sm = standar deviasi dari ym (reduced mean)
b. Analisis Intensitas Hujan Rencana
Intensitas hujan dapat dihitung dari data curah
hujan dengan menggunakan rumus Mononobe:
2

R 24 3
I 24
24 tc
dimana:
I
= intensitas hujan (mm/jam)
R24 = curah hujan harian rencana (mm)
tc = waktu konsentrasi (jam)

d. Analisis Saluran Terbuka (Open Channel)

Gambar 3. Bentuk Penampang Trapesium


Untuk Saluran Terbuka

Keterangan:
H
= kedalaman saluran
h
= kedalaman basah/tinggih aliran
(m)
f
= tinggi jaga (m)
W
= lebar permukaan air (m)
CW
= lebar permukaan air
b
= lebar dasar saluran (m)

= sudut kemiringan dinding saluran


Pada Gambar 3, kapasitas pengaliran suatu
saluran penyaliran terbuka dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Manning:

A.R 2 / 3 .S 1 / 2
n

Khusus untuk saluran berbentuk trapesium:


A 2b 2(hx / y )0,5h

O b 2(h 2 x 2 ) 0,5
R

A
O

Q = debit pengaliran maksimum (m3/s)


A = luas penampang basah (m2)
S = kemiringan dasar saluran (%)
R = radius hidraulik (m)
n = koefisien kekasaran dinding manning
O = perimeter basah (m)
e. Analisis Gorong-gorong (culvert)

c. Analisis Debit Limpasan Maksimum


Besarnya debit limpasan maksimum dapat
ditentukan dengan metode Rasional:

Q 0,278.C.I . A
dimana:
Q = debit puncak limpasan (m3/s)
C = koefisien limpasan
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
A = Luas catchment area (km2)
Gambar 4. Illustrasi Posisi Culvert Di Bawah Jalan
Tambang

153

Sita Dewi Prahastini, Rudy Sayoga Gautama

Keterangan:
Hw = Head Water
D = Diameter gorong-gorong
Pada Gambar 4, debit pengaliran gorong-gorong
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Hw

Q 0,785.Cd .D 2,5 . 2 g .

D

dimana:
Q
= debit aliran gorong-gorong (m3/s)
D
= diameter gorong-gorong (m)
Hw
= Headwater. Kedalam gorong-gorong
dari muka air (m)
g
= percepatan gravitasi (9,8 m2/s)
Cd
= coefficient of discharge

= a constant
f. Analisis Sumuran (Sump)
Volume sumuran yang paling optimum bisa
didapatkan dari selisih terbesar antara volume air
limpasan dengan volume pemompaan.
Vol. sump = Vol. total inflow (m3/day) Vol.
pemompaan(m3/day)
Vol.
total
inflow
(m3/day)
=
Vol.
3
limpasan(m /day) + Vol. air tanah(m3/day)
Vol. Limpasan:
C.R24 . A
Vol. Limpasan
1000
dimana:
C = koefisien limpasan
R24 = curah hujan harian rencana (mm)
A = Luas catchment area (m2)
g. Analisis Pompa dan Julang (Head) Total
Pompa
Julang (Head) total pompa adalah jumlah energi
yang harus disediakan pompa untuk dapat
mengalirkan air seperti yang direncanakan.
Julang total dapat dirumuskan sebagai berikut:
H H i HV H S H P
Atau lebih lengkapnya:
H = hf1+hf2+hf3+Hv+Hs+Hp
dimana:
H = julang total pompa (m)
Hi = head of shock losses, julang kerugian pada
pipa (m)
hf1 = head of friction, julang gesekan pipa (m)
hf2 = head of bend, julang kerugian pada katub
isap (m)
hf3 = head of suction valve, julang kerugian
pada katub isap (m)
Hv = head of velocity, julang kecepatan (m)
Hs = head of static, julang statis (m)
Hp = head of pressure, julang tekanan (m)
4.2 Use Case Diagram
Use Case Usulan untuk sistem Penyaliran
tambang terbuka seperti pada Gambar 5.
154

Gambar 5. Usecase usulan


4.3 Perancangan Antar muka (Interface)
Struktur Menu aplikasi untuk sistem penyaliran
tambang terbuka dirancang agar dapat
mengintegrasikan data dalam suatu sistem dan
disertai dengan instruksi-instruksi yang ada pada
menu tersebut.

Gambar 6. Struktur menu

V. Hasil dan Implementasi


5.1 Implementasi Antar Muka
Antarmuka dalam sebuah aplikasi adalah hal
yang sangat penting, aplikasi desktop yang
menggunakan bahasa pemrograman Visual
Basic ini, implementasi antarmuka dilakukan
dengan sebuah halaman yang berupa form-form.
1. Halaman Utama untuk User (Gambar 7)

Gambar 7. Form utama

Perancangan Aplikasi untuk Sistem Penyaliran pada Tambang Terbuka

2.

Form login (Gambar 8)

Pengujian Login
Pada pengujian login ini (Tabel 1) data antara
username dan password harus sesuai, disini
untuk pengujian diasumsikan semua pengguna
dengan data username dewi password inputan
123 adalah benar, selain dari itu data salah.
Table 1. Pengujian Login

Gambar 8. Form Login user

3.

Contoh form perhitungan (Gambar 4)

Kasus dan Hasil Uji


Data
Skenario
Masukan
Username: Tercantum
dewi
dalam
Password:
textbox
123
username
dan
password
Klik login

Gambar 9. form perhitungan curah hujan dan debit

Menu perhitungan Curah Hujan dan Debit:


1. User menginputkan data curah hujan dengan
format .xls (ms.excel) dengan cara memilih
tombol browse setelah itu pilih tombol
ambil data unrtuk proses pengambilan
data dan perhitungan menggunakan metode
Gumbel.
2. Pilih periode ulang yang diinginkan untuk
mendapatkan nilai (Xt) curah hujan rencana
dan (I) intensitas hujan.
3. Untuk perhitungan debit, user memilih peta
catchment dan memilih area yang ingin
dicari debitnya dengan meng-click area
tersebut, setelah itu user memasukkan
koefisien limpasan (c) dan memilih tombol
hitung untuk mengetahui debit nya.
*apabila user tidak menggunakan peta
catchment user dapat menginput luas area
secara manual dan apabila user hanya
memiliki peta topografi user dapat
terhubung dengan software arcGis untuk
melakukan
deliniasi
(membuat
peta
catchment terlebih dahulu).
5.2 Pengujian
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan
metode pengujian Black Box. Pengujian Black
Box berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak yang dibuat.

Data Login
User
User
dengan
username/
password
salah
Username:
dewi
Password:
132

Muncul
pesan
berhasil
login dan
Dapat
masuk ke
halaman
selanjutnya
Tidak
dapat
Login dan
menampilk
an pesan
Gagal
Login!

Pengamata
n
Dapat
mengisi
login
sesuai
dengan
yang
diharapkan
Tombol
Login
dapat
berfungsi
sesuai
yang
diharapkan
User tidak
dapat login
dan
menampilk
an pesan
Gagal
Login!

Kesimpulan
X Diterima
Ditolak

X Diterima
Ditolak

X Diterima
Ditolak

Pengujian Input Data


Pengujiana input data bisa dilihat pada tabel 2
Table 2. Pengujian input data

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)


Data masukan Skenario
Pengamatan

Kesimpulan

Data masukan Data


Data
lengkap
tersimpan
tersimpan
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Skenario
Pengamatan

X Diterima
Ditolak

Data Masuk
tidak lengkap

X Diterima
Ditolak

Keluar
pesan
peringatan

Keluar pesan
peringatan dan
data
tidak
tersimpan

Kesimpulan

Pengujian Menu (Perhitungan)


Pengujiana menu (perhitungan) bisa dilihat pada
Tabel 3.

155

Sita Dewi Prahastini, Rudy Sayoga Gautama

Table 3 Pengujian menu perhitungan

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)


Data masukan

Skenario

Data masukan lengkap

Isi data
perintah

Pengamatan
sesuai

Perhitungan berhasil

Kesimpulan
X Diterima
Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)


Data Masukan

Skenario

Pengamatan

Data masukan tidak


lengkap

Keluar pesan
peringatan

Keluar pesan peringatan


dan perhitungan tidak
berhasil

Kesimpulan Hasil Pengujian


Pengujian yang telah dilakukan merupakan
beberapa proses yang terdapat dalam aplikasi
sistem penyaliran tambang terbuka. Berdasarkan
hasil pengujian diatas dengan kasus uji sample
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat
lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara
fungsional mengeluarkan hasil yang diharapkan.
Namun demikian pengujian tersebut dapat
dikatakan belum sempurna, dikarenakan hanya
dilakukan pada satu sisi pengujian. Dari semua
yang telah dilakukan dalam pengujian ini
diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi
yang lain dalam aplikasi sistem penyaliran
tambang terbuka.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan
pembahasan dari penelitian ini, sebagai berikut:
1. Untuk membantu mempercepat perhitungan
yang terdapat pada sistem penyaliran
tambang dirancang suatu aplikasi untuk
mendukung sistem tersebut yang diawali
dengan menganalisis sistem, merancang
sistem, memilih bahasa pemrograman,
memilih database, mengkodekan sistem
(coding
&
algoritma),
men-testing
sistem/aplikasi hingga implementasi aplikasi.
2. Aplikasi ini dirancang juga untuk membantu
dalam pengambilan keputusan dalam
penentuan tipe pompa yang dibutuhkan
padasistem penyaliran tambang.
3. Untuk mendapatkan peta catchment pada
menu perhitungan curah hujan dan debit,
software map manipulation yang digunakan
pada aplikasi ini baru didukung oleh
ArcGis.

156

Kesimpulan
X Diterima
Ditolak

4. Aplikasi ini perlu dikembangkan lebih lanjut


agar tepat fungsi dengan menyesuaikan
kebutuhan
pengguna
(user)
sejalan
berkembangnya
zaman
dan
ilmu
pengetahuan.
VI. Pustaka
1. Abfertiawan, M.S., 2010. Pengelolaan air
asam
tambang
melalui
pendekatan
catchment area (studi kasus sungai ukud
site lati berau). Bandung, Indonesia: Tesis.
Program
Studi
Magister
Rekayasa
Pertambangan ITB.
2. Chow, Ven Te., et al. 1988. Applied
Hydrology, (McGraw-Hill series in water
resources and environmental engineering),
Singapore.
3. Gautama, Rudi Sayoga, 1999. Diktat Kuliah
Sistem Penyaliran Tambang, Bandung,
Indonesia: FIKTM ITB.
4. Harianto, Kristianto, 1994. Konsep dan
perancangan database, Gahalian Indo,
Jakarta.
5. Jogiyanto, H.M, 1995. Analisis dan desain
sistem informasi, ANDI Yogyakarta.
6. Purnomo, Tedo, 2011. Tugas akhir.
Rancangan sistem penyaliran tambang pit
others selatan lati mine operation pt. berau
coal periode 2011-2015 ditinjau dampaknya
terhadap sungai ukud, Bandung, Indonesia:
Program Studi Teknik Pertambangan ITB.
7. Saputra, A. A., 2010. Tesis. Pengembangan
model pengelolaan air asam tambang
dengan sistem informasi
geografis.
Bandung, Indonesia: Program Studi
Magister Rekayasa Pertambangan ITB.

Anda mungkin juga menyukai