BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ilmu geologi merupakan ilmu yang sangat luas karena banyak penerapan yang
dapat dilakukan. Bidang keteknikan yang mengarah pada teknik sipil disebut Geologi
Teknik, yang berhubungan dengan kondisi air dipelajari dalam Hidrogeologi, dan
lain sebagainya. Salah satu yang menarik untuk dipelajari dan menyangkut
kehidupan manusia adalah Hidrogeologi. Jadi, hal ini harus dipelajari dan dipahami
dengan baik oleh geologist juga yang bergerak di bidang hidrologi.
Hidrogeologi adalah suatu ilmu yang mempelajari karakteristik fisika dan
kimia air di bawah permukaan bumi yang merupakan aplikasi dari ilmu geologi. Ilmu
ini juga sangat bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Metodologi yang
digunakan dalam pencarian fakta dapat berupa data ataupun informasi tentang suatu
obyek atau benda melalui uji di laboratorium dan atau pendekatan di lapangan. Debit
air sungai adalah besarnya volume air pada suatu tubuh sungai yang mengalir dalam
satu satuan waktu. Data debit sungai sendiri adalah informasi yang sangat penting
bagi pengolahan sumber air. Dengan demikian, kegiatan praktikum lapangan debit
air sungai dilakukan dan seperti apakah kegiatannya serta apa saja yang didapatkan
akan dibahas lebih lanjut dalam bab-bab selanjutnya.
I.2. Maksud dan Tujuan
Adapaun maksud dari kegiatan lapangan ini adalah melakukan metode
pengukuran debit air sungai, yaitu float meter dan current meter yang bertujuan
dalam melakukan pengukuran debit sungai ini antara lain :
Untuk mengetahui debit sungai itu sendiri dengan menggunakan metode float
meter dan current meter.
Mengetahui langkah-langkah dalam melakukan pengukuran debit secara tidak
langsung.
= debit aliran
= kecepatan aliran
= luas penampang
Pada umumnya pengukuran debit aliran air sungai dilakukan pada waktuwaktu tertentu. Pengukuran ini biasanya berkaitan erat dengan maksud untuk
mencari rating curve. Semakin banyak lokasi pengukuran debit maka semakin akurat
hasil analisis datanya. Pengukuran debit dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Pengukuran debit secara langsung
b. Pengukuran debit secara tidak langsung
Nama : Muhammad Iqbal Ahdiyant
NIM : 111.120.001
Plug : 6
Dimana
v = kecepatan rerata aliran sungai
g = percepatan gravitasi
h = selisih tinggi air akibat pemutaran batang/papa ukur sebesar 900
2. Trupps ripple meter
v=C+X.L
Dimana
v = kecepatan rerata aliran sungai
C = konstata, biasanya diambil nilai 0,4
X = nilai yang tergantung pada lebar papan ukur (w)
L = luas
3. Pitit meter
v=2.g.h
Dimana
v = kecepatan rerata sungai ; g = percepatan gravitasi
h = selisih tinggi permukaan air di dalam tabung pitot
4. Pengapung (Float)
v=s/t
Dimana
v = kecepatan rerata aliran sungai
S = jarak mengalirnya media pelampung (L)
t = waktu yang dibutuhkan media pelampung dari s1 sampai s2
atau bisa juga dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Nama : Muhammad Iqbal Ahdiyant
NIM : 111.120.001
Plug : 6
Q = A. k . U
Dimana
A = luas penampang basah sungai
U = kecepatan pelampung
k = koefisien pelampung
5. V Nocth
Merupakan seperangkat alat terdiri dari papan yang salah satu sisinya
membentuk huruf V dan disertai alat ukur berskala.
6. Current meter
v=a+b.N
Dimana
v = kecepatan aliran
a = kecepatan awal yang diperlukan untuk mengatasi gesekan mekanis
b = konstanta yang diperoleh dari kalibrasi alat
N = jumlah putaran kipas perdetik
Selain itu dibutuhkan parameter luas penampang sungai untuk menghitung debit :
Q=v.A
BAB II
PEMBAHASAN
Acara lapangan praktikum Hidrogeologi mengenai pengukuran debit sungai
dilaksanakan di sungai Babarsari pada hari Sabtu, 27 september 2014. Pada acara ini
pengukuran dilakukan menggunakan metode secara tidak langsung. Saat acara
lapangan berlangsung pratikan menggunakan metode pengukuran float dan current
meter. Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk mengeahui debit sungai
tersebut. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan debit aliran adalan flow
meter yang digunakan pada metode flow meter.
Langkah kerja yang dilakukan di lapangan adalah sebagai berikut :
1. Mengukur kecepatan aliran air
1) Merangkai alat current meter.
2) Mengukur diameter kincir untuk kalibrasi.
3) Melakukan pengukuran kecepatan aliran air menggunakan current meter pada
jarak dan kedalaman yang telah ditentukan, dengan cara membaca angka
kecepatan aliran yang stabil.
2. Mengukur penampang sungai
1) Mengukur lebar penampang sungai dengan menggunakan alat ukur
2) Membuat gambaran dasar sungai dengan cara mengukur kedalaman dasar
sungai dari muka air sungai dengan menggunakan alat ukur.
3) Menghitung luas penampang sungai.
Menghitung debit sungai dengan rumus Q = v . A
Kecepatan (m/s)
Lebar
(m)
pada titik
1
2
3
4
5
6
7
0,1
0,3
0,4
0,3
0,2
0,2
0,1
rata-rata
0,299
Total
Luas
penampang
sungai ( m2)
0,190
0,410
0,425
0,405
0,330
0,205
0,075
Debit
0,467
Dalam sungai
(cm)
0,38 m
0,44 m
0,41 m
0,40 m
0,26 m
0,15 m
0m
2,040
Perhitungan 1 :
L1 = Alas Tinggi
L1 = 0,38 1 = 0,190 m2
L2 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L2 = 1 ( 0,38 + 0,44 ) = 0,410 m2
L3 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L3 = 1 ( 0,44 + 0,41 ) = 0,425 m2
L4 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L4 = 1 ( 0,41 + 0,40 ) = 0,405 m2
L5 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
Nama : Muhammad Iqbal Ahdiyant
NIM : 111.120.001
Plug : 6
Kecepatan (m/s)
Lebar
(m)
pada titik
1
2
3
4
5
6
0,3
0,8
0,7
1
0,9
0,2
0,1
rata-rata
Luas penampang
(m2)
0,571
Total
0,075
0,160
0,170
0,200
0,210
0,175
Debit
Dalam sungai
(cm)
0,15 m
0,17 m
0,17 m
0,23 m
0,19 m
0,16 m
0,611
0,080
0m
1,07
Perhitungan 2 :
L1 = Alas Tinggi
L1 = 0,15 1 = 0,075 m2
L2 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L2 = 1 ( 0,15 + 0,17 ) = 0,16 m2
L3 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L3 = 1 ( 0,17 + 0,17 ) = 0,17 m2
L4 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L4 = 1 ( 0,17 + 0,23 ) = 0,2 m2
Kecepatan (m/s)
Luas penampang
(m2)
Lebar
(m)
pada titik
0,1
0,263
0,35 m
0,1
0,518
0,34 m
0,3
0,525
rata-rata
0,233
0,36 m
0,623
0,3
0,4
0,548
0,31 m
0,2
0,233
0m
Total
0,585
Debit
0,42 m
2,672
Perhitungan 3 :
L1 = Alas Tinggi
L1 = 0,35 1,5 = 0,263 m2
L2 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L2 = 1,5 ( 0,35 + 0,34 ) = 0,518 m2
L3 = Tinggi ( Jumlah sisi yang sejajar )
L3 = 1,5 ( 0,34 0,36 ) = 0,525 m2
Nama : Muhammad Iqbal Ahdiyant
NIM : 111.120.001
Plug : 6
l(m)
s (m)
t(s)
A ( m2 )
Q (m3/s)
10
11
36
110
33,61
9,3
11
17,1
102,3
65,807
11
30,2
77
28,046
Perhitungan 1 :
Q =A. k . U
= 110 . 1 . (11 / 36)
= 33,61 m3/s
Perhitungan 2 :
Q =A. k . U
= 102,3 . 1 . (11 / 17,1)
= 65,807 m3/s
Perhitungan 3 :
Q =A. k . U
= 77 . 1 . (11 / 30,2)
= 28,046 m3/s
10
BAB III
KESIMPULAN
1. Dari hasil penghitungan debit air sungai Babarsari dengan menggunakan metode
current meter, didapatkan hasilnya sebagai berikut :
2. Langkah langkah yang dilakukan dalam metode tidak langsung untuk mencari
kecepatan aliran adalah dengan menggunakan metode current meter dengan float
meter seperti pada bab pembahasan dimana penggunaan metode current meter
menghasilkan data lebih akurat dan teliti karena menggunakan penghitungan tiap
segmen dan alat yang terkalibrasi, sedangkan metode float hasilnya lebih kasar
11
karena media apung dianggap 1 nilainya untuk koefisien apung dan peletakan
pada permukaan air memperbesar nilai kecepatannya.
12