Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DASAR TEORI
A. Kelas Pisces
Untuk
determinasi
ikan,
digunakan kunci determinasi dengan
ciri-ciri yang dicantumkan dalam
kunci determinasi, dimulai dari nomor
(1). Dilanjutkan dengan nomor-nomor
berikutnya, sesuai nomor yang
tercantumkan di belakang karakterkarakter yang bersangkut. Begitu
selanjutnya, sampai pada akhirnya
akan didapatkan berturut-turut :
Ordo,familia,genus,dan spesies dari
ikan tersebut. Ciri-ciri ikan yang
pentng untuk determinasi:
a. Rumus sirip, yaitu suatu rumus
yang menggambarkan bentuk
selaput
pendengar pada
Bufo
terdapat kelenjar paratoid yang
bentuknya lebih kurang oval atau
bulat panjang. Kelenjar ini merupakan
kelenjar bias yang menghasil getah
berwarna putih. Pada ujung posterior
terdapat lubang cloaca, lubang ini
dapat polos tetapi dapat pula
dilengkapi dengan jumbal-jumbal
Tungkai
Tungkai depan lebih pendek,
dibedakan
atas
:
branchium,
anterbranchium dan menus yang
dilengkapi dengan 4 buah jari,
Tungkai belakang lebih panjang
(pada katak jauh lebih panjang),
dibedakan atas femur, crus dan pes
yang dilengkapi dengan 5 buah jari,
Di antara jari-jari pada umumnya
terdapat selaput tipis yang ukuran
lebarnya tergantung dari jenisnya.
Ujung jari dapat tumpul atau
dilengkapi bantalan yang lebar dan
tebal, Pada ventral jari-jari kadangkadang
dilengkapi
dengan
tuberculum subarticulare. Ada tepi
telapak
kaki
belakang
sering
dilengkapi
dengan
tuberculum
metatarsal luar dan tuberculum
metatarsal dalam.
B. Kelas Amphibia
Kepala
Berbentuk segi tiga, dengan
moncong yang tumpul, celah mulut
lebar, bentuknya lebih kurang seperti
bulan sabit, Rahang bawah tidak
bergigi, rahang atas bergigi ataupun
tidak. Pada umumnya vomer bergigi,
kedudukan vomer terhadap nares
posteriors sangat penting untuk
identifikasi, Lidah melekat pada dasar
mulut bagian anterior, ujungnya
berbelah atau (utuh), runcing atau
tumpul. Lubang hidung satu pasang
terletak dekat ujung moncong, Mata
besar dan bulat, menonjol arah
dorsolateral
dilengkapi
dengan
kelopak mata atas yang tebal
berdaging dan kelopok mata bawah
yang lebih tipis. Kedua kelopak tidak
dapat bergerak. Di sebelah dalam
kedua kelopak terdapat mata ke-3
yang berupa selaput tipis yang
disebut membrane nictitans. Selaput
ini dapat bergerak ke dorsal menutup
bola mata.
Gunanya untuk menjaga agar
bola mata tidak kering apabila hewan
berada
di darat, atau
untuk
melindungi bola mata apabila hewan
berada di dalam air.Di sebelah ventro
caudal mata terdapat selaput yang
lebar dan jelas, atau dapat pula
tertutup kulit sehingga bentuknya
tidak jelas. Di sebelah dorsal caudal
Kulit
Kulit dapat kasar berbintil-bintil
dan kering, dapat pula licin dan
lembab. Tidak dijumpai adanya sisik,
kadang-kadang kulit membentuk
lipatan-lipatan tertentu baik pada
badan atau pada tungkai, Warna kulit
dapat polos dapat berwarna-warni,
antara sisi dorsal dan sisi ventral
warnanya berbeda, sisi ventral lebih
terang. Warna kulit disebabkan oleh
pigmen tertentu, misalnya hitam,
merah kuning, metalik. Warna-warna
yang terjadi mungkin kelabu, coklat
kekuningan, hijau atau kombinasi dari
warna-warna
tersebut.
Pada
kelompok-kelompok yang rendah war
TUJUAN
Mengenal ciri-ciri morfologi
eksternal
pada
Kelas
Pisces,
melakukan pengukuran tubuh Pisces,
menghitung
jari-jari
sirip
dan
menghitung jumlah sisik di atas dan
di bawah linea lateralis Mengenal ciriciri morfologi eksternal pada Kelas
amphibi, melakukan pengukuran
tubuh amphibi.
ALAT DAN BAHAN:
eksternal
dari
kelas
Gambarkan
dan
tulis
bagiannya
amphibi
bagian-
Pembahasan
Sirip ikan terdiri dari 2 macam
yakni,
2
macam
sirip
yang
berpasangan
yaitu
sirip
dada
(pectoral fin) dan sirip perut (ventral
fin) kemudian 3 macam sirip yang
tidak berpasangan yaitu sirip ekor
(caudal fin), sirip anus (anal fin), dan
sirip punggung (dorsal fin) (Windarti,
et all. 2012).
Soeseno (2006) mengatakan
bahwa sirip ikan mempunyai fungsi
sebagai kemudi dan pendorong
utama dalam air. Berdasarkan data
yang diperoleh berdasarkan dari
pengamatan selama praktikum dapat
diketahui dari tabel 1, bahwasanya
ikan melakukan gerakan keatas
dengan menggunakan sirip dada
(pectoral fin) dan sirip anus (anal Fin)
sedangkan untuk melakukan gerakan
ke bawah ikan menggunakan sirip
dada (pectoral fin), gerakan ke depan
menggunakan sirip dada (pectoral
fin),
gerakan
ke
belakang
menggunakan sirip dada (pectoral fin)
dan sirip anus (anal fin), gerakan ke
samping menggunakan sirip dada
(pectoral fin), sirip perut (ventral fin)
dan sirip anus (anal fin). Sedangkan
jika ikan dalam posisi diam, sirip yang
digunakan yaitu sirip dad (pectoral
fin).
Ikan tidak pernah mengunyah
ataupun menghancurkan makanan
secara fisik di dalam rongga mulut,
karena ikan tidak memiliki gigi
geraham seperti pada mamalia. Oleh
karena itu proses penghancuran
makanan berlangsung di dalam
lambung. Pada ikan Cyprinidae
makanan
dihancurkan
dalam
lambung palsu, dan pada ikan
herbivora makanan dihancurkan di
intestinum (Windarti, et all. 2012).
dan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Rochdianto, (2005). Analisis
Finansial Usaha Pembenihan
Ikan Karper (Cyprinus carpio
Linn) di Kecamatan Penebel,
Kabupaten
Tabanan,
Bali.
Skripsi S1 FE, Universitas
Tabanan
Axelrod, Herbert R. (1996). "Exotic
Tropical
Fishes".
T.F.H.
Publications.
Darda, Ibnu Rouland & Wahyu.
Prihatini. (2012). Buku Penuntun
Praktikum Taksonomi Hewan,
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Pakuan.
John lenon (2011). Anatomi Ikan Mas
(Cyprinus carpio). Angkatandua
enam.blogspot.com
Lewis, R. (1998). Life. 3rd ed. Boston.
WCB/McGraw Hill Companies.
Mader, S.S. (2004). Biology. Boston.
McGraw-hill.
Puspitasari, Heni Api (2011). anatomi
kodok pohon bufo , endemic
TNGGP Blog.uad.ac.id
Jurnal Taks. Hewan
Class Pisces and Class Amphibi FMIPA-Universitas Pakuan